Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DATA SEKUNDER

1.1 Sumber Data


Data sekunder diperoleh dari World Health Organization (Growth Assasement and
Surveillance Unit), Riset Kesehatan Dasar 2013, Riset Kesehatan Dasar 2018, data rekap
pemeriksaan IVA di seluruh posbindu di kecamatan Turen bulan November 2018 dan Januari
2019, dan Profil Puskesmas Turen 2017.

1.2 Metode Pengumpulan Data sekunder


Data sekunder didapatkan melalui penelusuran data di Puskesmas Turen.

1.3 Analisis Data Sekunder


Data sekunder dipresentasikan secara deskriptif.

Tabel 1.1 Data 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Puskesmas Turen Bulan Januari 2019
1–4 5–14 15–44 45–69 > 69
NO NAMA PENYAKIT <1
th th th th th
JUMLAH
1 Acute nasopharyngitis [common cold] 45 174 233 255 223 959 1889
2 Essential (primary) hypertension 231 58 10 36 177 229 741
3 Myalgia 1 1 5 42 117 173 339
4 Acute pharyngitis - unspecified 0 19 40 49 48 133 289
5 Gastritis - unspecified 0 2 19 47 40 116 224
6
Dyspepsia 1 1 15 36 49 110 212
7 Typhoid Fever 0 5 32 53 22 108 220
8 Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin 6 24 20 37 43 107 237
9 Influenza due to identified avian
infliuenza virus 8 20 32 30 11 102 203
10 General medical examination 4 12 12 40 4 72 144

Tabel 1.2 Data 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Puskesmas Turen Bulan Januari 2019
0–4 5 – 14 15 – 45 – > 69
NO NAMA PENYAKIT th th 44 th 69 th th
JUMLAH
1 Typhoid Fever 0 7 7 1 0 15
2 Asthma - unspecified 0 0 4 10 0 13
3 Acute nasopharyngitis [common cold] 3 5 2 2 0 11
4 Nausea and vomiting 1 3 3 2 0 9
5 Dyspepsia 1 0 3 3 0 7
6 Essential (primary) hypertension 0 0 1 6 1 7
7 Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin 2 0 0 2 2 6
8 Gastritis - unspecified 0 0 2 2 1 5
9 Multiple superficial injuries - unspecified 0 0 3 2 0 5
10 Dengue fever [classical dengue] 0 2 1 1 0 4

Tabel 1.1 Data 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Puskesmas Turen Bulan Februari 2019
1–4 5–14 15–44 45–69 > 69
NO NAMA PENYAKIT <1
th th th th th
JUMLAH
1 Acute nasopharyngitis [common
cold] 75 179 213 285 216 1003 1971
2 Myalgia 0 1 5 47 143 223 419
3 Essential (primary) hypertension 215 47 4 34 168 211 679
4 Acute pharyngitis - unspecified 6 18 53 67 65 200 409
5 Typhoid Fever 2 1 55 71 23 152 304
6 Acute upper respiratory infection -
unspecified 28 88 31 1 0 147 295
7 Gastritis - unspecified 0 1 18 37 50 113 219
8
Tension-type headache 0 0 2 63 37 108 210
9 Dyspepsia 0 3 7 25 46 92 173
10 INFLUENZAVIRUS NOT IDENTIFIED 2 6 22 33 24 85 172

Tabel 1.2 Data 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Puskesmas Turen Bulan Februari 2019
0–4 5– 15 – 45 – > 69
NO NAMA PENYAKIT th 14 th 44 th 69 th th
JUMLAH
1 Typhoid Fever 7 17 12 4 1 41
2 Dengue fever [classical dengue] 0 5 16 1 1 23
3 Acute nasopharyngitis [common cold] 2 1 6 4 0 12
4 Asthma - unspecified 0 1 2 6 2 10
5 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
infectious origin 1 1 2 4 0 8
6 Multiple superficial injuries - unspecified 0 3 2 6 0 8
7 Dyspepsia 0 0 1 5 1 7
8 Paratyphoid fever A 7 17 15 6 2 6
9 Chronic obstructive pulmonary disease -
unspecified 0 0 0 4 1 5
10 Non-insulin-dependent diabetes mellitus
without complications 0 0 2 2 0 4
Pada Puskesmas Turen didapatkan data 10 penyakit rawat jalan maupun rawat inap
terbanyak, dimana penyakit terbanyak didominasi oleh penyakit infeksi. Pada rawat jalan penyakit
terbanyak adalah nasofaringitis akut (common cold), myalgia, faringitis akut, dan hipertensi
esensial. Sedangkan pada rawat inap penyakit yang terbanyak adalah demam tifoid,
nasofaringitis akut (common cold) dan asma.

Tabel 1.3 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Puskesmas Turen Tahun
2018
Standar Pelayanan Pencapaian
NO Target 2018 %
Minimal Pembilang Penyebut %
Pelayanan Kesehatan
1 100 1949 1949 99,6
Ibu Hamil
Pelayanan Kesehatan
3 100 1796 1860 104,5
Bayi baru lahir
Pelayanan kesehatan
4 100 6011 7090 96,4
balita
Pelayanan Kesehatan
5 pada Usia Pendidikan 100 20529 20529 100
Dasar
Pelayanan Kesehatan
6 100 14943 20035
pada Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan
7 100 13638 24176 57
pada Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan
8 100 4917 4917 41,6
Penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan
9 Penderita Diabetes 100 1934 1934 69
Mellitus
Pelayanan Kesehatan
10 Orang dengan Gangguan 100 284 284 100.0
Jiwa Berat
Pelayanan Kesehatan
11 100 60 60 100.0
Orang dengan TB
Pelayanan Kesehatan
12 Orang dengan resiko 100 1523 1523 100.0
terinfeksi HIV

Dalam tabel tersebut diatas didapatkan standar pelayanan minimal di puskesmas Turen
2017. Angka pelayanan pada Puskesmas turen pada usia produktif telah mencapai target pada
2018.

Selain capaian dan indikator kesehatan tersebut, pemerintah sedang menggalakkan


adanya program deteksi dini penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Penanggulan Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim. Program ini adalah upaya bersama pemerintah dan
masyarakat yang mengutamakan aspek promotive dan preventif yang juga disertai pelayanan
perseorangan secara kuratif dan rehabilitatif. Penanggulangan kanker payudara dan kanker leher
rahim dimulai dari penyampaian informasi mengenai faktor resiko dan bagaimana menghindari
factor resiko yang dimaksud, deteksi dini untuk mendapaptkan lesi pra kanker leher Rahim dan
melakukan pengobatan segera. Beberapa upaya yang dilakukan yaitu pencegahan primer
melalui promosi kesehatan yang salah satunya dengan program Cek kesehatan berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup dan Kelola stress (CERDIK).
Selain itu, juga melalui proteksi spesifik berupa vaksinasi, dalam hal ini berkaitan dengan kanker
leher rahim yaitu dengan vaksinasi HPV. Pencegahan sekunder juga dilakukan dengan upaya
deteksi dini kanker payudara dan kanker leher Rahim. Pada deteksi dini kanker payudara dapat
dengan metode SADANIS dan pada kanker leher Rahim dengan metode IVA dan Pap Smear.
Kelompok sasaran dalam deteksi dini pada program ini terbatas papda usia 30 – 50 tahun.
Pada penelitian Public Health oleh WHO yang dilakukan oleh Gowth Assasement and
Surveillance Unit tahun 2012 mendapati bahwa pada tahun 2010 didapatkan 171 juta anak usia
prasekolah mengalami stunting, dengan 167 juta atau sekitar 95% berada di negara berkembang,
dimana Indonesia menempati posisi lima terbesar.
Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, sekitar 37% (hampir 9 juta)
anak balita mengalami stunting. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2010 angka
stunting hanya 35,6% dan pada tahun 2007 mencapai 36,8%. Namun pada Riset Kesehatan
Dasar 2018 menunjukkan angka stunting menurun hingga 30,8% meskipun masih tergolong
tinggi. Sedangkan pada area Jawa Timur, tahun 2016 angka stunting mencapai 26,1%, lebih
rendah dibandingkan dengan angka stunting indonesia secara keseluruhan yang mencapai
27,5%. Pada tahun 2017, di Jawa Timur angka stunting pada balita mencapai 26,7%, lebih
rendah dibandingkan angka nasional (29,6%).

Tabel 1.6 Rekap Perbandingan Tinggi Badan Terhadap Umur Pada Balita Desa Di Kecamatan
Turen Bulan Agustus 2018
Jumlah S Pendek Pendek Normal Tinggi Stunting
No Desa
Diperiksa N % N % N % N % %
1 Turen 522 32 6,13 76 14,56 404 77,39 10 1,92 20,69
2 Pagedangan 702 33 4,70 120 17,09 532 75,78 17 2,42 21,79
3 Talok 470 36 7,66 56 11,91 366 77,87 12 2,55 19,57
4 Sedayu 274 24 8,76 32 11,68 210 76,64 8 2,92 20,44
5 Tawangrejeni 366 16 4,37 59 16,12 285 77,87 6 1,64 20,49
6 Gedogwetan 462 21 4,55 23 4,98 404 87,45 14 3,03 9,52
7 Gedog kulon 102 11 10,78 27 26,47 58 56,86 6 5,88 37,25
8 Undaan 207 9 4,35 21 10,14 168 81,16 9 4,35 14,49
9 Kemulan 285 14 4,91 35 12,28 235 82,46 1 0,35 17,19
10 Sawahan 526 25 4,75 62 11,79 424 80,61 15 2,85 16,54
11 Tanggung 339 20 5,90 46 13,57 248 73,16 25 7,37 19,47
12 Jeru 279 29 10,39 43 15,41 200 71,68 7 2,51 25,18
13 Kedok 439 28 6,38 84 19,13 315 71,75 12 2,73 25,51
14 Talangsuko 584 32 5,48 92 15,75 433 74,14 27 4,62 21,23
15 Tumpukrenteng 268 27 10,07 64 23,88 173 64,55 4 1,49 33,96
16 Sananrejo 353 24 6,80 70 19,83 241 68,27 18 5,10 26,63
17 Sanankerto 299 38 12,71 35 11,71 222 74,25 4 1,34 24,41
Total 6477 419 6,47 945 14,59 4918 75,93 195 3,01 21,06

Tabel 1.7 Jumlah Perempuan Menurut Desa di Kecamatan Turen berdasarkan data Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Malang Bulan Juni Tahun 2018
Wanita Subur Wanita Subur Jumlah
No Desa Usia 30 – 59 th Usia 51 - 59 Perempuan
Usia 15 – 59 th
1 Turen 2,300 272 1,599
2 Pagedangan 1,849 893 4,675
3 Talok 1,819 514 2,762
4 Sedayu 805 333 1,887
5 Tawangrejeni 1,449 538 2,961
6 Gedogwetan 1,521 195 1,131
7 Gedog kulon 475 184 944
8 Undaan 578 522 2,950
9 Kemulan 973 644 3,675
10 Sawahan 1,542 437 2,542
11 Tanggung 1,267 367 2,328
12 Jeru 1,189 649 3,753
13 Kedok 1,134 268 1,324
14 Talangsuko 1,534 483 2,704
15 Tumpukrenteng 920 419 2,372
16 Sananrejo 1,335 520 2,991
17 Sanankerto 675 313 1,787
Total 21,365 7,551 42,385

Di Puskesmas Turen bulan Agustus 2018 didapatkan 6477 anak usia balita, dan bulan
Oktober 2018 didapatkan 181 ibu hamil dengan kunjungan lengkap 4 kali. Pada pengukuran
timbang anak balita rutin didapatkan tinggi badan terhadap umur pada balita di kecamatan turen
sekitar 21,06% berada pada angka sangat pendek dan pendek (stunting). Desa Gedog kulon
sendiri memiliki angka stunting tertinggi sebesar 37,25% dimana presentase tersebut tertinggi di
Puskesmas turen.

Tabel 1.8 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Desa Di Puskesmas
Turen Tahun 2017
Jumlah Ibu FE1 (30 Tablet) FE3 (90 Tablet)
No Desa
Hamil Jumlah % Jumlah %
1 Turen 194 192 98.97 172 88.66
2 Pagedangan 146 161 110.27 161 110.27
3 Talok 152 152 100.00 152 100.00
4 Sedayu 90 81 90.00 80 88.89
5 Tawangrejeni 111 109 98.02 101 90.99
6 Gedogwetan 147 155 105.44 136 92.52
7 Gedog kulon 50 49 98.00 44 88.00
8 Undaan 68 59 86.76 55 80.88
9 Kemulan 91 78 85.71 77 84.62
10 Sawahan 152 149 98.03 132 86.84
11 Tanggung 115 108 93.91 103 89.57
12 Jeru 106 106 100.00 106 100.00
13 Kedok 111 111 100.00 106 95.50
14 Talangsuko 127 135 106.30 130 102.36
15 Tumpukrenteng 88 87 98.86 91 103.41
16 Sananrejo 126 121 96.03 120 95.24
17 Sanankerto 75 65 86.67 64 85.33

Tabel 1.9 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Desa Di Puskesmas Turen
Tahun 2017
Jumlah TT-5 TT2+
No Desa
Ibu Hamil Jumlah % Jumlah %
1 Turen 194 192 99.0 192 99.0
2 Pagedangan 146 161 110.3 161 110.3
3 Talok 152 152 100.00 152 100.00
4 Sedayu 90 81 90.0 81 90.0
5 Tawangrejeni 111 109 98.2 109 98.2
6 Gedogwetan 147 155 105.4 155 105.4
7 Gedog kulon 50 49 98.0 49 98.0
8 Undaan 68 59 86.8 59 86.8
9 Kemulan 91 78 85.7 78 85.7
10 Sawahan 152 149 98.0 149 98.0
11 Tanggung 115 108 93.9 108 93.9
12 Jeru 106 106 100.00 106 100.00
13 Kedok 111 111 100.00 111 100.00
14 Talangsuko 127 135 106.3 135 106.3
15 Tumpukrenteng 88 87 98.9 87 98.9
16 Sananrejo 126 121 96.0 121 96.0
17 Sanankerto 75 65 86.7 65 86.7

Terdapat banyak upaya Intervensi pada ibu hamil untuk memaksimalkan 1000 HPK. Di
Desa Gedog Kulon pada tahun 2017 upaya ibu hamil yang mendapat tablet FE3 hanya
mencapai 88%. Selain itu 98% ibu hamil di Gedog Kulon mendapat imunisasi TT. Sebagian
besar (4 dari 5) ibu hamil melakukan kunjungan ibu hamil sebanyak 4 kali seperti yang
dianjurkan. Di Puskesmas Turen secara keseluruhan 71% garam yang dikonsumsi merupakan
garam yang beryodium.

Tabel 1.10 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Desa Di Puskesmas Turen Tahun 2017
Jumlah Bayi ASI Eksklusif
No Desa
0-6 bulan Jumlah %
1 Turen 184 122 66.3
2 Pagedangan 136 104 76.5
3 Talok 141 107 75.9
4 Sedayu 85 54 63.5
5 Tawangrejeni 105 70 66.7
6 Gedogwetan 138 103 74.6
7 Gedog kulon 46 35 76.1
8 Undaan 62 39 62.9
9 Kemulan 85 46 54.1
10 Sawahan 142 101 71.1
11 Tanggung 104 70 67.3
12 Jeru 102 82 80.4
13 Kedok 104 73 70.2
14 Talangsuko 115 95 82.6
15 Tumpukrenteng 83 55 66.3
16 Sananrejo 111 91 82.0
17 Sanankerto 74 46 62.2

Pada bayi berusia 0-6 bulan, intervensi mencegah stunting diberikan dengan
memberikan ASI Eksklusif. Pada tahun 2017, desa Gedog Kulon hanya 76% bayi saja yang
mendapatkan ASI Eksklusif.

Dalam kegiatan diagnosis komunitas di laboratorium IKM-KP pada periode ini, kami
mengusulkan tema mengenai stunting. Meskipun tidak berada di 10 penyakit terbanyak di rawat
jalan ataupun rawat inap, stunting merupakan salah satu masalah yang cukup serius mengingat
keberadaan stunting mengindikasikan adanya kehilangan nutrisi dalam jangka waktu yang
lama. Oleh karena itu, masalah mengenai Stunting saat ini sedang menjadi fokus pemerintah,
dengan adanya program 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk mencapai target RPJM 2015 –
2019.

Anda mungkin juga menyukai