Anda di halaman 1dari 7

TE,IVIEr1II\ II{H TKUVINUI UATHAH KHUSUS IE UKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
Jl. Kesehatan No. 10 - Telp 3800 I54

Nomor :4ev{/-[??e.l e| npril2o16


Sifat : Penting
Lampiran : 1 set
Hal : Kewaspadaan peningkatan
kasus penyakit campak

Kepada
Yth. 1. Kepala Suku Dinals Kesehatan
2. Kepala Puskesmas Kecamatan
3. Direktur Rumah Sakit
di
DKI Jakarta

sehubungan dengan adanya peningkatan kasus penyakit campak di


DKI Jakarta dan beberapa wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta
dalam beberapa minggu terakhir, bersama ini kami sampaikan informasi dan
langkah antisipasi untuk menjadi perhatian dan panduan tindak lanjut di
instansi yang Bapat</lbu pimpin, sebagai berikut:
1. Suku Dinas Kesehatan
a. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada organisasi masyarakat
(PKK, dll), organisasi profesi (lBl, lDl, dll), lintas sektor (Kepala
sekolah Dasar Negeri/swasta, pengelola PAUD/TK) tingkat Kota
/
Administratif Kabupaten Administratif tentang kewaspadaan dini
penyakit campak dan pencegahannya dengan imunisasi campak
b. Meningkatkan koordinasi internal lintas program (seksi yang
mengelola kegiatan posyandu, kesehatan ana[<, uKS, promosi
Kesehatan, Pelayanan kesehatan, lmunisasi, surveilans, dll)
c' Melakukan pemantauan kasus melalui website Surveilans Dinas
Kesehatan Prov. DKI Jakarta (Uryvrisurveitals<linkesdki.net) dan
website sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (sKDR) Kemenkes
nt (www.stOr.surveitans )
d. Melakukan binwasdal kepada fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RS)
terkait pelaporan surveilans yang tepat waktu dan berkualitas untuk
mendukung kapasitas deteksi dini potensi KLB.
e. Melakukan binwasdal kepada fasilitas kesehatan di wilayah terkait
kemampuan diagnosis, pengobatan, rujukan pasien dan verifikasi alert
dengan cara penyelidikan epidemiologi (pE)
f. Melakukan binwasdal kepada Puskesmas dan instnnsi lainnya terkait
pelaksanaan program imunisasi, terutama imunisasi campak pada
sasaran bayi (imunisasi dasar), batita (imunisasi lanjutan) dan siswa
sD (B|AS)
2. Puskesmas Kecamatan
a. Mengidentifikasi kelompok masyarakat yang rentan terhadap
penularan campak, dengan mempertimbangkan mapping kasus pada
tingkat RW, cakupan imunisasi campak pada tingkat RW, tingkat
ekonomi kelompok masyarakat, dll.
b. Melakukan tindak lanjut pada setiap kasus campak yang ditemui baik
di poliklinik maupun di masyarakat, yaitu:
i. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan adekuat,
termasuk pemberian kapsul vitamin A dan anjuran isolasi pasien di
rumah/rumah sakit
ii. Melakukan verifikasi alert dengan cara melaksalnakan penyelidikan
epidemiologi (PE) pada setiap kasus campak untuk mencari kasus
' campak lain dan memutus rantai penularan
iii. Melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen serum darah
untuk memastikan diagnosis dalam rangka implementasi Case
Eased Measles Surveillance (CBMS) untuk mencapai target
nasional eliminasi campak tahun 2018 (prosedur manajemen
sampel terlampir).
iv. Melaporkan setiap kasus campak ke dalam website sistem
surveilans Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (uauwsurvetlans:
dinkesdki.net) menu Campak (laporan individual - C1 campak),
STP (bulanan) dan W2 (mingguan) sertil website sistem
kewaspadaan dini dan respons Kemenkes Rl
(www. skd r. survei Ians. oro)

c. Melakukan intervensi kesehatan masyarakat arrtara lain melalui


penguatan imunisasi, pengelolaan rantai dingin vaksin yang
berkualitas serta mengembangkan kemampuan deteksi dini campak
bersumber masyarakat
d. Melaksanakan Bulan lmunisasi Anak Sekolah (BIAS) campak untuk
I
sasaran siswa Sekolah Dasar kelas SD baik di SD negeri maupun
swasta serta memastikan cakupan yang tinggi pada sasaran BIAS.
e. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada rnasyarakat, kader
kesehatan dan fasilitas kesehatan tentang penyakit campak dan
manfaat imunisasi termasuk imunisasi campak.
f. Melatih dan mengembangkan kemampuan kader kesehatan untuk
mengenali dan melaporkan kasus campak yang ada di masyarakat
g. Meningkatkan koordinasi internal melibatkan lintas program (Seksi
yang mengelola kegiatan Posyandu, kesehatan anak, UKS, promosi
Kesehatan, Pelayanan kesehatan, lmunisasi, Surveilans, dll)
h. Melakukan koordinasi dan supervisi ke Puskesmas Kelurahan terkait
penemuan kasus dan langkah intervensi kesehatan masyarakat yang
diperlukan untuk mencegah dan memutus rantai penularan campak
3. Direktur Rumah sakit
a. Melakukan pengobatan yang adekuat termasuk pemberian kapsul
vitamin A, anjuran isolasi pasien di rumah (untuk pasien rawat jalan)
dan perawatan isolasi (untuk pasien rawat inap)
b. Memberikan layanan imunisasi yang adekuat termasuk pengelolaan
rantai dingin vaksin yang berrkualitas.
c. Melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen $erum darah untuk
memastikan diagnosis dalam rangka implementasi case Based
Measles Surueillance (CBMS) untuk mencapai target nasional
eliminasi campak tahun 2018, (prosedur manajemen sampel
terlampir).
d. Melaporkan setiap kasus campak dan kasus potensial wabah lainnya
ke dalam website sistem surveilans Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta (mvw.surveilans-dinkesdki.net) dalam 1 x24 jam
e. Menerapkan upaya pencegahan dan pengendarian infeksi di
Iingkungan rumah sakit yang adekuat
Demikian, untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

:hatan Provinsi
ukota Jakarta

dr. , Sp.OT, M.Kes.


7031007

Tembusan.
1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
2. Sekda Provinsi DKI Jakarta
3. Askesra Setda Provinsi DKI Jakarta
4. Wakil Kepala Dinas Kesehatan provinsi DKI Jakarta
PENGAMBILAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SAMP CAMPAK
=L

1. Siapkan label indentitas pasien lekatkan pada syringe atau tabung vacutainer
dan tabqng serum
2. Darah diambil 3-5 ml dengan menggunakan syringe atau vacutainer lalu di
centrifuge 3000 rpm selama 10 menit
3. Bila tidak ada centrifuge, diamkan selama 30 menit - 1 jam sampai serum
terpisah
4. Serum diambil dengan menggunakan pipet steril, masukkan ke dalam tabung
serum, simpan pada suhu 2-8'C
5. lsi formulir C1 data pasien didertai surat pengantar dan dikirim ke Laboratorium
Campak Nasional
6. Pengiriman specimen :
- Tabung serum dimasukkan ke dalam plastik yang telah diberi tissue / kertas
yang bisa menyerap, ikat yang rapat / selotip
- Specimen dari Puskesmas / RS, dikirim ke Suku Dinas t(esehatan masing-
masing wilayah 2 kali dalam 1 minggu dan selanjutnya dikirim ke
Laboratorium Campak Nasional
7. Catatan :
- Darah dapat disimpan dulu pada suhu 2-8"C 24 jam sebelum dipisahkan
serumnya
- Darah tidak boleh dibekukan dalam freezer
- Specimen harus dikirim dalam suhu 2-8"C dengan maksimum lama
pengiriman 48 jam
'1r
i
:;.
rl-i

.l

ijm i
iffi
iiji.,. .

.:#
'
ffi
a :'vsffiE t
sI] iE- +.= H =

#;i 5E
fflr.;t
ffi:,:,:s Et
€f
.i*i::.r,.: *'rE
S
l€:: *,8
ffi
.#ii:., T
',;;.::;

trl:
1. *lasukkan plastik k*dap air
2. Sisipkan ke*as ffinyerap {wukupnp}

Sampel Darah / Serum


Poliklinik
{RS)
t
Lab. RS
Rujukan
Ambil spesimen

SUKU DINAS KESEHATAN

Selasa dan Kamis

Anda mungkin juga menyukai