Anda di halaman 1dari 15

I-1

LAPORAN PENGUJIAN STRUKTUR

A. Tujuan Umum
Analisis konstruksi atap gedung ini dilakukan dengan menggunakan
permodelan struktur 3D dengan bantuan software SAP2000 Versi 14. Tujuan awal
dari pengujian ini adalah untuk menguji struktur atap & bangunan mushollah.
Pengujian ini diperlukan guna mengetahui kekuatan dari struktur atap yang akan
dibangun.
B. Pemodelan Struktur
Desain Mushollah ditunjukkan pada gambar berikut;

Gambar 1. View bangunan secara 2D


I-2

Gambar 2. View pemodelan bangunan secara 3D dengan SAP2000

Gambar 3. View pemodelan bangunan secara 3D dengan SAP2000


I-3

C. Peraturan Standar & Perencanaan


1. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI - 1729 -
2015.
2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-
2012
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, PPIUG - 1983.
4. Tabel Profil Baja

D. Data Teknis
Sifat mekanis baja
Pipa baja
Mutu baja = ST 24
Tegangan Putus Minimum = 240 Mpa
Tegangan Leleh Minimum = 370 Mpa
Modulus elastisitas: E = 200.000 MPa
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Nisbah poisson : μ = 0,3
Koefisien pemuaian : α = 12 x 10-6 /oC

Alat Sambung
Frame = Las
Joint = Baut
Penutup Atap = Atap Spandek

Beton normal dengan mutu 14,5 Mpa dengan data-data sebagai berikut :
Berat per volume 2.400 tonf/m3
Modulus Elastisitas 24855 Mpa
Poisson ratio 0.2
Modulus geser 10356 Mpa
Kuat Tekan Karakteristik 14.5 Mpa/ K-175

Untuk baja tulangan polos untuk kolom dan balok menggunakan mutu U24
dengan data-data sebagai berikut :
Berat per volume 7.850 tonf/m3
Modulus Elastisitas 200000 Mpa
Poisson ratio 0.3
Tegangan leleh minimum 240 Mpa
Tegangan ultimit 380 Mpa
I-4

E. Kombinasi Pembebanan
1. Jenis Beban
Jenis beban yang akan dimasukkan kedalam analisis,
a. Beban Mati (D)

Gambar 4. Jenis beban yang bekerja pada struktur atap

2. Kombinasi pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan adalah,
a. 1.4 D
b. 1.6 D

Gambar 5. Jenis beban yang digunakan saat analisis


I-5

F. Asumsi Pembebanan
Beban merupakan gaya-gaya luar maupun berat sendiri yang bekerja
pada elemen-elemen struktur.

Jenis-jenis beban yang diinput ke dalam SAP2000, yaitu :


1. Beban mati (Dead load)
Seluruh beban yang melekat pada struktur yang bersifat tetap. Beban yang masuk
dalam kategori ini adalah berat sendiri struktur dan berat komponen lainnya yang
melekat pada elemen struktur yang ada.
a. Berat sendiri struktur secara otomatis dihitung oleh SAP2000, sesuai dengan
berat jenis masing-masing elemen struktur.
b. Dinding bata = 250 kgf/m2
c. Beban plafond = 18 kgf/m2

Gambar 6. Joint Load Dead


I-6

G. Analisis Struktur
Acuan perencanaan yang digunakan adalah AISC-LRFD 99 & ACI 318-05 .

Gambar 7. Steel Frame Design berdasarkan AISC-LRFD 99

Gambar 8. Concrete Frame Design berdasarkan ACI 318-05


I-7

Kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur sebagai berikut,

Gambar 9. Design Load Selection, Pemilihan kombinasi yang bekerja pada struktur.

Analisis Option yang digunakan adalah,

Gambar 10. Set Analisis option, Space Frame.


I-8

1. Kemampuan struktur menerima beban dapat dilihat pada gambar berikut ini,

Gambar 11. Steel Design Selection.

Gambar 12. Concrete Design Selection.


I-9

2. Nilai rasio tegangan (perbandingan tegangan yang terjadi dan yang


direncanakan) pada elemen batang,

Gambar 13. Nilai ratio tegangan terbesar pada elemen rangka atap (0.801 )

3. Lendutan yang terjadi akibat beban mati.

Gambar 14. Nilai lendutan pada purlin (14.44 mm)


I-10

Kontrol lendutan
Nilai lendutan yang terjadi < Nilai lendutan yang diizinkan
14.44 mm < 1/300 x L = 1/300 x 5000 mm
14.44 mm < 16.67 mm (Lendutan Terkontrol)

4. Kalkulasi balok & kolom beton


a. Balok 25x40 cm

Gambar 15. Concrete design data

As perlu type As Perbandingan Output


n D Program
(Φ/D) rencana As Atas
(Diambil yang
532,00 mm2 5 D 12 565,49 mm2 1,063 terbesar)

type As Perbandingan Output


As perlu n D Bawah Program
(Φ/D) rencana As
(Diambil yang
297,00 mm2 3 D 12 339,29 mm2 1,142 terbesar)
I-11

Tumpuan
Sengkang butuh 0,359 mm2
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 100 mm
Sengkang/m' 0,5026548 mm2/m'

Lapangan
Sengkang butuh 0 mm2
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 150 mm
Sengkang/m' 0,3351032 mm2/m'

b. Balok 15x30 cm

Gambar 16. Concrete design data

type As Perbandingan Output


As perlu n D Program
(Φ/D) rencana As Atas
(Diambil yang
231,00 mm2 3 D 12 339,29 mm2 1,469 terbesar)

type As Perbandingan Output


As perlu n D Program
(Φ/D) rencana As Bawah
(Diambil yang
148,00 mm2 2 D 12 226,19 mm2 1,528 terbesar)
I-12

Tumpuan
Sengkang butuh 0,215 mm2
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 150 mm
Sengkang/m' 335,10322 mm2/m'

Lapangan
Sengkang butuh 0 mm2/m'
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 200 mm
Sengkang/m' 251,32741 mm2/m'

c. Kolom 40x40 cm

Gambar 17. Concrete design data


I-13

KOLOM 40X40 CM
Nama K1 Sat
Dimensi 400 mm
400 mm
Luas Gr 160.000,00 mm2
Rebar 12 mm
5 bh
3 bh
Jml rebar 16 bh
Luas tul. 1.809,56 mm2
Luas tul butuh (SAP2000) 1.600,00 mm2
Ratio 1,00%
Jarak tul 58,50 mm
Sengkang Tumpuan
Sengkang butuh 0,574 mm2
Dia 10 mm
Luas 0,79 mm2
jarak tul 100 mm
Sengkang/m' 0,785398164 mm2/m'
Sengkang Lapangan
Sengkang butuh 0,574 mm2/m'
Dia 10 mm
Luas 0,79 mm2
jarak tul 100 mm
Sengkang/m' 0,785398164 mm2/m'
I-14

d. Kolom 30x30 cm

Gambar 18. Concrete design data


I-15

Nama K3 Sat
Dimensi 300 mm
300 mm
Luas Gr 90.000,00 mm2
Rebar 12 mm
4 bh
2 bh
Jml rebar 12 bh
Luas tul. 1.357,17 mm2
Luas tul butuh (ETABS) 900,00 mm2
Ratio 1,51%
Jarak tul 48,67 mm
Sengkang Tumpuan
Sengkang butuh mm2
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 100 mm
Sengkang/m' 0.5026548246 mm2
Sengkang Lapangan
Sengkang butuh 0 mm2
Dia 8 mm
Luas 0,50 mm2
jarak tul 100 mm
Sengkang/m' 0,5026548246 mm2

H. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, bahwa struktur rangka atap aman dan
mampu menerima berbagai macam kombinasi pembebanan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai