Anda di halaman 1dari 27

Poli Propilena (PP)

Caesar Siregar
(1513056)
Ahmad Dandi Mewengkang (1513071)
Ersa Nurul Yarizsa
(1513072)
Teknik Kimia
Politeknik STMI Jakarta

Pengertian
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah jenis

termoplastik yaitu terbentuk dari monomer C3H6 berasal


dari pemurnian minyak bumi.
Jenis plastik yang dapat diproses dan dibentuk
sampai beberapa kali. Polypropylene mudah dilelehkan,
diproses dan dipadatkan menjadi bentuk baru.
Ketahanan terhadap bahan kimia (chemical resistance)
yang tinggi tetapi ketahanan pukul (impact strength)
nya rendah. Polipropilena dapat mengalami degradasi
rantai saat terkena radiasi ultra violet dari sinar matahari

Kegunaan dan Aplikasi Produk


Polipropilen dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti :
1. BOPP (Biaxially Oriented Polipropilene) Film
Merupakan resin dengan berat molekul tertinggi yang diproduksi. Kegunaan dari
BOPP Film adalah untuk kemasan makanan, rokok, plastik laminating, adhesive
tape, dan bagian dalam tas dan dekorasi.
2. Yarn
Digunakan sebagai bahan baku pembuatan karung untuk bahan kimia, untuk
bagian bawah karpet, dan tali rafia. Polimer ini memiliki sifat yang licin, tidak
menyerap air, dan kuat.
3. IPP (Inflation Polipropilene)
Merupakan resin yang paling banyak diproduksi. Penggunaan dari IPP film adalah
untuk kemasan makanan, kantong plastik bagian dalam, dan garment packing.
4. Injection Molding
Banyak digunakan untuk membuat barang-barang keperluan rumah tangga seperti
botol, peralatan dapur, kursi, dan untuk keperluan otomotif.
5. Fiber
Digunakan untuk filament seperti karpet, benang, dan plastik pelapis.
6. Cast Fiber
Lembaran dan lembut karena sifatnya yang fleksibel. Kegunaan dari resin ini adalah
sebagai bahan pelapis pada logam.

Struktur molekul polipropilen dapat


dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Isotaktik: semua gugus metil terletak pada salah satu sisi rantai
polimer sehingga polipropilen bersifat kristalin.

b. Sindiotaktik: gugus metil terletak berselang-seling pada kedua sisi


rantai polimer. Jenis ini sulit ditemukan karena pembuatannya sulit
(temperatur operasi -78oC).

c. Ataktik: gugus metil terletak tak beraturan terhadap sisi rantai polimer
sehingga polipropilen ataktik bersifat amorf.

Sintesis PP
Polipropena adalah hasil polimerisasi propena.
Polimerisasi adalah pengabungan molekul
molekul sejenis menjadi molekul raksasa sehingga
berantai karbon sangat panjang. Molekul yang
bergabung disebut monomer monomer.
Sedangkan molekul raksasa yang terbentuk
disebut polimer.

Mekanisme
Reaksi

1. Inisiasi
2. Propagasi, dan
3. Terminasi

Sebelum terjadi ketiga tahapan reaksi diatas. Katalis TiCl4


diaktifkan terlebih dahulu oleh ko katalis Al(C2H5)3 sehingga
akan terbentuk pusat aktif (active center) katalis seperti pada
rekasi berikut:

Inisiasi

Setelah katalis diaktifkan oleh kokatalis membentuk radikal bebas Ti,


maka
monomer
propilen
akan
menyerang bagian aktif ini dan
berkoordinasi dengan logam transisi,
selanjutnya ia menyisip antara metal dan
grup alkil, sehingga mulailah terbentuk
rantai polipropilen.

Propagasi

Radikal propilen yang terbentuk akan menyerang monomer


propilen lainnya terus menerus dan mementuk radikal polimer
yang panjang. Pada tahap ini tidak terjadi pengakhiran,
polimerisasi terus berlangsung sampai tidak ada lagi gugus fungsi
yang tersedia untuk bereaksi. Cara penghentian reaksi yang biasa
dikenal adalah dengan penghentian ujung atau dengan
menggunakan salah satu monomer secara berlebihan.

Terminasi

Pada tahap ini diinjeksikan


sejumlah hidrogen yang berfungsi
sebagai
terminator.
Hidrogen
sebagai terminator akan bergabung
dengan sisi aktif katalis sehingga
terjadi pemotongan radikal polimer
yang
akan
menghentikan
polimerisasi propilen.

MACAM PROSES
1. Polimerisasi fasa cair (meliputi teknologi
Hercules, teknologi Hoechst AG, teknologi
Mitsui-Toatsu, teknologi Mitsui Petrochemical,
teknologi Montedison, teknologi Phillips,
teknologi Rexall, dan teknologi Spheripol)
2. Polimerisasi fasa gas (yang meliputi
teknologi Amoco, teknologi Borstar, teknologi
Chisso, teknologi Mitsui, teknologi Novolen,
teknologi Sumitomo, dan teknologi UNIPOL).

PROSES TERPILIH (TEKNOLOGI UNIPOL)


Karena:
1. Kualitas produk yang konsisten karena keseragaman
kondisi operasi dalam suatu fluidized bed yang tercampur
sempurna
2. Kondisi operasi yang cukup lunak P=30 bar dan T=65oC
3. Tidak Menggunakan Solvent
4. Resin mengalir dengan gravitasi dan perbedaan tekanan
5. Menggunakan kembali aliran vent untuk yield yang lebih
tinggi
6. Proses ini merupakan proses bersih karena limbah yang
dihasilkan sangat sedikit dan semua bahan baku
diperoleh kembali (recovery).

Polipropilen dapat dibuat dari monomer propilen melalui proses


polimerisasi menggunakan katalis Ziegler-Natta, Kaminsky atau
katalis metallocene.

Pembuatan propena terdiri dari 4 tahap besar:


1. persiapan bahan baku dari minyak mentah untuk
mendapatkan monomer.
2. monomer mengalami polimerisasi pada produksi yang lebih
besar
3. hasil dari polimerisasi terbentuk resin resin (pelet / butiran).
4. Produk resin yang tebentuk akan diolah lebih lanjut untuk
menjadi produk baru.

Tahapan Proses Pembuatan Polipropilena


Persiapan Bahan Baku

Purifikasi Propilen
Purifikasi Etilen

Reaktor
Product Discharge System
Product Receiver
Product Purge Bin
Pelletizing System
Silo and Bagging System
Product

Purifikasi Hidrogen
Purifikasi Nitrogen

CO2, CO, O2,


H2S,
propadiena,
asetilena,
dan air yang
dapat
menurunkan
keaktifan
katalis dan
meracuni
katalis.

Bahan Baku
UTAMA

Propena
yang
diambil
dari
minyak
bumi
homopolimer

PENUNJANG

Etena
yang
diambil
dari
minyak
bumi
komopolimer

1. Katalis (Kaminsky/
Ziegler-Natta/
metallocene)
2. Kokatalis (TEAL)
3. Selectivity Control Agent
(NPTMS)
4. Hidrogen
5. Nitrogen
6. Carbon Monoxide, dan
7. Aditif

Reaktor
Reaktor dimana dalam reaktor
terjadi reaksi polimerisasi
propilen menjadi resin propilena
dengan menggunakan fluidized
bed reactor fasa gas, beroperasi
secara continue pada 70 oC, 33,8
atm

Product Discharge System


Dimana suatu sistem yang
digunakan untuk mengeluarkan
resin yang terbentuk didalam
reaktor dan dikirim ke product
receiver.

Product Receiver
Product receiver ini terjadi proses
pemisahan campuran gas hidrokarbon,
hidrogen dan nitrogen dengan resin
polipropilen, dari bagian bawah product
receiver dimasukan gas nitrogen yang
berasal dari nitrogen surge tank.

Product Purge Bin


Purge bin dimana untuk menetraliser sisa
katalis dan kokatalis (TEAL) serta
menghilangkan sisa-sisa gas yang masih
terdapat didalam resin.

Pelletizing System
Pelletizing system dimana untuk proses
pembuatan
pellet
polipropilen
dari
resin
polipropilen. Resin polipropilen yang berasal dari
product purge bin dan aditif masuk ke dalam
polipropilen dan additive dicampur dan dilelehkan
didalam long continious mixer, lelehan didalam
long continous mixer masuk kedalam melt pump
yang berfungsi untuk menaikan tekanan polimer
agar polimer melewati transition piece 1, screen
changer transition piece 2 dan die plate.

Silo and Bagging


Silo dan bagging system dimana pellet
yang dihasilakan kemudian dimasukan
kedalam
silo
dan
untuk
proses
pengantongan produk.

Resin atau biji plastik yang terbentuk kemudian


diproses lebih lanjut untuk dijadikan produk baru.
Salah satu caranya adalah dengan metode ekstrusi.
Proses ekstrusi adalah proses mengubah bentuk dari
bahan baku bijih plastik menjadi gulungan gulungan
atau roll plastik. Pertama-tama bijih plastik dilelehkan
pada Ekstruder, kemudian diinjeksikan melalui
cetakan, setelah keluar dari cetakan yang sesuai
dengan profil yang diinginkan dinasukkan ke dalam
alat kalibrasi. Keluar dari alat kalibrasi masuk tangki
air untuk didinginkan, setelah dingin dimasukkan ke
ban penarik kemudian dipotong-potong sesuai
dengan ukuran yang diminta pada alat potong dan
disusun pada alat penyusun.

metode ekstrusi

Pembuatan Botol Plastik dari Polypropilen


dengan Blow Molding

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai