Anda di halaman 1dari 6

BISMILLAH… kedaruratan kesehatan masyarakat yang

SKB EPID berpotensi wabah sebesar 100%.


By: @irackirana @harianirafitha d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada
usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
NAWACITA 3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai
segenap bangsa dan memberikan rasa aman adalah:
pada seluruh warga Negara. a.Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600.
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, b.Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD
efektif, demokratis dan terpercaya. yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan 4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan
kerangka negara kesatuan. sasaran yang akan dicapai adalah:
4. Menolak negara lemah dengan melakukan a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
reformasi sistem dan penegakan hukum yang Puskesmas sebesar 90%.
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. serta alat kesehatan yang diproduksi di
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing dalam negeri sebanyak 35 jenis.
di pasar Internasional. c.Persentase produk alat kesehatan dan PKRT
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan di peredaran yang memenuhi syarat sebesar
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi 83%.
domestik. 5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan
8. Melakukan revolusi karakter bangsa. Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat yang akan dicapai adalah:
restorasi sosial Indonesia. a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5
jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600
VISI-MISI KEMKES Puskesmas.
Visi: b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong penunjang sebesar 60%.
Misi: c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu kompetensinya sebanyak 56,910 orang.
menjaga kedaulatan wilayah, menopang 6. Meningkatnya sinergitas antar
kemandirian ekonomi dengan mengamankan Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang
sumber daya maritim dan mencerminkan akan dicapai adalah:
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan mendukung pembangunan
dan demokratis berlandaskan negara hukum. kesehatan.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta b. Meningkatnya persentase kab/kota yang
memperkuat jati diri sebagai negara maritim. mendapat predikat baik dalam
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang pelaksanaan SPM sebesar 80%.
tinggi, maju dan sejahtera. 7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim adalah:
yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR
kepentingan nasional, serta untuk program kesehatan sebesar 20%.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang
dalam kebudayaan. memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan sebanyak 15.
Sasaran strategi pembangunan kesehatan c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di
bidang kesehatan yang diimplementasikan
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sebanyak 40.
sasaran yang akan dicapai adalah: 8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas teknis dan pemantauan- evaluasi, dengan
kesehatan sebesar 85%. b. Menurunnya sasaran yang akan dicapai adalah:
persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar a.Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima
18,2%. tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota berbagai sumber sebanyak 34 provinsi. b.Jumlah
yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan rekomendasi monitoring evaluasi terpadu
Sehat (PHBS) sebesar 80%. sebanyak 34 rekomendasi.
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan 9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan
sasaran yang akan dicapai adalah: pengembangan kesehatan, dengan sasaran
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas yang akan dicapai adalah:
kesehatan lingkungan sebesar 40%. a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah sebanyak 35 buah.
Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola kreativitas melalui kepemimpinan yang
program kesehatan dan atau melibatkan, menggerakkan dan
pemangku kepentingan sebanyak 120 memanusiakan.
rekomendasi. 2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional kesejahteraan umum melalui terciptanya
(Riskesnas) bidang kesehatan lapangan kerja, kestabilan dan
dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan. keterjangkauan kebutuhan pokok,
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang meningkatnya keadilan sosial, percepatan
baik dan bersih, dengan sasaran yang akan pembangunan infrastruktur, kemudahan
dicapai adalah: investasi dan berbisnis, serta perbaikan
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit pengelolaan tata ruang.
memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur
100%. negara yang berkarya, mengabdi, melayani,
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur serta menyelesaikan berbagai permasalahan
Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang kota dan warga, secara efektif, meritokratis
akan dicapai adalah: dan beritegritas.
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di 4. Menjadikan jakarta kota yang lestari, dengan
lingkungan Kementerian Kesehatan yang pembangunan dan tata kehidupan yang
kompetensinya sesuai persyaratan jabatan memperkuat daya dukung lingkungan dan
sebesar 90%. sosial.
b. Meningkatnya persentase pegawai 5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis
Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja sebagai simpul kemajuan Indonesia yang
minimal baik sebesar 94%. bercirikan keadilan, kebangsaan dan
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, kebhinekaan.
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang UMUM
melaporkan data kesehatan prioritas secara SDGs
lengkap dan tepat waktu sebesar 70%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi
data yang diperuntukkan untuk pelaksanaan
e-health sebesar 50%.

Rencana strategis kemenkes 2015-2019/rpjmn

DINKES DAN PEMPROV JAKARTA


Pergub 115 tahun 2016 KPLDH
Ultah Jakarta : 22 Juni 1527 (491)

Kadinkes: dr. R Koemodi Priharto, SpOT, MKes


Visi Misi Dinkes
Jakarta sehat untuk semua tahun 2018
Misi
Peraturan
1. Menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan
Bpjs : UU No. 24/2011
Melalui Manajemen Kesehatan Dan Penerapan
Kelas 1. 80k. 2. 51k. 3.25.5k
Kaidah ” Good Governance “
Sjsn: UU No. 40/2004
2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat , Asas: keadilan sosial, kemanuasiaan, manfaat
Kesehatan Perorangan Dan Kegawatdaruratan Pengertian: suatu tata cara penyelenggaraan program
Kesehatan dengan Prinsip Pelayanan Kesehatan
jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara
Prima
jaminan sosial.
3. Penguatan Bidang Kesehatan Masyarakat Melalui PBI JKN : PP 101/2012
Upaya Promotif Dan Preventif Sampai Dengan Fakir miskin/org tidak mampu
Tingkat Kelurahan. Jaminan Kesehatan Perpres 12/2013
4. Mengembangkan Pembiayaan Kesehatan Menuju PMK 75/2014 : Puskesmas
Sistem Jaminan Pembiayaan Semesta. UU 36/2009 : Kesehatan
5. Meningkatkan Kemitraan Lintas Sektor Dalam Aborsi pasal 75-77
Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan. Perbaikan gizi 142
6. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Kesehatan anak : 131
Bidang Kesehatan Transplantasi organ 63-65
UU 36/2014 : Tenaga Kesehatan
Visi Misi Pemprov UU 4/1984 : Wabah
Visi : Jakarta kota maju, lestari, dan berbudaya IHR : 1969 (Ed. 3 Thn 1983) Revisi 2005: GHSA 2015
yang warganya terlibat dalam mewujudkan PMK 56/2014: Klasifikasi dan perijinan RS
keberadaban, keadilan dan kesejahteraan Tipe A. Pusat. B. Prov. C. Kab/Kota
semua. UU 18/2008: Pengelolaan sampah
Misi UU 29/2004 : Praktik kedokteran
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, Inform consent pasal 45
cerdas, berbudaya, dengan memperkuat
nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang HKN 54 (2018) Aku Cinta Sehat
12 Nov 1959à malaria oleh Soekarno h. tenaga gizi; dan
Hari CTPS sedunia 15 oktober 2018 i. tenaga kefarmasian.

Pembangunan kesehatan bentuk promotif dan preventif di puskesmas??


pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia
Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat Upaya kesehatan masyarakat esensial :
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya a. pelayanan promosi kesehatan;
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang b. pelayanan kesehatan lingkungan;
didukung dengan perlindungan finansial dan c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
pemeratan pelayanan kesehatan. berencana;
d. pelayanan gizi; dan
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah e. pelayanan pencegahan dan pengendalian
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan penyakit.
anak; Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama:
2. Meningkatnya pengendalian penyakit; a. rawat jalan;
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan b. pelayanan gawat darurat;
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah c. pelayanan satu hari (one day care);
terpencil, tertinggal dan perbatasan; d. home care; dan/atau
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan pelayanan kesehatan.
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; Jaringan pelayanan Puskesmas “ Puskesmas
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa.
dan vaksin; Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan :t klinik, rumah
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Cerdik: cegah diabetes à Posbindu PTM
C=Cek kesehatan secara berkala, program pokok puskesmas
E=Enyahkan asap rokok, Kes Keluarga/Kespro
R=Rajin aktifitas fisik, Cegah dan berantas PM
D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup Penyembuhan Penyakit dan Yankes
K= Kelola stress. Promkes
Kesling
CTPS: 15 Oktober Gizi
Penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana
lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal pancakrida posyandu
setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat kia, kb, imunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan
kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi diare
dan pendidikan keseharan. Mengurangi angka
kematian yang tekait penyakit diare hingga hampir 19. Cara mnanggulangi remaja trhibdar dri Napza
50% 20. Yg mana jenis napza yg bisa mmbuat halusinasi
dan merontokkan gigi
Indikator keluarga sehat
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana Imunisasi Dasar:
(KB) Baru Lahir: Hep B
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 1 Bulan : BCG + Polio 1
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 2 Bulan : DPT HB 1 + Polio 1
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 3 Bulan : DPT HB 2 + Polio 2
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 4 Bulan : DPT HB 3 + Polio 3
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan 9 Bulan : Campak + Polio 4
pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara EPID
teratur Teori timbulnya penyakit dan Tokoh epid
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan - Girolamo Fracatoro (Contagion-zat
pengobatan dan tidak ditelantarkan transference/perantara)
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok - Hipocrates on Airs, waters and Places
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan - Gallen Miasma : udara yang buruk
Kesehatan Nasional (JKN) - Germ Theory=mikrobiolog=jasad RENIKi à Koch
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih - Koch: postulat/TB
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan - Louis Pasteur à Pasteurisasi, vaksin rabies
jamban sehat - John Snow: Cholera, air
- Humoral Theory: china/Yin Yang à keseimbangan
Profesi yg ada d puskesmas cairan
a. dokter atau dokter layanan primer; - Gordon : Triad Epidemiologi
b. dokter gigi; - Graunt : Pencatatan kelahiran, kematian, life table
c. perawat; - Wiliam Farr : kematian dan penyebabnya
d. bidan; - Doll-hill : Rokok
e. tenaga kesehatan masyarakat; - Framingham : PJK
f. tenaga kesehatan lingkungan; - Ignaz Semelweis : Cuci tangan cegah infeksi
g. ahli teknologi laboratorium medik; intrapartum oleh koas/forensic
- Edward jenner : small pox -Nonsistematik error: random error
Terjadi karena variasi sampel
Necessary : perlu -Systematic error penyebab bias dalam penelitian
Sufficient : cukup Terjadi karena salah metodologi, pengukuran,
informasi, seleksi subjek dan confounding
prevalensi dan insidensi Jenis-jenis bias (SE)
prevalensi : poin dan period 1. Bias seleksi
kejadian penyakit yang ada (baru/lama)/penduduk Self selection: tau kel. Intervensi
pertengahan tahun Healthy worker eff: yang kerja>sehat
Insidensi: density/rate dan cumulative Selection loss to FU/withdrawal
Kejadian penyakit baru/populasi yang berisiko atau Detection: Desain CC yang sakit k/ terdeteksi
sehat Dx: kriteria dx berbeda
Rate à force of morbidity ; orang tahun Berkson: penyakit ttt >berpeluang utk ke rs
Temporal ambiguity
angka kematian Neyman fallacy
CFR = Mati x/X 2. Bias informasi
PMR = Mati X/Mati Recall
CSMR = Mati x/penduduk Interviewer
CDR = mati/penduduk Cleverhans: peneliti dpt pengaruhi responden
IMR/AKB = Bayi mati/LH Howthrons: tau sedang diteliti
MMR/AKI = Ibu mati/ LH 3. Bias confounding: k/ tdk kontrol konfounding
Recall bias, malklasifikasi, bias deteksi, bias
Neonatal <28 pewawancara
Bayi <1th
Perinatal 20/22 kehamilan-7 hari Langkat awal sblum trun penelitian
Analisa situasi, tetapkan masalah, tentukan prioritas
RR, OR, POR, PR
RR = insiden pada E/Insiden nonE bentuk penyajian data
OR= Odds kasus/Odds kontrol a/c:b/d à ad/bc - tabel
PR= RR, POR=OR à digunakan di Cross sec - grafik: x dan y
Logaritmik/semi, histogram, polygon, scatter
data primer dan data sekunder - diagram: 1 saja
data yang diambil khusus/sesuai dengan tujuan Pie, bar, boxplot, geo(spot/area map)
penelitian
wabah/klb
Kekebalan: wabah à kemkes, pusat
Aktif à karena sakit/dimasukan kuman yang sudah klb à daerah
dilemahkan a. Point source epidemic, pemaparan bersumber
- Artifisial: kekebalan aktif buatan (vaksin yang tunggal dan waktu yang singkat
sudah dilemahkan b. Continuous common source epidemic: periode
Pasifàketurunan/serum pemaparan memanjang à kurve berpuncak tunggal &
datar
agen c. Intermittent common source epidemic: lama
abiotic=agen yang tidak hidup pemaparan dan jumlah orang yang terpapar tak
Virulensi : menibulkan cacat atau kematian/berat- beraturan besarnya, kurve bergerigi tak beraturan
ringannya penyakit d. Propagated epidemic: penularan dari orang ke
Infektifitas: kemampuan menginfeksi host orang, berpuncak banyak, berjarak 1 masa inkubasi
Patogenitas: kemampuan menimbulkan penyakit Pandemic: penyebaran merata
Viabilitas/resistensi : kemampuan hidup dialam bebas Endemis: didaerah ttt saja
Antigenitas: menimbulkan antibodi Epidemic: peningkatan kasus/klb

Determinan Langkah2 inves wabah


faktor yang menentukan/penyebab/etiologi 1. Persiapan Investigasi di Lapangan
faktor predisposisi: 2. Memastikan adanya Wabah
factor yang mempengaruhi, yang memperparah 3. Memastikan diagnosis
4. a. Membuat definisi kasus
metode epidemiologi 4. b. Menemukan dan menghitung Kasus
1. Deskriptif 5. Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)
Laporan kasus, kasus serial, ekologi/studi 6. Membuat hipotesis
korelasi, cross sec 7. Menilai hipotesis (penelitian kohort dan
2. Analitik penelitian kasus-kontrol)
Case control, Kohort, Eksperimental 8. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan
penelitian tambahan
Hipotesis 9. Melaksanakan pengendalian dan
H0: tidak ada hubungan pencegahan
Ha : ada hubungan 10. Menyampaikan hasil penyelidikan
H0 ditolak bila kurang dari alpha (p<0.05)
Penentuan wabah …
Bias
1. Penyakit Endemis yang tidak dipengaruhi oleh gangguan pencernaan (gastrointestinal),
musim sesudah memakan makanan yang sama
• Dapat dilihat dari rata-rata penderitanya 2. Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan
setiap bulan pada tahun-tahun yang lalu makanan sebagai sumber penularan
• Mencari ambang wabah (Epidemic Perkecualian diadakan untuk keracunan akibat
threshold), yang didapat dari rata-rata toksin (racun) Clostridium botulinum atau akibat
hitung (mean) jumlah penderita pada bahan-bahan kimia, didapatkan seorang penderita
waktu-waktu yang lalu, ditambah dengan sudah dianggap suatu letusan.
2 x SE-nya. Bila suatu saat jumlah
penderita melebihi garis ambang ini, Laporan klb
maka keadaan tersebut dinyatakan a. Pendahuluan (gambaran peristiwa)
sebagai wabah b. Latar belakang (geografis, politis, ekonomis,
2. Penyakit Endemis yang bersifat musiman demografis, historis)
• Bila pola penyakit yang berjangkit itu c. Uraian tentang investigasi yang dilakukan (alasan,
dipengaruhi oleh musim, maka jumlah metode, sumber informasi)
penderita yang diharapkan adalah d. Hasil investigasi (fakta, karakteristik kasus, angka
sebanyak penderitanya di musim yang serangan, tabulasi, kalkulasi, kurva, pemeriksaan
sama tahun yang lalu atau jumlah paling laboratorium, kemungkinan sumber infeksi, suspek
tinggi yang pernah terjadi pada musim- suatu sumber penularan, dan lain-lain)
musim yang sama di tahun yang telah e. Analisis data dan simpulan
silam f. Uraian tentang tindakan (penanggulangan)
• Mencari ambang wabah mingguan atau g. Uraian dampak
bulanan sehingga tercermin variasinya h. Populasi: è akibat kesehatan, hukum, ekonomis
berdasarkan musim, baru kemudian i. Tindakan penanggulangan terhadap
ditentukan apakah kejadian yang sedang j. Populasi èstatus kekebalan, cara hidup
dihadapi memang lebih tinggi daripada k. Reservoir è jumlah, distribusi
yang diharapkan l. Vektor è jumlah, distribusi
3. Penyakit yang tidak endemis m. Penemuan penyebab menular baru
• Dibutuhkan data tentang waktu penyakit n. Saran (perbaikan prosedur surveilens dan penang-
tersebut biasa ditemukan dan berapa gulangan di masa depan
banyak penderitanya. Dengan
membandingkan hal ini akan dapat Skrining
ditentukan apakah kejadian yang Yield=ppv
diharapkan itu di luar kebiasaan yang Sen: TP/TP+FN
berlaku Spe: TN/FP+TN
Kriteria menetukan wabah NPP : TP/TP+FP
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang NPN : TN/TN+FN
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di suatu
daerah Kependudukan
2. Adanya peningkatan kejadian kesakitan atau Fertilitas
kematian dua kali atau lebih dibandingkan jumlah Dependency: 15-64 tahun
kesakitan atau kematian yang biasa terjadi pada WUS : 15-49
kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu)
bergantung pada jenis penyakitnya Marasmus
3. Adanya peningkatan kejadian kesakitan secara • Gangguan pertumbuhan yang berat
terus menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari, • Kehilangan jaringan otot dan lemak yang
minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya berat
• Hilangnya lemak bawah kulit
Kriteria KLB: • Rambut tipis dan jarang
1.Timbulnya suatu peny.menular yang sebelumnya • Kulit tipis, tidak elastis dan keriput
tidak ada/tidak dikenal. • Kecepatan metabolik rendah (suhu tubuh,
2.Peningkatan kasus/kematian terus menerus selama denyut jantung & tekanan darah)
kurun waktu berturut=turut (jam/hari/minggu …)
* mgg 8 =5 kasus Kwashiorkor
* mgg 9 = 10 kasus • Udema (pitting) terutama di tungkai & muka
* mgg 10= 15 kasus (moon-face)
3. Peningkatan kejadian peny/kematian 2 x atau lebih • Kehilangan jaringan otot
dibanding dgn periode sebelumnya • Ada penyimpanan lemak bawah kulit
(jam,minggu,bulan ,tahun) • Kadar albumin serum rendah
*mgg2-7 tiap minggu dilaporkan diare 10-13 kasus • Peningkatan cairan tubuh
*mgg 8 = 26 kasus • Pembesaran hati berlemak
4. Angka rata-rata perbulan meningkat 2 x dibanding • Kulit terkupas dan hiperpigmentasi
dengan angka rata-rata tahun sebelumnya. • Rambut berwarna pucat
5. Angka kematian /CFR menunjukkan kenaikan >50% • Apatis dan mudah terangsang
dibanding dengan CFR periode sebelumnya

Kriteriea menurut CDC Wabah ebola 3 negara afrika: Sierra Leone, Liberia,
1. Ditemukannya dua atau lebih penderita Guinea
penyakit serupa, yang biasanya berupa gejala
imt

Anda mungkin juga menyukai