Biologi Bahan Ajar Sistem Pencernaan PDF
Biologi Bahan Ajar Sistem Pencernaan PDF
Biologi
Rabu, 12 Desember 2012 Arsip Blog
A. Rongga Mulut
Gambar 4
Daerah sensasi rasa di Lidah
Sensasi utama . pengecapan terbagi menjadi empat kategori yaitu asam ,
asin, manis dan pahit.Seorang manusia dapat menerima beratus ratus
pengecapan yang berbeda . Semua itu merupakan kombinasi dari sensasi
sensasi dasar dengan cara yang sama seperti kita melihat warna , yang
merupakan kombinasi dari ketiga sensasi warna utama.
Rasa asam. Rasa asam disebabkan oleh asam, dan intensitas dari ion
hidrogen. Semakin asam suatu asam , makin kuat sensasi yang terbentuk.
Rasa Asin. Rasa asin dibentuk oleg garam garam yang terionisasi . Kualitas
rasanya berbeda beda antara garam yang satu dengan garam yang lainnya
karena garam juga membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa asin. Kation
dari garam terutama berperan membentuk rasa asin, tetapi anionnya juga
ikut berperan walaupun kecil.
Rasa Manis. Rasa manis tidak dibentuk oleh satu golongan kelas substansi
kimia saja. Beberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa ini
mencakup gula, glokol,alkohol, aldehid, keton,amida,ester,asam amino,
beberapa protein kecil, asam sulfonat,asam halogenasi dan garam-garam
anorganik dari timah dan berilium. Perhatikan bahwa kebanyakan substansi
yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik .
Rasa pahit. Rasa pahit ,seperti rasa manis tidak dibentuk hanya oleh satu
tipe substansi kimia, tetapi substansi yang membentuk rasa pahit hampir
seluruhnya merupakan substansi organik. Dua golongan substansi tertentu
yang cenderung menimbulkan rasa pahit adalah (1) substansi organik rantai
panjang yang mengandung nitrogen dan (2) alkaloid . Alkaloid meliputi
banyak zat yang digunakan dalam obat obatan seperti kuinin, kafein,striknin,
dan nikotin.
Lidah akan mengecap makanan, memanipulasinya selama pengunyahan dan
membantu membentuk makanan menjadi bolus . Selama penelanan, lidah akan
mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam
faring.
c. Gigi
Gambar 5,
Bagian Rongga mulut
Gigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk mengunyah, gigi anterior
(insisivus) menyediakan kerja untuk memotong yang kuat, dan gigi posterior
(molar) menyediakan kerja untuk menggiling.
c.1. Gigi susu
Gambar 6,
Formula gigi susu
Jumlah total gigi susu ada 20. masing-masing rahang atas dan rahang bawah
ada 10 gigi. 4 gigi yang terletak paling depan adalah gigi insisif atau biasa
disebut gigi seri. lalu disebelahnya (gigi ke3 bila dihitung dari midline) adalah
kaninus atau yang biasa kita sebut taring. kemudian 2 sisanya yang terletak
paling belakang adalah gigi geraham (molar). disebutkan dari depan adalah
Insisif 1, insisif 2, kaninus, molar 1 dan molar 2.
c.2. Gigi permanen
Pada gigi permanen. gigi geraham susu digantikan oleh gigi premolar dan
bukan geraham permanen. geraham permanen tumbuh di belekang gigi
premolar. dan berjumlah 3 untuk setiap bagian. sehingga gigi permanen
seluruhnya berjumlah 32 gigi. bila disebutkan dari depan adalah Insisif 1,
insisif 2, kaninus, premolar, premolar 2, molar 1, molar 2 dan molar 3.
Gambar 7;
Penampang gigi tetap
d. Struktur gigi
Gambar 8;
Struktur gigi
Struktur jaringan keras gigi
Secara klinis, gigi terdiri mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota adalah
bagian gigi yang terlihat pada rongga mulut, akar adalah bagian gigi yang
tertanam pada tulang rahang, dan leher gigi adalah bagian pertemuan
mahkota dengan akar.
Struktur gigi terdiri dari 4 bagian yaitu enamel, dentin, pulpa, dan
sementum.
Mahkota tersusun atas:
- enamel/email (bagian terluar), adalah lapisan terluar gigi, yang
menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian tubuh yang paling keras
dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Jaringan email adalah
struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material
organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email
gigi mirip seperti keramik.
Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik
langsung dari makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang
memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan menghasilkan asam. Pola
makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. Demikian juga
pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu memuntahkan
kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan
tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif bagi
gigi.
- dentin, merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar.
Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material
organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85
% dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak
± 10 % dan material anorganik 70 %.
Secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan
pulpa.
Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli
dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap
sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di
rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke
dalam tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang
membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan kemampuan untuk
bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun patologis.
- pulpa (bagian terdalam).
Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan
bagi gigi. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada
tubuh manusia, namun ia memiliki karakteristik yang unik. Di dalam pulpa
terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah, persyarafan,
serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel seperti fibroblast,
odontoblast dan sel imun.
Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut
syaraf bermyelin (serabut A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut
sensorik pada pulpa berasal dari syaraf trigeminal dan memasuki ujung akar
pulpa melalui foramen apikal. Serabut syaraf A terletak di daerah perbatasan
dentin-pula, dan bila terstimulasi maka akan terasa rasa sakit yang tajam.
Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh kamar pulpa, bila serabut
syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang lebih berat dan
biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena benturan atau karies
mencapai pulpa
Akar tersusun atas:
- sementum (bagian terluar), Semen gigi melapisi akar gigi dan
membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
- dentin, dan
- pulpa (bagian terdalam). Pada pulpa gigi terdapat banyak
pembuluh saraf dan pembuluh darah.
B. Faring
Faring merupakan daerah yang kita sebut sebagai kerongkongan, di bagian
atas faring terdapat persimpangan yang menuju ke esofagus dan trakea
(batang tenggorokan). Pada permukaan faring terdapat penutup dari tulang
rawan yang disebut sebagai epiglottis. Ketika kita menelan , epiglotis
menutup lubang yang menuju tenggorokan untuk melindungi sistem
pernapasan terhadap masuknya makanan atau cairan selama penelanan.
C. Esofagus
Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun menuju lambung . Gerakan
peritaltis akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada
bagian atas paling atas esofagus adalah otot lurik (otot sadar). Dengan
demikian tindakan penelanan dimulai secara sadar , tetapi kemudian
gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos pada sisa esofagus selanjutnya
akan menggantikannya. Amilase ludah akan terus menghidrolisis pati dan
glokogen sementara bolus makanan lewat melalui esofagus.
D. Lambung
lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung.
Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding
lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan
secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos
yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot
menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa
kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus
Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit
Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan
menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang
empdu mengeluarkan getahnya.
E. Usus Halus
usus-halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang
sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (±
25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya
terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa
kimia yang dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan
cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari
lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton
menjadi asam amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus
pospat
Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi
kadar normal
Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar
normal
2. PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada
suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan
dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan
dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida
kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu
glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus,
dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi
pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin,
kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi
butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian
diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan
menuju jantung oleh pembuluh limfe.
A. Usus Besar (Kolon)
usus-besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki
panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi
menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon
desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau