PP No. 17 Th. 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Suatu usaha untuk mewujudkan suasana dalam proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara ( UU RI No. 20
Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 1 ). Pembangunan Pendidikan
Nasional dilandasi oleh paradigma membangun manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kapasitas untuk
mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.
Upaya ini menempatkan guru sebagai Pendidik Profesional memiliki
tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional, dituntut
mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Selanjutnya persoalan budaya dan karakter bangsa kini
menjadi sorotan tajam, dalam berbagai aspek kehidupan, para ahli,
para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai
KTSP SD Negeri 1 Karangjaladri Kec. Parigi Tahun Pelajaran 2019-2020 1

persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar,
baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan
yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan
seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya
menjadi topik pembahasan hangat.
Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan,
undang-Undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan
hukum yang lebih kuat. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang
bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru
bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif,
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda
bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan
mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya
dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan
dampak yang kuat di masyarakat.
Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan
karekter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah. Upaya
pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur
pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan
masyarakat dan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan budaya
dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi pada kebijakan
pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan

menjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk
masa 5 (lima) tahun mendatang.
Pedoman sekolah ini adalah rancangan operasionalisasi
kebijakan pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Negeri 1 Karangjaladri lingkungan Koorwil
Disdikpora Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, menyusun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan
kekhasan kondisi dan potensi agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
 Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
 Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik
sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa;
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius;
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa;
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
 Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif dan
Menyenangkan. ( PAKIEM )
B. Landasan
Landasan hukum yang menjadi dasar acauan dalam penyusunan
Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendididkan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Keputusan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2019 tentang Cuti
Bersama Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Menpan RB No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya;
5. Peraturan Mendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal ( SPM );
6. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar Menengah;
7. Peraturan Mendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
8. Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
Proses;
Penilaian Pendidikan;
11. Peraturan Mendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar;
12. Keputusan Mendiknas Nomor 125/U/2002 tentang Kalender
Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di sekolah;

13. Keputusan Mendiknas Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan
atas Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
14. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan,dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 617 Tahun 2019, Nomor 262 Tahun 2019, dan Nomor 16
Tahun 2019 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun
2019;
15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 dan Perda
Kab. Pangandaran Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Pangandaran.
16. Surat Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran Nomor:
422/4228/Disdikpora/2019, Perihal Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun Ajaran 2019-2020.
17. Surat dari Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran Nomor
422/4228/Disdikpora/2019, Perihal Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun Ajaran 2019-2020.
C. Tujuan
Dengan disusunnya Kurikulum SD Negeri 1 Karangjaladri Korwil
Disdikpora Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran tujuannya,
yakni :
1. Melalui program kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler/Pengembangan Diri serta Pembiasaan yang

menjadi prioritas pilihan di sekolah kami diharapkan mampu
mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Secara akademik maupun non akademik diharapkan sekolah
mampu meraih prestasi diberbagai even yang lebih tinggi mulai
dari tingkat Gugus Sekolah, tingkat Kecamatan, tingkat Kabupaten,
tingkat Provinsi sampai ke tingkat Nasional bahkan sampai
Olimpiade yang bertaraf Internasional.
3. Lebih menguasai siencetivic basic need dan life skill, menguasai
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Menjadi Sekolah Dasar Inti / Imbas sebagai pionir, pelopor dan
penggerak masyarakat lingkungan setempat.
5. Menjadi Sekolah Dasar Panutan dan diminati serta disenangi,
memiliki produk serta mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga
diminati masyarakat banyak.
6. Meningkatkan pelaksanaan ibadah sesuai ajaran agama yang
dianut.
7. Meningkatkan prestasi siswa dan lulusan yang berkualitas.
8. Meningkatnya kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dalam
pengembangan diri (Keagamaan, Olahraga, Kesenian, Pramuka
dan Pembiasaan), meningkatnya sikap profesionalisme guru.
9. Terwujudnya partisipasi yang baik antara orang tua / wali siswa,
sekolah dan masyarakat.

BAB II
VISI, MISI, MOTTO, BUDAYA KERJA DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi, Misi, Motto, Budaya Kerja
1. Visi :
Visi adalah gambaran tentang masa depan (future) yang realistik
dan ingin diwujudkan dalam waktu tertentu.
Sekolah Dasar Negeri 1 Karangjaladri Koorwil Disdikpora
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran lebih memprioritaskan
hasil rumusan visi sbb :
“ Unggul dalam Prestasi, Mandiri, Berakhlaq Mulia,

Berkarakter Bangsa, Berwawasan Global, dan Berbudaya
Lingkungan. “
2. Misi :
Misi adalah tindakan atau program yang harus dilakukan oleh suatu
lembaga/organisasi guna mencapai visi. Rumusan misi yang
diprioritaskan adalah sbb :
 Meningkatkan Proses Pembelajaran untuk nilai Prestasi

 Meningkatkan Pembelajaran
 Meningkatkan Pendidikan Karakter melalui Ekstrakurikuler
2.1. Aspek Manajemen :
Mewujudkan kinerja personal yang inovatif serta
menyenangkan dalam melaksanakan tugas

2.2. Aspek Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) :
Mewujudkan pola pembelajaran peserta didik yang bertaqwa,
berprestasi, berkualitas, serta berkepribadian yang tangguh.
2.3. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) :
Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan melalui latihan dan pendidikan formal.
2.4. Aspek Fasilitas Lingkungan Hidup (Faslidup)
Meningkatkan tata lingkungan dan tata ruang sekolah yang
indah, sejuk, nyaman untuk mencapai pembelajaran yang
menyenangkan.
3. Strategi :
Meningkatkan kualitas SDM secara terarah dan terpandu melalui
berbagai kegiatan agar peserta didik dapat mencapai potensi
unggulan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA (Sain),
Matematika yang optimal dengan cara :
 Memprioritaskan pengadaan sumber daya pendidikan dan
penunjang KBM, sarana dan prasarana dengan
mempertimbangkan dana dan disiplin/sesuai anggaran.
4. Motto :
Motto atau slogan adalah kata atau kalimat yang mewarnai dan
menjiwai semua tindakan serta membangkitkan semangat dalam
menggunakannya. Jadi di dalam motto terkandung suatu nilai atau
tekad dari yang membuat dan menggunakannya. Artinya

perkataaan motto menggambarkan semangat dan ciri khas
lembaga atau organsasi yang menjadi motto sekolah adalah :
“ADEMSARI ”
“Agamis, Damai, Elok, Menawan, Santun, Rindang dan Inovatif.”
5. Budaya Kerja :
Budaya kerja adalah suatu sikap mental atau sistem nilai yang
menjadi cirri bekerja masyarakat/organisasi atau lembaga. Budaya
kerja juga mencerminkan perilaku kolektif anggota organisasi/
lembaga.
Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Parigi
mengembangkan budaya kerja secara :
“Bertahan, bergulir, tuntas dan berkualitas dalam nuansa

kekeluargaan”
B. Tujuan Sekolah :
Dimensi keberhasilan suatu lembaga dapat dilihat manakala kejelasan
tujuannya nampak, terarah, fokus dan lebih realistik. Adapun yang
menjadi tujuan bagi sekolah kami, Sekolah Dasar Negeri 1
Karangjaladri Koorwil Disdikpora Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran adalah :
 Meningkatkan pelaksanaan ibadah sesuai dengan ajaran agama
yang dianut
 Meningkatkan prestasi dan lulusan yang berkualitas
 Meningkatkan disiplin bagi semua warga sekolah
 Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler, kurikuler dan
pengembangan diri.

 Meningkatkan sikap profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Mewujudkan partisipasi yang baik antara orang tua siswa,
sekolah dan masyarakat.
 Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia
 Siswa sehat jasmani dan rokhani
 Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.
 Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan
kebudayaannya.
 Siswa kreatif, terampil dan bekerja keras untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
C. Target
 Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dengan
memperhatikan faktor keindahan, ketertiban, kebersihan,
kerindangan, kekeluargaan, kesejahteraan dan keamanan agar
terwujud kenyamanan dalam KBM
 Meningkatkan mutu akademik yang mencakup terciptanya target
kurikulum setiap mata pelajaran.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Bab ini memuat beberapa komponen yang diatur dalam bentuk struktur
kurikulum dan muatan kurikulum, implisit Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Adapun rincian dari masing-masing komponen Struktur Kurikulum
Tahun 2013 adalah sbb :
Struktur Kurikulum Tahun 2013

a. Mata Pelajaran (MP)
KELAS DAN ALOKASI

KOMPONEN WAKTU
I II III IV V VI
K13 K13 K13 K13 K13 K13
A. MATA PELAJARAN :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Kewarganegaraan/PKn 5 6 6 4 4 5
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 5 6 6 6 6 6
Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
7 Seni Budaya dan Prakarya ( SBdP ) 4 4 4 5 5 4
8 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
30 32 34 34 34 34
Jumlah MP
B.
Muatan Lokal (Mulok) 2 2 2 2 2 2
Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah ML 32 34 36 38 38 38

1.1 Bahasa dan Sastra Sunda (Mulok Wajib)
Budaya daerah dilihat dari dimensi budaya berbahasa yang
semakin jauh, dampak dari budaya asing. Sebagai antisipasi
kelestarian budaya berbahasa runtun, syarat dengan nilai-nilai
sundaisme maka bahasa sunda merupakan muatan lokal yang
wajib diajarkan, dengan tujuan :
 Mengembangkan kemampuan berbudaya dan beradat
kedaerahan sunda
 Memupuk kemampuan berbahasa sunda
 Meningkatkan kepekaan, penghayatan serta apresiatif
terhadap karya sastra sunda.

 Mengembangkan dan melestarikan kreasi budaya sunda
sebagai salah satu bagian budaya nasional.

 Mencari dan mengembangkan inovasi-inovasi baru kelestarian
sejarah kesundaan.
1.2 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa
tidak dimasukan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.
Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-
nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah
ada. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar
peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab

atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal
pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya
menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan
prinsip ini, peserta didik belajar berpikir, bersikap, dan berbuat.
Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan
mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai
makhluk sosial. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :

1. Berkelanjutan : Mengandung makna bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta
didik masuk di kelas 1 sampai kelas 6

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan
budaya sekolah : mensyaratkan bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pengembangan nilai
budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran
yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI).

3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan : Mengandung
makna bahwa materi nilai budaya dan karakter bangsa
bukanlah bahan ajar biasa : artinya, nilai-nilai itu tidak dijadikan
pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta

seperti dalam mata pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, PKn,
IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Jasmani Olah raga dan
Kesehatan, Seni dan Keterampilan. Materi pelajaran biasa
digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru
tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi
menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga,
guru tidak harus mengembangkan proses belajar khusus untuk
mengembangkan nilai. Suatu hal yang selalu harus diingat
bahwa satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun
ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu mengetahui
pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan
pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi
tidak tahu dan tidak paham makna nilai itu.

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif
dan menyenangkan : prinsip ini menyatakan bahwa proses
pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh
peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip “Tut
Wuri Handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan
peserta didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses

pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang
menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian niali yang
dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara
aktif. Hal ini dilakukan tanpa guru mengatakan kepada peserta
didik bahwa mereka harus aktif, tapi guru merencanakan
kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif
merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan
mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi
yang sudah dimiliki merekonstruksi data, fakta, atau nilai,
menyajikan hasil rekonstruksi atau proses pengembangan
nilai, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri
mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas,
sekolah dan tugas-tugas di luar sekolah.

1. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa :
Meskipun selama ini pendidikan karakter dianggap sudah
berjalan, namum ternyata dipandang belum menyeluruh dan
terprogram dengan baik. Disdikpora Kabupaten Pangandaran
memberikan sosialisasi tentang pendidikan karakter kepada
kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Tujuan
sosialisasi ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang konsep
pendidikan karakter. Materi sosialisasi antara lain tentang
kebijakan Kepmendiknas, konsep pendidikan karakter dan budaya
serta bagaimana mengimplementasikan pendidikan karakter ke

dalam KTSP. Sosialisaisi dilakukan di lingkungan sekolah sendiri
dan komite sekolah serta orang tua. Tujuannya adalah untuk
menyamakan persepsi di antara pendidikan dan tenaga
kependidikan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan di atas, sekolah
kami mencoba mengembangkannya lewat berbagai cara dan
strategi, salah satunya adalah mengintegrasikan ke dalam
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
mengembangkannya sbb :
1. Analisis Konteks
Analsisi konteks dilakukan untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangan pada tingkat satuan
pendidikan, terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan
pendidikan karakter. Hasil analisai konteks ini digunakan untuk
menyusun dokumen I, II dan dokumen III kurikulum yang
mengintegrasikan pendidikan karakter. Berdasarkan analisis
konteks ditetapkan nilai-nilai yang diprioritaskan untuk
dikembangkan adalah :
DESKRIPSI NILAI PENDIDIKAN BUDAYA
DAN
KARAKTER BANGSA
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya.
4. Displin Tindakan yang menunjukan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak dan
kebangsaan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi dan politik
bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunika tif Tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya). negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyusun Rencana Kegiatan Sekolah (RKS)

Rencana Kegiatan Sekolah disusun melalui penelaahan
terhadap Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun secara
komprehensip sebelumnya. Pada Rencana Kegiatan Sekolah
unsur-unsur yang berkaitan dengan pendidikan karakter
bangsa diprogramkan dan diintegrasikan secara khusus,
sebagaimana deskripsi di atas.

Tim pengembang kurikulum selanjutnya mengadakan
penyempurnaan dokumen I, II dan dokumen III yang
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan
mempertimbangkan hasil analisis konteks dan Rencana
Kegiatan Sekolah (RKS). Penyempurnaan dilakukan terhadap
dokumen I kurikulum (antara lain visi, misi dan tujuan sekolah) ,
dokumen II silabus dan dokumen III Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan terpisah.

Penyempurnaan terhadap dokumen I dilakukan dengan
memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter kedalam rumusan
visi dan misi. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan
budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian
ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal
berikut.
a. Kegiatan rutin Sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta
didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat.
Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar
kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga,
rambut dan lain-lain) setiap hari Senin, Beribadah bersama
atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama
Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap
salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.

b. Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara
spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya
pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta
didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru
mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik
maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi
sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang
tidak baik itu. Contohnya kegiatan itu : membuang sampah

tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak
sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.

Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta
didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji
misalnya : memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain,
memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani
menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak
terpuji.
c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga
kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru
dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar
peserta didik berprilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga
kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan
utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai
dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat
pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih
sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga
kebersihan.
d. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai

pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan
kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah
ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah
terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.

2. Pengintegrasian dalam mata pelajaran
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata
pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP.

Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-
cara berikut ini :

 Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah
tercakup di dalamnya :
 Menggunakan table 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara
SK dan KD dengan nilai dan Indikator untuk menentukan nilai
yang akan dikembangkan;

 Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam
table 1 itu ke dalam silabus;

 Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke
dalam RPP;
 Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara
aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan
melakukan internalisasi nilai dan menunjukannya dalam
perilaku yang sesuai.

 Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang
mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun
untuk menunjukkannya dalam perilaku.

3. Pengintergrasian ke dalam Budaya Sekolah
Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup
ritual, harapan, hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, proses mengambil keputusan, kebijakan maupun
interaksi sosial antar komponen di sekolah. Budaya sekolah
adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik
berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor
dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya,
dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah. Interaksi
internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai aturan,
norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.
Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras,
disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa
kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya
sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala
sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi
dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.

4. Pengembangan Proses Pembelajaran
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa
menggunakan pendekatan proses belajar peserta didik secara

aktif dan berpusat pada anak; dilakukan melalui berbagai kegiatan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.

1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau
kegiatan yang dirancang sedemikian rupa. Setiap kegiatan
belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan
kegiatan belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Meskipun demikian,
untuk mengembangkan nilai-nilai tertentu seperti kerja keras,
jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, dan gemar membaca dapat melalui kegiatan belajar
yang biasa dilakukan guru. Untuk pengembangan beberapa
nilai lain seperti peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin
tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian sehingga
peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai itu.

2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti
seluruh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan tenaga
administrasi di sekolah itu, direncanakan sejak awal tahun
pelajaran, dimasukan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah.
Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program
sekolah adalah lomba vokal group antarkelas tentang lagu-
lagu bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato
bertema budaya dan karakter bangsa, pagelaran bertema

budaya dan karakter bangsa, lomba olah raga antarkelas,
lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik
bertema budaya dan karakter bangsa, pameran foto hasil
karya peserta didik bertema budaya dan karakter bangsa,
lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu, melakukan
wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan budaya dan
karakter bangsa, mengandung berbagai narasumber untuk
berdiskusi, gelar wicara, atau berceramah yang berhubungan
dengan budaya dan karakter bangsa.

3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan
lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagian peserta didik,
dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Misalnya,
kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta
terhadap tanah air, menumbuhkan semangat kebangsaan,
melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan
kepedulian dan kesetiakawanan sosial (membantu mereka
yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki atau
membersihkan tempat-tempat umum, membantu
membersihkan atau mengatur barang di tempat ibadah
tertentu).
5. Penilaian Hasil Belajar
Peniaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter
didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai
jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan

dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang
dilihat, diamati, dipelajari, atau dirasakan” maka guru
mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan
seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin
saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi
dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa
tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki
gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan
umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang
bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.

Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru
berada di kelas atau di sekolah. Model anecdotal record (catatan
yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan guru.
Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan
suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Sebagai contoh, peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya
terhadap upaya menolong pemalas, memberikan bantuan
terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan
kontroversial sampai kepada hal yang dapat mengundang konflik
pada dirinya.
6. Indikator Sekolah dan Kelas
Ada 2 (dua) jenis indikator yang dikembangkan dalam pedoman
ini ;
Pertama, indikator untuk sekolah dan kelas.

Kedua, indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas
adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan
personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan
budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan
kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-
hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran
tertentu.
Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas
dan sekolah yang dapat diamati melalui pengamatan guru ketika
seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, tanya
jawab dengan peserta didik, jawaban yang diberikan peserta didik
terhadap tugas dan pertanyaan guru, serta tulisan peserta didik
dalam laporan dan pekerjaan rumah.

Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya
dan karakter bangsa bersifat progresif. Artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin kompleks antara satu jenjang kelas ke
jenjang kelas di atasnya ( 1 – 3 ; 4 – 6 ; ) bahkan dalam jenjang
kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Misalnya, “membagi
makanan kepada teman” sebagai indikator kepedulian sosial pada
jenjang kelas 1 – 3. Guru dapat mengembangkannya menjadi
“membagi makanan”, membagi pensil, membagi buku, dan

sebagainya. Indikator berfungsi bagi guru sebagai kriteria untuk
memberikan pertimbangan tentang perilaku untuk nilai tertentu
telah menjadi perilaku yang dimiliki peserta didik.

Keragaman kemampuan yang nampak pada peserta didik, sesuai
dengan minat, bakat siswa. Bentuk kegiatan lain yang tidak kalah
pentingnya kebiasaan-kebiasaan yang nampak pada peserta didik
juga selalu diobservasi/dipantau dan diperhatikan secara optimal,
baik pada kegiatan kurikuler, kokurikuler maupun dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Dengan demikian, Sekolah Dasar Negeri 1
Pangandaran menentukan jenis kegiatannya adalah sebagai
berikut :
PEMBAGIAN TUGAS GURU
JENIS
PENANGGUNG
No PENGEMBANGAN KETERANGAN
JAWAB
DIRI
1 Keagamaan N. Yumiati SF, A.Ma. Kamis
2 Olahraga Dadan Herdiana, S.Pd. Sabtu

Hj. Hamidah, S.Pd.
3 Kesenian Rabu
Yuyu Y, S.Pd.SD.
Sutardi, S.Pd.
4 Pramuka Jum’at
Euis S S., S.Pd.SD/I
5 Pembiasaan / UKS Robby Noor M., S.Pd. Setiap hari
C. Pengembangan Diri :
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, Tugas tenaga
kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara
lain melalui kegiatan yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier peserta didik.
Sebagai contoh kegiatan kepramukaan, olahraga, kesenian dan
kegiatan lain yang tidak termasuk dalam struktur program atau ada di
dalam struktur program tetapi untuk kelompok anak tertentu
kekurangan waktu.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, tetapi harus
diprogramkan sekolah dan dievaluasi secara periodik dan
berkelanjutan. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti layaknya penilaian yang dilakukan
pada mata pelajaran lainnya, dimana pengamatannya lebih fokus
terhadap rutinitas kegiatan yang mereka lakukan keseharian di
lingkungan sekolah.
D. Pengaturan Beban Belajar
Bahan belajar menggunakan sistem paket, hal ini sekolah
menyesuaikan dengan petunjuk yang berlaku dalam struktur
kurikulum yaitu :

Satu Jam Pemb Jumlah Minggu Waktu
Kelas Tatap Muka Jam Pembelajaran Efektif/tahun Pembelajaran/
(Menit) (Minggu) Ajaran Jam/Minggu
1 2 3 4 5
I 35 32 45 1120
II 35 34 45 1155
III 35 36 45 1190
IV 35 38 45 1330
V 35 38 45 1330
VI 35 38 45 1330
JUMLAH 216 - -
Keterangan :
1. Satu jam pembelajaran tatap muka (menit) = 35 menit
2. Jumlah jam pembelajaran per minggu = 32 – 38 jam pelajaran
3. Minggu efektif per tahun ajaran = 45 minggu
E. Analisis Konteks Penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan
Hasil analisis konteks digunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk mengembangkan KTSP sebagai kurikulum operasional yang
harus dilaksanakan di satuan pendidikan.

Satuan pendidikan harus berupaya untuk memenuhi standar nasional
pendidikan, meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan
komponen-komponen satuan pendidikan, serta memanfaatkan
peluang dan mengatasi tantangan/ancaman komponen/faktor-faktor
yang ada di lingkungan, sehingga dapat mewujudkan sekolah efektif
yang unggul dan siap berkompetisi secara global.

F. Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Yang menjadi latar belakang satuan pendidikan pada umumnya dalam
mengembangkan silabus belum melakukan kajian standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada
standar isi. Dalam merumuskan indikator kurang memperhatikan

penggunaan Kata Kerja Operasional (KKO) yang harus dimulai dari
tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke
jauh, dan dari konkrit ke abstrak, sehingga kata kerja operasional pada
KD belum terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di
kata kerja operasional indikator. Dengan demikian dipandang perlu
adanya hasil analisis, yang hasilnya sebagai berikut
HASIL ANALISA
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
TINGKAT SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2019-2020
KELAS I ( Satu )
SEMSTER
MATA PELAJARAN I II KETARANGAN
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK MATA PELAJARAN
PadBP 5 13 3 13
Pend. Kewarganegaraan 2 5 2 4
Bahasa Indonesia 4 14 4 10
Matematika 3 10 3 10
Ilmu Pengetahuan Alam - - - -
Ilmu Pengetahuan Sosial - - - -
SBdP 6 17 6 17
Penjaskes 5 11 7 16
MUATAN LOKAL
Bahasa dan Sastra Daerah 4 18 4 18
( Bahasa Sunda)
KELAS II ( Dua )
SEMSTER
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
PadBP 5 11 4 8
Matematika 2 8 2 6
Ilmu Pengetahuan Alam - - - -

Ilmu Pengetahuan Sosial - - - -
SBdP 7 17 7 18
Penjaskes 5 12 6 14
MUATAN LOKAL
( Bahasa Sunda)
KELAS III ( Tiga )

SEMSTER
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
PadBP 4 9 4 10
Matematika 2 8 3 8
Ilmu Pengetahuan Alam 3 9 3 9
Ilmu Pengetahuan Sosial 1 4 1 5
SBdP 7 16 7 19
Penjaskes 5 11 7 17
MUATAN LOKAL
( Bahasa Sunda)
KELAS IV ( Empat )
SEMSTER
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
Pendidikan Agama 5 13 5 12

SBdP 8 20 8 23
Penjaskes 5 11 7 18
MUATAN LOKAL
( Bahasa Sunda)

KELAS V ( Lima )
SEMSTER
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
PadBP 5 13 5 11
Matematika 4 14 2 9
SBdP 8 21 8 24
Penjaskes 5 12 7 15
MUATAN LOKAL
( Bahasa Sunda)
KELAS VI ( Enam )
SEMSTER
SK KD SK KD
1 2 3 4 5 6
PadBP 5 10 5 10
SBdP 8 21 8 19
Penjaskes 5 12 7 19
MUATAN LOKAL
( Bahasa Sunda)
Rekapitulasi hasil analisis konteks penyempurnaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang dilakukan Sekolah Dasar Negeri 1

Pangandaran untuk tahun pelajaran 2019-2020 dapat dliaman 100 )
G. Penilaian Hasil Belajar Siswa:
Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasikan berdasarkan cakupan
kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaannya.
1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang
Diukur.
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang tentang Standar Penilaian
Pendidikan, bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas
ulangan harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester
dan Ulangan Kenaikan Kelas.
a. Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru
kelas untuk menilai pencapaian satu atau lebih Kompetensi
Dasar (KD).
Ulangan harian merujuk pada indikator dari setiap Kompetensi
Dasar (KD). Bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga
secara lisan, perbuatan (praktik) dan sikap. Frekuensi dan
bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan guru
kelas sesuai dengan keluasaan dan kedalaman materi.
Dalam rangka memperoleh skor tiap mata pelajaran, tugas dan
Pekerjaan Rumah (PR) dapat menggantikan atau melengkapi
ulangan harian. Tugas dan PR dapat didokumentasikan dalam

bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai
diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.
b. Ulangan Tengah Semester / PTS
Ulangan Tengah Semester merupakan penilaian yang dilakukan
guru kelas untuk menilai pencapaian kompetensi dalam tengah
semester.
Ulangan Tengah Semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan
perbuatan (praktik), sikap dan tugas.
Sebagai tindak lanjut Ulangan Tengah Semester, hasil tes dan
tugas diolah dan dianalisis oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar
ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih
dini diketahui guru. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti
dengan program tindak lanjut baik itu remedial atau pengayaan,
sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui
sebelum akhir semester.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester 1
Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk Kurikulum 2013 yang
dimaksudkan disini adalah ulangan akhir semester satu.
Ulangan ini dilakukan untuk pencapaian kopetensi dasar
selama semester satu. Ulangan akhir semester dapat
berbentuk tes tertulis, lisan, perbuatan (praktik) sikap dan
tugas.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) Semester 2

Ulangan Kenaikan Kelas dilaksanakan pada akhir semester
dua. Ulangan ini dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi dasar selama satu tahun. Ulangan Kenaikan Kelas
dapat berbentuk tes tertulis, lisan, perbuatan (praktik) sikap dan
tugas.
2. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran ;
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat
diklasifikasikan atas penilaian individual dan penilaian kelompok.
a. Penilaian Individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara
perorangan
b. Penilaian Kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara
kelompok.
Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai penilaian
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari
tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes
berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus
ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang
di tes. Dalam hal tes presentasi belajar yang hendak diukur
adalah sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran

yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan.
Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat
penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah alat penilaian hasil belajar yang
pertanyaan atau pernyataannya dan jawaban atau
tanggapannya disampaikan dalam bentuk tertulis. Tes tertulis
bisa digunakan pada ulangan harian atau ulangan umum.
Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan,
benar salah, isian singkat atau uraian (essay)
Contoh-contoh tes tertulis sbb :
1. Pilihan Ganda (Ilmu Pengetahuan Alam) di kelas empat.
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan terjadinya
perubahan
Wujud : cair----padat---cair ; cair---gas---cair ;

padat---gas
Indikator : Mendeskripsikan proses perubahan wujud
dari padat ke cair atau sebaliknya dari hasil
percobaan.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara melingkari

huruf di depan jawaban yang kalian pilih
1. Air jika didinginkan sampai dibawah 0o Celcius akan..
a. Mengembun b. Membeku

c. Mendidih d. Menguap
2. Menjodohkan (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan cara makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau melindungi diri dari
musuhnya.
Jodohkan jawaban pada lajur kiri dengan cara menuliskan

huruf pada kotak yang tersedia pada lembar jawaban
1 Alat bela diri kerbau a. Warna kulit

2 Alat bela diri cecak b. Lidah
c. Gigi
3 Alat bela diri bunglon d. Hidung
e. Ekor
3. Bentuk Isian (Contoh : Pendidikan Kewarganegaraan)
Kompetensi Dasar : Kemampuan membiasakan hidup

hemat
Indikator : Menceritakan pelaksanaan hidup
hemat
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
Mematikan lampu saat siang hari terang benderang
merupakan contoh dari hidup……
4. Bentuk uraian (Contoh Pendidikan Kewarganegaraan)
Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan
kedudukan dan peran anggota
keluarga
Indikator : Menyebutkan kedudukan setiap
anggota keluarga

Kerjakan soal berikut ini sesuai dengan perintah !
1. Jelaskan kedudukan dan peran semua anggota keluarga di
rumahmu !
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah alat penilaian hasil belajar yang pertanyaan
atau pernyataannya dan jawaban atau tanggapannya
disampaiakan dalam bentuk lisan
c. Tes Perbuatan
Tes perbuatan adalah alat penilaian hasil belajar yang
menuntut siswa menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk
unjuk kerja, seperti menyanyi, menggambar, berolah raga,
bercerita, berdeklamasi dan menulis.
Contoh format tes perbuatan sbb :
Lembar tes perbuatan

Hasil Belajar : Kemampuan membaca puisi
kelas : III (tiga)
Tanggal : ……,………………
HASIL BELAJAR SISWA
Asfek Yang Ditilai
Pelafalan
NO NAMA SISWA Pengha Penam Jumlah Rata-
dan
yatan pilan Skor rata
intonasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Azriel P.
2 Bunga Dwi l.
3 Dimas R.
4 Davina M.
5 Erlangga M.
6 Hilya Al Aulia
7 Komalasari
dst ………………..

Keterangan :
Kolom 1 Nomor : Nomor Urut Siswa
Kolom 2 Nama : Nama Siswa
Kolom 3 Penghayatan : Penghayatan isi puisi yang
dibaca
Kolom 4 Pelafalan dan : Penggunaan lafal dan
intona Intonasi
Kolom 5 Penampilan : Mimik, Gerak tangan, gerak
tubuh, penggunaan alat
peraga
Kolom 6 Jumlah Skor : Merupakan jumlah dari
kolom 3, 4 dan 5
Kolom 7 Rata-rata Skor : Merupakan hasil rata-rata
dari jumlah skor dibagi
aspek yang dinilai
2. Teknik Non Tes
Teknik non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik, sikap atau
kepribadian. Dalam proses belajar mengajar pada umumnya
kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes mengingat tes
mengingat lebih berperannya aspek pengetahuan dan
keterampilan dalam pengambilan keputusan di dalam kelas.
Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat
penilaian dengan teknik non tes dapat dikelompokkan sbb :
a. Pengamatan
Pengamatan adalah alat penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh guru atau siswa dengan cara mengamati
perilaku siswa

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika
 Ketelitian
 Kecepatan kerja
Contoh aspek yang diamati pada mata pelajaran

pelajaran Bahasa Indonesia
 Kerapihan tulisan
 Kesantunan berbahasa
Contoh aspek yang diamati pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial
 Kedisiplinan
 Tanggung jawab
 Kerjasama
 Inisiatif
 Toleransi
 Kebersihan dan kerapihan
b. Skala Sikap
Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang
berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang
jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala
empat, lima atau tujuh
Langkah-langkah pengembangan skala dapat mengikuti
teknik sbb :
1. Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan
skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan
2. Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata
sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap.
Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah dipelajari
dsb.

3. Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan
dalam skala.
4. Menentukan skala dan penskoran.
Contoh
Penilaian Skala sikap terhadap kebersihan
Skala Nilai
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7
1 Rumah sebaiknya dirawat
V
kebersihannya setiap hari
2 Kebersihan rumah menjadi
tanggung jawab semua v
anggota keluarga
3 Ruang kelas perlu dijaga
v
kebersihannya setiap hari
4 Kebersihan ruang kelas
menjadi tanggung jawab v
setiap anggota kelas
5 Setiap siswa sebaiknaya
melaksanakan tugas piket
V
dengan penuh rasa tanggung
jawab
6 Anak yang lalai
v
harus menggantinya pada
waktu lain
7 Ketua kelas tidak perlu
V
karena sudah bertugas
mengatur kegiatan kelas
Keterangan
1. Sangat tidak setuju

2. Tidak setuju
3. Kurang setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
c. Angket (Kuesioner)

Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa
daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi
tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang
keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa
terhadap metode pembelajaran, media dll.
Contoh angket
Nama : …………………….
Kelas : ……….. (………….)
1. Air minum di keluargamu berasal dari air….
a. Sumur b. Kemasan
c. Hujan d. Sungai
2. Air mandi di keluargamu berasal dari air…
a. Sumur b. Kemasan
c. Hujan d sungai
3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh…
a Orang Tua b Pembantu

c Kakak d Saya Sendiri
4. Tempat tidurmu dibersihkan dan dirapihkan oleh…

c Kakak d Saya Sendiri
5. Rumahmu setiap harinya dibersihkan oleh…

c Saudara d Seluruh anggota keluarga
d. Tugas
Tugas adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
secara terstruktur di luar kelas, misalnya tugas membuat
ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati

suatu objek dll. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa
hasil karya seperti ; karya puisi dan laporan
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-
hal sbb ;
1. Banyaknya tugas satu mata pelajaran diusahakan
agar tidak memberatkan siswa, karena sisiwa
memerlukan waktu untuk bermain, belajar mata
pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman dan
lingkungan sosial lainnya.
2. Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan
kepada tujuan pemberian tugas yaitu untuk melatih
siswa menerapkan atau menggunakan hasil
pembelajarannya dan memperkaya wawasan
pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang essensial
sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan
hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,
perkembangan dan lingkungannya.
3. Pemberian tugas diupayakan agar dapat
mengembangkan kreativitas, rasa tanggung jawab
dan kemandirian.
e. Proyek
Proyek adalah tugas yang dilakukan siswa dengan
menekankan pada proses dan digunakan sebagai sarana
untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan

siswa di dalam merencanakan, melaksanakan dan
melaporkan kegiatan.
Contoh proyek melakukan pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, percobaan pengaruh sinar
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan
suatu proyek.
1. Tahap persiapan :
Kemampuan membuat perencanaan merancang
kegiatan, mengembangkan ide
2. Tahapan produksi :
Kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
peralatan dan langkah-langkah kerja
3. Tahap pelaporan :
Kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek,
kendala yang dihadapi kelengkapan dan keruntutan
laporan.
Catatan
Surat penulisan proyek dan pembobotan setiap komponen :
Pembobotan dari masing - masing komponen dapat dilihat
pada tabel berikut :

Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Nilai
No Nama Siswa
( 0 – 20 ) ( 0 – 40 ) ( 0 – 40 ) Akhir
1 Yuli Amalia 18 35 37 90
2 Maya 15 33 38 86
3 Mamat Hidayat 19 30 34 83
4 Asri Dewi 14 28 33 75
5 Dede Indri 16 29 32 77
H. Portofolio Sebagai Pendukung Penilitian Hasil Belajar
1. Pengertian
Portofolio pada prinsipnya merupakan kumpulan dokumen
yang dipakai seseorang, kelompok, lembaga, organisasi,
perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk dokumentasi dan
evaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Portofolio dipakai oleh guru untuk mendokumentasikan semua
bahan dan sumber yang dipakai dalam proses belajar mengajar,
yang berfungsi untuk evaluasi diri dan juga untuk evaluasi siswa.
Portofolio bagi siswa untuk mengumpulkan semua dokumen yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari baik di kelas
maupun di luar sekolah.
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun
secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses
pembelajaran, digunakan oleh guru dan siswa untuk memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam
mata pelajaran tertentu. Portofolio dapat memuat dokumen atau
lembaran kerja yang mampu menggambarkan perkembangan

presertasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi
kerja dan karya siswa lainnya.
Portofolio digunakan sebagai lampiran dalam memberikan
laporan hasil belajar siswa kepada siswa dan orang tua. Dengan
demikian Portofolio tidak berdiri sendiri tetapi merupakan dokumen
pendukung laporan kepada orang tua yang biasanya berupa nilai
atau angka. Dengan Portofolio maka informasi yang diterima orang
tua dalam menerima laporan hasil belajar anak adalah rapor dan
dokumen perkembangan hasil belajar.
Penjelasan secara lebih terinci tentang penilaian berdasar
portofolio dapat dilihat pada Pedoman Penilaian Portofolio yang
diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan
Sekolah Dasar.
2. Tujuan dan fungsi Portofolio di Kelas
Tujuan penerapan Portofolio di kelas adalah sbb :
 Sebagai salah satu alternatif penilaian terhadap kinerja siswa

yang lebih komprehensif.
 Dokumen lembaran-lembaran kerja siswa dan guru yang
dikumpulkan dan diorganisasikan secara teratur dalam periode
waktu tertentu.
 Menerapkan sistem penilaian siswa yang lebih rinci dan
berkelanjutan
 Menerapkan penilaian yang melibatkan siswa, guru dan orang
tua melalui catatan, komentar evaluasi diri.
Portofolio bukanlah pengganti rapor, tetapi portofolio
merupakan pendukung rapor.

Fungsi Portofolio di kelas antara lain adalah sbb :
2.1. Alat Evaluasi
Penerapan portofolio yang paling penting berfungsi sebagai alat
evaluasi. Portofolio siswa berisi dokumen siswa dalam
melaksanakan proses belajar pada kurun waktu tertentu,
misalnya semester. Dokumen portofolio ini bagi guru dipakai
sebagai bahan evaluasi terhadap perkembangan dan
kemampuan yang telah dicapai oleh siswa secara lengkap.
Dokumen portofolio yang terkumpul, selanjutnya dianalisis
untuk dibuat laporan akhir yang bersifat kualitatif ( bukan
angka-angka), tentang kemampuan yang telah dicapai oleh
siswa.
Portofolio dapat memberikan informasi kepada orang tua
tentang perkembangan siswa secara lengkap dengan
dukungan data dan dokumen yang akurat.
Rapor merupakan bentuk laporan prestasi siswa dalam belajar
dalam kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dari
rapor, sehingga rapor tetap harus dibuat. Dengan demikian
portofolio dan rapor merupakan kesatuan.
2.2. Evaluasi Diri

Portofolio dipakai oleh pemiliknya (siswa) untuk evaluasi diri,
dan memantau perkembangan belajarnya sendiri dari hari ke
hari. Dengan demikian siswa akan terdorong untuk selalu
memperbaiki diri, sehingga mampu merefleksi pembelajaran
mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada
perkembangan siswa dan digunakan untuk tujuan formatif dan
diagnostik.

3. Dokumentasi
Setiap orang memiliki dokumen-dokumen pribadi yang penting.
Begitu juga dengan siswa di kelas, dia juga perlu menyimpan
dokumen-dokumen yang dihasilkan selama masa belajar. Dengan
demikian salah satu fungsi dari potofolio adalah untuk dokumentasi.
4. Alat Seleksi
Portofolio berisi dokumen pembelajaran siswa memuat informasi
tentang bakat, minat dan kemampuan yang telah dicapai siswa. Isi
dari portofolio akan mencerminkan bakat dan minat pemiliknya.
Misalnya anak yang memiliki bakat melukis, maka dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan lukisan akan relatif lebih banyak
berada dalam portofolio. Dengan demikian salah satu tujuan
penerapan portofolio adalah sebagai alat seleksi yang bertujuan
untuk mencari anak yang memiliki bakat tertentu.
5. Pencatatan Kemampuan Yang Dicapai
Portofolio berfungsi sebagai pencatat (record) kemampuan siswa
yang telah dicapai. Ketika anak memasuki tahun berikutnya (naik
kelas) maka guru baru dapat mengenali siswa barunya melalui
portofolio yang dimiliki dan melihat kelebihan dan kelemahan
setiap siswa.
6. Prinsip-prinsip Penilaian dengan Portofolio
Dalam mengoleksi dokumen-dokumen pembelajaran yang akan
dimasukkan ke dalam bendel portofolio siswa perlu memperhatikan
beberapa prinsip sbb :

6.1. Akurasi Data
Dokumen-dokumen yang dimasukan ke dalam bendel portofolio
siswa harus merupakan dokumen siswa yang bersangkutan pada
waktu (bulan, termen, semester, tahun) yang sesuai. Maksudnya
bahwa portofolio setiap siswa adalah kumpulan dokumen siswa
pada tahun pelajaran berjalan.
6.2. Ketepatan Waktu
Pemasukan dokumen yang antara lain berupa lembar kerja, hasil
kerja, karya tulis siswa dimasukkan ke dalam bendel portofolio
segera setelah mendapatkan catatan, penilaian atau komentar dari
guru. Informasi nilai atau catatan dari setiap dokumen yang
dimasukkan dalam bendel portofolio anak harus sudah dimasukkan
ke dalam catatan tersendiri seperti daftar nilai.
6.3. Kelengkapan Informasi
Portofolio merupakan dokumen siswa yag lengkap dari apa yang
dipelajari, apa yang pernah dikerjakan, berikut lembar kerja dan
hasil pekerjaannya. Dengan demikian, dalam portofolio semua
kegiatan anak yang berkaitan dengan proses belajar dan
perkembangan hasil belajarnya dapat dilihat secara lengkap, kecuali
kegiatan-kegiatan yang tidak ada dokumen fisiknya seperti
menyanyi dan olah raga. Kegiatan-kegiatan sejenis ini masuk ke
dalam catatan daftar nilai harian siswa.
6.4. Keterbacaan Dokumen

Setiap dokumen dalam portofolio harus dalam keadaan yang jelas
terbaca, sehingga setiap saat diperlukan dapat segera diperoleh
informasinya. Perlu juga diperhatikan bahwa dokumen harus dipilih
yang tahan lama dan tidak mudah rusak.
6.5. Kepraktisan Dokumen
Dokumen untuk kepentingan portofolio harus dipilih yang ukurannya
praktis dan bisa dimasukkan ke dalam bendel portofolio (folder)
hasil karya anak harus yang berukuran besar dan tebal tidak perlu
dimasukan ke dalam portofolio, tetapi rekaman hasil pekerjaan
siswa harus masuk ke dalam daftar nilai harian atau catatan
perkembangan setiap siswa.
6.6. Pengelolaan Portofolio Siswa:
Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel atau map yang
berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk
kepentingan penilaian, perlu diorganisir dengan baik ke dalam
beberapa bagian sbb :
a. Halaman Judul
Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover
portofolio berisi nama siswa, kelas sekolah.
b. Daftar Isi Dokumen
Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang
berada dalam map portofolio

c. Dokumen Portofolio
Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa,
baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan,
koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran yang dipakai dalam
kegiatan belajar mengajar.
d. Pengelompokan Dokumen
Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu dikelompok-kelompokkan
misalnya berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk
mendapat jika diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah
diorganisir, maka perlu diberi pembatas misalnya dengan kertas
berwarna. Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan
antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tidak
semua berkas karya siswa didokumentasikan tetapi hanya karya
siswa yagn terpilih saja. Penentuan karya siswa yang terpilih
merupakan kesepakatan antara guru dan siswa.
e. Catatan Guru dan Orangtua
Pada dokumen yang relevan baik berupa lembar kerja, hasil karya
maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang
berupa tugas dari guru harus terdapat catatan/komentar/nilai dari
guru dan tanggapan dari orang tua. Lebih baik lagi apabila terdapat
catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan. Dengan demikian
pada saat dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan
dari guru dan tanggapan dari orang tua.

Setiap siswa juga dapat memasukan dokumen yang diperoleh
secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah
yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya.
Sehingga dalam portofolio siswa dokumen tidak hanya berasal dari
guru atau pelajaran semata, tetapi bisa juga berisi kumpulan koleksi
siswa yang bersangkutan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, tergantung dari keaktifan siswa dalam
mengembangkan bakat dan minatnya serta keaktifannya dalam
belajar. Dari portofolio diperoleh informasi tentang bakat dan minat,
kelebihan dan kekurangan dari siswa per individu yang sangat
membantu guru dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.
Catatan guru, siswa dan orang tua dapat langsung dituliskan pada
dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil
yang ditempelkan atau disatukan pada dokumen.
Contoh catatan guru, siswa dan orang tua pada hasil menggambar
yang dibuat siswa yang dimasukkan sebagai dokumen portofolio
dapat dilihat pada tabel berikut :
CATATAN / TANGGAPAN
GURU SISWA ORANG TUA / WALI
Bentuk artistik bagus, Waktunya kurang ! Perlu banyak lagi

teknik pewarnaan perlu berlatih !
ditingkatkan
f. Penataan Dokumen Portofolio

Dokumen-dokumen portofolio untuk setiap siswa bisa berjumlah
cukup banyak, sehingga perlu ada penataan agar dokumen-
dokumen tersebut rapi dan tidak mudah rusak. Penataan dokumen
dilakukan dengan pemisahan berdasarkan jenis dokumennya,
misalnya berdasarkan kelompok mata pelajaran. Dengan demikian
semua dokumen pelajaran suatu mata pelajaran akan terkumpul
dalam satu kelompok, baik lembar kerja, tugas mandiri, pekerjaan
rumah, ulangan harian dsb. Dokumen siswa yang dikerjakan secara
bersama (hasil kerja kelompok) tidak harus dimasukkan ke dalam
portofolio individu siswa, tetapi bisa dibuat sebagai pajangan hasil
kerja kelompok.
g. Pengadministrasian Portofolio
Setiap hasil pekerjaan siswa yang bersifat penilaian baik yang
memiliki dokumen fisik (seperti ulangan, tugas, pekerjaan rumah)
maupun tidak memliki dokumen fisik (misalnya menyanyi) harus
dicatat dalam buku catatan harian siswa atau daftar nilai siswa.
Dengan demikian tidaklah cukup hanya mengumpulkan dokumen-
dokumen pembelajaran ke dalam bendel portofolio, tetapi harus
juga mencatatnya sebelum dimasukkan ke dalam bendel portofolio.
Catatan harian siswa ini yang akan menjadi dasar penilaian.
Perbedaannya dengan penilaian biasa adalah terletak pada
dukungan bukti berupa koleksi dokumen pilihan dari kumpulan
dokumen portofolio. Tanpa portofolio, maka nilai yang tertera pada

rapor untuk suatu mata pelajaran bisa jadi tidak memiliki arti.
Dengan portofolio maka orang tua selain mendapatkan prestasi
anaknya melalui nilai yang tertera pada rapor, juga memperoleh
gambaran perkembangan siswa selama kurun waktu yang dinilai.
Portofolio bukan dimaksudkan untuk menggantikan sistem penilaian
yang ada, tetapi untuk melengkapi dan memberikan informasi yang
lebih kepada orang tua khususnya tentang hasil belajar anaknya.
Dengan demikian, ulangan harian maupun tes masih tetap
dilakukan untuk kepentingan penilaian. Pada akhir semester dimana
guru akan menyampaikan laporan prestasi siswa (rapor), maka
portofolio ini melengkapi dan melampiri nilai pada rapor.
h. Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem
penilaian yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen
selama siswa belajar dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali
untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis
dan hasil analisis berupa laporan komprehensif tentang informasi
proses dan hasil belajar siswa selama periode tersebut.
Contoh format laporan hasil analisis portofolio adalah sebagai
berikut :
Lampiran Rapor
LAPORAN

HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
Nama Sekolah : ..............................................

NPSN : ..............................................
NISN/NISN :
Alamat Sekolah : ..............................................
..............................................
Kabupaten Pangandaran
Kelurahan/Desa : ..............................................
Kecamatan : ..............................................
Kabupaten/Kota : Pangandaran
Provinsi : Jawa Barat
Website : -
Email : ..............................................
PENCAPAIAN
BAHASA INDONESIA
SB B C K SK
Membaca V
Menulis v
Mendengarkan v
Berbicara V
Menyampaiakan pendapat v
Presentasi V
Minat v
Rata-rata pencapaian = ……………….
Contoh ini dapat dikembangkan guru untuk mata pelajaran lainya
Pengolahan Analisis dan Pelaporan Hasil Belajar
I. Teknik Penskoran Hasil Ulangan
1. Ulangan harian

 Nilai ualangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau
tertulis dan dari pengamatan atau perbuatan
 Hasil ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis
dan tes perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1
– 100 dengan diberi catatan dan komentar
 Dalam perangkat tes terdiri dari tes Objektif dan Uraian cara
menghitung nilai tes dapat dilakukan dengan cara sbb :
a. Pilihan Ganda, setiap soal diberi bobot 1
b. Menjodohkan, setiap soal diberi bobot 1
c. Isian, setiap soal diberi bobot 2
d. Uraian, setiap soal diberi bobot 3
Contoh hasil pekerjaan Sukirman dalam mata pelajaran IPS sbb :
Jumlah Bobot Skor Ketera

No Bentuk Soal
Soal Soal ngan
Max Ideal
1 Pilihan Ganda 10 1 10 7
2 Menjodohkan 5 1 5 3
3 IsIan 10 2 20 10
4 Uraian 5 3 15 12
Jumlah
30 50 32
Nilai ulangan Sukirman dapat dihitung dengan rumus :
Skor Perolehan 32
x 100 = x 100  64
Skor Maksimal 50
Jadi nilai ulangan Sukirman untuk mata pelajaran IPS adalah 64
II. Analisis Penilaian Hasil Belajar
Hasil penilaian hasil belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan
balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran.

Analisis hasil penilaian dilakukan dengan memperhatikan nilai
yang diperoleh siswa pada Ulangan Harian (tes tertulis, lisan,
perbuatan dan sikap) Ulangan Tengah Semester (tes tertulis,
lisan, perbuatan dan sikap), Ulangan Akhir Semester (tes
tertulis, lisan, perbuatan dan sikap), dan Ulangan Kenaikan
Kelas (tes tertulis, lisan, perbuatan dan sikap).
Analisis untuk ulangan harian dan ulangan tengah semester
ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang
dan faktor penyebab megapa siswa memperoleh nilai kurang.
Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal
ketuntasan belajar akan diberi pengajaran remidi, sedang bagi
anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberi
pengayaan.
Analisis untuk ulangan akhir semester bersama-sama ulangan
harian dan tengah semester untuk menentukan nilai di rapor
semester satu. Sedangkan analisis ulangan kenaikan kelas
bersama-sama dengan nilai ulangan harian dan tengah semester
dipergunakan untuk menentukan nilai rapor semester dua dan
kenaikan kelas, dilakukan dengan mencari rata-rata nilai. Selain
itu analisis dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar.
III. Ketuntasan Belajar
Berdasarkan pada pedoman penyusunan KTSP dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bahwa ketuntasan belajar
setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satu kompetensi

dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal Ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Satuan Pendidikan harus
menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat serta
kemampuan awal peserta didik (intake), kompleksitas KD serta
kemampuan sumber daya dukung guru dan sarana/prasarana
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Penetapan kriteria belajar
minimal juga perlu memperhatikan materi-materi essensial dalam
setiap kompetensi dasar. Satuan Pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Apabila kriteria minimal
ketuntasan belajar belum dicapai, maka perlu ditindaklanjuti
dengan program remidial setelah dianalisis.
IV. Tindak Lanjut
Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap umpan
balik yang diterima dari pelaksanaan penilaian hasil belajar,
Tindak lanjut yang diberikan antara lain melalui remidial dan
pengayaan. Contoh : jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tertentu 75%, maka
siswa yang pencapaian kompleksitasnya kurang dari 75%, anak
tersebut perlu mendapatkan remidial untuk indikator-indikator
yang dikuasai
Apabila sebelum waktu seorang anak sudah mencapai
kompetensi 100% maka anak tersebut perlu mendapat
pengayaan.

Tindak lanjut remidial dan pengayaan dilakukan atas dasar
analisis hasil evaluasi perorangan. Guru juga perlu melakukan
analisis pencapaian kompetensi kelas dan menemukan sebab-
sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal
yang telah ditetapkan. Misalnya kurangnya jam belajar yang
tersedia, kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang
kurang kondusif dan sebagainya yang biasa ditindaklanjuti
dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.
V. Pelaporan
Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana
komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa dan
orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa,
merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses
pendidikan di sekolah yang harus dilewati.
Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan
beberapa hal sbb :
a. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah
b. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang
bermanfaat bagi pengembangan siswa.
c. Menjamin orang tua akan informasi permasalan anaknya dalam
belajar.

d. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi.
e. Memberikan informasi yang benar, jelas dan akurat.
Namun demikian secara garis besar tujuan pelaporan hasil
belajar siswa bertujuan untuk ;
1. Memberikan informasi yang tepat dan jelas tentang kemajuan
hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu
2. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangannya sehingga menimbulkan
motivasi untuk hasil belajarnya
3. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual
dalam mencapai kompetensi.
VI. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin
meningkat, bentuk laporan kemajuan siswa harus disajikan
secara sederhana, mudah dibaca, difahami, komunikatif serta
menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan
demikian orang tua pihak yang berkepentingan (stakeholder)
dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus
ditingkatkan.
1. Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh,
menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi
dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra
maupun ekstrakurikuler pada kurun waktu satu semester.

2. Unsur Penilaian Hasil Belajar
Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan
dalam buku daftar nilai.
Unsur - unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam
buku daftar nilai adalah sbb ;
a. Umum ;
Dimaksudkan untuk pemenuhan mata pelajaran :
Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan,
Mulok Wajib Bahasa DAN Sastra Sunda.
 Ulangan Harian ( UH ) / Penilaian Harian
 Ulangan Tengah Semester ( UTS ) / PTS
 Tugas/Pekerjaan Rumah ( T/PR )
 Ulangan Akhir Semester ( UAS ) / PAS
 Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK ) / PAT
b. Khusus ;
Dimaksudkan untuk pemenuhan mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan ;
 Ulangan Harian ( UH ) / Penialaian Harian
 Ulangan Tengah Semester ( UTS ) / PTS
 Ulangan Akhir Semester ( UAS ) / PAS
 Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK ) / (PAT)
3. Formulasi Penilaian Rapor

Semester I
IDENTITAS PESERTA DIDIK
Nama Peserta Didik : .....................................................

NISN/NIS : ....................................................
Tempat, Tanggal Lahir : ................., ...... .............. ...........
Jenis Kelamin : ........................
Agama : ........................
Pendidikan sebelumnya : -
Alamat Peserta Didik : ....................................................
Nama Orang Tua
Ayah : ........................
Ibu : ........................
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : ........................
Ibu : ........................
Alamat Orang Tua
Jalan : ........................
Kelurahan/Desa : ........................
Kecamatan : ........................
Kabupaten/Kota : ........................
Provinsi : ........................
WaliPesertaDidik
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
........................, ...... .............. ......

........
Pas Foto Kepala Sekolah,
Ukuran
3X4
....................................................
..
NIP. ..............................................
.
RAPOR PESERTA DIDIK DAN PROFIL PESERTA DIDIK
Nama Peserta Didik : ........................ Kelas : .... ( ..... )

NISN/NIS : ........................ Semester : .... (.......)
Nama Sekolah : ........................ Tahun Pelajaran : ........ / .......
Alamat Sekolah : ........................ ........................

A. Sikap
Deskripsi
1. Sikap Spiritual
2. Sikap Sosial
B. Pengetahuan dan Keterampilan

Pengetahuan Keterampilan
Muatan
No Nila
Pelajaran Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi
i
Pendidikan
1 Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan
2
Kewarga-
negaraan
Bahasa
3
Indonesia
4 Matematika
Ilmu
5 Pengetahuan
Alam
Ilmu
6 Pengetahuan
Sosial
Seni Budaya dan

7
Prakarya
Pendidikan
Jasmani,
8
Olahraga dan
Kesehatan
9 Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda

C.Ekstra Kurikuler
Kegiatan
No. Keterangan
Ekstrakurikuler
1. Pramuka
D.Saran-Saran
Semester
No Aspek Yang Dinilai
1 2
1 Tinggi Badan
2 Berat Badan
E.Tinggi dan Berat Badan
F.Kondisi kesehatan
No Aspek Fisik Keterangan

1. Pendengaran
2. Penglihatan
3. Gigi
G.Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan

1.
H.Ketidakhadiran
Sakit : - hari
Izin : - hari
Tanpa Keterangan : - hari

Mengetahui: ........................, ..... .................... .............
Orang Tua/Wali, Guru Kelas,
...........................................
..................... NIP. ...................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah
........................................
NIP: ....................................
1. Cakupan/aspek Penilaian
Untuk mendapatkan gambaran kemampuan kinerja instruktur nasional
(IN), dan instruktur provinsi (IP), instruktur kabupaten/kota (IK), dan
guru sasaran (GS) dilakukan penilaian pada aspek sikap, ketermpilan
dan pengetahuan dengan pembobotan sebagai berikut.
Tabel 1. Pembobotan
Kategori Nilai Bobot Bobot
Nilai Sikap (NS) 40 % 70%
Nilai Keterampilan (NK) 60%
Tes Akhir (TA) 30%
Nilai akhir diperoleh dari:
NA = [{(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70% ] + [(TA x 30%)]
Hasil penilaian tersebut dikategorikan dengan skala kualifikasi sbb.

Tabel 2. Skala Kualifikasi Penilaian
Nilai Predikat
86 – 100 Baik sekali
75 – 85 Baik
65 – 74 Cukup
55 – 64 Kurang
≤54 kurang sekali

VII. Kriteria Kenaikan Kelas
Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya apabila
memenuhi persyaratan sbb :
 Mencapai nilai rata-rata minimal untuk semua mata pelajaran
yang ditetapkan oleh sekolah
 Pada semester dua, tidak mempunyai nilai prestasi kurang
dari kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan
sekolah
 Rata-rata nilai kepribadian B (baik) atau A (baik sekali)
I. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Interpretasi Hasil Penelitian Untuk Menentukan Ketuntasan Belajar :
Dalam menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai
suatu kompetensi mengacu pada indikator yang secara teknis,
penilaiannya dilakukan pada saat atau setelah pembelajaran
berlangsung dengan menetapkan skor antara 0% sampai 100%
dimana kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari
75%. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal ini disesuaikan dengan
kondisi sekolah secara akademis, dengan mempertimbangkan intake
siswa (kemampuan awal siswa), kompleksitas KD dan daya dukung
guru serta ketersediaan sarana dan prasarana, di samping
benchmarking sebagai perbandingan peringkat kualitas sekolah
dengan sekolah tetangga yang ada di lingkungan gugus.

Atas dasar hasil analisa, dengan memperhitungkan kelemahan,
kelebihan dan tantangan ke depan serta harapan ketercapaian
program sekolah yang ditetapkan melalui analisis SWOT ( Strength :
kekuatan, Weaknes : kelemahan, Opportunity : kesempatan/peluang,
Treaths = ancaman ), maka target ketuntasan belajar minimal dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Sekolah Dasar Negeri 1
Pangandaran untuk Tahun Pelajaran 2019-2020 adalah sebagai
berikut :
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

(KKM)
MATA PELAJARAN YANG DIAMPU
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No (KKM)
MATA PELAJARAN
URT KELAS KET
I II III IV V VI
K13 K13 K06 K13 K13 K06
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama/ PAdBP 75 70 75 74 76 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 72 75 70 75 75
4 Matematika 65 69 65 60 60 60

Seni Budaya dan Keterampilan/
7 SBdP
60 66 70 65 70 75

Pendidikan Jasmani Olah
8 75 75 75 75 75 75
Raga dan Kesehatan
B. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Daerah
68 75 70 75 70 71
(Bahasa dan Sastra Sunda)
2.. PLH
3. Pendidikan Lingkungan
Hidup ( PLH )
Rata-Rata - - - - - -

(KKM)
MATA PELAJARAN YANG DIAMPU
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No (KKM)
MATA PELAJARAN KELAS
URT
I II III IV V VI KET
K13 K13 K06 K13 K13 K06
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama/ PAdBP 75 70 75 74 76 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 72 75 70 75 75
4 Matematika 65 69 65 60 60 60

Seni Budaya dan
7 60 66 70 65 70 75
Keterampilan/ SBdP

Pendidikan Jasmani Olah
8 75 75 75 75 75 75
Raga dan Kesehatan
B. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Daerah
68 75 70 75 70 71
(Bahasa dan Sastra Sunda)
Rata-Rata - - - - - -
STANDAR KRITERIA LULUSAN UNTUK SISWA KELAS VI
NO MATA PELAJARAN SKL NO MATA PELAJARAN SKL

1 Pendidikan Agama 70 MULOK
2 Pend. Kewarganegaraan 70 1 Wajib Bahasa Sunda 70
3 Bahasa Indonesia 70 2
4 Matematika 70 3
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7 Seni Bdy. & Keterampilan 70
8 Penjaskes 70
J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Pelaksaan kenaikan kelas setiap akhir tahun pelajaran yang
waktunya menyesuaikan dengan kalender pendidikan yang telah
ditetapkan dengan mekanisme dan kriteria sebagai berikut ;

1.1. Bagi siswa yang telah menyelesaikan seluruh program paket
pembelajaran untuk 2 semester pada kelas yang diikutinya
dinyatakan naik kelas.

1.2. Memenuhi standar minimal dalam KKM.
1.3. Nilai kepribadian pada semester yang diikuti minimal baik.
1.4. Memenuhi ketentuan lainnya yang telah ditetapkan atau
disepakati semua steakholder sekolah.

1.5. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama apabila :
 Memperoleh nilai kurang dari katagori baik pada
kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia.
 Tidak menuntaskan SK dan KD lebih dari tiga mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai
pada batas akhir tahun pelajaran.
 Karena alasan kuat misalnya kena gangguan kesehatan
fisik, emosi atau mental sehingga tidak memungkinkan
dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
 Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk
semua indikator SK dan KD yang KKM nya sudah
dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya.
Sesuai dengan ketentuan, bagi siswa yang telah
meyelesaikan keseluruhan program pembelajaran yang telah
ditetapkan, berhak mendapat rapor atau laporan pendidikan yang
berfungsi sebagai akuntabilitas publik.

Rapor merupakan dokumen penting yang menjadi penghubung
komunikatif antara sekolah dengan orang tua siswa maupun pihak
lain yang berkompeten dan ingin mengetahui hasil belajar anak
pada kurun waktu tertentu. Dengan demikian rapor harus
komunikatif, informatif, komprehensif dapat memberikan
gambaran tentang hasil belajar peserta didik.
Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, setiap mata
pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain,
kemudian dikembangkan dalam KTSP sehingga orientasi
pembelajaran dan penilaian fokus terhadap penguasaan
kompetensi. Oleh karena itu rapor bukan nilai tunggal semata
tetapi dikelompokkan sesuai dengan dimensi masing-masing mata
pelajaran. Setiap mata pelajaran memberikan informasi
kuantitatif/deskriptif tentang bagaimana perkembangan belajar
peserta didik, sehingga siswa yang bersangkutan dapat diketahui
lebih jelas kelebihan dan kekurangannya. Untuk memudahkan
dalam pengisiannya, maka aspek-aspek penilaiannya diusahakan
sama dengan aspak-aspek yang tertuang dalam standar
kompetensi mata pelajaran. Informasi tentang hasil belajar siswa
dalam rapor diperoleh dari Format Penilaian Kemajuan Belajar
yang dirangkum guru selama proses pembelajaran berlangsung,
dimana format dan cara pengisiannya dapat dilihat dalam Buku
Pedoman Penilaian sebagai berikut ;

Secara umum pengisian rapor yang dpat dilakukan oleh sekolah kami
adalah;
1. Menetapkan identitas peserta didik dan identitas sekolah.
2. Pada kolom pertama mengisi nomor, nama mata pelajaran aspek
yang dinilai, nilai (angka dan huruf serta catatan guru)
3. Nomor merupakan nomor mata pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku ;
 Mata pelajaran menyesuaikan dengan apa yang tertuang
dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 Aspek penilaian sesuai dengan masing-masing mata pelajaran
yang diinginkan untuk dapat dikomunikasikan
 Catatan Guru merupakan anekdot deskripsi pencapaian
kompetensi siswa termasuk sikap yang berhubungan dengan
mata pelajaran. Misalnya di dalam penilaian mata pelajaran
Bahasa Indonesia intonasinya sangat bagus, sementara dalam
perbendaharaan kata masih kurang, sehingga mengalami
kesulitan dalam mengarang, kurang berani dalam berpidato.
4. Dalam kotak kedua ; perilaku
Diisi penjelasan tentang rangkuman catatan guru yang berkaitan
dengan perilaku umum peserta didik yang menonjol positif maupun
negatif, misal dalam disiplin, aktivitas mengikuti kegiatan sekolah
dan atau tanggung jawab.
5. Kotak Ketiga ; Pengembangan diri

Diisi dengan catatan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik yang
diberikan oleh guru pembina sesuai dengan pengembangan
potensi diri yang dilakukan diluar jam pelajaran efektif, misalnya
pengembangan diri dalam bidang olah raga, bidang seni dan
budaya, bidang sains, dsb
Penjelasan pengisian rapor untuk masing-masing mata pelajaran
mengacu kepada pedoman penilaian yang berlaku sesuai dengan
ketentuan sbb ;
1. Apabila pindah sekolah Buku Laporan Hasil Belajar siswa ini dapat
dibawa oleh siswa yang bersangkutan untuk dipergunakan di
sekolah yang baru dengan meninggalkan arsip/copy di sekolah
lama
2. Apabila Buku Laporan ini hilang dapat diganti dengan buku
Laporan Hasil Belajar siswa yang disahkan oleh Kepala Sekolah
asal
3. Buku Laporan harus dilengkapi pas photo hitam putih berukuran ( 3
x 4 cm ) dan pengisiannya oleh guru kelas
4. Buku Laporan Hasil Belajar Siswa berisi 43 halaman terdiri atas 1
halaman petunjuk penggunaan, 1 halaman identitas siswa, 18
halaman lembar nilai, 18 halaman catatan, dan 4 halaman
keterangan pindah sekolah.
5. Konversi nilai :
100 = istimewa 50 = hampur cukup
99 = baik sekali 40 = kurang

80 = baik 30 = sangat kurang
70 = lebih dari cukup 20 = buruk
60 = cukup 10 = sangat buruk
6. Keterangan nilai pengembangan diri dan pembiasaan
86 – 100 A = sangat baik

71 – 85 B = baik
56 – 70 C = cukup
41 – 55 D = kurang
< 40 E = sangat kurang
7. Keterangan mata pelajaran Muatan Lokal :
Kelas I , II dan III = 3 mata pelajaran
Kelas IV, V dan VI = 4 mata pelajaran
K. Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )
1. Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 19/2005, pasal 72 ayat 1.
Peserta didik dinyatakan lulus dari tingkat satuan pendidikan dasar
dan menengah apabila :
 Mampu menyelesaikan seluruh program pembelajaran
 Batas minimal nilai baik untuk seluruh kelompok mata
pelajaran Agama dan Akhlaq Mulia, Kewarganegaraan dan
Kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
 Dinyatakan lulus Ujian Sekolah
 Nilai untuk tiap mata pelajaran tidak kurang dari 70 *)
2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23
Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006. Standar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan

setiap satuan pendidikan dimana Pendidikan Dasar yang meliputi
SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs./SMPLB/Paket B bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
selengkapnya adalah :
1. Menjalankan ajaran Agama Islam yang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Memahami aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
4. Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitar
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif dengan
bimbingan guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari
9. Menunjukan kemampuan mengenal gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara
dan tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan
memanfaatkan waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis dan berhitung.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pembuatan kalender pendidikan mengacu kepada Keputusan
Mendiknas nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan
Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah dan Permendiknas No. 61 tahun
2014 tantang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Menengah..
Analisis hari belajar efektif Sekolah Dasar Negeri 1 Karangjaladri
Koorwil Disdikpora Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Tahun
Pelajaran 2019-2020 sebagaimana berikut :
FREKUENSI HARI EFEKTIF KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN PELAJARAN 2019-2020
FREKUENSI JUMLAH HARI

JUMLAH HARI EFEKTIF SEMESTER I 116 HARI
JUMLAH HARI EFEKTIF SEMESTER II 125 HARI
JUMLAH HARI EFEKTIF SEMESTER I DAN II 241 HARI
LIBUR UMUM 67 HARI
LIBUR HARI BESAR 1 HARI
LIBUR SEMESTER 24 HARI
LIBUR AWAL PUASA DAN HARI RAYA 8 HARI
JUMLAH HARI KALENDER 365 HARI
KALENDER PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH DASAR

SD NEGERI 1 KARANGJALADRI
KOORWIL DISDIKPORA KECAMATAN PARIGI KAB.
PANGANDARAN
SEMESTER I TAHUN 2019
JULI 2019 AGUSTUS 2019

M 14 21 28 M 4 11 18 25
S 15 22 29 HK S 5 12 19 26 HK
31 31
S 16 23 30 S 6 13 20 27
R 17 24 31 HL R 7 14 21 28 HL
15 6
K 18 25 K 1 8 15 22 29
J 19 26 HE J 2 9 16 23 30 HE
10 25
S 20 27 S 3 10 17 24 31
SEPTEMBER 2019 OKTOBER 2019
M 1 8 15 22 29 30 M 6 13 20 27
S 2 9 16 23 30 HK S 1 8 15 22 28 HK
30 31
S 3 10 17 24 S 2 9 16 23 29
R 4 11 18 25 HL R 3 10 17 24 30 HL
6 4
K 5 12 19 26 K 4 11 18 25 31
J 6 13 20 27 HE J 5 12 19 26 HE
23 27
S 7 14 21 28 S 6 13 20 27
NOVEMBER 2019 DESEMBER 2019
M 3 10 17 24 M 1 8 15 22 29
S 4 11 18 25 HK S 2 9 16 23 30 HK
30 30
S 5 12 19 26 S 3 10 17 24 31
R 6 13 20 27 HL R 4 11 18 25 HL
5 16
K 7 14 21 28 K 5 12 19 26
J 1 8 15 22 29 HE J 6 13 20 27 HE
20 11
S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28

KETERANGAN:
Tanggal Keterangan
15 Juli 2019 Hari pertama masuk sekolah
15 s.d 17 Juli 2019 Pengenalan Lingkungan Sekolah
18 s.d 20 Juli 2019 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
11 Agustus 2019 Libur Hari Raya Idul Adha 1440 H
17 Agustus 2019 Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
1 September 2019 Libur Tahun Baru Islam 1441 H
23 s.d 28 September 2019 Perkiraan Jeda Tengah Semester 1
9 November 2019 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
2 s.d 14 Desember 2019 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
20 s.d 21 Desember 2019 Pembagian Rapor Semester 1
25 Desember 2019 Libur Hari Natal
22 Desember 2019 s.d 5 Libur Akhir Semester 1
Januari 2020

SEMESTER II TAHUN 2019
JANUARI 2019 FEBRUARI 2019

M 5 12 19 26 M 2 9 16 23
S 6 13 20 27 Hk S 3 10 17 24 HK
31 28
S 7 14 21 28 S 4 11 18 25
R 1 8 15 22 29 HL R 5 12 19 26 HL
5 -
K 2 9 16 23 30 K 6 13 20 27
J 3 10 17 24 HE J 1 7 14 21 28 HE
26 26
S 4 11 18 25 S 2 8 15 22 29
MARET 2019 APRIL 2019
M 1 8 15 22 29 M 7 14 21 28
S 2 9 16 23 30 HK S 1 8 15 22 29 HK
S 30 30
3 10 17 24 31 S 2 9 16 23 30
R 4 11 18 25 HL R 3 10 17 24 HL
K 5 7
5 12 19 26 28 K 4 11 18 25
J 6 13 20 27 29 HE J 5 12 19 26 HE
S 25 23
7 14 21 28 30 S 6 13 20 27
MEI 2019 JUNI 2019
M 5 12 19 26 M 2 9 16 23-30
S 6 13 20 27 HK S 3 10 17 24 HK
S 31 30
7 14 21 28 S 4 11 18 25
R 1 8 15 22 29 HL R 5 12 19 26 HL
K 9 24
2 9 16 23 30 K 6 13 20 27
J 3 10 17 24 31 HE J 7 14 21 28 HE
S 22 6
4 11 18 25 S 1 8 15 22 29
JULI 2019
M 7 14
S 1 8 15
S 2 9
R 3 10
K 4 11
J 5 12
S 6 13
KETERANGAN:

Tanggal Kegiatan
1 Januari 2020 Libur tahun baru Masehi
6 Januari 2020 Hari pertama masuk sekolah
9 s.d 14 Maret 2020 Prakiraan Jeda Tengah Semester 2
22 Maret 2020 Libur Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW
23 s.d 25 April 2020 Prakiraan Libur awal Ramadhan 1441 H.
27 s.d 30 April 2020 Kegiatan Penumbuhan budi Pekerti
18 s.d 30 Mei 2020 Libur Hari Raya Iedul Fitri 1441 H
21 Mei 2020 Libur Kenaikan Isa Al masih
3 s.d 13 Juni 2020 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun (PAT)
19 Juni 2020 Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
19 s.d 20 Juni 2020 Pembagian Rapor semester 2
21 Juni s.d 12 Juli 2020 Libur Akhir Tahun Ajaran
AGENDA KEGIATAN SELAMA TAHUN PELAJARAN 2019-2020

SEMESTER I ( GANJIL )
NO
WAKTU JENIS KEGIATAN
1 15 Juli 2019 Hari pertama masuk sekolah
2 15 s.d 17 Juli 2019 Pengenalan Lingkungan Sekolah
3 18 s.d 20 Juli 2019 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
4 11 Agustus 2019 Libur Hari Raya Idul Adha 1441 H
5 17 Agustus 2019 Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
6 1 September 2019 Libur Tahun Baru Islam 1441 H
7 23 s.d 28 September 2019 Perkiraan Jeda Tengah Semester 1
8 9 November 2019 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
9 2 s.d 14 Desember 2019 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
10 20 s.d 21 Desember 2019 Pembagian Rapor Semester 1
SEMESTER II ( GENAP )
NO
WAKTU JENIS KEGIATAN
1 1 Januari 2020 Libur tahun baru Masehi
2 6 Januari 2020 Hari pertama masuk sekolah
3 9 s.d 14 Maret 2020 Prakiraan Jeda Tengah Semester 2
4 22 Maret 2020 Libur Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW
5 23 s.d 25 April 2020 Prakiraan Libur awal Ramadhan 1441 H.
6 27 s.d 30 April 2020 Kegiatan Penumbuhan budi Pekerti
7 18 s.d 30 Mei 2020 Libur Hari Raya Iedul Fitri 1441 H
8 21 Mei 2020 Libur Kenaikan Isa Al masih
9 3 s.d 13 Juni 2020 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun (PAT)
10 19 Juni 2020 Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
11 19 s.d 20 Juni 2020 Pembagian Rapor semester 2
11 21 Juni s.d 12 Juli 2020 Libur Akhir Tahun Ajaran
Keterangan
Jumlah hari Efektif Semester I = 135 hari + Semester II = 130 hari = 265 hari
Jumlah Hari Libur Semester I = 48 hari + Semester II = 51 hari = 100 hari
Jumlah Hari Kalender Semester I = 184 hari + Semester II = 181 hari = 365 hari

B. Agenda Kegiatan Tahunan
AGENDA KEGIATAN TAHUNAN

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
I. Semester I
I. Semester I
HARI
SEMESTER
JML HE
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
SABTU
BULAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
 16 Juli 2019 Hari 
Pertama Masuk dan
Awal Belajar
JULI
2 2 2 2 2 - 12 Semester I.
2019
 16-19 Juli 2019 Masa
Orientasi Peserta
Didik
 17 Agustus 2019 HUT 
Kemerdekaan RI Ke
AGUSTUS 73
2019  22 Agustus 2019
5 5 4 4 4 4 26
Libur Hari Raya Iedul
Adha 1439
SEMESTER I
 11 Sept. 2019 Libur 

Tahun Baru Hijriyah
1440 H
SEPTEMBER  24 - 29 September
3 4 4 5 5 4 25
2019 2019 Perkiraan Jeda
Tengah Semester
 
5 4 4 4 4 5 26
OKTOBER
2019

NOVEMBER  20 November 2019
2019 Libur Maulid Nabi
4 5 5 4 4 4 26
Muhammad Saw.
 3 – 8 Desember 
DESEMBER 2 3 3 4 4 4 20 2019 Prakiraaan
2019 Ulangan Akhir
Semester (UAS)
dan Penilaian Akhir
Semester (PAS)
Semester1
 14/15 Desember
2019 Titimangsa
dan Pembagian
Laporan Pendidikan
 25 Desember 2019
libur Natal / Cuti
Bersama
 17-31 Desember
Libur Semester I
JUMLAH HARI EFEKTIF SEMESTER I 135

JUMLAH HARI LIBUR SEMESTER I 49
JUMLAH HARI KALENDER SEMESTER I 184

II. Semester II
HARI
SEMESTER
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
SABTU
JML
BULAN KETERANGAN
HE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Januari 2020 Hari
SEMESTE
JANUARI Pertama masuk sekolah

4 4 3 3 3 2 19
2020
16 Februari 2020 Tahun

FEBRUARI baru imlek 2570.
4 4 4 4 4 4 24
2020
11 - 16 Maret 2020

Maret Prakiraan Ulangan
2020 Tengah Semester / Jeda
Tengah Semester 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 9 Maret 2020 Hari Raya
Nyepi tahun saka 1938
MARET  25 Maret 2020 Wafat
4 3 5 5 5 4 26
2020 Isa Almasih.
APRIL 3 4 4 4 3 5 23  3 April 2020 Libur Isro

2020 Mi’raj Nabi Muhammad
Saw.

S  1 Mei 2020 Libur Hari
E Buruh
M  19 Mei 2020 Libur Hari
E Raya Waisyak
S  30 Mei 2020 Libur
MEI Kenaikan Isa Al Masih
T 5 5 5 2 3 3 23
2020
E
R
I
I
 06 - 08 Mei 2020 Libur
Awal Ramadhan 1441
H.
 13-18 Mei 2020
prakiraan Ujian Akhir
Sekolah Berstandar
Nasional ( UASBN ) dan
Ujian Sekolah ( US)
 20 – 25 Mei 2020
Prakiraan Penilaian
Akhir.
 03-15 Juni 2019 Libur
Hari Raya Idul Fitri
JUNI 2 2 2 3 3 3 15  21/22 Juni 2020
2020 Titimangsa dan
Pembagian Laporan
Pendidikan.
 24 Juni – 13 Juli 2020
Libur Akhir Tahun
Pelajaran 2019-2020 .
JUMLAH EFEKTIF SEMESTER II 130
JUMLAH HARI LIBURSEMESTER II 51
JUMLAH HARI KALENDER SEMESTER II 181
Rekapitulasi :
JUMLAH HARI EFEKTIF SEMESTER I DAN II 265 TMT
JUMLAH HARI LIBUR SEMESTER I DAN II 100 16 Juli 2020 s/d 13 Juli
JUMLAH HARI KALENDER 365 2020
Keterangan

Jadwal Ulangan Tengah Semester/Ulangan Akhir Semester atau
Ulangan Kenaikan Kelas dan Ujian Sekolah disesuaikan dengan
karakteristik serta kondisi sekolah dengan tetap mengacu kepada
ketentuan yang berlaku.
REKAPITULASI HARI PEMBELAJARAN EFEKTIF

TINGKAT SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2019-2020
DISDIKPORA KABUPATEN PANGANDARAN
No. JML HARI FREKUENSI LIBUR JML HARI

NAMA BULAN
URT KALENDER 1 2 3 4 5 Jml EFEKTIF
SEMESTER I
1 Jul-19 31 2 7 7 2 1 19 12
2 Agu-19 31 - 1 2 1 1 5 26
3 Sep-19 30 - 1 2 1 1 5 25
4 Okt-19 31 1 1 1 1 1 5 26
5 Nov-19 30 - 1 1 1 1 4 26
6 Des-19 31 - 1 2 1 7 11 20
JUMLAH SEMESTER I 184 3 12 15 7 12 49 135
SEMESTER II
7 Jan-20 31 7 1 1 2 1 12 19
8 Feb-20 28 - 1 1 1 1 4 24
9 Mar-20 31 - 1 1 1 2 5 26
10 Apr-20 30 1 2 1 2 1 7 23
11 Mei-20 31 - 2 1 4 1 8 23
12 Jun-20 30 - 1 1 7 6 15 15
JUMLAH SEMESTER II 181 8 8 6 17 12 51 130
TOTAL 366 11 23 19 28 22 98 267
Keterangan :
1. Liburan tetap hari minggu
2. Liburan hari besar keagamaan
3. Liburan hari besar nasional
4. Liburan semester II tahun pelajaran yang lalu dan semester I

C. JADWAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)/
PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) SEMESTER I,
DAN ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK)/ PENILAIAN AKHIR
TAHUN (PAT) SEMESTER II
PRAKIRAAN JADWAL UAS / PAS SEMESTER I

KELAS I SAMPAI DENGAN KELAS VI TINGKAT SEKOLAH DASAR
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019-2020
HARI TINGKAT KELAS

MATA PEL
TGL I II III IV V VI
Pend.
SENIN 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00
Agama/PAdBP
02 DES
2019 Bhs. Indonesia 08.45-10.15 08.45-10.15 09.15-10.45 09.15-11.15 09.15-11.15 09.15-11.15
SELASA Matematika 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.30 07.30-09.30 07.30-09.30

03 DES
2019 Bahasa Sunda 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45 09.45-11.15 09.45-11.15 09.45-11.15
RABU PKn 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

04 DES
2019 IPA - - 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45
KAMIS IPS - - 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

05 DES
2019 SBK/ SBdP 08.45-10.15 08.45-10.15 08.45-10.15 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45
JUM’AT Penjasorkes 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

06 DES
2019 PLH 08.45-10.15 08.45-10.15 08.45-10.15 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45
Penjas/or dan
SABTU 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00
Kesehatan
07 DES
2019 - - - - - - -
JUMLAH 7 7 9 9 9 9
Keterangan :
Bagi sekolah yang melaksanakan pembelajaran Teori Olahraga
Kesehatan, evaluasi hasil pembelajarannya diserahkan kepada sekolah.
KTSP SD Negeri 1 Karangjaladri Kec.Parigi Tahun Pelajaran 2019-2020 90

PRAKIRAAN JADWAL UKK DAN PAT SEMESTER II
KELAS I SAMPAI DENGAN KELAS V TINGKAT SEKOLAH DASAR
HARI TINGKAT KELAS

MATA PEL
TGL I II III IV V
Pend.
SENIN Agama/ 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00
18 Mei PAdBP
2020 Bhs.
08.45-09.45 08.45-09.45 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45
Indonesia
SELASA Matematik 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.30 07.30-09.30 07.30-09.30

19 Mei
2020 Bahasa
09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45 09.45-10.45 09.45-10.45
Sunda
RABU PKn 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

20 Mei
2020 IPA - - 09.15-10.45 09.15-10.45 09.15-10.45
KAMIS IPS - - 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

21 Mei
2020 SBK/SBdP 08.45.10.15 08.45.10.15 08.45.10.15 09.15-10.45 09.15-10.45
JUM’AT Penjaskes 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

22 Mei
2020 PLH 08.45.10.15 08.45.10.15 08.45.10.15 09.15-10.45 09.15-10.45
SABTU Penjaskes 07.30-08.30 07.30-08.30 07.30-09.00 07.30-09.00 07.30-09.00

23 Mei
2020 - - - - - -
JUMLAH 7 7 11 11 11
Keterangan :
Bagi sekolah yang melaksanakan pembelajaran Teori
Olahraga, evaluasi hasil pembelajarannya diserahkan kepada
sekolah .*

JADWAL ULANGAN KENAIKAN KELAS DAN PENILIAN AKHIR TAHUN
( UKK / PAT )
KELAS VI TINGKAT SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2019-2020
No. HARI TANGGAL MATA PELAJARAN WAKTU KETERANGAN

Pendidikan Agama Islam/ PAdBP 07.30 - 08.30
1 Senin, 22 Mei 2020
Bahasa Indonesia 08.45 - 09.45
Matematika 07.30 - 08.45
2 Selasa, 23 Mei 2020
Bahasa dan Sastra Sunda 09.00 - 10.00
Pendidikan Kewarganegaraan 07.30 - 08.00
3 Rabu, 24 Mei 2020
Ilmu Pengetahuan Alam 08.15 - 09.30
Ilmu Pengetahuan Sosial 07.30 - 08.30
4 Kamis, 25 Mei 2020
Seni Budaya dan Keterampilan/ SBdP 08.45 - 09.45
Penjaskes 07.30 – 08.30
5 Jum’at, 26 Mei 2020
PLH 08.45 - 09.45
07.30 - 09.00 Penjaskes
6 Sabtu, 26 Mei 2019
09.15 - 11.15
 ulok Pilihan 1 Bahasa Inggris

 Mulok Pilihan 2 Pendidikan Lingkungan Hidup
Karangjaladri,
Karangjaladri, 23 2019
3 Juli Juli 2015
Kepala Sekolah,
Kepala Sekolah,
DEDEDEDE
JUHANA, S.Pd., M.M.
S.Pd.,MM.
JUHANA,
NIP. 19631008 198410
NIP. 19631008 198410 1 008 1 008

JADWAL UJIAN PRAKTIK / UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH
( UASBN DAN US )
KELAS VI TINGKAT SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2019-2020
MATA UJI
UJIAN TULIS UTAMA
KETERA
UJIAN AKHIR BERSTANDAR UJIAN SEKOLAH NON POS
PRAKTIK MATA PELAJARAN NGAN
NASIONAL ( UASBN )
HARI / TANGGAL WAKTU HARI / TANGGAL WAKTU
Bahasa Indonesia Senin / 13 Mei 2020 08.00 - 10.00
Matematika Selasa / 14 Mei 2020 08.00 - 10.00

SABTU, 13 APRIL 2020
SENIN, 08 APRIL
Ilmu Pengetahuan Alam Rabu / 15 Mei 2020 08.00 - 10.00
Pendidikan Agama Islam 07.30 - 09.00

s/d
Kamis / 16 Mei 2020

Bahasa Sunda 09.15 - 10.45
Ilmu Pengetahuan Sosial 11.00 - 11.45
Jum’at / 17 Mei 2020
Seni Budaya dan Keterampilan 12.00 - 12.45
Pendidikan Kewarganegaraan 07.30 - 09.00
Sabtu / 18 Mei 2020
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 09.15 - 10.45
11.00 - 11.45
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Senin / 28 Mei 2019 12.00 - 12.45
Keterangan :
Untuk praktek disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan Karangjaladri, 23 Juli 2015
1. Praktik Pendidikan Agama Islam Karangjaladri, 3 Juli 2019
2. Praktik Bahasa Indonesia Kepala
Kepala Sekolah,
Sekolah,
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Seni Budaya dan Keterampilan
5. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
6. Mulok wajib Bahasa Sunda
7. Mulok pilihan disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan DEDE JUHANA,
DEDE JUHANA,S.Pd.,MM.
S.Pd., M.M
 Mulok pilihan 1 Bahasa Inggris NIP.NIP.
19631008 198410
19631008 1 008
198410 1 008
 Mulok pilihan 2 Pendidikan Lingkungan Hidup

REKAPITULASI HASIL ANALISIS KONTEKS STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
PENYEMPURNAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KOORDINATOR WILAYAH DISDIKPORA KECAMATAN PARIGI
FREKUENSI HASIL ANALISIS STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

KELAS
MATA I II III IV V VI
KET.
PELAJARAN SEMESTER SEMESTER SEMESTER SEMESTER SEMESTER SEMESTER
I II I II I II I II I II I II
SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD SK KD
Kelompok Mata Pelajaran
Pend. 5 13 3 13 5 11 4 8 4 9 4 10 5 13 5 12 5 13 5 11 5 10 5 10
Agama/PABdP
PKn. 2 5 2 4 2 4 2 5 2 5 2 5 2 4 2 5 2 5 2 5 2 6 2 4
Bhs. Indonesia 4 14 4 10 4 9 4 8 4 10 4 8 4 11 4 10 4 11 4 10 4 10 4 9
Matematika 3 10 3 10 2 8 2 6 2 8 3 8 4 16 4 15 4 14 2 9 4 11 3 12
I PA - - - - - - - - 3 9 3 9 6 17 5 14 4 11 3 11 6 13 3 8
IPS - - - - - - - - 1 4 1 5 1 6 1 4 1 5 1 4 1 3 2 4
S B K/ SBdP 6 17 6 17 7 17 7 18 7 16 7 19 8 20 8 23 8 21 8 24 8 21 8 19
Penjaskes 5 11 7 16 5 12 6 14 5 11 7 17 5 11 7 18 5 12 7 15 5 12 7 19
Kelompok Muatan Lokal
Bahasa. Sunda 4 18 4 18 4 18 4 18 4 18 4 18 4 18 4 18 4 16 4 16 4 18 4 18
Karangjaladri,
Karangjaladri, 3 23
JuliJuli
20192015
Kepala Sekolah,
Kepala Sekolah,
DEDE
DEDE JUHANA,
JUHANA, S.Pd., M.M
S.Pd.,MM.
NIP. 19631008 198410 1 008
NIP. 19631008 198410 1 008
SEBAGAI TUGAS POKOK GURU

Bahan kajian bagi guru dalam menyusun dokumen II berisikan hal - hal yang sangat substansial, ini dibuat dan ditetapkan oleh
guru kelas dan guru mata pelajaran masing - masing sebagai tugas pokok administrasi kelas yang disesuaikan dengan struktur
kurikulum yang berlaku yakni :
1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar muatan kurikulum untuk kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI.
2. Silabus masing - masing mata pelajaran
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk semua kelas
4. Jaring Pengembangan Tematis Pembelajaran di kelas I, II, dan III
5. Rumusan Indikator
Penyusunan materi selanjutnya khususnya pendekatan yang diberlakukan untuk pelaksanaan proses pembelajaran di kelas I, II,
dan III dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ( SK & KD ) sesuai Permen Diknas Nomor 22
Tahun 2006 sebagai acuan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) melalui pendekatan tematis,
dimana beberapa mata pelajaran tertentu tidak parsial lagi namun lebih kental dengan suatu pendekatan yang disebut dengan
pendekatan tematis, yaitu : Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Mulok pilihan III Pendidikan Lingkungan Hidup. Sedangkan pembelajaran di kelas IV, V. dan VI
tidak lagi menggunakan pendekatan tematis namun lebih ke arah pembahasan mata pelajaran secara parsial.

LAMPIRAN – LAMPIRAN :
KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN
( KTSP )
SEKOLAH DASAR
SK PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN KTSP

SUSUNAN PANITIA/TIM PENYUSUN KTSP
DAPTAR HADIR TIM PENYUSUN KTSP
DAN
BERITA ACARA PENYUSUNAN KTSP


PP No. 17 Th. 2017

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PP No. 17 Th. 2017

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

Suatu usaha untuk mewujudkan suasana dalam proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara ( UU RI No. 20

Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 1 ). Pembangunan Pendidikan

Nasional dilandasi oleh paradigma membangun manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kapasitas untuk

mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.

Upaya ini menempatkan guru sebagai Pendidik Profesional memiliki

tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional, dituntut

mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,

sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta

menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Selanjutnya persoalan budaya dan karakter bangsa kini

menjadi sorotan tajam, dalam berbagai aspek kehidupan, para ahli,

para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai

KTSP SD Negeri 1 Karangjaladri Kec. Parigi Tahun Pelajaran 2019-2020 1

baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan

yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan

seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang

konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya

menjadi topik pembahasan hangat.

Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan,

undang-Undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan

hukum yang lebih kuat. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang

bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru

bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif,

pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda

bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan

mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.

Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya

dampak yang kuat di masyarakat.

Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan

karekter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah. Upaya

pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur

pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan

masyarakat dan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan budaya

dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi pada kebijakan

pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan

KTSP SD Negeri 1 Karangjaladri Kec. Parigi Tahun Pelajaran 2019-2020 2

masa 5 (lima) tahun mendatang.

Pedoman sekolah ini adalah rancangan operasionalisasi

kebijakan pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan

kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk

menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional

Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan