Pedoman Mutu
Pedoman Mutu
PUSKESMAS KUTASARI
KABUPATEN PURBALINGGA
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1) Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Kegiatan Utama Puskesmas Kutasari adalah dalam usaha pelayanan
kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik
dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan serta
didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan core bisnis
adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap
competitor layanan sejenis di Kabupaten , Puskesmas Kutasari berusaha
memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan, SDM,
sarana prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Bisnis
yang dijalankan oleh Puskesmas Kutasari merupakan bisnis kepercayaan
(Trusty Business/ Value Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya
organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan/pengguna
jasa pelayanan puskesmas.
Oleh Karena itu, Puskesmas Kutasari sebagai organisasi pemerintah
dibawah kewenangan pemerintah daerah bertanggung jawab memberikan
pelayanan dasar kepada masyarakat dengan berbasis pada Total Quality
Management (TQM) yang menggabungkan antara konsep pelayanan
pemerintah dengan melihat kebutuhan pasar dalam hal ini masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kutasari. Penerapan TQM yang dilakukan
diwujudkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang mengacu
pada visi dan misi Puskesmas Kutasari.
b. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas Kutasari adalah mewujudkan Puskesmas Kutasari
menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman,
memuaskan, profesional dan komunikatif
Dengan adanya rumusan visi tersebut diharapkan masyarakat hidup
dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya.
Perilaku masyarakat Kecamatan Kutasari diharapkan adalah
perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ,
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan.
Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang tersedia
adalah pelayanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar
secara merata diseluruh wilayah Kecamatan Kutasari.
c. Misi Puskesmas
Dalam upaya merealisasikan visi Puskesmas Kutasari Kabupaten
Purbalingga mempunyai misi sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pelayanan usaha kesehatan perorangan (UKP)
dan usaha kesehatan masyarakat (UKM) yang bermutu, aman,
memuaskan, profesional, komunikatif, merata dan terjangkau.
2) Menyelenggarakan usaha pencegahan dan penanggulangan
penyakit serta penyehatan lingkungan yang paripurna dengan
melibatkan peran aktif masyarakat.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kutasari.
Menjadikan puskesmas sebagai motivator menuju masyarakat sehat.
1. PUSKESMAS PEMBANTU
PENGELOLA PELY.KES.LANSIA
2. PUSKESMAS KELILING
3. BIDAN DESA
e. Motto Puskesmas
Motto Puskesmas Kutasari adalah:
“ Melayani Sepuas Hati, Kesehatan Anda adalah Kepuasan Kami “
f. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Kutasari adalah “ Bersatu Padu ” yang meliputi:
1) BERtaqwa
Maksud dari bertaqwa adalah menjalani hidup sesuai dengan
tuntunan Alloh SWT. Dengan maksud seluruh staf Puskesmas
Kutasari semuanya adalah insan yang bertaqwa kepada Alloh SWT
2) Santun
Maksud dari santun adalah halus dan baik dalam bersikap,
bertingkah laku dan berbicara. Juga sopan, sabar dan tenang dalam
bertingkahlaku. Dengan harapan seluruh staf Puskesmas Kutasari
adalah staf yang santun.
4) Tepat sasaran
Maksud dari tepat sasaran adalah semua program yang dijalankan
Puskesmas diharapkan tepat pada sasaran yang dituju.
5) Utamakan pelayanan
Maksud utamakan pelayanan adalah semua staf puskesmas
Kutasari selalu mengutamakan pelayanan terlebih dahulu
dibandingkan dengan pendapatan.
6) Profesional
Professional maksudnya adalah staf puskesmas Kutasari dalam
melayani masyarakat dilakukan dengan keahlian dan ketrampilan
yang tinggi sesuai profesinya.
8) Disiplin
Disiplin maksudnya adalah sikap staf Puskesmas Kutasari selalu
tertib dan patuh pada aturan.
3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Administrasi Puskesmas adalah bertujuan untuk
mendukung proses penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan di
Puskesmas Kutasari yang meliputi manajemen: Sistem Informasi
Puskesmas, Sumber Daya Manusia (kepegawaian), Sarana Prasarana
Alat Kesehatan, Sarana Prasarana Penunjang (Urusan RumahTangga),
dan Sumber Daya Keuangan.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Kutasari adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok
yaitu UKM Essensial dan UKM Pengembangan.
UKM Essensial merupakan UKM yang wajib dilaksanakan meliputi : 1)
Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
1) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
2) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Dan Keluarga Berencana yang
bersifat UKM (Kesehatan Ibu, KB dan Kespro, Kesehatan Anak,
Deteksi Dini dan MTBS);
3) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM,
4) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (TB dan Kusta,
ISPA dan Diare, Kecacingan dan Rabies, DBD dan malaria,
Surveilance, Thipoid dan Campak, Imunisasi, Penyakit Tidak
Menular)
5) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
UKM Pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
UKM Pengembangan terdiri dari :
1) Pelayanan Kesehatan Jiwa,
2) Pelayanan Kesehatan Indera,
3) Pelayanan Kesehatan Lansia,
4) Pelayanan Kesehatan Kerja,
5) Pelayanan Kesehatan PKPR.
c. Penyelanggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) / Pelayanan
Klinis Puskesmas Kutasari adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari
(one day care), home care. Kegiatan UKP terdiri dari:
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum,
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut,
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP,
4) Pelayanan Gawat Darurat,
5) Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP,
6) Pelayanan Persalinan,
7) Pelayanan Kefarmasian,
8) Pelayanan Laboratorium,
9) Pelayanan Rekam Medis.
Penyelengaraan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang meliputi: Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling, Bidan Desa dan Jejaring Pelayanan Kesehatan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja ini disusun
berdasarkan standar akreditasi Pukesmas, yang meliputi persyaratan umum
sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber
daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) baik UKM esensial maupun UKM Pengembangan, dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) / Pelayanan Klinis. Dalam penyelenggaraan
UKM dan UKP memperhatikan keselamatan sasaran / pasien dengan
menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Kutasari dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
A. PERSYARATAN UMUM
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Puskemas Kutasari
Kabupaten Purbalingga dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu,
system penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan sistem
penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan / pelayanan klinis. Puskemas
Kutasari Kabupaten Purbalingga menetapkan , mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan masyarakat
maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan analisis hasil survey
kebutuhan masyarakat / pelanggan baik internal maupun eksternal, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap
proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Pengendalian dokumen di puskesmas meliputi proses:
1. Penyusunan dokumen
a. Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/upaya
kesehatan/klinis.
1) Membuat draft dokumen.
2) Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan
unit terkait.
3) Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
yang telah disusun dan mendistribusikan hardcopy dokumen untuk
diperiksa kepada penanggung jawab Manajemen Mutu.
b. Penanggung jawab Manajemen Mutu
1) Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang telah disusun oleh
pemegang program dan koordinator.
2) Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy untuk
meminta persetujuan Kepala Puskesmas.
3) Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dokumen dan
dikembalikan kepada koordinator untuk direvisi.
2. Pengesahan
a. Kepala puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
penanggung jawab Manajemen Mutu melalui hardcopy untuk disetujui.
b. Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani
hardcopy document.
c. Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
penanggung jawab Manajemen Mutu untuk direvisi.
d. Tabel Pengesahkan dokumen
No Level Dokumen Penanggung Diperiksa Disahkan
Jawab
1 Surat Keputusan Kasubag TU Ketua Ka.
(Paraf sebelah Akreditasi Puskesmas
kiri) (Paraf seb
kanan)
2 Pedoman/ Ketua Pokja Ketua Ka.
Panduan (Paraf sebelah Akreditasi Puskesmas
kiri) (Paraf seb
kanan)
3 SOP Ketua Pokja Ketua Ka.
(Paraf sebelah Akreditasi Puskesmas
kiri) (Paraf seb
kanan)
4 KAK Ketua Pokja ‘-‘ Ka.
(Paraf sebelah Puskesmas
kanan)
3. Penomoran
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
a. Dokumen SK (sesuai tata naskah)
188.4/XX/SK-AA/BB/YY
1) 188.4/ Menyatakan klasifikasi surat puskesmas
2) XX Menyatakan nomor urut penyusunan SK
3) SK Menyatakan dokumen Surat Keputusan
4) AA Menyatakan Nomor bab standar Akreditasi
5) BB Menyatakan bulan pembuatan SK
6) Y.Y Menyatakan tahun pembuatan SK
b. Dokumen PD (PEDOMAN )
PD/AA/BB/XX/YY PD/VII/RM/01/2016
1) PD Menyatakan dokumen Panduan
2) AA Menyatakan Bab dalam standar Akreditasi
3) BB Menyatakan kode bagi standar ADM, mencakup :
a) TU = Tata Usaha
4) BB Menyatakan kode puskesmas standar UKP, mencakup :
a) RM = Pendaftaran
b) UGD = Ruangan Gawat Darurat
c) KIA = Ruang KIA
d) MTBS = Manajemen Terpadu Balita Sakit
e) KB = Keluarga Berencana
f) IMUN = Imunisasi
g) PU = Pemeriksaan Umum
h) PGM = Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
i) LAB = Laboratorium
j) FAR = Farmasi
k) GZ = Gizi
l) HS = Sanitasi
m) RB = Ruang Bersalin
5) BB Menyatakan kode bagi standar UKM, mencakup :
a) PROMKES = Promosi Kesehatan
b) P2P = Program Pencegahan Penyakit
c) GIZI = Program Gizi
d) KIA = Program KIA
e) PL = Program Penyehatan Lingkungan
6) XX Menyatakan nomor urut SOP
7) YY Menyatakan tahun penyusunan
c. Dokumen SOP (Standar Operasional Prosedur)
SOP/AA/BB/XX/YY SOP/VII/RM/01/2016
1) SOP Menyatakan dokumen Standar Operasional Prosedur
2) AA Menyatakan Bab dalam standar Akreditasi
3) BB Menyatakan kode bagi standar ADM, mencakup :
a) TU = Tata Usaha
4) BB Menyatakan kode puskesmas standar UKP, mencakup :
a) RM = Pendaftaran
b) UGD = Ruangan Gawat Darurat
c) KIA = Ruang KIA
d) MTBS = Manajemen Terpadu Balita Sakit
e) KB = Keluarga Berencana
f) IMUN = Imunisasi
g) PU = Pemeriksaan Umum
h) PGM = Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
i) LAB = Laboratorium
j) FAR = Farmasi
k) GZ = Gizi
l) HS = Sanitasi
m) RB = Ruang Bersalin
5) BB Menyatakan kode bagi standar UKM, mencakup :
a) PROMKES = Promosi Kesehatan
b) P2P = Program Pencegahan Penyakit
c) GIZI = Program Gizi
d) KIA = Program KIA
e) PL = Program Penyehatan Lingkungan
6) XX Menyatakan nomor urut SOP
7) YY Menyatakan tahun penyusunan
d. Dokumen Eksternal
DE/AA/BB/XX/YY DE/VII/RM/01/2016
1) DE Menyatakan dokumen Eksternal
2) AA Menyatakan Bab dalam standar Akreditasi
3) BB Menyatakan kode bagi standar ADM, mencakup :
a) TU = Tata Usaha
4) BB Menyatakan kode puskesmas standar UKP, mencakup :
a) RM = Pendaftaran
b) UGD = Ruangan Gawat Darurat
c) KIA = Ruang KIA
d) MTBS = Manajemen Terpadu Balita Sakit
e) KB = Keluarga Berencana
f) IMUN = Imunisasi
g) PU = Pemeriksaan Umum
h) PGM = Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
i) LAB = Laboratorium
j) FAR = Farmasi
k) GZ = Gizi
l) HS = Sanitasi
m) RB = Ruang Bersalin
5) BB Menyatakan kode bagi standar UKM, mencakup :
a) PROMKES = Promosi Kesehatan
b) P2P = Program Pencegahan Penyakit
c) GIZI = Program Gizi
d) KIA = Program KIA
e) PL = Program Penyehatan Lingkungan
6) XX Menyatakan nomor urut dokumen eksternal
7) YY Menyatakan tahun diterima dokumen eksternal
4. Pemberlakuan
Dokumen yang sudah mendapat persetujuan dan disahkan kemudian
diberlakukan sesuai dengan kesepakatan.
5. Distribusi
a. Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan dengan
jumlah copy sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
b. Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI” terhadap copy
dokumen.
c. Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai
Daftar Pemegang Dokumen.
d. Pendistribusian dilakukan oleh Team Admin dan Team Mutu.
6. Penyimpanan
a. Master dokumen disimpan di secretariat akreditasi puskesmas / bagian
administrasi puskesmas.
b. Dokumen di kelompokan berdasarkan masing masing bab dengan
ketentuan :
1) Map Kuning : Admin
2) Map Biru : UKM
3) Map Merah : UKP
c. Penyimpanan dokumen harus sesuai dengan metode pengarsipan
sehingga mudah dicari kembali jika diperlukan.
d. Dibuatkan buku pengarsipan dokumen.
7. Pencarian Dokumen
a. Pencarian dokumen dengan melihat di buku pengarsipan dokumen
b. Melihat pengelompokan Map dokumen yang telah diurutkan sesuai
dengan criteria dan elemen penilaian :
1) Map Kuning : Admin
2) Map Hijau : UKM
3) Map Merah : UKP
8. Perubahan / Revisi
a. Dokumen dokumen yang sudah diaudit oleh tim mutu puskesmas
kemudian dinyatakan tidak sesuai lagi dan memerlukan perbaikan.
b. Revisi dilakukan oleh tim mutu puskesmas dengan unit terkait.
c. Hasil dokumen yang telah dilakukan perbaikan dikelompokan dalam
kelompok dokumen tidak aktif.
9. Pemusnahan Dokumen
a. Mengelompokkan dokumen yang sudah tidak aktif
b. Memisahkan status-status mana yang masih harus disimpan di ruang
rekam medis, serta status-status mana yang sudah dapat dikeluarkan
dari tempat penyimpanan di ruang rekam medis.
c. Mencatat data-data yang masih diperlukan kedalam register
pemusnahan.
d. Musnahkan status RM yang sesuai dengan daftar
e. Membuat berita acara pemusnahan dengan sepengetahuan Kepala
Puskesmas
f. Pemusnahan RM dilakukan sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun.
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1. Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada
masing-masing SOP).
2. Penggunaan Daftar Induk Rekaman yang menguraikan dimana saja
rekaman disimpan, bagian yang bertanggung jawab, dan masa simpan
rekaman.
3. Bentuk rekaman dan media penyimpanan, termasuk tatacara mem-backup
rekaman dalam bentuk elektronik, bila dibutuhkan.
4. Pengambilan, pendisposisian, dan penggandaan rekaman secara internal
dan terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya
seluruh rekaman bersifat rahasia.
5. Pemusnahan rekaman yang berisi uraian mengenai tatacara penarikan
rekaman yang telah habis masa simpannya dan bagaimana cara
memusnahkannya.
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
Puskesmas Kutasari bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen Puskesmas Kutasari membuktikan komitmen untuk
mengembangkan dan meningkatkan serta memperbaiki kinerja sistem
manajemen mutu dengan:
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya
memenuhi kebutuhan pelanggan, termasuk regulasi dan prosedur yang
terkait dengan fungsi layanan melalui briefing, rapat, apel, papan informasi
ataupun media lainnya.
2. Menetapkan pernyataan kebijakan mutu yang dijabarkan dari visi dan misi
Puskesmas Kutasari serta sesuai dengan Permenkes No 75 Tahun 2014.
3. Menetapkan sasaran mutu, di masing-masing unit yang selaras dengan
pernyataan Kebijakan Mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
1. Kepala Puskesmas Kutasari menetapkan Penanggung Jawab Manajemen
Mutu yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan, memonitor kegiatan
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas dan membudayakan perbaikan
kinerja yang berkesinambungan secara konsisten dan sistematis.
2. Kepala Puskesmas Kutasari, Penanggung Jawab Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Puskesmas berkomitmen untuk menerapkan
perbaikan mutu/kinerja yang berkesinambungan.
3. Kepala Puskesmas Kutasari, Penanggung Jawab Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Puskesmas berkomitmen menyelenggarakan
pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan berfokus pada
kepuasan pelanggan, keselamatan pelanggan, serta melakukan perbaikan
mutu/kinerja pelayanan secara berkelanjutan.
4. Kepala Puskesmas Kutasari berkomitmen untuk memastikan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan guna penyelenggaraan pelayanan sesuai yang
distandarkan.
5. Kepala Puskesmas Kutasari memimpin Rapat Tinjauan Manajemen yang
dilaksanakan minimal 6 bulan sekali, dan selalu ada pelimpahan wewenang
jika berhalangan.
6. Seluruh Karyawan
a. Tanggungjawab:
Melaksanakan sistem manajemen mutu di semua unit dan berkomitmen
untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan
Berkewajiban aktif dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
b. Wewenang:
Memberi masukan kepada kepala puskesmas berkaitan dengan
peningkatan mutu
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas Kutasari, Penanggung Jawab
Mutu, Penanggung Jawab Upaya, dan Pelaksana dilakukan melalui :
1. Minilokakarya Puskesmas Kutasari yang dilaksanakan setiap bulan dikuti
oleh seluruh karyawan Puskesmas.
2. Pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Puskesmas Kutasari yang
dilaksanakan minimal 6 bulan sekali, dan/atau bila diperlukan.
3. Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Kutasari atau
petugas lain sesuai pendelegasian wewenang pimpinan.
4. Rapat Staf Puskesmas Kutasari yang dilakukan setiap hari Senin sesudah
apel pagi dan sebelum pelayanan.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan
sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang
diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi penerapan sistem tersebut. Rapat
tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun. Prosedur ini
mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta, pembuatan undangan,
pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil
rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
1. Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab
manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator
Upaya puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
2. Tinjauan manajemen dilakukan untuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu
tidaknya mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu.
3. Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan sekali.
4. Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
b. Kebijakan Mutu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
c. Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mutu, termasuk kinerja proses
dan Pelayanan
d. Hasil audit internal maupun eksternal.
e. Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan
pelanggan serta keluhan pelanggan.
f. Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
g. Hasil tindak lanjut dari Tinjauan Manajemen sebelumnya.
h. Perubahan Sistem Manajemen Mutu
i. Rekomendasi untuk peningkatan
j. Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibutuhkan.
C. LUARAN TINJAUAN
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan :
1. Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan,
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
3. Identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan,
4. Penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu
dan sistem pelayanan efektif.
C. INFRASTRUKTUR
Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan kegiatan
pemeliharaan/perawatan berkala oleh tenaga yang kompeten, misal untuk alat
kesehatan maka tanggungjawab petugas dengan pendidikan ATEM atau tenaga
terlatih, mebeuler dan alat kantor lainnya oleh teknisi, dan gedung perkantoran
serta sejenisnya oleh tenaga kebersihan.
Jadwal dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang telah melakukan
pemeliharaan wajib mengisi jadual tersebut sebagai bukti bahwa pemeliharaan
dan pemeriksaan infrastruktur telah dilakukan.
D. LINGKUNGAN KERJA
Upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan dilakukan dengan mengadakan tenaga khusus
kebersihan, yang telah diberikan uraian tugas dan jadual kegiatan yang jelas.
Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan monitoring melalui ceklist
kegiatan yang harus diisi oleh petugas setiap selesai melaksanakan kegiatan.
Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggung jawab dengan
melakukan pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan
lingkungan Puskesmas Kutasari.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Pedoman / Manual Mutu ini disusun sebagai panduan bagi semua unit terkait
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu dan kinerja karyawan Puskesmas
Kutasari. Pedoman mutu ini digunakan sebagai implementasi akreditasi puskesmas.
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada
akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.