SOP Dermatitis Atopik
SOP Dermatitis Atopik
No Dokumen :
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinik bagi
Dokter di Fasyankes Primer
5. Prosedur 1. Anamnesis :
- Keluhan utama gatal dapat hilang timbul sepanjang hari,
umumnya lebih hebat pada malam hari.
- Terdapat riwayat sering merasa cemas, frustasi.
- Faktor resiko penderita wanita lebih banyak dibandingkan
pria, riwayat sensitif terhadapwol, bulu kucing, anjing, ayam,
burung.
2. PemeriksaanFisik : kulit penderitadermatitisatopik :
- Perabaankering
- Pucat/redup
- Jaritanganterabadingin
- Terdapatpapul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi
dan krustapadalokasipredileksi.
3. Diagnosisdifferensial :
- Dermatitis seboroik
- Dermatitis numularis
- Scabies
4. Terapi :
- Modifikasigayahidup :menghindariwol/bahansintetik,
memakai sabun dengan pH netral dan mengandung
pelembab, menghindari pemakaian bahan kimia tambahan,
menghindari stress psikis, menghindari bahan pakaian
tebal/ketat/kotor, menjaga kebersihan daerah popok (bayi),
hindari penggunaan babyoil.
- Farmakoterapi :
- Topical : kortikosteroid topical betametason valeratkrim 0,1%
- Oral :antihistamin chlorfeniramine maleat 3x4 mg, atau
loratadine 1x10 mg/hrselama 2 minggu.
5. Kriteriarujukan :
- Bila di perlukan skin prick test
- Bila gejala tidak membaik dengan pengobatan selama 4
minggu
Bila kelainan meluas sampai eritroderma
6. Diagram
Alir
Pasien datang
Anamnesa
p Pasien di lakukan
pemeriksan fisik
Di lakukan
pemeriksaan
Menegakkan
diagnosa
Penatalaksanaan
therapy dan eduksi
Mencatat di buku
register