Anda di halaman 1dari 3

Sistem Kendali Mesin Cuci Otomatis Dengan Fuzzy Logic

Controller (AI)
6 Desember 2012 D2C Soft.

A. PENDAHULUAN

Kebersihan merupakan suatu hal yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia. Tanpa
kebersihan manusia bisa dikatakan seperti kehidupan hewan yang tidak mengenal tentang
kebersihan. Masalah kebersihan menjadi seseuatu yang cukup kompleks dalam kehidupan
manusia, terutama tentang kebersihan pakaian sebagai wujud nyata dari kepribadian manusia itu
sendiri. Tidak mungkin seseorang hanya bersih secara jasmani sedang sandang sandang (baca;
pakaian) belum masuk dalam kategori bersih.

Dalam kehidupan sehari-sehari, kebersihan pakaian mayoritas dilakukan dengan proses mencuci.
Dari zaman nenek moyang, mencuci merupakan hal yang penting untuk menjaga kebersihan
sandang mereka. Hingga zaman ke zaman, proses mencuci dilakukan dengan berbagai cara,
termasuk dengan menggunakan mesin pencuci.

Seiring dengan perkembangan teknologi, mesin cuci yang pada awalnya dikendalikan oleh
manusia, lambat laun dikendalikan oleh sebuah rangkaian microcontroler yang dalam
pengoperasiannya sepenuhnya dilakukan oleh komputer dengan acuan dan aturan-aturan yang
mirip digunakan oleh manusia untuk mengendalikan mesin cuci.

Sistem kendali mesin cuci otomatis pertama kali digunakan di Jepang. Pada saat itu di tanam
kecerdasan seperti manusia pada tiap mesin pencuci agar bisa mengenali jenis pakaian, tingkat
noda pakaian, dan lain sebagainya. Dengan melihat kondisi tersebut, maka pada sistem
pengendali mesin cuci saat ini digunakan sebuah metode khusus yang tentunya tidak jauh dari
kepintaran manusia pada umumnya.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas maka pada makalah ini penyusun mengambil judul
“SISTEM PENGENDALI MESIN CUCI OTOMATIS DENGAN FUZZY LOGIC
CONTROLLER”, dimana alasan menggunakan logik fuzzy sebagai metode pengendalian sistem
karena metode fuzzy cukupp efisien dalam memilah data menjadi beberapa kategori yang
diinginkan. Dan fuzzy logic juga sangat ampuh untuk membuat sebuah keputusan (decision)
yang nantinya juga akan ditanamankan pada sistem pengendali ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang di atas, maka rumusan masalah dapat diketahui sebagai berikut :

1. Bagaimana mengatogorikan jenis pakaian, jenis noda, warna pakaian, dan tingkat
kepudaran pakaian dengan logika fuzzy?
2. Bagaimana menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran, dan estimiasi waktu
yang diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian dalam sebuah mesin cuci.

C. BATASAN MASALAH

Banyaknya permasalahan dalam proses pencucian, entah mengenai model pakaian, jenis pakaian
dan jenis noda diperlukan sebuah batasan masalah, dan mengenai batasan masalah pada program
ini meliputi :

1. Model baju hanya terdiri dari 3 jenis, yakni kaos, jaket, dan celana
2. Jenis kain terbatas pada jenis kain yang lumrah dipakai dan di cuci di tempat laundry.
3. Batas noda hanya terdiri dari noda yang sering ditemui pada baju.
4. Proses pencucian di kategorikan menurut warna dan tingkat kepudaran kain.

D. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan program kontroler ini adalah :

1. Mengatogorikan jenis pakaian, jenis noda, warna pakaian, dan tingkat kepudaran pakaian
dengan sehingga proses pencucian dilakukan lebih dari 1 mesin pencuci.
2. Menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran, dan estimiasi waktu yang
diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian dalam sebuah mesin cuci untuk
penghematan jumlah air dan deterjen, serta jumlah putaran yang terkontrol bisa
menentukan apakah baju sudah bersih atau masih perlu di cuci lagi.

E. MANFAAT

Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Dengan pemilahan jenis pakaian, tingkat noda, dan kepudaran dapat membantu seseorang
dalam menjaga warna dari pakaian itu sendiri.
2. Perhitungan jumlah air dan jumlah diterjen yang dibutuhkan dalam proses pencucian
dapat menghemat biaya.
3. Estimasi waktu putaran dalam mencuci pakaian tertentu dan jumlah waktu yang
diperlukan dalam proses pencucian membantu seseorang dalam memanajemen waktu
(hal ini berguna untuk jasa laundry).

F. GAMBARAN SISTEM

Secara garis besar, proses pencucian pada mesin cuci yang dilengkapi sensor dan pengontrol
memiliki gambaran seperti berikut :

1. Memasukkan pakaian yang kotor ke dalam mesin cuci.


2. Melalui sensor yang telah dipasang, mesin cuci akan menganalisa pakaian dan secara
otomatis akan memilah jenis pakaian, jenis noda.s
3. Proses selanjutnya adalah memasukkan ditergent dan air dan memulai proses pencucian.
4. Mesin cuci otomatis akan menghitung estimasi waktu yang diperlukan untuk proses
pencucian.

Berhubung minimnya alat yang diperlukan dan tingkat pengetahuan akan koneksi hardware
dengann komputer memaksa proses yang seharusnya digunakan oleh sebuah sensor diubah ke
dalam bahasa pemrograman, yang pada prosesnya persis pada mesin pencuci yang dilengkapi
denga sensor di atas. Dan gambaran sistem yang beruapa aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Menginputkan model pakaian, jenis kain, jenis noda, warna kain, dan kepudaran kain.
2. Sistem akan mengelompokkan jenis kain dan jenis node.
3. Selanjutnya sistem akan menentukan jumlah diterjen dan jumlah air yang diperlukan
berdasarkan jenis kain dan jenis noda.
4. Proses selanjutnya adalah menghitung jumlah putaran yang diperlukan oleh tiap pakaian
berdarakan model pakaian, jenis kain, dan jenis noda.
5. Selanjutanya sistem akan menghitung waktu yang dibutuhkan berdasarkan tingkat
kecepatan putaran mesin cuci per detik dan proses pencucian yang harus dilakukan
menurut kapasitas maksimum mesin cuci.
6. Proses terakhir sistem akan melakukan pencucian.

Judul Asli : Sistem Kendali Mesin Cuci Otomatis Dengan Fuzzy Logic Controller (AI)

Ketegori : Tugas Kecerdasan Buatan (AI)


Semester : V (Lima) Univ. DR. Soetomo Surabaya
Makalah Lengkap : DOWNLOAD DI SINI
Program + Source Code : DOWNLOAD DI SINI
Spesifikasi Program : Java SE, No Database

Anda mungkin juga menyukai