Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SEKOLAH GRATIS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI

MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL YAQIN KOTA BOGOR

Adi Rosadi
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam
Universitas Ibn Kholdun Bogor

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekolah gratis terhadap motivasi
belajar PAI di MI Nurul Yaqin Tanah sarel Kota Bogor, penelitian ini di lakukan berdasarkan
lokasi survey penelitian ini di tujukan pada peserta didik kelas V MI Nurul Yaqin Tanah Sareal
Kota Bogor dengan sampel 15 peserta didik dari populasi sasaran 25 siswa, penelitan ini
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala Likert. Teknik analisa
menggunakan korelasi product moment pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Sekolah gratis tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara sekolah gratis terhadap
Motivasi belajar PAI siswa di MI Nurul Yaqin Tanah sareal Kota Bogor.in . Dalam regresi
sederhana angka R pada tabel di atas menunjukkan korelasi sederhana (korelasi Pearson)
antara variabel X terhadap variabel Y. Angka R didapat 0,594 artinya korelasi antara variabel
dhuha dengan perilaku akhlak siswa sebesar 0,709. Hal ini berarti terjadi hubungan yang sedang
antara variabel X dan variabel Y, karena nilai R mendekati 0.
Kata kunci: Sekolah gratis, Motivasi belajar
Pendahuluan
Pendidikan merupakan satu diantara pondasi bangsa yang berperan penting
dalam menentukan maju mundurnya bangsa tersebut, sehinga tidak salah jika
pemerintah senantiasa meningkatkan mutu pendidikan. Dalam proses pendidikan ada
proses pengolahan input manjadi output yang di inginkan. Proses yang dimaksud adalah
proses belajar mengajar dengan tujuan siswa mampu menerima materi pembelajaran
yang di sampaikan melalui komunikasi yang efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Hasbullah (2015) “pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan
lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu
kesatuan hidup. Tindakan pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dengan sadar
sengaja didasari oleh nilai-nilai kemanusian”. Pendidikan gratis tentu saja harus
disiapkan dengan matang namun bukan berarti sangat mudah untuk diterapkan,
komitmen dari seluruh pihak untuk mengawal pendidikan pelaksanaan pendidikan
gratis sangat diperlukan, utamanya untuk menekan pelanggaran-pelanggaran yang
mungkin saja terjadi.Sebagai landasan untuk menjalankan program pendidikan gratis
masih sungguh terbatas.
Menurut A. Susanto yang dikutip Abdullah (2016) mengatakan bahwa
pendidikan dalam pengertian luas, berarti sebagai proses pembelajaran kepada anak
didik. Dalam pengertian sempit, pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan.Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah suatu kegaiatan yang dilakukan secara sengaja dan terencana yang
dilaksanakan orang yang memiliki ilmudan keterampilan guna memberikan kompetisi
kepada anak didik sehinga mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar yang refleksi berfikir dan bertindak demi tercapainya sumber daya manusia yang
di inginkan. Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan
pendidikan mampumenbedakan mana yang sepatutnya dikerjakan dan ditinggalkan,
begitu pentinnya pendidikan, bukannya saja negara yangmemerintah untuk menuntuk
ilmu (bersekolah) akan tetapi agama juga terutamaagama Islam, serta semua agama
memerintahkan untuk menuntuk ilmu dengan adanya ilmu yang di miliki sesorang,
maka terlaksanalah ibadah dengan sempurna.
Oleh karena itu pendidikan gratis diharapkan mampu memberikan motivasi
belajar siswa. Motivasi belajar adalah kekuatan (power), tenaga (forces) dan daya
(energy). Suatu keadaan yang kompleks (a complex) dan kesiapsediaan 5 (preparatory
set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion motive) kearah
tujuan tertentu baik di sadari maupun tidak di sadari. Menurut Sardiman, A. M. (2016)
Motivasi belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa maupun
dari luar diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
belajar mengajar dan memberikan arahan dalam proses belajar sehingga tujuan yang di
inginkan oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Sekolah Gratis diharapkan dapat
menurangi beban serta dapat menumbuhkan giroh semangat dalam menuntut ilmu dan
menjadi memotivasi siswa di MI Nurul Yaqin untuk terus bersekolah dengan tanpa
memikirkan lagi biaya pendidikan yang mahal. Dan tidak lagi menjadi halangan biaya
untuk tidak bersekolah dan memfokuskan uang hanya untuk jajan sehari hari.
Mengingat latar belakang ini perlu dibahas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Sekolah Gratis terhadap Motivasi belajar PAI siswa di
MI Nurul Yaqin Kp bulak utara bogor “

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan
studi korelasional melalui penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian
yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek penelitian karena dalam penelitian ini
dibutuhkan data-data yang valid agar dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Nanang
Martono (2014:20) “ Metode penelitian survei dapat diartikan sebagai penelitian dengan
menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber utama. Jenis penelitian ini
digolongkan pada penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif adalah metode
dalam meneliti status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei menggunakan angket. Menurut Sugiyono (2017:142) “Kuesioner atau
angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Dalam penelitian ini terdapat tiga sekolah yang dipilih berdasarkan kelas yaitu hanya
kelas delapan A pada setiap masing-masing sekolah, untuk siswa yang megisi angket
pada kelas delapan A tidak semuanya dipilih, siswa yang dipilih untuk mengisi angket
hanya berdasarkan pertimbangan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa
MI Nurul Yaqin Kelas V Tanah Sareal Kota Bogor. Dalam hal ini peneliti mengambil
sampel tiga sekolah dengan jumlah siswa 25 siswa, dengan petimbangan tentang nilai
ulangan harian siswa yang dibawah KKM (Kriteria Ketetuntasan Minimal). Untuk
mengukur variabel terikat yaitu motivasi belajar dan variabel bebas yaitu pendidikan
gratis, penulis membagikan angket kepada responden. Jawaban responden diberi bobot
atau skor sesuai teknik skala likert. Secara umum penerapan skala likert mempuyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yaitu (ST) Sangat Setuju, (S) Setuju,
(KS) Kurang Setuju, (TS) Tidak Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju. Penelitian ini
mengunakan analisis kuantitatif, menurut sugiyono (2017:135), maka jawaban skor
dapat diberi skor sebagai berikut: Jawaban ST diberi skor 5 (Sangat Setuju) Jawaban S
diberi skor 4 (Setuju) Jawaban KS diberi skor 3 (Kurang Setuju) Jawaban TS diberi skor
2 (Tidak Setuju) Jawaban STS diberi skor 1 (Sangat Tidak Setuju). Prosedur penelitian
dalam penelitian ini ada tiga tahap sebagai berikut: Tahap Persiapan Langkah-langkah
yang dilakukan dalam tahap persiapan antara lain: (1)Menyiapkan surat riset untuk
sekolah yang akan diteliti. Sekolah yang akan ditujukan untuk penelitian ini yaitu SMP N
1 Simpang Hilir,MI Nurul Yaqin Tanah Sareal Kota Bogor ; (2) Melakukan diskusi
mengenai waktu pelaksanaan penelitian dengan kepala sekolah, wali kelas dan juga
guru bidang studi mata pelajaran IPS dikelas delapan; (3)Menyiapkan instrument
penelitian yaitu berupa angket sebanyak 15 soal. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1)Memberikan angket kepada
siswa yang telah dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan membuat
kesepakatan batas waktu un tuk menjawab pertanyaan angket selama 25 menit;
(2)Melakukan pengumpulan angket pada batas waktu yang ditelah sepakati. Tahap
Akhir Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir antara lain: (1) Menganalisis
data hasil penelitian yaitu hasil jawaban angket dari responden; (2) menyajikan hasil
pengolahan data.
Lokasi dan Subyek Penelitian
Adapun Tempat dan Waktu penelitian ini dilakukan MI Nurul Yaqin tanah sareal kota
bogor, sekolah ini terletak di daerah perkampungan yang masih banyak persawahan yang
Indah, Kelurahan kencana Kecamatan tanah sareal , Kota bogor.
Kuisoner
Angket yang terdiri dari item-item peryataan tertulis yang disebarkan kepada
responden yakni siswa, yang selanjutnya jawaban dari responden itu diolah dalam
penelitian ini. Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi tentang
korelasi antara sekolah gratis terhadap motivasi belajar di MI Nurul Yaqin Kota Bogor
kecamatan Tanah sareal. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
skala model Likert. Skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang
hendak diungkap. Penskoran atas kuesioner skala ini yang digunakan dalam penelitian
ini merujuk pada empat alternatif jawaban. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif,
Instrumen
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui suatu aktivitas yang
berkaitan dengan situasi tindakan penelitian. Teknik pengumpulan data yangdilakukan
oleh peneliti yakni teknik tes dan nontes, yang terdiri atas angket (kuesioner), studi
kepustakaan, dan observasi.
Analisis Data
Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi
alat ukur. Sehingga menunjukkan objek sebenarnya yang akan diatur. Tes yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes
yang memiliki validitas rendah.
Hasil uji validitas item tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel = 0,514
(pada taraf signifikansi 5% dan n=15) dengan keputusan:
Jika rhitung > rtabel maka dinyatakan valid

Jika rhitung < rtabel maka dinyatakan tidak valid


𝑋𝑌−(∑ 𝑋) .(∑ 𝑌)

rxy= √[𝑁∑𝑋2 −(∑𝑋)2] .[𝑁∑𝑌2− (∑𝑌)2]


Diketahui:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Number of cases
∑XY = Jumlah hasil perkalian anara skor X dan skor Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji validitas sholat dhuha yang valid:
No Variabel X Angket Uji Validitas

Sekolah gratis R hitung R tabel pada ɑ 0,05 Keterangan


1 Butir pertanyaan 6 0,763 0,514 Valid
0,375
2 Butir pertanyaan 7 0,514 Valid
3 Butir pertanyaan 8 0,740 0,514 Valid
4 Butir pertanyaan 9 0,582 0, 514 Valid
5 Butir pertanyaan 10 0,617 0, 514 Valid
6 Butir pertanyaan 12 0,745 0, 514 Valid
7 Butir pertanyaan 13 0,587 0, 514 Valid
8 Butir pertanyaan 14 0,696 0, 514 Valid
Dari data diatas terdapat 15 item data, dan setelah dihitung menggunakan
program SPSS terdapat 8 data yang dapat digunakan untuk penelitian pada variabel X
(Sekolah gratis).

Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji validitas Sekolah gratis yang tidak
valid:

No Variabel X Angket Uji Validitas

Shalat Dhuha R hitung R tabel pada ɑ 0,05 Keterangan


1 Butir pertanyaan 1 -0,096 0, 514 Tidak valid
2 Butir pertanyaan 2 0,144 0, 514 Tidak valid
3 Butir pertanyaan 3 0,297 0, 514 Tidak valid
4 Butir pertanyaan 4 -0,24 0, 514 Tidak valid
5 Butir pertanyaan 5 0,023 0, 514 Tidak valid
6 Butir pertanyaan 11 0,181 0, 514 Tidak valid
7 Butir pertanyaan 15 0,282 0, 514 Tidak valid

Berdasarkan data di atas terdapat 6 butir data yang tidak valid yaitu butir data 1,
2, 3, 4, 5,11, dan 15. Kedua belas butir data yang tidak valid ini tidak dapat digunakan
untuk penelitian karena tidak memenuhi syarat analisis data.
Selanjutnya, hasil pengujian validitas pada variabel Y (Motivasi belajar PAI) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
No Variabel Y Angket Uji Validitas

Akhlak Siswa R hitung R tabel pada ɑ 0,05 Keterangan


1 Butir pertanyaan 1 0,457 0,514 Valid
2 Butir pertanyaan 2 0,701 0,514 Valid
3 Butir pertanyaan 3 0,179 0,514 Valid
4 Butir pertanyaan 4 0,188 0,514 Valid
5 Butir pertanyaan 5 0,379 0,514 Valid
6 Butir pertanyaan 6 0,747 0,514 Valid
7 Butir pertanyaan 7 0,695 0,514 Valid
8 Butir pertanyaan 8 0,743 0,514 Valid
9 Butir pertanyaan 9 0,876 0,514 Valid
10 Butir pertanyaan 10 0,701 0,514 Valid
11 Butir pertanyaan 11 0,825 0,514 Valid
12 Butir pertanyaan 12 0,082 0,514 Valid
13 Butir pertanyaan 13 0,358 0,514 Valid
14 Butir pertanyaan 14 -0,043 0,514 Valid
15 Butir pertanyaan 15 0,179 0,514 Valid

Dari data diatas terdapat 15 butir data, dan setelah dihitung menggunakan
program SPSS terdapat 15 data yang dapat digunakan untuk penelitian pada variabel Y
(Motivasi belajar PAI ). Dengan demikian uji validitas sebagai uji syarat instrumen
terpenuhi.

Pembahasan
Dari hasil perhitungan r product moment, dimana rxy 0,257 lebih besar dari r
table pada taraf signifikan 5% yaitu 0,514. Maka menunjukkan tidak terdapat
Pengaruh yang signifikan antara sekolah gratis terhadap Motivasi belajar PAI siswa di
MI Nurul Yaqin Tanah sareal Kota Bogor. sehingga hubungan antara kedua variabel
termasuk pada kategori yang rendah..
III. KESIMPULAN
Siswa harus memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah dan sekolah
dengan cara belajar dengan bersungguh-sungguh.Sekolah. Sebaiknya dalam pelaksanaan
pembelajaran sekolah benar-benar memberi fasilitas yang maksimal bagi peserta didik
dan pendidik agar masing masing pihak memiliki motivasi yang baik demi tercapainya
tujuan pembelajaran Guru harus menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar.Pemerintah memberikan kebijakan yang
merata bagi semua sekolah, sekolah dasar khususnya.

Anda mungkin juga menyukai