Disusun Oleh:
Nama : EKI NUR WULANDARI
Npm : 175090069
FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2019
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
Disusun Oleh:
Nama : EKI NUR WULANDARI
Npm : 175090069
FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi.
Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta Sumber Daya yang berlebih,
tetapi tanpa dukungan Sumber Daya Manusia yang handal maka kegiatan organisasi tidak
akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia
merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai
kunci pokok, Sumber Daya Manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan
organisasi.
Peranan Sumber Daya Manusia sangat penting dalam tujuan pembangunan sebagaimana
yang dimaksud dalam Undang Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
pada pasal 11 mengenai tugas Pegawai. Aparatur Sipil Negara yaitu bertugas untuk
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan yang
profesional, berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Program-program Pengembangan Sumber Daya Manusia akan memberi manfaat kepada
organisasi dan para pegawai itu sendiri. Instansi akan memperoleh manfaat berupa
peningkatan kinerja, produktifitas, stabilitas dan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang selalu berubah.
a. Dependent Variable: Y
3.2 PEMBAHASAN
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Pengembangan Sumber Daya
Manusia berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dharma (2011:80)
sasaran pengembangan yaitu sasaran individu yang berkenaan dengan apa yang harus
dilakukan dan dipelajari seseorag untuk meningkatkan kinerjanya dengan meningkatkan
pengetahuan dan keahlian. Dengan demikian tujuan Pengembangan Sumber Daya
Manusia pada akhirnya adalah untuk menciptakan pegawai yang memiliki kinerja yang
baik dengan cara meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat berkinerja lebih baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Syamsuriadi Pratama (2015), dengan judul program pelatihan dan pengembangan
terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Kantor
Cabang Takalar, dengan variabel bebas program pelatihan dan pengembangan, variabel
terikat kinerja karyawan, dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara
program pelatihan dan pengembangan dengan kinerja karyawan berpengaruh positif.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah penelitian terdahulu
menggunakan dua variabel bebas dan menggunakan regresi linier berganda sedangkan
dari penelitian saya menggunakan satu variabel bebas dan menggunakan regresi linier
sederhana.
Selanjutnya penelitian terdahulu juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Desi Handayani
Pospos (2014), dengan judul pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap efektivitas
kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumut Area Padangsidimpuan. Dengan
variabel bebas pelatihan, pengembangan dan variabel terikat adalah efektivitas kerja
karyawan, dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara pelatihan dan
pengembangan dengan efektivitas kerja karyawan berpengaruh signifikan. Ini artinya
pelatihan dan pengembangan mampu mempengaruhi efektivitas kerja karyawan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah penelitian terdahulu
menggunakan dua variabel bebas yaitu pelatihan dan pengembangan sedangkan
penelitian saya menggunakan satu variabel bebas yaitu pengembangan sumber daya
manusia, kemudian selain itu penelitian terdahulu memiliki variabel terikat yaitu
efektivitas kerja karyawan sedangkan penelitian saya memiliki variabel terikat yaitu
kinerja pegawai.
Setelah peneliti melakukan penelitian pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur ditemukan dua permasalahan yang masih belum terselesaikan
mengenai pendidikan dan pelatihan (Diklat), masalah pertama yaitu masih minimnya
pendataan dan penyeleksian pegawai-pegawai yang seharusnya mengikuti pendidikan
dan pelatiahn (Diklat) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan pegawai yang
bersangkutan, permasalahan yang kedua yaitu belum tertuju dengan sasaran pendidikan
dan pelatihan (Diklat) dimana tidak terdapat kesesuaian antara jenis pendidikan dan
pelatihan (Diklat) yang di selenggarakan dengan peserta yang mengikuti pendidikan dan
pelatihan (Diklat) tersebut yaitu tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga
hasil pendidikan dan pelatihan (Diklat) tidak dapat diaplikasikan dalam pekerjaan.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dikatakan efektif jika hasil dari pendidikan dan
pelatihan (Diklat) tersebut dapat mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) bisa menjembatani
jurang antara kekurangan pengetahuan atau keterampilan seseorang dan kewajibannya
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang efektif
apabila Diklat tersebut mempu menghasilkan perubahan sesuai yang dikehendaki oleh
organisasi khususnya dan lingkungan eksternal pada umumnya baik saat ini maupun yang
akan datang
3.3 Penutup
Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil analisis pengujian dari uji koefisien kolerasi (R) yang menunjukkan bahwa variabel
pengembangan sumber daya manusia memiliki pengaruh dengan kategori sedang
terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien determinasi 31% yang artinya variabel
pengembangan sumber daya manusia memiliki pengaruh sebesar 31% terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan Timur. Maka demikian H1
diterima H0 ditolak. Dilihat dari uji T (Parsial) Nilai sig. t-hitung < alpha yang menunjukan
bahwa variabel pengembangan sumber daya manusia (X) secara parsial berpengaruh
segnifikan terhadap variabel kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk Instansi Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan Timur, agar sebaiknya
Pengembangan Sumber Daya Manusia yang meliputi pendidikan dan pelatihan (Diklat)
lebih melakukan pemeriksaan pendataan pegawai yang benar-benar membutuhkan
pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang di selenggarakan dan lebih memilih pegawai yang
berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) agar tepat dengan tugas dan fungsi
jabatan pegawai.
Kemudian sebaikanya Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
dapat meningkatkan evaluasi secara berkala yang sebelumnya evaluasi di lakukan satu
kali dalam satu tahun sebaiknya dapat di lakukan evaluasi dua kali dalam satu tahun bagi
pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat), agar dapat menilai
apakah pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang sudah di ikuti dapat berpengaruh atau
tidak dalam menjalankan tugas atau fungsi jabatannya.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
Alex S, Nitisemito. 2006. Manajemen personalia, Edisi ke 4. Jakarta : Gahalia Indonesia
Dharma, Agus. 2011. Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Cetakan Ke Tujuh. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Cetakan Keempat.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Marihot, Tua. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama. Yogyakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi ketiga. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YPKN. Yogyakarta.
Singoadmodjo, Markum. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya : SMMAS.
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakkan Kelima. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Werther, William B. dan Keith Davis. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Erlangga. Jakarta.
Sumber Internet :
Http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1214/content1.pdf.
(Di akses tanggal 18 April 2016)
Http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14926/content1.pdf.
(Di akses tanggal 18 April 2016)
Http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15508/content1.pdf.
(Di akses tanggal 1 Desember 2015)
Sumber Dokumen :
Undang Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pada Pasal 11 Mengenai
Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 1961 Tentang Pemberian Tugas Belajar.