BIDANG KEGIATAN :
PKM-AI
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
Departemen Riset R’nB Production
2
HALAMAN PENGESAHAN
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Faleh Setia Budi, ST, MT
b. NIP : 132 257 830
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Ngesrep Timur VI Dalam I no 18
Semarang / 08882513133
Semarang,
Departemen Riset R’nB Production
3
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan
Universitas Diponegoro
Abstrak
Tanaman jambu mete merupakan tanaman yang mempunyai banyak
manfaatnya. Dari berbagai manfaat jambu mete, ada salah satu bagian yang
belum dimanfaatkan secara optimal yakni kulit biji jambu mete,. Padahal dalam
kulitnya mengandung minyak yang disebut Cashew Nut Shell Liquid (CNSL).
Kandungan CNSL dalam kulitnya sekitar 32-36%. Minyak ini dapat dimanfaatkan
sebagai sumber phenol alami sebagai alternatif pengganti phenol yang berasal
dari minyak bumi dimana cadangan minyak bumi ini semakin menipis.
CNSL merupakan sumber phenol alami yang didalamnya juga terdapat
gugus yang lain seperti gugus karboksilat, gugus alkil dan gugus alkena. Gugus
itu tentunya akan mempengaruhi proses reaksi pembentukan resin phenol
formaldehid dan karakteristik serta kualitas resin phenol formaldehid yang
dihasilkan sehingga perlu dicari kondisi optimum dalam pembuatan resin phenol
formaldehid. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum
pembuatan resin phenol formaldehid jenis novolak dengan reaksi polimerisasi
untuk aplikasi coating serta mengetahui pengaruh variabel perbandingan reaktan
dan suhu operasi terhadap resin yang dihasilkan.
Pada proses pembuatan resin phenol formaldehid dipilih variabel tetap :
volume reaktor 500ml dengan basis volume 250 ml, Katalisa asam HCl(p)= 4 ml,
skala kecepatan pengadukan, waktu operasi 90 menit, pH = 2 dan tekanan
operasi 1 atm. Sedangkan variabel berubah yakni rasio CNSL/Formalin dan suhu
operasi.. Parameter yang diamati adalah kadar formaldehid bebas.
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan adalah
variabel yang paling berpengaruh adalah rasio dan kondisi optimum didapatkan
pada rentang rasio F/C=0,65-0,85 dan rentang suhu 75-85 0C dengan konversi
0,55. Kadar resin terbesar pada perbandingan reaktan F/C=0,75/1 yang
berbentuk cairan sangat kental dan mempunyai kelengketan paling baik serta
memadat setelah kering.
Kata kunci : CNSL; phenol formaldehid; rasio
LATAR BELAKANG
Mekanisme Reaksi
Reaksi dari phenol dan formaldehid akan membentuk dua jenis resin,
yaitu:
Novolak
Mempunyai sifat yang mudah larut dalam pelarut dan permanen, termasuk
jenis thermoplas. Novolak terbentuk apabila suasana asam. Pembentukan gugus
metylol berjalan lambat, sedangkan terurainya metylol menjadi gugus rantai
Departemen Riset R’nB Production
3
HO CH2 CH2 OH
Resole
Mempunyai sifat yang tak larut dalam pelarut dan akan mengeras bila
dipanaskan (thermoset). Resole terbentuk pada suasana basa, pembentukan gugus
metylol berjalan lebih cepat daripada pembentukan gugus metylene dan ether.
Gugus metylol membentuk polimer thermosetting yang jika sudah mengeras tidak
dapat larut dalam pelarut.
Resole mempunyai struktur molekul sebagai berikut:
HO
OH
OH OH
CH2 CH2
HO
OH
OH OH
Reaksi pembentukan Resin Phenol Formaldehid terdiri dari dua tahap reaksi,
yaitu:
Reaksi Metylolasi
OH OH OH
CH2OH + CH2O CH2OH
+ CH2O Dimethylol
Phenol
OH
HOCH2 CH2OH
+ CH2O
4.1 kcal/mol +
CH2OH
Trimethylol phenol
Departemen Riset R’nB Production
4
Reaksi Kondensasi
Reaksi kondensasi terdiri dari dua jenis reaksi pembentukan yaitu:
Reaksi Methylenasi
Reaksi methylenasi merupakan reaksi antara gugus methylol dengan
phenol yang akan membentuk methylene dan air.
OH OH OH OH
CH2OH --CH2--
+ + H2O + 16.9 kcal/mole
x
Dihydroxy diphenil
methane
x
Dibenzyl ether
OH
-H2O CH2
HOCH2 CH2OH CH2 CH2
O O O
CH2OH x
-CH=CH- CH2 CH2
Trimethylol phenol CH2
OH OH OH
Dalam hal ini yang kami lakukan adalah pembuatan novolak yakni jenis
resin termoplast sehingga perlu ditambahkan curring agent yaitu urea formaldehid
dikarenakan banyak mengandung group methylol. Hasil penelitian ini nantinya
bisa diterapkan di industri furniture yang membutuhkan coating varnish dan
dempul pada proses produksinya. Teknologi yang dihasilkan akan sangat cocok
dimanfaatkan oleh daerah yang menghasilkan produk kacang mete dan memiliki
Departemen Riset R’nB Production
5
industri furniture yang membutuhkan varnish dan dempul. Daerah di Jawa Tengah
yang mempunyai karakter seperti ini adalah Kabupaten Jepara.
TUJUAN
METODE
Rancangan Percobaan
Prosedur Percobaan
pengepresan, ambil minyak yang keluar dari bagian bawah alat press lalu ukur
volumenya.
Setelah itu dilakukan pelaksanaan percobaan CNSL dan Formalin
dicampur kedalam beaker glass sesuai dengan perbandingan variabel. Tambahkan
HCl sampai pH campuran = 2. Masukkan kedalam labu leher tiga dan dilakukan
pengadukan. Lakukan pemanasan hingga temperatur di dalam labu leher tiga
mencapai suhu operasi. Setelah suhu operasi tercapai, ambil sampel awal untuk
dilakukan analisa kadar formaldehid bebas. Lanjutkan pemanasan dan
pengadukan selama 90 menit. Ambil sampel akhir untuk dianalisa kadar
formaldehid bebasnya. Sampel dipanaskan sampai meleleh, kemudian
ditambahkan curing agent urea formaldehid dan dilarutkan dengan ethanol untuk
dijadikan vernish.
Prosedur dalam melakukan analisa kadar formaldehid bebas yakni satu ml
sampel dilarutkan dalam 10 ml aquadest. Kedalam larutan ditambahkan 3 tetes
indikator 1% bromophenol blue dalam ethanol. Tambahkan 7 ml larutan 10%
hydroxylamine hydrocloride dalam air, biarkan 5-10 menit supaya reaksi berjalan
sempurna. Lakukan titrasi blanko sebagai pengganti sampel 1 ml air murni.
Larutan dititrasi dengan larutan standart NaOH sampai terjadi perubahan warna.
Hitung kadar formaldehid bebasnya
9
Keterangan :
2. Pendingin balik
2 3. Thermometer
8 5. Pemanas
6 . Pengaduk magnetik
10
4 7. Water bath
3
8. Air pendingin masuk
1
11 9. Air pendingin keluar
8 Ø
10. Klem
5 11. Statif
7
6
5
Hasil Penelitian
Pembahasan
Diagram Pareto
Pareto Chart of Standardized Effects; Variable: konversi
2 factors, 1 Blocks, 10 Runs; M S Residual=,0199235
DV: konversi
ratio(Q) -3,12131
suhu(Q) -1,77878
(2)suhu(L) 1,131777
1Lby2L 1,023744
(1)ratio(L) -,49705
p=,05
Standardized Effect Estimate (Absolute Value)
0,4
0,2
0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1
95
90
85
Suhu (0C)
80
75
0,4
0,2
70 0
-0,2
65 -0,4
-0,6
60 -0,8
0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2
-1
Rasio CNSL/Formaldehid
Pada hasil penelitian, dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7, konversi
terbesar ditunjukkan pada daerah kurva merah tua. Pada grafik ditunjukkan bahwa
variabel yang optimum didapatkan pada daerah rentang rasio F/C=0,65-0,85 dan
rentang suhu 75-85 0C dengan konversi 0,55. Pada rasio yang sama apabila suhu
terus dinaikkan maka konversi akan turun. Hal ini terjadi karena apabila suhu
sudah melewati titik optimum dan terus dinaikkan, maka fenol formaldehid akan
mengalami kerusakan yaitu akan terjadi fenomena siklisasi yaitu gugus akhir
oligomer dari fenol formaldehid akan terhubung dengan formaldehid (Donald L.
Nelson) sehingga konversi yang dihasilkanpun akan semakin kecil. Dalam
penelitian, didapatkan kondisi operasi optimum adalah rentang rasio F/C=0,65-
0,85 dan pada rentang suhu 75-85 0C.
Pengaruh rasio terhadap bentuk resin
Dari hasil penelitian diperoleh hasil resin sebagai berikut :
Tabel. 3 Pengaruh rasio CNSL/formalin terhadap bentuk resin
Perbandingan Reaktan
Resin yang
diperoleh C/F=1/1 C/F=1/0,75 C/F=1/0,5 C/F=1/0,396 C/F=1/1,103
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alex Djoko Suwondo, Lindasari Lubis, 2001, “Ekstraksi CNSL dari Kulit Biji
Jambu Mete”, Laporan Penelitian Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Undip,
Semarang
Charles R. Martens, 1967, Technology of Paint, Varnishes and Lacquers,
Associated Products The Sherwin Williams Company Cleveland, Ohio
Daru M. dan Nunung M.D., 1994,”Jambu Mete dan Pembudidayaannya”,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta
F.W. Billmeyyer Jr, 1957, ”Textbook of Polymer Chemistry”, Interscience
Publisher INC, New York
Frisch, K.C., 1967, Phenolic Resin and Plastics dalam Kirk Othmer Encyclopedia
of Chemical Technology, Vol. 15 Edisi 2, Mei Ya Publication Inc
G.F.D’Alelio and Ralp L. Guile1, 955,”Experimental Plastics and Synthetic
Resins”, John Wiley and Sons Inc., New York
Hesse, W.,1991, Phenolic Resin dalam Ulmann’s Encyclopedia of Industrial
Chemistry, Vol. 19 Edisi 5, VCH Publishers, New York
http: // www. Cardolite.com, 2002,”Test Plan For Cashew Nut Shell Liquid”,
Cardolite Corporasion. Inc
Kirk Othmer, 1984,”Encyclopedia of Chemical Technology”, 3rd edition,
Interscience
Mustofa R. dan Sri S.I., 1998,”Pengaruh pH Terhadap Kuat Geser Perekat Kayu
dari Resin Urea Formaldehid dan Resin Phenol Formaldehid”, Laporan
Penelitian Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Undip, Semarang
Publication, John Willey and Sons, New York