Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Implementasi Keperawatan pada pasien ISPA


Hari / Tanggal : 23 Agustus 2017
Waktu / Jam : 13.00s/d selesai
Peserta : Mahasiswa /Mahasiswi STIkes Yatsi

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan,diharapkan mampu mengurangi batuk
pada pasien.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan warga mampu :
1. Mampu mengurangi batuk pada anak dengan cara Minum Jahe Madu
2. Minyak Kayu Putih dan Uap

C. Sasaran
Keluarga Binaan

D. Materi
( Terelampir )

E. Metode
1. Ceramah
2. Praktik
3. Tanya Jawab

F. Media
1. Lieflet
2. Demo

1
G. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan keluarga Waktu


1. Pembukaana. - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam 5 menit
mengucap salam.
b. - Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
akademik
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
dari penyuluhan.
- Kontrak waktu. - Memperhatikan
- Menyebutkan materi
yang akan diberikan. - Tanyab jawab
c.
2. Isi Memberi penjelasan tentang : 20 menit
- Penyampaian materi - Peserta
tentang Minum Jahe mendengarkan
Madu dan penjelasan yang
- Minyak kayu putih dan diberikan dan
Uap memperhatikan.
Peserta
memahami
tentang Minum
Jahe Madu
- Bertanya

3. Evaluasi - Menanyakan kembali - Peserta bertanya 10 menit


hal- hal yang sudah di
jelaskan
- Memberikan - Peserta menjawab

2
kesempatan
peserta untuk bertanya.
Penyuluh bertanya pada
peserta.

4. Terminasi Kesimpulan. 5 menit


- Menutup pertremuan - Memperhatikan dan
dengan Mendengarkan
menmyimpulkan m.
materi yang telah di
bahas
- Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
peserta
- Mengucap salam - Menjawab salam
penutup.

3
Lampiran Materi penyuluhan
A. Minum Jahe Madu
Penelitian ini juga didukung sebuah penelitian di Amerika yang
dilakukan oleh
Cohen, dkk pada tahun 2009. Anak-anak dengan ISPA dan batuk malam
hari diberi 1 dari 3 produk madu, plasebo pada pemberian 30 menit
sebelum tidur dan tanpa ada perawatan. Hasil yang ditemukan madu
menghasilkan peningkatan perbaikan yang terbesar. Frekuensi batuk anak
yang menerima madu memiliki rata-rata peningkatan 1,89 poin, 1,39 poin
bagi anak yang menerima plasebo dan 0,92 poin bagi yang tidak
memerima perawatan (p 0,01).
Pemberian minuman jahe madu dapat menurunkan keparahan batuk pada
anak, karena kandungan minyak atsiri dalam jahe yang merupakan zat
aktif yang dapat mengobati batuk (Nooryani, 2007), sedangkan zat
antibiotik pada madu yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit
infeksi seperti batuk anak pada ISPA (Aden, 2010). Anak yang telah
diberikan minuman jahe madu oleh peneliti gejala keparahan batuk seperti
batuk berdahak, pilek, rewel, tidak nafsu makan dan gejala lainnya
menjadi berkurang. Dengan demikian pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pemberian minuman jahe madu dapat menurunkan
tingkat keparahan batuk pada anak dengan ISPA.
B. Distillasi daun kayu putih dengan variasi tekanan operasi dan
kekeringan bahan untuk mengoptimalkan kadar sineol dalam minyak
kayu putih
Pada penyulingan dengan cara menggunakan uap langsung terjadi
proses pengangkutan minyak atsiri dari dalam bahan bersamaan dengan
uap panas yang ditiupkan secara langsung. Pada metode ini mirip dengan
metode kukus tetapi air tidak diisikan pada penyulingan. Uap yang
digunakan merupakan uap jenuh atau uap berlebih panas pada tekanan
lebih dari 1 atmosfer. Uap panas yang dihasilkan dari boiler dialirkan
melalui pipa uap melingkar yang berpori yang terletak di bawah bahan dan

4
uap bergerak ke atas melalui bahan yang terletak di atas saringan di dalam
tangki atau ketel penyulingan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah minyak yang menguap
bersama-sama uap air, yaitu : besarnya tekanan uap yang digunakan, berat
molekul dari masing-masing komponen dalam minyak dan kecepatan
minyak yang keluar dari bahan. Pada penyulingan uap pada tekanan
atmosfir, suhu penyulingan sedikit diatas atau dibawah 100 oC, yaitu
tergantung dari apakah tekanan uap jenuh atau uap lewat panas yang
digunakan. Setiap prosespenyulingan dapat diatur sehingga berlangsung di
bawah suhu 100 oC, asalkan tekanan berada dibawah 1 atmosfir
(Guenther, E., 2011). Menurut Sunanto (2003), lama penyulingan minyak
kayu putih yang optimum adalah 3 - 4 jam. Faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap steam distillation yaitu:Suhu penyulingan, usahakan
suhu operasional serendah mungkin, meskipun kecepatan produksi
ditentukan oleh suhuJumlah air yang kontak langsung dengan bahan yg
disuling. Gunakan air sesedikit mungkin yang dapat berhubungan atau
kontak langsung dengan bahan tanaman.Ukuran bahan, dengan merajang
bahan tanaman sebelum penyulingan, diusahakan agar pengisian bahan
kedalam ketel suling sehomogen mungkin (Guenther, E., 2011).

Anda mungkin juga menyukai