Anda di halaman 1dari 20

 

SPEAKING LEARNING ACTIVITIES YANG DIGUNAKAN


DALAM BELAJAR SPEAKING 1 MAHASISWA TBI STAIN
PAMEKASAN

Hasan Basri
(STAIN Pamekasan/email: basrie_hasan@yahoo.com)

Abstract:
Speaking is important language skill in language learning process. The success of
study English reflects to a mastery of speaking skill. In order to, to choose
appropriate learning activities will help the students comprehend the speaking
skill well. There are effective steps of learning activity to facilitate the students
to study speaking; memory, cognitive, and compensation learning activities. The
combination of learning activity can facilitate the speaking learning process that
is not only finding the meaning, but also comprehend the purpose and the use,
and can be used in daily communication.

Keywords:
Speaking, learning activities, communication

Pendahuluan mulia, kemampuan mengajar yang


Speaking adalah salah satu handal serta mempuni dalam
keterampilan berbahasa, selain listening, keterampilan berbahasa, salah satunya
reading and writing, yang diajarkan di adalah speaking.
Tadris Bahasa Inggris (TBI). TBI adalah Speaking merupakan
prodi yang bertanggung jawab untuk keterampilan bahasa yang prominent
menyediakan lanyanan pendidikan dalam proses pembelajaran bahasa.2
bahasa Inggris di lingkungan kampus Keberhasilan belajar bahasa Inggris
STAIN Pamekasan dengan tujuan tercermin dalam kemampuan speaking-
menghasilkan “qualified graduates in nya. Ini berarti belajar bahasa Inggris
English teaching learning who have adalah belajar menggunakannya dalam
faithful, deep spirituality, righteous komunikasi lisan secara aktif.
character, wide knowledge and high Kemampuan berbicara dalam
1
profesionalism”. Tujuan TBI akan bahasa Inggris mahasiswa TBI masih
tercapai dengan sempurna tatkala belum sesuai dengan harapan.
mahasiswa TBI memiliki akhlak yang Keterampilan speaking mahasiswa prodi
Tadris Bahasa Inggris masih jauh dari
                                                                                                                       
STAIN Pamekasan, 2011. Buku
1
                                                                                                                       
2
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan di STAIN Harmer, Jeremy. 2005. Teaching
Pamekasan Practise. USA: MacMillan.
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
276
 
 

memadai untuk dikatakan berhasil. vocabulary) yang mencukupi untuk bisa


Sebagaimana terungkap dalam berkomunikasi dalan bahasa tersebut
penelitian yang dilakukan oleh Ummah atau keterampilan (skill) berbahasa yang
... banyak sekali mahasiswa yang tidak lain seperti membaca dan menulis.
dapat berbicara bahasa inggris dengan Akan tetapi ketika mereka harus
3
benar dan lancar. Hal ini terjadi dari berbicara dalam bahasa Inggris, mereka
tahun ke tahun pada mahasiswa jurusan meghadapi ‘hambatan mental (mental
Tadris Bahasa Inggris STAIN block)’ yang membuat mereka sulit
Pamekasan. Dengan kata lain berbicara dengan lancar.5 Akibatnya,
kemampuan speaking mahasiswa mahasiswa lebih memilih diam dan
STAIN masih belum memuaskan. Basri mendengarkan dosennya daripada ikut
menemukan bahwa penyebab terlibat dalam komunikasi mengunakan
mahasiswa kesulitan dalam berbicara bahasa yang sedang mereka pelajari.
bahasa Inggris adalah salah satunya Kelas speaking yang harusnya
kegiatan dalam kelas yang berupa aktif berubah menjadi pasif karena
berbicara di depan kelas, presentasi dll mahasiswa lebih banyak diam daripada
merupakan sumber pemicu anxiety yang aktif berbicara. Perkembangan bahasa
pada giliranya menyebabkan mahasiswa mahasiswa menjadi terhambat karena
4
tidak aktif dalam berbicara (speaking). mahasiswa tidak mampu mendapatkan
Berdasarkan preliminary study comprehensible input dengan sempurna.
yang dilakukan oleh peneliti, Di kelas- serta, mahasiswa kehilangan
kelas speaking, khususnya di speaking kesempatan untuk mendapatkan
2 mahasiswa masih enggan, malu dan feedback untuk perbaikan kemampuan
takut untuk mengungkapkan speaking-nya.
ide/gagasan dengan bebas (free) Dengan mempertimbangkan
selama kelas berlangsung. Banyak masalah di atas, dosen speaking
mahasiswa yang mengeluhkan diharapkan mampu mencari dan
ketidakmampuanya berbicara dalam menerapkan kegiatan belajar (learning
bahasa Inggirs. Sebagian dari mereka activities) yang tepat agar mahasiswa
sangat menguasai tata bahasa Inggris merasa nyaman dan termotivasi untuk
(English grammar), dan mempunyai berbicara di dalam kelas. Kegiatan
kosa kata bahasa Inggris (English belajar (learning activities) adalah
                                                                                                                        “activities designed or deployed by
3
Ummah, Sumihatul. 2011. Peningkatan the teacher to bring about, or create the
Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui
conditions for learning”.6 Kegiatan
Metode Games. Penelitian tidak di publikasikan.
P3M STAIN Pamekasan.                                                                                                                        
4 5
Basri, Hasan.2011. Faktor-Faktor Yang Horwitz, E. K. 2001. Language Anxiety
Mempengaruhi Language Anxiety Dan and Achievement. Annual Review of Applied
Implikasinya Terhadap Kemampuan Berbicara Linguistics, Vol. 21, pp. 112-126.
6
Bahasa Inggris Mahasiswa Semester I TBI STAIN Schovel, T. 1991. ‘The effect of Affect
Pamekasan. Penelitian tidak diterbitkan. P3M. on Foreign Language Learning: A Review of the
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
277
 
 

belajar yang menyenangkan dan Metode Penelitian


menantang akan memberikan Desain qualitatif digunakan pada
pengalaman belajar yang meaningful penelitian ini untuk memperoleh
serta menstimulasi mahasiswa untuk informasi deskriptif tentang variabel
bisa mengungkapakan ide-idenya untuk mendapatkan cara pandang atas
dengan lancar. Sebagai akibatnya, masalah penelitian dari subjek
8
individu pembelajar secara bertahap penelitian, sehingga peneliti dapat
(gradually) membentuk kepercayaan diri, memahami pengalaman subjektif
7
pengalaman dan kedewasaannya. dengan masuk ke dalam subjek
Learning activities yang tepat penelitian dan memahami dari dalam.
akan membantu pembelajar Objek penelitian ini adalah
berkomunikasi lisan lebih baik. mahasiswa bahasa Inggris (TBI)
Lingkuknga belajar, dalam kaitan ini semester 1 STAIN Pamekasan.
kelas speaking 1 akan memberikan Mahasiswa semester I TBI adalah
suasana belajar yang menyenangkan mahasiswa baru yang memiliki latar
dan mengairahan. Pada giliranya, tujuan belakang pendidikan, sosial dan
TBI akan terwujud; mahasiswa TBI kemampuan akademis yang berbeda.
mampu berkomunikasi lisan dengan baik Mahasiswa tersebut adalah pembicara
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa pemula karena speaking baru pertama
Inggris. kali diperkenalkan pada semester 2.
Menyadari bahwa learning Partisipan dalam penelitian ini akan
activities adalah masalah yang banyak meliputi 2 kategori: 1) mahasiswa
mempengaruhi keberhasilan belajar Unggulan, 2) Mahasiswa Reguler. Objek
berbicara dalam bahasa Inggris di dalam penelitian dipilih dari kategori yang
kelas, peneliti berusaha melakukan berbeda sebanyak 36 mahasiswa.
investigasi terkait betuk-bentuk learning Instrumen penelitian untuk
activities serta implikasinya terhadap medapatkan data pada penelitian ini
kemampuan speaking mahasiswa TBI adalah peneliti itu sendiri (key
semester 2. instrument). Data dihimpun oleh peneliti
melalui observasi dan interview. Peneliti
sebagai key instrument mengunakan
                                                                                                                                                                    observasi untuk mendapatkan data
Anxiety Research, in Horwitz, E. K. & Young, D.
J.(Eds.) Langauge Anxienty: From Theory and peneitian. Observasi adalah suatu
Research to Classroom Implication. Englewood metode dalam mengumpulkan data
Cliffs: Prentice Hall
7 dengan mengamati fenomena yang
Young, D. J. 1990. An Investigation of
Students’ Prespective on Anxiety and Oral terjadi. Lebih lanjut, Moleong membagi
Foreign Language Profiiciency Ratings. in
Horwitz, E. K. & Young, D. J.(Eds.) Langauge                                                                                                                        
8
Anxienty: From Theory and Research to Prince, M. L. The Subjective experience
Classroom Implication. Englewood Cliffs: Prentice of Foreign Language Anxiety (Englewood:
Hall. Prentice hall, 1991), hlm. 101
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
278
 
 

observasi dalam dua kategori, yaitu9: diteliti. Di antara keduanya, interview


partisipan and non-partisipan. Non- semi terstruktur menjadi jembatan untuk
partisipan observasi dilakukan jika membantu peneliti memgemabangkan
peneliti hanya berperilaku sebagai materi interview dari pertanyaan yang
observer sedangkan dalam observasi telah disusun.
partisipan, peneliti memposisikan diri Peneliti mengunakan interview
sebagai observer dan bagian dari semi terstruktur untuk memdapatkan
komunitas yang sendang diteliti. sumber penyebab kecemasan dalam
Observasi yang digunakan oleh berbicara bahasa Inggris, dimana
peneliti dalam penelitian inia adalah pengalaman tiap objek penelitian
observasi non-partisipan, dimana berbeda satu dengan lainya. Interview
peneliti hanya sebagai observer saja. digunakan untuk mengungkap apa-apa
Peneliti melakukan observasi untuk yang tidak nampak seperti feeling,
11
mengamati learning activities di dalam thought, intention or belief. Peneliti
kelas unggulan dan reguler untuk menysusun pertanyaan-pertanyaan
melihat bagaimana manifestasi learning sebagai panduan interview dan
activities ketika mahasiswa berbicara di kemudian dikembangkan sesuai dengan
kelas. semakin berkembangnya topik interview.
Interview adalah teknik kedua Data yang didapat oleh peneliti
yang dipakai oleh peneliti untuk akan diinterpretasi melalui tekhnik dan
menlengkapi dan menyempurnakan data prosedur qualitative theory data analysis
yang didapatka oleh peneliti memalui yaitu pendekatan yang “menggunakan
observasi. Interview adalah percakapan prosedur sistematis untuk
antara interviewer and interviewee mengembangkan teori dari fenomena
10
dengan tujuan tertentu . Guba and secara induktif”. Tujuan utamanya
Lincoln menjelaskan dua jenis interview adalah “untuk menjabarkan penjelasan
yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. dari fenomena yang ada (learning
Interview terstruktur adalah interview activities) dengan mengidentifikasi
dimana pertanyaan yang ingin dicari elemen kunci, mengkategorikan
jawabannya telah disiapkan terlebih hubungan tiap elemen terhadap kontek
dahulu sebelum interview dilaksanakan. dan proses dari learning activities yang
Sebaliknya, di interview yang tidak dialami mahasiswa untuk, kemudian,
terstruktur, peneliti tidak mendaftar disimpulkan. Recording didengarkan dan
pertanyaannya yang hendak ditanyakan. ditranskrip secara komprehensif,
Interviwe berlangsung ‘mengalir’ dengan komentar partisipan ditulis dalam
tetap fokus pada masalah yang ingin
                                                                                                                       
                                                                                                                        Ohata, K. 2005. Language Anxiety
11
9
Lexy Moleong. Metodologi Penelitian from Teacher’s Perspective: Interview with Seven
Kualitatif, ( Bandung: Roasda, 2005), hlm. 176 Experienced ESL/EFL Teachers, Journal of
10
Ibid, hlm. 168 Language and Learning, Vol. 3 (1), pp. 133-155.
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
279
 
 

kategori yang relevan berdasarkan Pendapat di atas bersesuaian


masalah penelitian untuk kemudian dengan pendapat Burn yaitu berbicara
dianalisis. adalah interaksi diantara para pembicara
Data direduksi seperti coding, untuk saling memahami satu dengan
synthesis, dll dilakukan secara yang lainya14. Kita tidak hanya
literatively. Data mentah yang menyampaikan pesan mengunakan
didapatkan dari pengalaman partisipan elemen bahasa tetapi memahami dan
direduksi kedalam unit-unit bagian menginterpretasi pesan tersebut. Ini
analisis berdasarkan masalah penelitian. berarti berbicara melibatkan dua orang
Kemudian tiap unit diberi dikoding atau lebih dalam interaksinya, dimana
dengan memberi subheading untuk penutur membuat dan menyampaikan
dianalisis. Kemudian memunculkan teori pesanya dengan pelafalan, stress, dan
bardasarkan data yang dianalisa. intonasi yang tepat dan pendengar
memahami peasn yang disampaikan
Hasil Penelitian dan Pembahasan oleh penutur, sehingga satu dengan
Berbicara merupakan proses lainya bisa saling memahami dan
yang rumit yang meliputi menyampaikan menyatu dalam arus percakapan yang
pesan dengan pelafalan, stress dan terjadi. Banyak latihan, dorongan,
intonasi yang tepat untuk memahami motivasi dan koreksi sangat dibutuhkan
pesan dari orang lain. Berbicara oleh para pembelajar bahasa agar
12
melibatkan interaksi dengan orang lain . mampu berkomunikasi dengan baik.
Kemampuan berbicara merupakan Pengertian yang lain menitik
bagian terpenting belajar bahasa beratkan pada cara berkomunikasi. Kita
13
asing . Oleh karenanya, mengajar mengunakan bahasa lisan untuk
berbicara menuntut banyak praktek memenuhi kebutuhan hidup. Manusia
sehari-hari. Berbicara dalam bahasa berkomunikasi dengan orang lain karena
asing membutuhkan lebih dari sekedar tuntutan bersosialisasi, menginginkan
memahami aturan-aturan tatabahasa sesuatu, menyuruh seseorang
dan arti akan teapi pembelajar bahasa melakukan sesuatu, atau
asing harus juga menguasai bagaimana mengungkapkan perasaan atau
penutur asli bahasa Inggris mengunakan pendapat kita tentang sesuatu, menukar
bahasa tersebut dalam konteks informasi baik kegiatan sekarang,
pertukaran peran dalam komunikasi lampau dan yang akan terjadi.
sehari-hari. Berbicara sangat penting dalam

                                                                                                                        komunikasi. Menguasai bahasa lisan


Cora Linday dan Paul Knight, Learning
12
adalah alat yang mumpuni. Dia
and teaching English: A Course for Teaching,
(London:McGill, 1999), hlm. 15.                                                                                                                        
13 14
Jeremy Harmer, The Practice of Anne Burn dan Hellen Joy, Focus on
teaching English language Teaching, (Malaysia, Speaking, (Australia: Mcquiry University Press,
2005), hlm. 248. 1997), hlm. 7.
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
280
 
 

membentuk, menjelaskan, memperluas kultural dan ragam komunikasi.


pikiran. Bahasa lisan adalah fondasi Kesimpulannya adalah berbicara dalan
bagi semua kemampuan bahasa yang kegiatan produktif dalam menyampaikan
15
dipelajari . Melalui berbicara dan pesan dari sesorang pembicara ke
mendengarkan, siswa belajar konsep, pendengarnya di mana pembicara
mengembagkan kosakata, dan memahai memperhatikan isi dari pembicaraanya.
struktur bahasa Inggris sebagai bagian Agar pendengar memahami apa yang
penting dalam penguasaan bahasa disampaikan, pembicara seharusnya
Inggris. Siswa yang memilki mengunakan pelafalan, stress dan
kemampuan berbicara yang baik intonasi yang tepat..
mempunyai keungulan akademik. Kegiatan belajar (learning
Pencapaian akademik bergantung pada activities) adalah “activities designed or
kemampuan siswa dalam deployed by the teacher to bring about,
menyampaikan pengetahuannya dengan or create the conditions for learning”.16
jelas dan dalam bentuk komunikasi yang Kegiatan belajar yang menyenangkan
berterima. Bahasa merupakan aset dan menantang akan memberikan
dalam kegiatan sehari-hari dan dunia pengalaman belajar yang meaningful
kerja. Meskipun pendidikan umum serta menstimulasi mahasiswa untuk
bukan pelatihan kerja adalah bisa mengungkapakan ide-idenya
perdebatan, kemampuan berbahasa dengan lancar. Sebagai akibatnya,
lisan merupakan bagian alamiah dari individu pembelajar secara bertahap
belajar sepanjang hayat yang (gradually) membentuk kepercayaan diri,
dikembangkan di sekolah. pengalaman dan kedewasaanya.17
Untuk menyakinkan peran Learning activities yang tepat
sentral di kelas, berbicara harus akan membantu pembelajar
direncanakan dan dipandu. Ketika berkomunikasi lisan lebih baik.
kondisi, dukungan dan nilai telah Lingkungan belajar, dalam kaitan ini
ditetapkan, kelas menjadi lingkungan kelas speaking 2 akan memberikan
yang interaktif bagi para pembelajar suasana belajar yang menyenangkan
bahasa. Bahasa lisan haruslah menjadi
                                                                                                                       
bagian pembelajaran daripada menjadi Schovel, T. 1991. ‘The effect of Affect
16

materi pelajaran dalam pengajaran on Foreign Language Learning: A Review of the


Anxiety Research, in Horwitz, E. K. & Young, D.
bahasa Inggris. Bahasa lisan dapat J.(Eds.) Langauge Anxienty: From Theory and
berkembang secara alami di samping Research to Classroom Implication. Englewood
Cliffs: Prentice Hall
kegiatan yang lain. Bahasa lisan paling 17
Young, D. J. 1990. An Investigation of
baik berkembang melalui penggunaan Students’ Prespective on Anxiety and Oral
yang bermakna di dalam lingkungan Foreign Language Profiiciency Ratings. in
Horwitz, E. K. & Young, D. J.(Eds.) Langauge
yang terkondisi di dalam latar belakang Anxienty: From Theory and Research to
                                                                                                                        Classroom Implication. Englewood Cliffs: Prentice
15
Ibid, hlm. 15 Hall.
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
281
 
 

dan mengairahan. Pada giliranya, tujuan mental di mana pembelajar


TBI akan terwujud; mahasiswa TBI menggunakan untuk menguasai dan
mampu berkomunikasi lisan dengan baik mengunakan bahasa yang dipelajarinya
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa (target language).22 Definisi yang
Inggris. berbeda juga disampaikan oleh Oxford.
Learning activities memiliki istilah Dia menyatakan bahawa ‘Language
yang berbeda-beda menurut beberapa learning strategies are specific
ahli. Beberapa ahli mengunakan istilah actions,behaviours or techniques that
learner strategies (Strategi Pembelajar) students employ, often counciously, to
sebagaimana digunakan oleh Welden & improve their own progress in
18
Rubin. Sebagian yang lain internalizing, storing, retrieving and
23
mengunakan learning strategies using the target language’.
(Strategi Belajar) sebagaimana Chamot
& O’Malley.19 Sedangkan Oxford Profil Mahasiswa Semester I Tadris
menggunakan istilah Language Learning Bahasa Inggris STAIN Pamekasan
20
Strategies (Strategi Belajar Bahasa). Kendala dalam penguasaan
Istilah–istilah yang berbeda ini kemampuan speaking hampir dialami
menciptakan definisi yang berbeda juga. oleh semua mahasiswa semester 1
Welden and Rubin Tadris Bahasa Inggris kecuali sebagian
mendefinisikan strategi belajar sebagai kecil mahasiswa semester 1 TBI
“..... as any sets of operation, steps, Unggulan.. Mereka hampir tidak
plans, routines used by the learners to mengalami nervous ketika mereka harus
facilitated the obtaining, storage, berbicara di depan kelas. Mereka
21
retrieval, and use of information”. menikmati aktifitas berbicara bahasa
Sedangkan Stren menjelaskan konsep Inggris dengan senang. Mereka
learning staretegies tergantung pada berbicara dalam bahasa Inggris seperti
asumsi pembelajar dimana secara sadar berbicara dalam bahasa pertama (LI)
terlibat dalam sebuah aktivitas untuk mereka, yaitu bahasa Indonesia.
mencapai tujuan tertentu dalam proses Speaking Performance mahasiswa
belajarnya. Nunan mendefinisikan semester 1 TBI Unggulan sangat jauh
learning strategies sebagai proces berbeda dengan mahasiswa. Mereka
berani mengungkapkan ide, pertanyaan,
                                                                                                                       
Rubin, J. W. 1987. Learner Strategies
18 sangahan dengan tanpa keraguan. Hal
in Language Learning. Prentice_Hall. Hal. 35 ini disebabkan oleh kemampuan bahasa
19
O’Malley, J. M. & Chamot, A. U. 1990.
Learning Strategies in Second Language
Acquisition. Cambridge: Cambridge University                                                                                                                        
22
Press. Hal. 56. Nunan, D. 1996. Toward Independence
20
Oxford, R. L. 1990. Language Learning Learning. Hongkong Univesity Press. Hal. 13
23
Startegies: What every Teacher Should Know. Oxford, R. L. 1990. Language Learning
New York: Newbury House. Hal. 67 Startegies: What every Teacher Should Know.
21
Ibid. Hal 103 New York: Newbury House. Hal. 210
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
282
 
 

yang mumpuni, mental yang bagus serta modalitas untuk bisa berbicara denga
kondisi kelas yang kompetitif. lancar dan fasih.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Hampir keseluruhan mahasiswa
mahasiswa TBI unggulan adalah TBI unggulan memiliki mental yang kuat.
mahasiswa terbaik TBI yang merupakan Mereka menunjukkan secara jelas
hasil dari serentetan panjang test yang bahwa fondasi mental merka terbangun
dilakukan sebagai saringan dalam dengan kuat dan kokoh ketika merka
menseleksi pendaftar mahasiswa Jalur berbicra mereka tidak ragu untuk
Beasiswa. 20 mahasiswa terpilih karena menyakatan pendapat, menyanggah
kemampuan bahasa yang mumpuni. pendapat, bertanya, bahakan mengojlok
Language competence dan language teman mereka sendiri. Mereka kadang
performance yang merka miliki jauh bergurau dengan dosen speakingnya,
berbeda dengan kelas-kelas reguler TBI Ibu Afifah. Mereka berbicara dengan
lainya. Sebagai bandingan, dari data tidak lagi memiliki hambatan secara
yang didapat dari peneliti mahasiswa mental yang berarti. Kecemasan, rasa
TBI Unggulan hampir tidak memiliki takut, dan malu sudah bukan menjadi
keluhan dengan penguasaan tatabahasa masalah pengahambat dalam berbicara.
(grammar) dan kosakata (vocabulary) Diantara semua kelas speaking
yang hampir semua mahasiswa reguler yang dimilki oleh TBI kelas Unggulanlah
mengalami kesulitan. Sebagai contoh, yang paling aktif dalam speaking. TBI
mahasiswa reguler untuk mengunakan memilki 5 kelas dengan jumlah murid
simple present tense dalam kalimat sekitar 35 mahasiswa kecuali kelas
kadang mereka bigung. Simple present Unggulan, yaitu hanya 20 mahasiswa.
tense yang dipakai untuk menyatakan Kelas-kelas di TBI terbagi menjadi 5
kejadian sehari-hari dan kebenaran kelas dari A sampai E. Kelas A adalah
umum terkadang rancu dengan tense kelas unggulan sedangkan kelas yang
sperti simple past tense yang harusnya lain adalah kelas reguler dimana
digunakan utnuk menyatakan kejaidian mahasiswa dari tiap kelas adalah
di masa lampau. gabungan dari kualitas mahasiswa yang
Kondisi mental mahasiswa juga berbeda. Mahasiswa di kelas B sampai
berbeda khususnya kelas reguler dan kelas E heterogen. Mereka bersal dari
ungulan. Mahasiswa Kelas unggulan latar belakang kemampuan bahasa yang
memiliki superioritas secara mental dari berbeda, sebagai kecil pandai dan
pada mahasiswa kelas reguler. Kelas sebagian besar menegah. Berbeda
Unggulan yang secara akademik unggul dengan kelas yang lain, kelas A adalah
juga memiliki modalitas mental yang kelas ungulan dengan kemampuan
kuat, berani, competitif dan kreatif. bahasa yang homogen. Kemampuan
Modalitas ini tidak banyak dimiliki oleh mahasiswa di kelas A (Unggulan)
kelas reguler, yang nyatanya adalah

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


283
 
 

hampir sama satu mahasiswa yang satu aktif terlibat dalam speaking. Akhir dari
dengan yang lainya. semua ini adalah language axiety
Kemampuan yang homogen hampir tidak didapatkan pada kelompok
diantara mahasiswa kelas A (unggulan) ini. Kalaulah ada dalam taraf yang
memberi warna tersendiri terhadap kelas sangat rendah sehingga,
speaking I. Kelas speaking menjadi penampakannya pun tidak berpengaruh
sangat aktif dan hidup. Mahasiswa pada speaking perofrmance mereka.
berkontribusi menghidupakan learning
atmosphere dengan berkomentar, Speaking Learning Ativities dalam
menyanggah, memberi opini, dll. Ketika Belajar Speaking I Mahasiswa TBI
salah satu temanya atau teman- STAIN Pamekasan
temanya selesai memberikan penjelasan Berbicara adalah keterampilan
tetang topic yang dibicarakan. (skill) bahasa Inggris yang
Beberapa mahasiswa terkadang keberadaannya sangat penting dalam
nyeletuk ketika salah satu mahasiswa mempelajari dan menguasai bahasa
sedang mempresentasikan/menjelaskan Inggris. Berbicara tidak dapat dipisahkan
topiknya. dengan bahasa Inggris itu sendiri, tanpa
Kemampuan yang relatif sama berbicara pembelajar bahasa Inggris
berpengaruh pada mahasiswa untuk tidak bisa berkomunikasi apa-apa dalam
menunjukkan yang terbaik. Oleh bahasa tersebut. Berbeda dengan skill
karenanya kompetisi terbentuk secara bahasa Inggris yang lainnya; listening,
aalamiah. Mahasiswa menjadi saling reading dan writing, speaking menjadi
bersaing satu dengan yang lainya skill yang paling nampak secara
karena ingin menunjukan kemampuan langsung akan kemampuan dan
merka. Iklim kompetisi ini berakibat penguasaan bahasa Inggris yang telah
positif pada mahasiswa yang lain, yang dipelajari. Pembelajar bahasa Inggris
diawal tidak memilki kemapuan dan akan diidentifikasi kemahiran bahasanya
mental yang bagus terpacu menjadi dengan kemampuan berkomunikasi
tersemangati untuk berusaha dengan orang lain melalui speaking-nya.
mengimbangi kemampuan teman- Berbicara bahasa Inggris
temanya. Akhirya, mereka memiliki (speaking) diajarkan di Sekolah Tinggi
kemauan dan kemampuan yang relative Agama Islam Negeri (STAIN)
sama satu dengan yang lainya. Pamekasan sebagai mata kuliah wajib di
Kompetesi antar mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).
Unggulan ini menciptakan learning Mata kuliah wajib adalah matakuliah
environment yang dinamis yang pada yang merupakan mata kuliah keahlian
akhirnya menciptakan suasa kondusif dimana peserta didik harus menempuh
dan atmosphere belajar yang dan lulus matakuliah yang diambilnya
mendorong mahasiswa yang lain untuk

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


284
 
 

sebagai prasarat bagi mata kuliah Mahasiswa juga menggunakan


24
berikutnya. alat bantu untuk sebagai panduan dalam
Dalam rangka mencapai tujuan mengarahkan apa yang hendak
tersebut diatas, mahasiswa semester 1 diucapkanya. Media yang mereka
STAIN Pamekasan yang memprogram gunakan banyak membantu
mata kuliah speaking I menerapakan mempermudah dalam menyampaikan
learning activity belajar yang berbeda- ide secara lebih sistematis dan
beda. Mereka memilih dan komprehensif.
mengaplikasikan dengan cara yang “... menggunakan gambar
membuat saya mudah
berbeda-beda pula. Learning activity mendapatkan idea yang akan
yang mereka pilih bergradasi dari saya sampaikan. Kadang saya
membuat bayangan gambar di
startegi yang sederhana sampai pada benak saya.”
28

startegi yang menggunakan media baik


“....gambar artis tekenal seperti
media konfensional maupun media yang
Syahrini, Ariel dll sering saya
berbasis IT.. gunakan untuk berlatih
29
Akitivitas belajar speaking yang berbicara”.

sederhana dan paling sering digunakan “Berbicara sendiri di depan


30
adalah: kaca sering saya lakukan.”
“Saya selalu mencatat
kata atau kalimat baru yang “HP saya gunakan bukan saja
saya dengar, dan kemudian untuk berkomunikasi tetapi juga
menirukanya sampai hafal kalau saya kesulitan
betul”
25 menemukan kata yang akan
saya ucapkan atau mencari
31
“... menghafal apa yang akan cara melafalkanya.
saya berbicarakan adalah
rutinitas saya. Setiap akan “saya menggunakan kamus di
menghadapi kelas speaking HP saya didalam kelas
saya menuliskanya dan meskipun kadang dilihatin
32
menghafalkanya. Saya dosen”.
berusaha mengigat serta
mengulangi hafalan saya”.
26 “ kalau saya kesulitan untuk
menemukan ungkapan yang
“Menyapa teman dalam bahasa tepat, saya gunakan notebook
Inggris dan kadang sms saya. Di dalamya ada program
mengunakan bahasa Inggris. ... kamus Collin Cobuildnya. Saya
ketika berkumpul dengan menjadi mudah menemukan
teman kadang berbicara arti dari kata yang saya cari,
dengan teman dalam bahasa pemakaian dalam kalimay yang
Inggris alakadarnya”
27 tepat. Di dalamnya banyak
tersedia contoh-contoh
kalimat”.

                                                                                                                                                                                                                                               
24 28
STAIN Pamekasan, 2013. English Interview dengan Nuriskianto
29
Departement Syllabus, hal. 5 Interview dengan Lailatul Karromah
25 30
Interview dengan Shofieyati Interview dengan Laili Siskawati
26 31
Interview dengan Silvia Interview dengan Mahfud
27 32
Interview dengan Nur Agung Interview dengan Lulukatul Mufrika
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
285
 
 

Sebagian kecil mahasiswa saja mereka gunakan untuk bisa sampai


yang dengan tekun membuat benar-benar mengusai topik tersebut.
perencanaan dalam belajar. Mereka
Saya menirukan dosen
menentukan tujuan yang ingin dicapai speaking saya ketika ia
berbicara dan saya praktekkan
dalam belajar berbicara, kemudian dalam percakapan dengan
35
membuat rencana dan melakasanakan teman-teman”.

rencana tersebut. Diakhir siklus itu “ Mahasiswa jurusan bahasa


Inggris akan berhasil klo sudah
mereka melakukan evaluasi atas
bisa ngomong dalam bahasa
perolehan berbicaran yang mereka Inggris. agar bisa cas cis cus
saya memperhatikan dosen
pelajari dan untuk melihat apakah yang sedang menjelaskan,
learning activity yang mereka gunakan membatin untuk mengigat-ingat
apa yang ucapkan oleh dosen
efektif dalam mempelajari dan saya. dan retelling. Kadang
teman saya memperbaiki
meningkatkan keterampilan berbicara kelasalah saya dan sebaliknya.”
bahasa Inggris mereka.
Sebagaimana apa yang Berbicara memegang peranan
yang sangat penting dalam proses
diungkapkan mereka ketika
mempelajari dan menguasai bahasa
diwawancara.
asing, khususnya bahasa Inggris.
“Saya ingin bicara yang fluent... kemampuan berbicara seseorang
berbicara kayak native. Saya
harus menguasai banyak vocab menentukan tingkat keberhasilan belajar
dan pronunciation yang baik
untuk bisa lancar. Saya bahasa Inggrisnya. Pembelajar
menentukan topik dulu yang menyadari pentingnya mempelajari
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari. Apabila sudah keterampilan berbicara (speaking) pada
selesai saya melatihnya
dengan berbicara sendiri. ... dasarnya telah memiliki kesadaran untuk
ketika masak, mandi” “Setiap mengunakan dan mengembangkan
hari saya menghafal 5 kosakata
baru dengan pelafalanya untuk pengetahuan dan penguasaan terhadap
memperlanacar ketika bicara.
Karena kalau kurang kosakata
bahasa Inggris yang sedang dipelajari.
sering
33
berhenti ditengah Hal ini terkait dengan bahwa
jalan”.
penguasaan semua keterampilan
“... kadang saya nanya ke
berbahasa mensyaratkan pengunaan
teman apakah retell saya bagus
34 36
tadi.” secara terus-menerus.
Pembelajar menghadapi
Berbicara topik tertentu
kesulitan menyampaikan ide dengan
membutuhkan aktivitas tertentu pula.
lancar, berkomunikasi dengan efektif
Beberapa mahasiswa menggunakan
tidak lain karena kurangannya latihan
learning activity yang bervariasi untuk
berbicara. Oleh karena itu, kemampuan
membicarakan topik tertentu. Dua-
                                                                                                                       
sampai tiga learning activity belajar Interview dengan Nur Azizah
35

                                                                                                                        Portner, P. 2005. What is meaning?


36
33
Interview dengan Nur agung Fundamentals of formal semantics. Malden, MA:
34
Interview dengan Nuriskianto Blackwell Publishing. Hal. 204
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
286
 
 

berbicara sangat penting untuk dikuasai kesulitan mahasiswa membedakan


bagi para pembelajar bahasa Inggris. bunyi dan tulisanya.
Hal ini senada dengan apa yang Hampir sebagian besar
nyatakan oleh Harmer yaitu belajar mahasiswa mengeluhkan kemampuan
bahasa asing hakekatnya adalah belajar berbicara mereka dalam bahasa Inggris.
37
berbicara. Pembelajar bahasa Inggris Mereka merasa kemampuan bahasa
mendapatkan diri mereka terekspose mereka masih belum bagus untuk bisa
pada entitas bahasa baru dimana berkomunikasi dalam bahasa Inggris. “I
pembelajar perlu memahami dan am sorry if I make mistakes” ungkapan
memprosesnya agar terbentuk ini sering di ucapkan oleh mahasiswa di
keterampilan baru. Karenanya, akhir bahkan terkadang diawal ketika
berbicara adalah ketrampilan bahasa mereka mulai berbicara.
yang penguasaan multak sebagai hasil Kendala bahasa yang sebagaian
dari penguasaan element bahasa besar mahasiswa alami adalah
seperti; kosakata, tatabahasa dan kosakata, grammar dan pelafalan.
pelafalan. Mereka merasa kesulitan dengan tiga
Dalam proses belajar berbicara, elemen bahasa Inggris ini. Jumlah
mahasiswa menyadari bahwa kosakata siswa terkadang tidak cukup
mempelajari speaking dalam bahasa banyak untuk menjelaskan topic tertentu
inggris tidaklah mudah. Hal ini seperti; college life, gadge, technology
disebabkan oleh bahasa Inggris itu dll. ketika mereka berbicara.
sendiri. Bahasa Inggris memiliki bentuk Ide/gagasan yang hendak mereka
dan karakteristik berbeda dengan sampaikan sering kali terputus karena
bahasa pertama. Berbicara bahasa ktidak mengetahui kosakata yang tepat.
Inggris sulit dipelajari karena terdapat Grammar menjadi sumber
perbedaan antar tulisanya (orthography) ketidak mampuan mahasiswa untuk
dengan bacaannya (pronunciation). Hal berani berbicara dalam bahasa Inggris
ini menyebabkan kesulitan karena mereka tidak menguasai tata
menuliskannya dan melafalkanya bahasa Inggris dengan baik. Mereka
dengan tepat. Seringkali, mahasiswa memandang diri mereka kurang percaya
tidak dapat memahami apa yang diri untuk mampu berbicara dengan
disampaikan secara lisan dikarenakan menyakinkan.
tidak paham kosakatanya, seperti see Penguasaan pelafalan
dan sea. Kedua kata tersebut dilafalkan (pronunciation) seperti pembicara asli
dengan cara yang sama, menggunakan bahasa Inggris (Native speaker) adalah
artikulasi yang sama tetapi berbeda arti. faktor penentu penguasaan bahasa
Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan Inggris. Pandangan ini menyebabkan
                                                                                                                        mahasiswa, sedapat mungkin,
37
Harmer, Jeremy. 2005. The Practice of melafalkan kata sebagaimana penutur
English Teaching. USA: Prentice Hall. 214
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
287
 
 

asli berbicara dalam bahasa Inggris. Learning activity belajar


Mahasiswa meniru bagaimana penutur speaking (berbicara) bahasa Inggris.
asli melakukanya. Ketidak berhasilan Mahasiswa memandang bahwa tidak
pada elemen bahasa inilah (pelafalan) semua learning activity belajar
yang banyak menyebabkan mahasiswa berbicara bahasa Inggris yang
merasa gagal dalam berbicara bahasa mereka gunakan efektif membuat
Inggris mereka belajar dengan mudah
Untuk itu, mahasiswa berbicara bahasa Inggris. Terkadang
menggunakan kegiatan belajar bahasa learning activity yang mereka
agar mampu menguasai dan gunakan diganti dengan learning
mengunakan bahasa Inggris tersebut activity yang lain agar dengan cepat
secara oral. Strategi belajar bahasa dan efektif dapat mengusai berbicara
adalah kegiatan, perilaku atau tehnik yang dipelajarinya.
yang digunakan oleh siswa secara sadar a. Hafalan
untuk meingkatkan kemampuan dalam Untuk menambah kelancaran
menginternalisai, menyimpan dan berbicara yang dikuasai
mengeluarkan serta mengunakan mahasiswa banyak mengunakan
38
bahasa yang dipelajari. hafalan. Hafalan dapat
Proses belajar bahasa diartikan mempercepat penguasaan dan
sebagai tindakan sadar untuk kelancaran mahasiswa dalam
memahami, menguasai dan berbicara karena dengan
mengunakan bahasa sebagai bahasa mengahafal mahasiswa dapat
39
kedua. Dalam konteks ini, belajar mengingat dan memproduksi ide
bahasa Inggris bagi mahasiswa tidaklah dengan mudah dan cepat.
cukup hanya dengan mengetahui
“... menghafal materi untuk
aturan, kosakata dan pelafalannya tetapi disampaikan didepan kelas
adalah rutinitas saya. Setiap
lebih jauh daripada itu adalah mampu mau maju saya selalu
menggunakanya dengan aktif dalam menyiapkan materi dengan
mengahfalnya terlebih dahulu”
komunikasi sehari-hari.
“Saya ingin berbicara native
like oleh karenya saya harus
1. Learning Activities yang menguasai banyak vocab dan
pronunciation yang baik. Saya
Memfasilitasi Mahasiswa dalam repeat semau berbicara saya
Belajar Speaking I Mahasiswa TBI dengan meminta temen untuk
mengecek berbicara yang saya
STAIN Pamekasan. ucapkan. Methode ini akhirnya
saya pake hingga sekarang
setelah berganti-ganti metode
40
                                                                                                                        dahulu”.
38
Oxford, R. L. 1990. Language Learning “.... agar ingatan saya kuat
Strategies: What Every Teacher Should Know. saya menggunaan kata-kata
New York: Newbury House. Hal. 20
39
Krashen, 2001.Second Language                                                                                                                        
40
Acquisition. London: Prentice Hall. Hal 22 Interview dengan Salamah
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
288
 
 

yang baru saya hafal dengan dipikiran saya sambil saya


43
mengucapkanya berulang- ucapkan kata-kata tersebut.
ulang. Saya kadang
menuliskanya. Itu membantu “HP bukan saja alat komunikasi
saya untuk terus saja tetapi juga kamus
mengingatnya”. elektronik. Saya selalu
menggunanya apabila
menemukan kata yang tidak
b. Menggunakan media/alat bantu
say ketahui artinya. .... saya
Learning activity untuk tidak sungkan-sungkan
mengunakanya didalam kelas
memahami arti kata mahasiswa meskipun adang ditegur
banyak mengunakan alat bantu, dosen”.

baik berupa orang, benda atau “saya sering buka notebook


saya kalau tidak paham sama
bahkan tekhnologi canggih. arti kata yang saya temukan. Di
Mereka mengunkan alat-alat notebook saya ada program
kamus Oxfordnya. Saya
tersebut agar lebih cepat tebantu karena saya tidak saja
menemukan arti dari kata yang
mengetahui makna kata dan saya cari tetapi juga dalam
memggunakannya untuk pengunaan yang tetap karena
Oxford menyediakan contoh-
kebutuhan berkomunikasi yang contoh kalimat”.
benar dan lancar.
1. Menggunakan image c. Latihan
Berlatih merupakan
“... menggunakan gambar learning activity belajar yang juga
membuat saya mudah
menghafal kata baru yang saya mampu membantu pembelajar
dapatkan. Kalau tidak
menemukan gambar kadang untuk dengan cepat dan tepat
saya membuat bayangan menguasai speaking bahasa
41
gambar di benak saya.”
Inggris. Dua startegi ini tidak saja
2. Menggunakan kamus membantu mengetahui arti kata
“.... saya sering menggunakan tetapi juga untuk mempertahankan
kamus karena saya pengen inggatan (retention) akan materi
cepat tahu artinya. Kan kalau
pake kamus, kita tinggal cari yang telah dikuasai.
dan cocokin makna katanya
42
sebelum berbicara”. “... dengan patner saya, saya
berlatih menggunakan
“tantangan terbesar dalam berbicara baru kami setiap hari
belajar bahasa Inggris dalam dalam percakan kami. Kami
mengusai keterampilan memiliki waktu khusus, yaitu
berbicara. Dari itulah saya ketika makan siang. Kami
selalu membawa kamus dan berbicara dalam bahasa Inggris
mencari maknanya serta cara dan kami menggunakannya
melafalkanya. Saya selalu ketika berbicara di kelas
melihat kamus untuk tahu cara speaking kami”
44

melafalkan katanya dulu, baru


kemudian mengulanginya “Saya membaca berulang-
beberapa kali sampai benar- ulang, kemudian saya tulis
benar betul cara melafalkany. dalam bentuk kalimat beberapa
Setelah itu saya hafalkan arti- kali denga beberapa variasi.
artinya dan saya bayangkan
                                                                                                                                                                                                                                               
41 43
Interview dengan Sofieyati Ibid.
42 44
Interview dengan Robi Ardiyanto Interview dengan Lailatul karromah
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
289
 
 

Kemudian ketika hendak tidur


saya ingat-ingat lagi. Dan
tersebut dilafalkan dengan cara yang
keesokan harinya, baru saya sama, menggunakan artikulasi yang
praktekkan dalam percakapan”.
sama tetapi berbeda arti. Perbedaan-
Learning activity yang mereka perbedaan itu menyebabkan kesulitan
pakai untuk menguasai berbicara mahasiswa membedakan bunyi dan
bahasa Inggris sangat bervariasi. ttulisanya.
Sebagian mahasiswa mempelajari Untuk itu mahasiswa
berbicara dengan usaha mereka sendiri menggunakan learning activity belajar
tanpa melibatkan orang lain. Sebagian bahasa agar mampu menguasai dan
yang lainya, menggunkan alat bantu mengunakan bahasa Inggris tersebut
berupa kamus baik buku kamus maupun secara oral. Learning activity belajar
kamus elektronik. bahasa adalah kegiatan, perilaku atau
Mahasiswa memfasilitasi belajar tehnik yang digunakan oleh siswa
mereka dengan stategi yang paling secara sadar untuk meingkatkan
efektif yang mereka bisa lakukan. kemampuan dalam menginternalisai,
Learning activity dalam belajar speaking menyimpan dan mengeluarkan serta
itu dapat diurutkan menjadi learning mengunakan bahasa yang dipelajari.45
activity mengetahui makna kata, learning Proses belajar bahasa diartikan
activity menguasai kemampuan sebagai tindakan sadar untuk
berbicara, dan learning activity memahami, menguasai dan
mempertahankan kemampuan mengunakan bahasa sebagai bahasa
berbicara. kedua.46 Dalam kontek ini, belajar
Dalam proses belajar berbicara, bahasa Inggris bagi mahasiswa tidaklah
mahasiswa menyadari bahwa cukup hanya dengan mengetahui
mempelajari speaking dalam bahasa aturan, kosakata dan pelafalannya tetapi
inggris tidaklah mudah. Hal ini lebih jauh daripada itu adalah mampu
disebabkan oleh bahasa Inggris itu menggunakanya dengan aktif dalam
sendiri. Bahasa Inggris memiliki bentuk komunikasi sehari-hari.
dan karakteristik berbeda dengan Keterampilan berbicara yang
bahasa pertama. Berbicara bahasa dipandang sangat sulit untuk dipelajari
Inggris sulit dipelajari karena terdapat oleh sebagian besar mahasiswa. Untuk
perbedaan antar tulisanya (orthography) tujuan menguasai dan mampu berbicara
dengan bacaannya (pronunciation). Hal dengan aktif, mahasiswa mensikapinya
ini menyebabkan kesulitan menuliskan dengan menggunakan learning activity/
dan melafalkan dengan tepat. Seringkali, teknik belajar yang berbeda-beda.
mahasiswa tidak dapat memahami apa                                                                                                                        
45
Oxford, R. L. 1990. Language Learning
yang disampaikan secara lisan Strategies: What Every Teacher Should Know.
dikarenakan tidak paham kosakatanya, New York: Newbury House. Hal. 20
46
Krashen, 2001.Second Language
seperti see dan sea. Kedua kata
Acquisition. London: Prentice Hall. Hal 22
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
290
 
 

Mereka memilih dan mengaplikasikan kemudian diingat-ingat melalui hafalan.


dengan cara yang berbeda-beda pula. Mahasiswa mengaplikasikan learning
Learning activity yang mereka pilih activity ini guna tidak saja untuk
bergradasi dari learning activity yang menjaga topik yang akan dibicarakan
sederhana sampai pada startegi yang benar-benar telah dikuasai tetapi juga
menggunakan tekhnology. untuk diproses secara mental untuk
Strategi belajar menyimpan disampaikan.49
informasi (menghafal) yang dikemudian Beberapa mahasiswa memiliki
hari bisa dimunculkan lagi ketika keterbatasan berbicara, mereka
dibutuhkan. Mahasiswa menggunakan menggunakan strategi untuk
learning activity ini untuk menghafal mengunakan bahasa target baik untuk
materi yang hendak dipresentasikanya. memahami ataupun untuk memproduksi
Kemudian mereka membuat pencitraan bahasa dengan keterbatasan kemapuan
dengan bantuan gambar serta yang dimilikinya. Tujuan learning activity
melakukan review. Rangkaian kegiatan in adalah untuk mendapatkan repetoir
ini menunjukan bahawa mereka tatabahasa dan khususnya berbicara
berusaha untuk menyimpan informasi Terkadang mahasiswa
visual. Belajar mengunakan visual menggunakan alat bantu untuk
adalah learning activity yang paling menemukan arti kata dari kata yang
banyak digunakan oleh pembelajar tidak dipahami maknanya. Mereka
47
bahasa. memilih alat-alat bantu itu dengan
Strategi belajar lain yang alasan mempermudah dan
digunakan oleh mahasiswa adalah menpersingkat waktu pencarian.
manipulasi dan tranformasi bahasa Sehingga, mahasiswa tersebut dapat
secara langsung, seperti melalui alasan, segera mengaplikasikan arti kata yang
analisis, catatan, latihan dalam seting ditemukan tersebut kedalam kalimat
yang alami, latihan formal dengan atau ujaran/ide yang inggin
48
struktur dan bunyi. Learning activity disampaikan.
belajar kategori ini dilakukan ketika Sebagian kecil mahasiswa saja
mahasiswa melakukan pengulangan- yang dengan tekun membuat
pengulangan dalam menghafal materi perencanaan dalam belajar. Mereka
untuk disampaikan, baik ketika menentukan tujuanyang ingin dicapai
mendapatkan kata baru atau topik baru dalam belajar berbicara, kemudian
yang ditugaskan dengan cara membuat rencana dan melakasanakan
menuliskannya terlebih dahulu baru rencana tersebut. Diakhir siklus itu
mereka mealkukan evaluasi atas
                                                                                                                        perolehan osakatan yang mereka
47
Oxford, R. 1990. Language Learning
Strategies. What every Teacher should Know. pelajari dan untuk melihat apakah
New York: Newbury House. Hal. 280                                                                                                                        
48 49
Ibid. Hal. 290 Ibid. Hal. 291
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
291
 
 

startegi yang mereka gunakan efektif mendapatkan learning activity yang


50
dalam mempelajari dan meningkatkan tepat.
kemampuan berbicara bahasa Inggris Untuk memperkuat dan
mereka. memperlancar kemampuan berbicara
Untuk menjaga kemampuan yang dikusainya, mahasiswa banyak
berbicara yang mereka telah pelajari, mengunakan hafalan. Hafalan
mahasiswa menggunan beberapa mempercepat penguasaan dan
startegi yang berbeda. Menurut mereka meningkatkan kemampuan berbicara
menemukan dan mengahafal kata baru karena apa-apa yang akan diucapkan
penting tetapi lebih penting lagi sudah terkonsep baik dengan membuat
bagaimana caranya agar topic yang mental linkage berupa using imagery ke
akan dibicarakan tersebut tidak dalam pikiran mahasiswa.51 Ungkapan-
terlupakan. ungkapan tersebut disimpan dalam
Proses belajar speaking memori dan kemudian diungkapkan
mahasiswa berbeda-beda. Learning secara verbal. Sehingga kegiatan
activity yang mereka pakai untuk berbicara tersebut kemudian menjadi
menguasai berbicara bahasa Inggris bagian integral dan menyatu dalam long
sangat bervariasi. Sebagian mahasiswa term memory, sehingga hafalan materi
belajar berbicara dengan usaha mereka yang di tugaskan untuk dipresentasikan
sendiri tanpa melibatkan orang lain. dalam speaking class mereka recall
Sebagian yang lainya, menggunkan alat seperti ketika berbicara di depan kelas
bantu berupa kamus baik buku kamus Learning activity yang digunakan
maupun kamus elektronik. mahasiswa d atas adalah learning
Terkait dengan learning activity activity memory. Startegi ini digunakan
belajar speaking (berbicara) bahasa oleh mahasiswa untuk menyimpan
Inggris, mahasiswa memandang bahwa informasi yang dikemudian hari bisa
tidak semua learning activity belajar dimunculkan lagi ketika dibutuhkan.
bahasa Inggris yang mereka gunakan Mahasiswa menggunkan learning
efektif membuat mereka belajar dengan activity ini untuk menghafal kata.
mudah berbicara bahasa Inggris. Kemudian mereka membuat pencitraan
Learning activity belajar yang sudah berupa gambar dan melakukan review.
mereka pilih dan laksanakan dirubah/ Hal ini tergambar dengan sangat jelas
diganti dengan learning activity yang lain ketika mahasiwa menghafal topik untuk
agar lebih cepat dan efektif dapat presentasi, membayangkan dalam
mengusai kemampuan berbicara yang bentuk image, diingat-ingat sebelum
dipelajarinya. Hal ini bersesuaian                                                                                                                        
50
dengan prinsip bahwa untuk mencapai Oxford, R. L. 1990. Language Learning
Startegies: What every Teacher Should Know.
tujuan kita harus mencari dan New York: Newbury House.
51
Rubin, J. W. 1987. Learner Strategies
in Language Learning. Prentice hall. Hal 35
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
292
 
 

tidur, serta di-recall pada waktu tetapi juga untuk diproses secara mental
speaking class. Rangkaian kegiatan ini untuk mengirim pesan.54
menunjukan bahawa mereka berusaha Beberapa mahasiswa memiliki
untuk menyimpan informasi visual keterbatasan berbicara, mereka
mendahului kemampuan untuk menggunakan compensation strategy.
menyimpan materi verbal ke dalam long Startegi Compensastion adalah staregi
term memory melalui pencitraan yang membantu pembelajar untuk
52
gambar. Gambar adalah alat paling mengunakan bahasa target baik untuk
efektif untuk mengingat materi visual. memahami ataupun untuk memproduksi
Untuk mempertahankan dan bahasa dengan keterbatasan kemapuan
menjaga kemampuan berbicara yang yang dimilikinya. Tujuan learning activity
telah dikuasai mahasiswa mengunakan in adalah untuk mendapatkan repetoir
mengunakan alat bantu, baik berupa tatabahasa dan khususnya berbicara
orang, benda atau bahkan tekhnologi Mahasiswa memfasilitasi belajar
canggih. Mereka mengunkan alat-alat mereka dengan stategi yang paling
tersebut agar lebih cepat mengetahui efektif yang mereka bisa lakukan. Oleh
makna kata dan memggunakannya karena proses belajar akan dikatakan
untuk kebutuhan berbicara dengan berhasil apabila apa yang dipelajarinya
dengan benar dan lancar. dapat dikuasai dan terinternalisasi serta
Learning activities lain yang dapat diapalikasikan dalam kehidupan
digunakan oleh mahasiswa adalah sehari-hari.55 Dalam konteks ini,
cognitive. Cognitive strategy adalah mahasiswa harus menguasai
learning activity-learning activity yang kemampuan berbicara yang
meliputi manipulasi dan tranformasi dipelajarinya, menginternalisasi
bahasa secara langsung, seperti melalui kemampuan tersebut serta ketika
alasan, analisis, catatan, latihan dalam mahasiswa tersebut berkomunikasi
setting yang alami, latihan formal dalam bahasa Inggris dengan baik dan
53
dengan struktur dan bunyi. Learning lancar
activity belajar kategori ini dilakukan Learning activity belajar yang
ketika mahasiswa melakukan memiliki steps stategi yang paling efektif
pengulangan-pengulangan dalam dalam memfasilitasi mereka dalam
menghafal materi speaking Mahasiswa belajar berbicara dapat diurutkan dimulai
mengaplikasikan learning activity ini learning activity belajar memory;
guna tidak saja untuk menjaga materi learning activity mengetahui makna kata,
untuk disampaikan yang telah dikuasai kemudian learning activity belajar
cognitive; yaitu untuk learning activity
                                                                                                                        mengusai berbicara dan
52
Oxford, R. 1990. Language Learning
Strategies. What every Teacher should Know.                                                                                                                        
54
New York: Newbury House. Hal. 281 Ibid.
53 55
Ibid. Ibid.
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
293
 
 

mempertahankan kemampuan in adalah untuk mendapatkan repetoir


berbicara, serta learning activity tatabahasa dan khususnya berbicara
compensation untuk mempraktekkanya. Learning activity belajar yang
Learning activity gabungan ini mampu memiliki steps stategi yang paling efektif
memfasilitasi proses belajar berbicara dalam memfasilitasi mereka dalam
yang tidak saja menemukan arti, tetapi belajar berbicara dapat diurutkan dimulai
menguasai makna dan pengunaanya, learning activity belajar memory;
serta dapat digunakan dalam learning activity mengetahui makna kata,
komunikasi sehari-hari. kemudian learning activity belajar
cognitive; yaitu untuk learning activity
Kesimpulan mengusai berbicara dan
Dari hasil analisis data yang mempertahankan kemampuan
dilakukan oleh peneliti tentang language berbicara, serta learning activity
activities yang digunakan oleh compensation untuk mempraktekkanya.
mahasiswa, peneliti akhirnya Learning activity gabungan ini mampu
berkesimpulan banhwa Learning activity memfasilitasi proses belajar berbicara
yang di gunakan mahasiswa diatas yang tidak saja menemukan arti, tetapi
adalah learning activity memory. Startegi menguasai makna dan pengunaanya,
ini digunakan oleh mahasiswa untuk serta dapat digunakan dalam
menyimpan informasi yang dikemudian komunikasi sehari-hari.
hari bisa dimunculkan lagi ketika
dibutuhkan. Speaking activities lain Daftar Pustaka
yang digunakan oleh mahasiswa adalah
Cohen, L., Manion, L., &Morrison, K.
Cognitive activies. Cognitive activities
2000. Research Method in
adalah learning activity yang meliputi Education.London: Routledge
manipulasi dan tranformasi bahasa Falmer.
secara langsung, seperti melalui alasan,
Daly, J. 1991. ‘Understanding
analisis, catatan, latihan dalam setting Communication Apprehension:
yang alami, latihan formal dengan An Introduction for Language
Educator’, in Horwitz, E. K. &
struktur dan bunyi. Beberapa mahasiswa Young, D. J.(Eds.) Langauge
memiliki keterbatasan berbicara, mereka Anxienty: From Theory and
menggunakan compensation strategy. Research to Classroom
Implication. Englewood Cliffs:
Startegi Compensastion adalah staregi Prentice Hall.
yang membantu pembelajar untuk
mengunakan bahasa target baik untuk Davidson, L. A. 2002. Grounded Theory.
Essortment. Accessed
memahami ataupun untuk memproduksi from://az..essortment.com/groun
bahasa dengan keterbatasan kemapuan dedtheory_rmnf.htm.
yang dimilikinya. Tujuan learning activity

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


294
 
 

Harmer, J. 2001. The Practice of English with Seven Experienced


Language Teaching. Malaysia: ESL/EFL Teachers, Journal of
Longman Language and Learning, Vol. 3
(1).
Hatch, J. Amos . 2002. Doing Qualitaive
Reasearch in Education Setting. Ummah, Sumihatul. 2011. Peningkatan
New York: State University of Keterampilan Berbicara Bahasa
New York. Inggris Melalui Games pada
mahasiswa Semester II Tadris
Horwitz, E. K. 2001. Language Anxiety Bahasa Inggris STAIN
and Achievement. Annual Pamekasan.Penelitian tidak
Review of Applied Linguistics, dipublikasikan. P3M Pamekasan.
Vol. 21.

Horwitz, E. K., Horwitz, M. B., & Cope, J.


A. 1986. Foreign Language
Clasroom Anxiety. The Modern
Language Journal, Vol. 70 (2).

MacIntyre, P. & Gardner, R. C. 1994.


The stable Effect of Language
Anxiety on Cognitive Processing
in the Second Language.
Language Learning, Vol. 44 (2).

Schovel, T. 1991. ‘The effect of Affect on


Foreign Language Learning: A
Review of the Anxiety Research,
in Horwitz, E. K. & Young, D.
J.(Eds.) Langauge Anxienty:
From Theory and Research to
Classroom Implication.
Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Young, D. J. 1990. An Investigation of


Students’ Prespective on Anxiety
and Oral Foreign Language
Profiiciency Ratings. in Horwitz,
E. K. & Young, D. J.(Eds.)
Langauge Anxienty: From Theory
and Research to Classroom
Implication. Englewood Cliffs:
Prentice Hall.

Young, D. J. 1992. Language anxiety


from the foreign language
specialist’ perspective: Interview
with Krashen, Omaggio Hadley,
Terrell, and Rardin, Foreign
Language Annals, Vol. 25.

Ohata, K. 2005. Language Anxiety from


Teacher’s Perspective: Interview
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
295
 

Anda mungkin juga menyukai