Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu

(Quasy Experiment), karena dalam penelitian ini peneliti tidak mengontrol semua

variabel yang relevan. Penelitian eksperimen ini terdiri dari dua kelas,yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen yang memiliki kemampuan setara dengan

menerapkan model pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen diberi

perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan

menggunakan metode Mind Mapping sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan

model pemblajaran langsung.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Balanipa yang beralamat di

Desa Paayumang, Kec. Balanipa, Kab. Polewali Mandar..

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/ 2019.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah “Nonequivalent Control Group

Design”. Sugiyono (2016) menjelaskan bahwa, desain ini hampir sama dengan

pretest-postestcontrol group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Kedua kelas tersebut

40
diberi pretest-posttest dan hanya kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan.

Desain penelitian diilustrasikan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4
(Sumber : Sugiyono, 2016)

Keterangan:

X = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

O1 = Hasil pretest pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

O2 = Hasil postest pada kelas eksperimen yang diajar menggunkan model

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

O3 = Hasil pretest pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model

pembelajaran langsung

O4 = Hasil posttest pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model

pembelajaran langsung

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 2 Balanipa tahun ajaran 2018/2019, yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas

VIII A, VIII B, VIII C dengan jumlah peserta didik 84 orang.

2. Sampel Penelitian
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel dilakukan secara sengaja sesuai tujuan peneliti dengan

persyaratan sampel yang diperlukan dan terpilihlah kelas VIII B sebagai kelas

kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan kelas

VIII C sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan metode Mind Mapping

dengan melakukan uji homogenitas untuk menentukan suatu kelas homogen atau

tidak. Jumlah sampel masing-masing yaitu kelas kontrol (23) orang dan kelas

eksperimen (23) orang.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Model Pembelajaran cooperatif learning Tipe Think Pair Share (TPS)

Cooperatif Learning tipe TPS merupakan model pembelajaran yang

memiliki prosedur yaitu guru menyajikan materi, peserta didik diberi soal untuk

dikerjakan secara mandiri (think), peserta didik bekerja kelompok dengan cara

berpasangan/sebangku (pair), dan peserta didik diminta untuk presentasi

kelompok (share).

2. Model Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung ialah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di

sekolah, dimana pembelajaran ini berpusat pada guru dengan pemberian soal

latihan dan pembahasan secara singkat kepada peserta didik.

3. Mind Mapping

Metode pembelajaran mind mapping merupakan metode pembelajaran


dengan cara memetakan pikiran menjadi sebuah gambar sehingga mampu

merangsang daya ingat dan pemahaman peserta didik .

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah total skor yang dimiliki peserta didik setelah

mengerjakan tes yang meliputi ranah kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami),

dan C3 (menerapkan).

F. Instrumen dan Perangkat Penelitian

1. Insttrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, Instrumen yang digunakan adalah tes hasil

belajar berupa pretest dan posttest dalam bentuk tes objektif berupa soal

pilihan ganda sebanyak 20 nomor yang terdiri dari empat pilihan jawaban

yang didasarkan pada aspek kognitif meliputi jengjang mengingat (C1)

dengan skor 1, memahami (C2) dengan skor 1, dan mengaplikasikan (C3)

dengan skor 1. Setelah penyusunan instrumen dalam bentuk tes ini,

terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup nomor soal,

soal dan indikator tes hasil belajar. Instrumen yang digunakan untuk

mengukur aspek afektif dan psikomotorik peserta didik, yaitu berupa

lembar observasi yang dinilai langsung oleh observer selama proses

pembelajaran.

2. Perangkat Penelitian

Perangkat pembelajaran adalah:

a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk


mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

kompotensi inti dan dijabarkan dalam silabus;

b) Bahan ajar merupakan materi pembelajaran yang disusun sistematis

digunakan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dalam

bentuk lembaran;

Test atau evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan peserta

didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap akhir yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan persiapan perangkat pembelajaran yang meliputi:

melaksanakan observasi dan berkonsultasi dengan pihak sekolah, menganalisis

kurikulum untuk melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga

tampak materi pemebelajaran yang akan diajarkan, menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), materi

pembelajaran serta uji coba alat evaluasi sebagai instrumen penelitian yang akan

digunakan pada tahap pelaksanaan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, skenario pembelajaran dapat digambarkan pada

Tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Skenario Pembelajaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan


Fase I : Fase I :
Menyampaikan tujuan dan Menyampaikan tujuan
memotivasi peserta didik pembelajaran dan mempersiapkan
a. Pendidik memberi salam dan peserta didik
mengecek kehadiran peserta didik. a. Pendidik membuka pelajaran
b. Pendidik memotivasi peserta didik dengan memberi salam dan
terkait materi yang akan mengecek kehadiran peserta didik
dipelajari. b. Pendidik menyampaikan tujuan
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
pembelajaran dan menjelaskan cara pembelajaran yang akan
cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.
dilaksanakan.

Kegiatan Inti Kegiatan Inti


Fase II: Fase II:
Mengajukan permasalahan (Think) Memberikan penjelasan materi
a. Pendidik menuliskan tema-tema a. Pendidik memberikan informasi
materi yang akan dibahas di papan tentang materi yang akan
tulis. dipelajari
b. Pendidik mengajukan suatu b. Pendidik menjelaskan materi yang
pertanyaan atau masalah yang dibahas pada pembelajaran
terkait dengan materi pelajaran. kepada peserta didik.
c. Pendidik meminta peserta didik
untuk menggunkan waktu bebrapa
menit untuk memikirkan jawaban
atau solusi.
d. Pendidik memberikan lembar
kerja peserta didik (LKPD)
kepada seluruh peserta didik

Fase III: Fase III:


Mengorganisasikan peserta didik Membimbing pelatihan
dalam tim belajar (Pair) a. Pedidik membagi peserta didik
a. Pendidik menentukan kelompok kedalam 3-5 kelompok
pasangan (Pair) kemudian b. Pendidik membagikan LKPD
memberikan pertanyaan konsep kepada masing-masing kelompok
permasalahan yang disampaikan dan memberikan penjelasan
pendidik kepada peserta didik singkat cara mengerjakan LKPD.
untuk dijawab dalam bentuk c. Pendidik membimbing dan
LKPD. memberi kesempatan kelompok
b. Pendidik memberikan arahan untuk bekerja sama dalam
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD.


menggabungkan idea tau jawaban
pasangan kelompok.

Fase IV: Fase IV:


Mengorganisasikan peserta didik Memeriksa jawaban peserta didik
untuk berbagi dengan seluruh a. Pendidik mengecek pemahaman
peserta didik (Share) kelompok peserta didik dengan
a. Pendidik memilih beberapa mengoreksi tes dari LKPD yang
pasangan secara acak untuk dikerjakan
mempresentasikan apa yang telah b. Pendidik memberikan
mereka disukusikan. pembahasan singkat mengenai
b. Pendidik memberikan kesempatan jawaban pada LKPD
kepada peserta didik untuk
menanggapi dan mengeluarkan
idenya.
c. Peserta didik menggali perbedaan
konsep jawaban masing-masing
kelompok peserta didik dari hasil
presentasi kelas.

Fase V:
Melakukan Evaluasi
a. Pendidik memberikan pertanyaan
terkait dengan materi yang
dipelajari
b. Pendidik memmberikan
masukan/meluruskan setiap
jawaban
c. Pendidik membeikan tugas Mind
Mapping pada lembar terakhir
LKPD yang telah diberikan.

Fase VI:
Memberikan penghargaan
a. Pendidik memberikan Kegiatan Penutup
penghargaan kepada individu Fase V:
maupun kelompok. Kesimpulan
a. Pendidik menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup yang telah dipelajari.
Fase VII: b. Guru memberikan tugas rumah
Membuat kesimpulan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

a. Pendidik membimbing peserta berupa latihan kepada peserta


didik untuk menyimpulkan materi didik
yang telah dipelajari. c. Guru menutup pelajaran dengan
b. Mengingatkan materi yang akan salam.
dibahas pada pertemuan
berikutnya.

3. Tahap Akhir

Pada prinsipnya tahap ini dilakukan selama penelitian berlangsung, adapun

kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. mengumpulkan data hasil belajar peserta didik melalui tes hasil belajar

b. melakukan analisis terhadap data yang diperoleh

c. membuat laporan hasil penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu instrumen tes hasil belajar

kognitif dalam bentuk tes pilihan ganda sebanyak 20 nomor yang diberikan saat

pretest dan postest. Pemberian pretest dan posttest dilakukan dimasing-masing

kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana tes diberikan sesuai

jadwal belajar IPA masing-masing kelas tersebut. Adapun skor yang diperoleh

akan dianalisis untuk mengetahui tingkat hasil belajar peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS dengan metode Mind

Mapping dan model pembelajaran langsung. Bentuk soal dalam tes hasil belajar
berada pada tingkatan C1 sampai C3. Adapun teknik penskoran C1 dengan skor 1,

C2 dengan skor 1, C3 dengan skor 1.

I. Tekhnik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar peserta

didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) maupun yang diajar menggunakan model pembelajaran

langsung. Statistik deskriptif yang dimaksudkan adalah skor tertinggi, skor

terendah, rata-rata hasil belajar dan standar deviasi.

Pada tahap ini, perolehan skor peserta didik diklasifikasikan untuk

memudahkan penentuan tingkat kemampuan peserta didik. Jenis data berupa tes

hasil belajaryang dikategorikan secara kumulatif pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kategori Skor Tes Hasil Belajar Peserta Didik


Interval Skor Kategori
17 – 20 Sangat tinggi
13 – 16 Tinggi
9 – 12 Sedang
5–8 Rendah
0–4 Sangat rendah
(Sumber: Dimodifikasi dari Supardi (2015))

Untuk skor rata-rata, menggunakan persamaan sebagai berikut :


Σ 𝑥𝑖
𝑥̅ = n

(Sudjana, 2005)

Keterangan :

𝑥̅ : Rata-rata skor yang di peroleh

n : Jumlah sampel

xi : Skor hasil belajar

Untuk standar deviasi diperoleh dari persamaan:

(𝑋−𝑋̅)2
S = √
𝑛−1

(Tiro, 2008)

2. Analisis Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

dasar-dasar analisis yaitu uji normalitas sebagai berikut :

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang digunakan

terdisribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus Chi

kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut :

(𝑂𝑖−𝐸𝑖)2
x2 = ∑𝑘𝑖=1 𝐸𝑖

(Sudjana, 2005)

Keterangan :
𝜒2 = Skor Chi kuadrat

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi harapan

k = Banyak kelas

Dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 pada taraf signifikasi α = 0,05. Apabila

𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dikatakan bahwa data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Sebaliknya apabila 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dikatakan bahwa

data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians data

homogen atau berbeda. Menurut Sugiyono (2013), untuk keperluan ini dapat

dicari dengan persamaan sebagai berikut :

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
(Sugiyono, 2016)

Kriteria pengujiannya adalah apabila Fhitung ˂ FTabel, maka data bersifat homogen.

Sebaliknya, jika Fhitung> FTabel data tidak homogen, dengan derajat kebebasan

pembilang dk = (k - 1) dan derajat kebebasan penyebut dk = (n - k) pada taraf

signifikansi α = 0,05.

c. Uji Hipotesis

Hipotesis yang telah diajukan yaitu: “Terdapat pengaruh model Cooperative

Learning tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII

SMP Negeri 4 Majene pada materi klasifikasi makhluk hidup”.

Pengujian hipotesis menggunakan uji pihak kanan, yaitu

Ho : 𝜇1 ≤ 𝜇2
Ha : 𝜇1 > 𝜇2

μ1= Rata-rata skor hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe TPS.

μ2 = Rata-rata skor hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran langsung

Hipotesis statistik menggunakan uji-t dengan menggunakan persamaan:

𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1 1
𝑆√𝑛 + 𝑛
1 2

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22


𝑠2 =
𝑛1 + 𝑛2 − 2

(Tiro, 2015)

Keterangan:

𝑥1 = skor rata-rata kelas eksperimen


̅̅̅
̅̅̅2 = skor rata-rata kelas kontrol
𝑋

𝑠 2 = varian gabungan

𝑠1 = standar deviasi kelas eksperimen

𝑠2 = standar deviasi kelas kontrol

𝑛1 = jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah sampel kelas kontrol

Statistik uji-t di atas memiliki derajat kebebasan yaitu dk = n1 + n2 – 2.

Jika nilai thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2, maka

Ho ditolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai