Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-

9565 Volume 16 Edisi Suplemen 2013 (Volume 16, Supplement Edition, 2013)
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive Waste Technology Center)

SPESIFIKASI DAN ANALISA KUALITAS BAHAN BAKAR


HASIL PIROLISIS SAMPAH PLASTIK JENIS
POLYPROPYLENE
Ramli Thahir, Alwathan, Mustafa
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Cipto mangunkusumo
Kode Pos 75131; Telp./Fax. (0541)260355;
E-mail: ramli.thahir@yahoo.com

ABSTRAK
SPESIFIKASI DAN ANALISA KUALITAS BAHAN BAKAR HASIL PIROLISIS SAMPAH
PLASTIK JENIS POLYPROPYLENE. Pemanfaatan plastik tiap tahun meningkat karena
berbagai keuntungan seperti harga produksi yang murah, ringan, besifat isolator sehingga
digunakan di berbagai bidang industri dan rumah tangga. Plastik Jenis Polypropilene paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki sifat mekanis yang baik dengan
massa jenis yang rendah, ketahanan panas dan kelembaban, serta memiliki kestabilan dimensi
yang baik. Disamping manfaatnya dampak yang ditimbulkan dapat merusak linkungan karena
sulit terurai dalam tanah dan dapat menyebabkan banjir apabila di atas permukaan tanah.
Seiring dengan dampak yang ditimbulkan kebutuhan akan bahan bakar semakin meningkat
sedangkan sumber bahan bakar yang kita gunakan tidak dapat diperbaharui (Non Reversible),
sehingga penelitian ini bertujuan memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan bakar dengan
menspesifikasikan dan menganalisa kualitas produk bahan bakar dari plastik jenis polypropilene.
Metode penelitian 200 gram jenis plastik polypropropilene dibersihkan dan dimasukkan dalam
reaktor kapasitas 7,5 liter dan dilakukan proses pirolisis dengan variasi waktu sampai 90 menit.
0
Diperoleh hasil yeald 89,7% denan waktu optimum 45 menit dan temperatur 230 – 475 C. Hasil
3 0
laboratorium didapat Density (15 ºC) : 779,5 Kg/m ; titik didih 130 C, Bilangan Oktan Tanpa
timbal RON 90,5 MON 78,9; destilasi 10% Penguapan Volume 60 ºC; 50% Volume Penguapan
105 ºC; 90% Volume Penguapan 170 ºC, Titik didih Akhir 210 ºC dan Residu 1,5 ml; Tekanan
Uap (RVP) 43 – 53 kPa; Sulphur Merchaptan 0,001% massa; Existent Gum 7-9 mg/100ml;
Copper Corrosion class I. Hasil analisa disimpulkan bahwa bahan bakar yang dihasilkan dari
proses pirolisis plastik polypropilene adalah jenis mengarah ke bensin 88 menurut SK Dirjen
Migas K/72/DJM/1999. Bensin tidak dapat digunakan secara lansung karena belum memenuhi
standar Existent Gum dan titik didih yang berpengaruh terhadap start awal mesin atau dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sifat pada bahan bakar.

Kata kunci: Destilasi, kualitas, Plastik, Polypropilena, Pirolisis, Spesifikasi

PENDAHULUAN
Bahan plastik dalam pemanfaatannya dikehidupan manusia memang tak dapat
dielakkan. Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam menjalankan
aktivitasnya, Indonesia, dalam Himawanto,dkk, 2011, menurut data Kementerian Negara
Lingkungan Hidup RI tahun 2008 jumlah sampah plastik di Indonesia pada tahun 2008 sekitar
14% dari estimasi jumlah sampah keseluruhan 38,5 juta ton/tahun. Sedangkan di kota
Samarinda sendiri, pada tahun 2010, produksi sampah yang dihasilkan rata-rata 1200 meter
kubik perhari (http://nasional.vivanews.com).
Sampah plastik yang terus meningkat jumlahnya menimbulkan masalah bagi
lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Hal ini
dikarenakan plastik yang beredar merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi,
sehingga perlu waktu berpuluh-puluh tahun dalam tanah untuk menguraikan limbah-limbah dari
bahan plastik tersebut.
Banyak metode yang telah dilakukan untuk menanggulangi limbah/sampah plastik.
Mulai dari pembakaran/insinerasi di udara terbuka, dimana metode ini sangat berbahaya karena
menimbukan pencemaran udara. Selanjutnya metode reuse dan recycle yang saat ini masih

153
Ramli Thahir, Alwathan, Mustafa: Spesifikasi dan Analisa Kualitas Bahan Bakar Hasil Pirolisis Sampah Plastik
Jenis Polypropylene

menjadi alternatif penanggulangan limbah plastik masih kurang efektif menyelesaikan masalah
limbah plastik ini. Lalu muncul metode yang penanggulangan sampah plastik dengan
memanfaatkannya sebagai bahan bakar cair melalui proses pirolisis. Pirolisis merupakan proses
pembakaran tanpa melibatkan sedikit oksigen. Dengan memanfaatkan panas dari pembakaran,
plastik yang terbuat dari polimer rantai panjang akan terurai menjadi senyawa rantai pendek
dimana produk cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini, selain
mampu menanggulangi polemik pencemaran lingkungan akibat sampah plastik, juga dapat
menjadi salah satu bahan bakar alternatif karena masalah persediaan sumber daya minyak bumi
yang semakin menipis dan harga yang semakin mahal.

TINJAUAN PUSTAKA
Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain yang
merupakan material yang memiliki kelebihan diantaranya bersifat ringan, isolator, dan proses
pembuatannya lebih murah, industri plastik semakin lama semakin mengalami perkembangan
dan inovasi. Inilah yang menjadikan permintaan akan barang-barang berbahan plastik terus
meningkat, total keseluruhan produksi plastik mengalami pertumbuhan dari sekitar 1.3 MT
(million tones) pada 1950 hingga 245 MT pada 2006.(Sarker, 2012).
Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : plastik
thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat dicetak
berulang-ulang dengan adanya panas. Yang termasuk plastik thermoplast antara lain :
Polethylene (PE), Polypropylene(PP), Acrolynitrit Butadiene Styrene(ABS), Polystyrene (PS),
nylon, Polyetylene tereftalat (PET), Polyacetal (POM), Poly Carbonate (PC) dan lain-lain.
Sedangkan palstik thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak
dapat dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi yang termasuk
plastik thermoset adalah : Poly Urethene (PU), Urea Formaldehyde (UF), Melamine
Formaldehyde (MF), polyester, epoksi dan lain-lain (Mujiarto,2008). Polypropylene adalah
polimer dengan penggunaan terbesar ketiga di dunia setelah PE dan PVC.
Plastik yang telah dimanfaatkan akan dibuang kelingkungan yang berakhir di tempat
pembuang akhir (TPA) yang akan memerlukan waktu puluhan tahun untuk dapat menguraikan
dan apabila dibakar pada suhu rendah limbah plastik menghasilkan senyawa yang berbahaya
yang bersifat carsinogen seperti poly chloro dibenzofurans (Ermawati, 2011), oleh karena itu
berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisasi jumlah sampah plastik yang kian hari kian
meningkat. Salah satu upaya baru yang telah dilakukan adalah mengubah limbah plastik
tersebut menjadi sumber energi baru, Das Shartak 2007. Jenis plastik paling banyak digunakan
yaitu polipropilen yang besifat mekanis yang baik dengan massa jenis yang rendah, ketahanan
panas dan kelembaban, serta memiliki kestabilan dimensi yang baik dan tidak dapat ditemukan
pada jenis plastik lain (PT. Tri Polyta Indonesia Tbk, 2009). Sehingga pemanfaatanya berbagai
aplikasi mulai dari kemasan makanan, perlengkapan rumah tangga, part otomotif hingga
peralatan elektronik. Berdasarkan ilmu kimia, polipropilen adalah suatu makrommolekul
thermoplastic (dapat dilelehkan) rantai jenuh yang terdiri dari propilena sebagai gugus berulang.

Gambar 1. Rumus struktur polimer

Polypropylene (PP) termasuk jenis plastik olefin dan merupakan polimer dari propilen.
Dikembangkan sejak tahun 1950 dengan berbagai nama dagang, seperti : Bexfane, Dynafilm,
Laufaren, Escon, Olefane, Profax. Polypropylene lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap
yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap.

154
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-
9565 Volume 16 Edisi Suplemen 2013 (Volume 16, Supplement Edition, 2013)
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive Waste Technology Center)

Persentase komposisi campuran gas dan produk bahan bakar polypropylene (PP)
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 1. Persentase komposisi campuran gas dan produk bahan bakar Polypropylene (PP)
Komposisi % berat (kg)
C4H10 0,34
C4H8 3,43
C2H6 0,21
C2H4 3,15
CH4 0,05
H2 0,04
O2 0,43
N2 0,59
C6H12 34,65
C6H14 2,55
C9H18 20,65
C9H20 2,03
C12H24 21,3
C12H26 1,98
C15H30 7,62
C15H32 0,62
C18H36 0,21
C18H38 0,15
Total 100

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Samarinda, sedangkan bahan baku dari plastik jenis Polypropylene (PP) seperti plastik aqua
gelas. Proses Pirolisis dilakukan dalam reaktor bacth dengan variable tetap yaitu berat sampel
200 gram, volume reaktor 7,3 liter kemudian mencari yeald optimum terhadap waktu dengan
memvariasikan mulai dari 15; 30; 45; 60; 75; dan 90 menit.
Hasil pirolisis dimurnikan dengan metode destilasi kemudian di spesifikasi jenis produk
yang dihasilkan dan dianalisa kualitas produk yang dihasilkan seperti Octan Number, boiling
point, density (15 ºC), destilasi ASTM, Tekanan Uap (RVP), Sulphur Merchaptan, Existent Gum
dan Copper Corrosion.

Rancangan Percobaan

Gambar 2. Rangkaian Alat Pirolisis Sampah Plastik

155
Ramli Thahir, Alwathan, Mustafa: Spesifikasi dan Analisa Kualitas Bahan Bakar Hasil Pirolisis Sampah Plastik
Jenis Polypropylene

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu pirolisis dan pemurnian (destilasi).
Proses pirolisis dilakukan secara alami dengan perlakuan tanpa isolasi, isolasi dengan seng dan
0
isolasi dengan plat, temperatur proses berlansung sekitar 230 – 475 C.
Hasil Penelitian menunjukkan hubungan antara yeald terhadap waktu dapat dilihat pada grafik 1
(Gambar 3). Setiap bertambahnya waktu, rendemen (yield) fraksi yang dihasilkan semakin
bertambah hingga pada suatu waktu yield akan mencapai konstan. Hal ini menandakan sampah
plastik sudah terurai menjadi bahan bakar, hasil penelitian menunjukkan waktu proses pirolisis
plastik polipropilen optimum 45 menit.

Gambar 3. Grafik Yield Produk Cair (%) Vs Waktu Pirolisis

Bahan bakar dari pirolisis tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi standar
sebagai bahan bakar hal ini disebabkan mengandung zat pengotor yang tinggi dari carbon dan
lilin (parafin) yang bersifat padat pada temperatur rendah, sehingga dilakukan proses pemurnian
dengan metode destilasi dan memanfaatkan panas dari proses pirolisis.
Proses destilasi dapat digunakan untuk menentukan jenis produk yang dihasilkan
tergantung dari tinggi kolom destilasi dan temperatur pengontrolan keluar dari kolom destilasi.
Hasil analisa laboratorium Politeknik Samarinda dan Pertamina Balikpapan dari proses
destilasi dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini :

Tabel. 2. Hasil Analisa Laboratorium Fraksi Produk Pyrolisis Sampah Plastik Jenis PP

156
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-
9565 Volume 16 Edisi Suplemen 2013 (Volume 16, Supplement Edition, 2013)
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive Waste Technology Center)

Persentase rendemen produk bahan bakar cair terhadap bahan baku plastik PP
sebesar 50% dengan komposisi 30 % bensin dan 20% Solar. Berdasarkan tabel 1. Bahan bakar
yang dihasilkan dari plastik polipropilen yang telah di destilasi dapat dispesifikasikan mendekati
bensin 88 dari standar menurut SK Dirjen Migas K/72/DJM/1999. Tapi tidak dapat digunakan
untuk mesin karena titik didih masih di atas titik didih bensin dan Existent Gum yang tinggi (tidak
memenuhi standar) sehingga berpengaruh pada start awal kendaraan/mesin.

KESIMPULAN
Penelitian ini memanfaatkan plastik polipropilen (PP) 200 gram, volume reaktor 7,3 Liter
disimpulkan:
- Waktu optimum untuk pirolisis yaitu 45 menit
- Spesifikasi produk yang dihasilkan cendrun memenuhi standar produk bensin ditinjau dari
density, bilangan oktana, destiasi, tekanan uap dan copper Corrosion
- Bahan bakar dari hasil penelitian tidak memenuhi standar untuk titik didih dan Existent
Gum berarti pada start awal mesin susah untuk menghidupkan.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Aziz, A., Gambuh H., dan Hari A., 2011, Pengaruh Pembentukan Deposit Pada Injektor
Terhadap Aliran Bahan Bakar Pada Motor Bensin, Skripsi, Universitas Diponegoro
Semarang
[2]. Basu, P., 2010, Biomass Gasification And Pyrolysis Practical Design and Theory,
Elsevier Inc., Oxford, UK
[3]. Billmeyer Jr., F. W.,1984,Textbook Of Polymer Science, John Wiley & Sons Inc., New
York
[4]. Danarto, Y.C., Prasetyo B. U., dan Ferry S., 2010, Pirolisis Limbah Serbuk Kayu dengan
Katalisator Zeolit, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, Yogyakarta,
Januari 2010, ISSN : 1693 – 4393
[5]. Das, S. dan Saurabh P., 2007, Pyrolysis and Municipal Plastik Waste For Recovery Of
Gasoline Range Hydrocarbons, National Institute of Technology Rourkela
[6]. Ermawati, R., 2011, Konversi Limbah Plastik sebagai Sumber Energi Alternatif, Jurnal
Riset Industri,Vol. V, No. 3
[7]. Fuad, M., 2012, Potensi Sampah Plastik Sebagai Sumber Bahan Baku Pembuatan
BBM Sintetis Dengan Proses Pirolisis, PPPTMGB “Lemigas”
[8]. Hardjono, A., 2007, Teknologi Minyak Bumi, Edisi Pertama, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
[9]. Kadir, 2012, Kajian Pemanfaatan Sampah Plastik Sebagai Sumber Bahan Bakar Cair,
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,Vol. 3, No. 2, Mei 2012,ISSN : 2085-8817
[10]. Kumar, S. dan R. K. Singh, 2011, Pemulihan Cairan Hidrokarbon Dari Polietilen Densitas
Tinggi Oleh Limbah Pirolisis Termal, Brazil Journal Chemical Engineering,Vol.28, No.4,
São Paulo,Okt/Desember 2011, ISSN 0104-6632
[11]. Anonim,HandoutKemasanPlastik,MateriKuliahElektronikTeknologi
Pengemasan,Universitas Sumatra Utara Open Course Ware,
http://ocw.usu.ac.id/course/detail/teknologi-hasil-pertanian-s1/3130000081-teknologi-
pengemasan.html, diakses pada tanggal 28 januari 2013
[12]. Nurminah, M., 2002, Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas serta
Pengaruhnya Terha dap Bahan yang Dikemas, Universitas Sumatera Utara Digital Library
[13]. PTARTHA TEKNINDO SUKMATAMA–ARTECH, Mengolah Limbah Plastik Menjadi
Energi,www. Artech . co. id, diakses tanggal 18 januari 2013
[14]. Ramadhan, A. dan Munawar A., 2013, Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Minyak
Menggunakan Proses Pirolisis, Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
JawaTimur
[15]. Scheirs, J. dan Kaminsky, W., 2006, Feedstock Recycling and Pyrolysis of Waste
Plastics :Converting Waste Plastics into Diesel andOther Fuels, John Willey and Son,
Ltd., NewYork
[16]. Surya Pagi, 13 Februari, 2009, Hlm. 10
[17]. Windarti, T. dan Ahmad S., 2012, Preparasi Katalis Zeolit Alam Asam sebagai Katalis
dalam Proses Pirolisis Katalitik Plastik Polietilena, JKSA, Vol. VII No. 3, Desember 2004

157
Ramli Thahir, Alwathan, Mustafa: Spesifikasi dan Analisa Kualitas Bahan Bakar Hasil Pirolisis Sampah Plastik
Jenis Polypropylene

[18]. Winanti, M. S. dan Damas Masfuchah H., 2011, Pabrik Bio Oil dari Jerami Padi dengan
Proses Pirolisis Cepat Teknologi Dynamotive, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh
November
[19]. Worell, W. A. dan P. A. Vesilind, 2003,SolidWaste Engineering, Second Edition,
Cengage Learning, Stamford
[20]. http://blh.grobogan.go.id/ diakses pada tanggal 28 Januari 2013
[21]. http://dkpsamarinda.com/datainfo-29-data-pembuangan-sampah-di-tpa-
bukit-pinang.html,diakses pada tanggal 18 Januari 2013
[22]. http://www.dynalabcorp.com/technical_info_ld_polyethylene.asp, diakses pada tanggal
18 Agustus 2013
[23]. http://green.kompasiana.com/polusi/2012/03/21/mengurangi-sampah-bagian-
dari-investasi-448768.html diakses pada tanggal 29 Januari 2013
[24]. http://www.kemenperin.go.id/artikel/6262/Semester-I,-Konsumsi-Plastik-1,9-Juta-
Ton, diakses 18 Agustus 2013
[25]. http://www.hmlindia.com/Specifications/LDPE.pdf, diakses pada tanggal 18 Agustus 2013
[26]. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/161490-malaysia-olah-sampah-samarinda-
jadi-bbm, diakses pada tanggal 18 Januari 2013
[27]. http://olahsampah.com/index.php/manajemen-sampah/36-mengenal-sampah-plastik-
dan-penanganannya, diakses pada tanggal 18 Januari 2013
[28]. http://shevceba.blogspot.com/2009/08/lama-penguraian-sampah-dan-
jenis-jenis.html,diakses pada tanggal 18 Januari 2013
[29]. http://www.chem-is-try.org/ diakses pada tanggal 28 Januari 2013

158

Anda mungkin juga menyukai