Anda di halaman 1dari 40

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 3


A. Latar Belakang ........................................................................... 3
B. Deskripsi Singkat ........................................................................ 4
C. Hasil Belajar ............................................................................... 4
D. Indikator Hasil Belajar................................................................. 4
E. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan................................... 4

BAB II KONSEP DASAR KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN 6


A. Pengertian dan komponen komunikasi ....................................... 6
B. Komunikasi dalam administrasi perkantoran .............................. 9
C. Pentingnya komunikasi dalam perkantoran ................................ 13
D. Latihan ....................................................................................... 15
E. Rangkuman ............................................................................... 15

BAB III TEKNIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL ....................................... 16


A. Pengertian komunikasi interpersonal .......................................... 16
B. Masalah hubungan interpersonal ............................................... 17
C. Prinsip Kerjasama ...................................................................... 18
D. Latihan ....................................................................................... 23
E. Rangkuman................................................................................ 24

BAB IV TEKNOLOGI KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN ........ 25


A. Pengertian teknologi komunikasi ............................................... 25
B. Macam-macam teknologi komunikasi administrasi perkantoran . 27
C. Fungsi teknologi komunikasi ...................................................... 30
D. Latihan ...................................................................................... 31
E. Rangkuman ............................................................................... 31

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 1


BAB V MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DALAM ADMINISTRASI
PERKANTORAN.............................................................................. 33
A. Kerjasama pemerintah berbasis teknologi informasi dan
komunikasi ................................................................................. 33
B. Menerapkan komunikasi dan bekerjasama dalam TIM ............... 38

BAB VI PENUTUP......................................................................................... 40
A. Kesimpulan 40
...................................................................................

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi dan Kerjasama merupakan sebuah aktivitas dalam


administrasi perkantoran. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa macam
definisi administrasi, salah satunya menurut The Liang Gie, administrasi
diartikan sebagai sebuah rangkaian akivitas yang dilakukan oleh
sekelompok orang pada sebuah kerjasama guna mendapatkan sebuah
tujuan. Definisi tersebut dapat ditarik menjadi beberapa ciri kesamaannya.
Ciri pertama, administrasi merupakan sebuah aktivitas yang dalam
prosesnya membutuhkan keterlibatan dua orang atau lebih. Kedua,
kerjasama merupakan hal yang mutlak harus ada dalam proses administrasi.
Ciri yang ketiga berisi mengenai sebuah kegiatan atau usaha yang mampu
menyediaan informasi dan mempermudah mendapatkan sebuah informasi
yang diperlukan (Soewarno, 1988)
Dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki,
pengetahuan dan ketrampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di
antara yang paling penting dan berguna, karena dapat menyampaikan
segala keinginannya, baik fisik dari diri sendiri maupun lingkungannya.
Komunikasi dalam sebuah organisasi khususnya administrasi
perkantoran dapat mewujudkan jalinan kemitraan yang harmonis antara
atasan dengan bawahan memegang peranan yang strategis, sebab
pencapaian tujuan organisasi membutuhkan suatu kerjasama yang saling
mendukung dan mempengaruhi. Hal tersebut bisa terwujud melalui
komunikasi.
Pentingnya komunikasi dalam administrasi perkantoran, merupakan
unsur yang pertama dari segenap organisasi. Dilain sisi dapat dikatakan
bahwa komunikasi merupakan urat nadi pelaksanaan aktivitas organisasi,
dengan komunikasi memungkinkan terjadinya koordinasi, perintah atau
instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan secara

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 3


cepat dan jelas, sehingga efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan
organisasi akan terwujud dengan benar dan tepat.
B. Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini membahas konsep dasar komunikasi, teknik komunikasi


interpersonal, teknologi komunikasi, dan prinsip-prinsip kerjasama yang
efektif dalam administrasi perkantoran.

C. Hasil Belajar
Mata diklat ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan
komunikasi dan kerjasama secara efektif sehingga dapat menunjang
pelaksanaaan administrasi perkantoran dengan baik.

D. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
1. Menjelaskan konsep dasar komunikasi dalam administrasi perkantoran
2. Menjelaskan teknik komunikasi interpersonal
3. Menjelaskan teknologi komunikasi dalam administrasi perkantoran
4. Menjelaskan prinsip kerjasama dalam administrasi perkantoran berbasis
teknologi informasi

E. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan yang disajikan dalam


modul ini terdiri dari :
1. Konsep dasar Komunikasi dalam Administrasi perkantoran
a. Pengertian komunikasi dalam manajemen
b. Komunikasi dalam administrasi perkantoran
c. Pentingnya komunikasi dalam kantor
2. Teknik Komunikasi Interpersonal

a. Pengertian komunikasi interpersonal


b. Masalah hubungan interpersonal
c. Prinsip kerjasama
3. Teknologi Komunikasi Administrasi perkantoran
a. Pengertian teknologi komunikasi Administrasi perkantoran
KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 4
b. Macam-macam teknologi komunikasi dalam Administrasi
perkantoran
c. Fungsi teknologi komunikasi dalam Administrasi perkantoran
4. Menerapkan Prinsip Kerjasama dalam Administrasi Pekantoran
a. Kerjasama Pemerintah dalam Administrasi perkantoran berbasis IT
b. Menerapkan komunikasi dan Bekerja Bersama dalam tim

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 5


BAB II
KONSEP DASAR KOMUNIKASI DALAM ADMINSTRASI
PERKANTORAN PERKANTORAN
Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan pengertian, fungsi dan proses
komunikasi dalam perkantoran.

A. Pengertian dan Komponen Komunikasi dalam Manajemen


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa inggris “communication”) secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicare
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki
makna „berbagi‟ atau „menjadi milik bersama‟, yaitu suatu usaha yang memiliki
tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Organisasi harus menyadari bahwa salah satu kunci penting tercapainya
tujuan tergantung pada kemampuan pegawai dan manajer untuk
berkomunikasi. secara efektif dengan stakeholder yang lain. Komunikasi
didefinisikan oleh oleh Bovee (2003) sebagai proses mengirim dan menerima
pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan
menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak sesuai
dengan pesan tersebut. Adapaun robbin (2003) mendefinisikan sebagai
proses pemindahan data dan memahami makna yang dimaksudkan.
Sebelum memahami pengertian komunikasi dalam administrasi
perkantoran, perlu dipahami juga apa yang dimaksud dengan komunikasi.
Menurut Komaruddin (2001), Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran,
informasi, peraturan atau instruksi dengan suatu cara tertentu agar
penerimanya memahami pesan yang diterimanya. Dari definisi komunikasi
tersebut menekankan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian
pikiran, informasi, peraturan atau instruksi agar terjadi suatu pemahaman
sehingga memberikan hal tindakan atau umpan balik yang efektif. Untuk
administrasi perkantoran, informasi , peraturan atau instruksi dalam bekerja,
biasanya dilakukan oleh atasan kepaa bawahan mengenai pekerjaan yang

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 6


harus dilakukan oleh bawahan agar terbina kerjasama yang baik dalam
pencapaian tujuan kantor. Komunikasi yang baik harus menimbulkan efek
atau memberi hasil sesuai tujuan yaitu perubahan perilaku kepada komunikan
atau setidak-tidaknya orang dapat mengerti, memahami informasi yang
disampaikan baik secara langsung tanpa maupun secara tidak langsung
dengan menggunakan media.

Komponen Komunikasi dalam Manajemen


Dalam Manajemen, terdiri atas beberapa komponen komunikasi diantaranya
adalah:
1. Lingkungan Komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki 3 (tiga)
dimensi, diantaranya sebagai berikut.
a. Fisik adalah ruang dimana komunikasi berlangsung nyata atau
berwujud
b. Sosial-psikologis, misalnya tata hubungan status di antara pihak yang
terlibat, peran yang dijalankan orang, dan aturan budaya masyarakat
dimana orang-orang berkomunikasi. Lingkungan atau konteks
mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau
informalitas, serius atau senda gurau.
c. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, ataupun
sejarah di mana komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi, masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.
2. Sumber-Penerima
Istilah sumber (komunikator)-penerima (komunikan) sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan untuk enegaskan bahwa setiap orang yang terlibat
dalam komunikasi adalah sumber (pembicara) sekaligus penerima
(pendengar yang berinisiatif untuk berkomunikasi). Anda mengirimkan
pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh.
Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan
sebagainya. Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda
memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendpatkan
dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya).

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 7


3. Encoding-Decoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan
pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding
ketika anda menyerap isyarat-isyarat non verbal, anda menjalankan fungsi
penerima atau penyandian, atau proses menguras pikiran). Dengan
menuangkan gagasan- gagasan ke dalam gelombang suara atau ke atas
selembar kertas. Maka gagasan-gagasan tersebut diartikan ke dalam kode
tertentu (lambang)
4. Kompetensi komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi secara efektif. Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti
pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi. Pengetahuan
tentang tata-cara perilaku non verbal (misalnya kepatutan sentuhan,
suara yang keras, kedekatan fisik) merupakan bagian dari kompetensi.
5. Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk, yaitu
mengirimkandan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi
tertentu (seperangkat lambang bermakna) dari panca indra. Walaupun
menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini
bukanlah satu-satunya jenis pesan. Hal lainnya dapat berkomunikasi
secara nonverbal (tanpa kata atau isyarat, gerak dan mimik)
6. Saluran
Saluran komunikasi adalah seluruh media yang dilalui pesan dari
komunikator kepada komunikan.
7. Umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balikke sumbernya.
Disampaikan umpan balik dapat berasal dari anda sensiri tersampaikan
atau dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk,
seperti kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala,
tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan
balik.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 8


8. Gangguan
Ganggusn (noise) adalah gangguan tak terancang/situasional dalam
komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan ini dapat berupa
gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang
sudah ada dikepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna)
9. Pola Aliran Informasi Komunikasi Organisasi
Dalam kaitannya denganpenyebaran informasi, jaringan kounikasi
merupakan saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan atau
informasi antara sejumlah orang, baik di antara dua orang atau lebih
(maupun antara keseluruhan orang dalam organisasi (Suranto 2005)

B. Komunikasi dalam Administrasi perkantoran


Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa komunikasi akan berjalan
efektif jika dilakukukan sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi. Komunikasi
dalam administrasi perkantoran pun sama halnya bahwa komunikator perlu
memiliki prinsip-prinsip komunikasi sehingga tujuan dari komunikator dapat
berjalan secara efektif. Komunikasi dalam perkantoran memberikan
kemudahan kepada perseorangan dalam bertukar peranan sebagai sumber
dan penerima.
Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai komunikasi kantor. Komunikasi
memiliki peranan yang penting dalam kantor. Administrasi perkantoran
hampir setiap saat melakukan aktivitas komunikasi. Komunikasi yang
berlangsung dalam kantor biasanya berupa komunikasi intern dan komunikasi
ekstern. Selain itu, komunikasi dalam kantor juga dapat berbentuk komunikasi
vertikal, horizontal, dan diagonal yang dimaksud yaitu adanya komunikasi
yang dilakukan di lingkungan kantor. Semua personil kantor melakukan
komunikasi baik formal, informal maupun non formal. Selain adanya komando
yang diberikan oleh atasan, komunikasi juga berfungsi sebagai alat untuk
berkoordinasi, bekerja sama, adanya pemberian informasi dan masih banyak
lagi.
Keberhasilan komunikasi yang dilaksanakan dalam kantor tidak akan
tercapai dengan baik jika tidak ada usaha-usaha untuk mencapai komunikasi
yang efektif. Dalam usaha mencapai komunikasi yang efektif ini terdapat

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 9


faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Scot M. Cultip dan Allen H.
Center (dalam I.G. Wursanto, 1987), mengemukakan faktor-faktor yang
menyebabkan komunikasi efektif. Faktor-faktor tersebut terdiri atas tujuh
faktor sehingga disebut dengan the seven c’s communication, yaitu sebagai
berikut:
1. Credibility (kepercayaan)
Dalam komunikasi antara komunikator dengan komunikan harus saling
mempercayai. Kalau tidak ada unsur saling mempercayai, komunikasi tidak
akan berhasil atau menghambat komunikasi.
2. Context (perhubungan pertalian)
Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi
lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung. Misalnya situasi atau
keadaan yang sedang kacau komunikasi akan terhambat sehingga
komunikasi tidak berhasil.
3. Content (kepuasan)
Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa kepuasan, antara kedua belah
pihak. Kepuasan ini akan tercapai apabila si berita dapat dimengerti oleh
pihak komunikan dan sebaliknya pihak komunikan mau memberikan reaksi
atau respons kepada pihak komunikator.
4. Clarity (kejelasan)
Kejelasan yang dimaksud adalah kejelasan yang meliputi akan kejelasan isi
berita, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan istilah-istilah
yang dipergunakan dalam pengoperan lambang-lambang.
5. Capability and Consistency (kesinambungan dan konsistensi)
Komunikasi harus dilakukan terus menerus dan informasi yang
disampaikan jangan bertentangan dengan informasi yang terdahulu.
6. Capability of Audience (kemampuan pihak penerima berita)
Pengirim berita harus disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan
pihak penerima berita. Janganlah mempergunakan istilah-istilah yang
kemungkinan tidak dimengerti oleh pihak penerima berita.
7. Channels of distribution (saluran pengiriman berita)

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 10


Agar komunikasi berhasil, hendaknya dipakai saluran-saluran
komunikasi yang sudah biasa dipergunakan dan sudah dikenal oleh
umum.Saluran komunikasi yang sering dipergunakan, bisa melalui
radio, televisi dan telepon.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak bentuk
dan model dari komunikasi yang dapat dilakukan di kantor. Komunikasi
memiliki peranan penting terhadap administrasi perkantoran. Tanpa
adanya komunikasi, aktivitas kantor tidak akan berjalan. Komunikasi
dalam administrasi perkantoran akan berjalan dengan efektif jika mampu
melaksanakan komunikasi dengan prinsip-prinsip komunikasi dan
memperhatikan penyebab terjadinya komunikais efektif yang telah
dijelaskan diatas.
Komunikasi biasanya terjadi secara terencana dan
berkesinambungan. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan
timbal balik yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Proses Komunikasi Menurut Berlo


(1960)

1. Pengirim mempunyai ide dan berkeinginan untuk


membaginya;

2. Pengirim menyandikan ide dengan memutuskan bentuk pesan (tulisan,


ekspresi wajah, isyarat gerak), panjang, organisasi, nada, dan tipe yang
semuanya tergantung pada ide audiens, pembawaan diri maupun mood
pengiriman‟

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 11


3. Pengirim mengirimkan pesan dengan memilih jalur komunikasi (verbal atau
nonverbal, bicara atau tertulis) dan media (telepon, surat, memo, e-mail,
laporan, atau face to face yang tergantung pada pesan, lokasi audiens,
kebutuhan akan kecepatan diterima, dan formalitas yang dibutuhkan.
4. Penerima mendapatkan pesan. Agar komunikasi terjadi, penerima harus
mendapatkan pesan. Jika kita mengirimkan surat, penerima harus
menerima suratnya terlebih dahulu dan lain sebagainya.
5. Penerima menguraikan pesan, dengan memahami pesan yang
disampaikan dan menyimpannya dipikirannya. Jika mereka telah
memahami dengan benar pesan yang disampaikan, dengan arti yang sma
sesuai dengan yang dimaksud pengirim.
6. Penerima memberikan feedback yang memungkinkan pengirim
mengevaluasi efektivitas dari pesan (komunikasi yang telah dilakukan. Jika
mereka belum mengerti, kita harus menjelaskan hingga mengerti).
Ciri-ciri pesan yang Efeketif :
 Menyediakan informasi yang praktis, dengan menerangkan bagaimana
mengerjakan sesuatu, menjelaskan mengapa perubahan dilakukan,
memberikan solusi terhadap masalah, mendiskusikan status sebuah
proyek, dan lain-lain;
 Memberikan fakta dibandingkan kesan, dengan menggunakan bahasa
yang konkret dan menjelaskan secara detail yang dimaksud. Informasi
harus jelas, meyakinkan
Dalam komunikasi perkantoran, terdapat 2 jenis komunikasi yakni:
a. Komunikasi tertulis
Komunikasi perkantoran pada umumnya bersifat resmi. Pesan dapat
dikomunikasikan secara lisan atau tertulis. Pesan-pesan penting biasanya
dikomunikasikan dengan dokumen tertulis. Dokumen tertulis dapat ditulis
dengan tangan, diketik dengan mesin ketik manual atau elektronik, dicetak
dalam bentuk print-out, atau menggunakan email. Penulisan dokumen
dengan tangan hamper tidak memerlukan teknologi sebagai alat bantu.
Saat ini, hampir setiap perusahaan telah menyediakan berbagai alat bantu

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 12


berupa hardware dan software computer untuk melakukan komunikasi
bisnis tertulis.
b. Komunikasi lisan
Sebagaimana telah diuraikan bahwa banyak orang pada umumnya
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi secara lisan.
Dalam komunikasi lisam, pesan dikirim melalui suara dengan atau
tanpa alat bantu. Contoh komunikasi lisan adalah bercakap-cakap secara
langsung, berpidato, bercakap-cakap melalui telepon, mendengarkan
ceramah, menonton televisi, atau mendengarkan radio.

C. Pentingnya Komunikasi dalam Kantor

Seorang pimpinan kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif


dengan semua pegawai kantor baik secara horisontal maupun vertikal atau
secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni
menyampaian dan penerimaan berita, akan berjalan dengan baik bila dalam
kantor itu terdapat komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif
akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat
penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi ara peawai kantor.
Berdasarkan hasil suatu penelitian, diketahui bahwa antara 75%
sampai 90% dari waktu kerja kita, kita pergunakan untuk berkomunikasi, 5%
dipergunakan untuk menulis, 10% dipergunakan untuk membaca, 35%
dipergunakan untuk berbicara, dan 50% dipergunakan untuk mendengarkan
Dalam setiap kegiatan, kita berkomunikasi dengan pihak
yang berkepentingan. Kegiatan kantor tidak terlepas dari tulis-menulis,
membaca, berbicara dan mendengarkan. Semua kegiatan itu
mengandung informasi atau keterangan yang mengandung arti dan
kegunaan bagi kepentingan kantor. Oleh karena itu, komunikasi kantor
atau tata hubungan kantor ialah suatu penyampaian informasi atau
keterangan-keterangan yang mengandung arti dalam bidang kegiatan kantor
atau dalam bidang ketatausahaan. Komunikasi sangat penting dalam
rangka meningkatkan kelancaran kantor. Pentingnya komunikasi kantor
dapat dilihat dalam hal-hal berikut.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 13


1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:

a. Para bawahan dengan atasan/pimpinan


b. Bawahan dengan bawahan
c. Atasan dengan atasan
d. Pegawai dengan kantor/instansi yang bersangkutan
2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai
3. Meningkatkan moral dan disiplin yang tinggi para pegawai
4. Dengan mengadakan komunikasi semua jajaran pimpinan dapat
mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan
berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
5. Dengan komunikasi semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan,
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, yang telah ditetapkan oleh
pimpinan
6. Dengan komunikasi, semua informasi, keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengan cepat diperoleh.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai
8. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan saling
menghargai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
9. Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.
10. Semuanya itu akhirnya akan meningkatkan semangat korps atau esprit de
corps di kalangan para pegawai
11. Komunikasi merupakan suatu cara untuk memperoleh keterangan yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Fungsi ini antara lain dapat
dipenuhi dengan cara latihan secara periodik, buku-buku pedoman,
coaching setip hari, perintah-perintah
12. Komunikasi adalah suatu cara untuk menjelaskan persepsi-
persepsi/penglihatan-penglihatan dan hal-hal yang diharapkan dari suatu
tanggung jawab
13. Komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke arah cara
berpikir kreatif
14. Komunikasi adalah pekerjaan kantor, baik formal maupun informal, tidak
saja hanya merupakan benteng terhadap desas-desus intern, tetapi juga

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 14


merupakan pemisah yang melindungi anggota berita-berita yang
behubungan dengan pekerjaan yang datangnya dari luar.
15. Komunikasi penting bagi suatu organisasi perusahaan sebab merupakan
salah satu alat yang utama bagi anggota organisasi untuk bekerja sama
16. Komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat dikomunikasikan
kepada pejabat lain, keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai.
Kenyataaan, tanpa proses komunikasi yang terus-menerus keputusan tidak
dapat dibuat pada instansi pertama
17. Komunikasi memberikan pengertian sebagian dari suatu bagian tujuan.
Arus informasi dari pejabat-pejabat bawahan, penting dalam
memungkinkan pemimpin tertinggi untuk mengetahui apakah kemunikasi
telah dilaksanakan

D. Soal Latihan :
1. Komunikasi mempunyai beberapa pengertian, jelaskan salah satu
pengertian komunikasi!
2. Sebutkan komponen komunikasi dalam manajemen perkantoran.
3. Sebutkan faktor-faktor yang enyebabkan komunikasi efektif dalam
administrasi perkantoran.

E. Rangkuman :
Komunikasi merupakan faktor yang strategis dalam menunjang
pencapaian tujuan suatu organisasi. Salah satunya adalah komunikasi
adminstrasi perkantoran yang merupakan proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dengan menggunakan
bahasa tertentu, yang terjadi pada suatu kantor.
Komunikasi administrasi perkantoran terdiri atas komunikasi vertikal,
komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal. Komunikasi dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien melalui pembagian macam-macam media
komunkasi yang merupakan suatu cara untuk mempelajari media komunikasi
administrasi perkantoran dalam perencanaan penggunaannya. Agar setiap
komunikasi berlangsung efektif, maka dalam komunikasi harus
memperhatikan faktor-faktor determinan efektifitas komunikasi.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 15


BAB III

TEKNIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan mampu


memahami teknik komunikasi interpersonal dalam administrasi
perkantoran.

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Salah satu aktifitas yang menonjol dalam kehidupan sehari-hari khusunya


dalam perkantoran adalah komunikasi interpersonal. Bentuknya bermacam-
macam, misalnya sekedar bertegur sapa, bertukar pikiran, diskusi, koordinasi
lobi, negosiasi, onseling, wawancara, debat dan sebagainya. Oleh karena
komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dominan, maka sudah
saatnya kita memahami lebih cermat prinsip dan teori yang terkait, sehingga
kita memiliki kecakapan komunikasi yang lebih baik dalam suasana hubungan
interpersonal yang kondusif dan harmonis dalam perkantoran
Istilah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, sering kita
mendengar atau membaca istilah tersebut. Pemahaman masyarakat luas
mengenai komunikasi, justru lebih mengesankan kepada pengertian
komunikasi interpersonal.
Menurut Mulyana (2000), komunikasi interpersonal diartikan sebagai
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun non verbal.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan
dari seseorang kepada orang lain atau pihak lain. Berdasarkan pemahaman ini
komunikasi dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus
membawa hasil di antara orang-orang yang berkmunikasi. Komunikasi
interpersonal bertujuan agar informasi atau pesan dapat tersampaikan dan
hubungan di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh arena itu

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 16


setiap orang apapun tujuan mereka, dituntut memiliki ketrampilan komunikasi
interpersonal agar mereka dapat berbagi informasi dan menjalin kerjasama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Komunikasi interpersonal telah melingkupi aspek kehidupan yang luas
jangkauannya. Bersamaan dengan itu seorang staf dan pimpinannya dalam
administrasi perkantoran dapat engolah semua informasi untuk kemudian
tampil bicara secara aktif dengan siapa saja ia berkomunikasi secara
interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan kekuatan utama dalam
membentuk engertian dan pemahaman di antara orang-orang. Komunikasi
interpersonal membina percakapan, koordinasi dan kerjasama orang-orang
agar produktif, dinamis dan inovatif sekaligus menghubugkan tujuan-tujuan
organisasi dengan tingkat partisipasi anggota dan dinamika kemajuan
masyarakat.

B. Masalah Hubungan Interpersonal


Dalam komunikasi interpersonal, masalah kesamaan dan ketidaksamaan
seringkali menjadi sorotan. Tidak semua hubungan dalam komunikasi
interpersonal harus diarahkan agar menjadi akrab dan keputusan rasional
dapat dibuat. Perspektif dalam masalah hubungan interpersonal, dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Hubungan muncul bukan karena keinginan terjalinnya hubungan tetapi
lebih disebabkan oleh sesuatu yang tumbuh dalam pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan bersama. Sehingga bentuk suatu hubungan seringkali tidak
sebagai sesuatu yang dibutuhkan untuk kebaikan hubungan.
2. Tuntutan keadaan seringkali mengatur dugaan dan persepsi, membentuk
harapan mengenai suatu hubungan dan membentuk cara
pengungkapannya.
3. Banyak hubungan yang berlangsung lama dibatasi oleh suatu konteks
khusus atau rentang konteks dan tidak mengakibatkan peningkatan
keakraban.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 17


4. Meskipun derajat kepuasan yang diperoleh dari hubungan dan cara
hubungan itu berkembang akan didasarkan atas penilaian implisit tentang
orang lain, penilaian berubah mengikuti konteks dan sifat hubungan itu.
Hubungan interpersonal berlangsung dalam beberapa tahapan, mulai
tahap interaksi awal sampai tahap pemutusan (dissolution). Pertemanan
sesorang yang akrab tidak begitu saja terjadi setelah adanya pertemuan, untuk
menumbuhkan keakraban dilakukan secara bertahap. Terdapat lima tahapan
yang dapat menjadi dasar dalam menjalin hubungan. Kelima tahapan itu
adalah kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan dan pemutusan.
Perlu kita pahami bahwa komunikasi interpersonal melibatkan pesan
verbal dan non verbal serta kombinasi dari keduanya. Biasanya perilaku
keduanya saling memperkuat atau slaing mendukung, meskipun tidak jarang
terjadi adanya suatu pesan yang kontradiktif , oleh karena itu ada beberapa
pernyataan yang perlu diperhatikan, dikemukakan oleh Devito (1992)
mengenai komunikasi interpersonal, yaitu :
a. Komunikasi interpersonal melibatkan proses penyesuaian. Pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi interpersonal sesuangguhnya menggunakan
sistem isyarat/simbol yang menuntut penyesuaian.
b. Komunikasi interpersonal memiliki dimensi isi dan hubungan. Setiap
komunikasi interpersonal selalu merujuk pada apa yang dikomunikasikan
dan bagaimana hubungan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
c. Komunikasi interpersonal mendorong terjadinya kesamaan atau
perbedaan pola-pola perilaku dan hubungan di antara pihak-pihak yang
berkomunikasi menjadi dasr untuk menggambarkan kesamaan atau
perbedaan tersebut.
d. Komunikasi interpersonal merupakan serangkaian peristiwa yang
kontinyu tetapi juga terdapat segmentasi interaksi atau jeda-jeda komunikasi
sebagai sebab atau stimulus dan lainnya.
C. Prinsip Kerjasama dan Komunikasi Interpersonal
Dalam perkembangan hubungan kerjasama yang makin efektif dan
meluas, konteks komunikasi interpersonal seseorang menjadi mikrokosmos

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 18


bagi semua kelompok yang lebih besar. Konteks komunikasi interpersonal,
khususnya dalam bentuk diad (dua orang) selalu melibatkan tingkat intra
personal. Tingkatan dan konteks komunikasi ini mewakili satuan terkecil
interaksi manusia sebelum beranjak ke dalam tingkatan dan jangkauan
komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi publik, komunikasi
massa dan komunikasi antar budaya. Komunikasi interpersonal dapat
mencakup semua jenis hubungan manusia mulai dari hubungan yang paling
singkat, sederhana dan biasa, yang biasanya sering diwarnai oleh kesan
pertama, hingga hubungan yangp aling mendalam dan relatif permanen. Peran
seorang staf, administrator maupun manajer dalam administrasi perkantoran
akan bertumpu pada kemampuan komunikasi interpersonal sebelum konteks
dan jangkauan kerjasamanya dibangun secara luas dan bermanfaat.
Organisasi sebagai sistem kerja sama tentu mengandung bagian-
bagian dan hubungan-hubungan. Hubungan diantara bagian-bagian itu harus
diatur dengan sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pertama-tama hendaknya ditetapkan macam-macam hubungan-hubungan
kerja yang perlu diadakan. Segenap hubungan itu harus dipolakan menjadi
saluran yang jelas, pasti, dan diketahui. Dengan adanya saluran hubungan
yang disusun sebaik-baiknya oleh pihak pimpinan dan di pahami oleh semua
anggota, maka suatu kerjasama dapat berjalan dan koordinasi berlangsung
secara memuaskan. Saluran hubungan merupakan urat nadi suatu organisasi.
Segenap hubungan dalam organisasi itu yang berwujud penyampaian ide-ide
dari satu pihak kepada pihak lain telah lazim disebut tatahubungan atau
administrative communication.
Tata hubungan atau relasi dapat dibagi menjadi beberapa definisi
mengenai tatahubungan, yaitu:
1. Menurut Charles E. Redfield

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 19


Tata hubungan dapat dipandang sebaik-baiknya sebagai suatu bentuk
komunikasi sosial atau antar-manusia dimana terdapat lima unsur yaitu, (1)
seorang pemberi informasi (seorang pembicara, pengirim, penyiar), (2) yang
menyampaikan (berkata, mengirim, menyiarkan), (3) informasi (perintah,
laporan, saran) pada, (4) penerima informasi (pihak yang dikirimi, penjawab,
atau hadirin) untuk mempengaruhi perilaku dari si penerima itu sebagaimana
tampak dalam (5) tanggapannya (jawaban, reaksi).
2. Menurut William G. Scott dalam bukunya Human Relations in Management
Tatahubungan adalah suatu proses yang mencakup penyampaian dan
penyalinan yang cermat dari ide-ide dengan maksud untuk menimbulkan
tindakan-tindakan yang akan mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Jadi tatahubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyampaiakan informasi dari seseorang kepada orang lain dalam rangka
usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada prinsipnya, organisasi adalah lembaga yang dibentuk melalui
proses komunikasi. Hal ini disebabkan, setiap organisasi mempunyai tujuan.
Untuk mencapainya diperlukan koordinasi, kerjasama, saling koreksi, saling
melengkapi di antara berbagai unit kerja maupun diantara para anggota dari
berbagai seksi atau divisi. Aktivitas komunikasi di dalamnya, dapat dibedakan
menjadi:
1. Komunikasi formal dan non-formal
Komunikasi formal ialah proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan
saluran-saluran formal yang tersedia di dalam organisasi perkantoran. Saluran
formal disini tidak lain adalah saluran birokrasi yang telah tersusun secara
hierarakis sesuai dengan struktur organisasi di kantor tersebut. Pada
umumnya komunikasi formal memiliki ciri-ciri:
a. Arus komunikasi ke bawah lebih banyak daripada arus komunikasi ke atas.
b. Tujuan dilaksanakannya komunikasi terkait dengan kepentingan dinas atau
kepentingan manajemen.
c. Cara penyampaian pesan dalam komunikasi formal lebih banyak tertulis
daripada lisan.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 20


d. Lebih sering disampaikan dalam pertemuan atau rapat resmi daripada
disampaikan secara interpersonal.
e. Pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi formal senantiasa terkait
dengan jabatan dalam organisasi tersebut.
Komunikasi non-formal ialah proses penyampaian dan penerimaan
pesan yang berlangsung secara tidak resmi dan tidak terikat saluaran-
saluran birokrasi formal yang tersedia di dalam organisasi perkantoran.
Sehingga penanganannya juga dilakukan secara tidak resmi. Tidak terikat
secara kaku dengan pertimbangan protokoler dan birokrasi. Pada umumnya
komunikasi non-formal mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
a. Komunikasi non-formal biasanya muncul karena saluran formal yang
tersedia terhambat atau tidak apat dimanfaatkan dengan baik.
b. Digunakan untuk mengisis kebutuhan komunikasi yang tidak tersampaikan
oleh komunikasi formal
c. Lebih banyak berupa komunikasi lisan
d. Penyebaran pesan sulit untuk dikendalikan
e. Sengaja dipilih untuk menentang kekakuan sistem birokrasi di organisasi
perkantoran
f. Dapat dipergunakan oleh staf untuk menyampaikan usul dari bawah yang
tidak tersalur melalui saluran formal.
2.Tata Hubungan Ke Dalam

Sebagian besar kegiatan dari kantor dalam suatu organisasi terdiri dari
mengadakan hubungan-hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun dengan
pihak luar. Tata hubungan kantor ke dalam, dapat dibedakan dalam dua
macam yaitu:

1. Hubungan Tegak (vertikal) : ialah proses menyampaikan suatu warta dari


pihak pimpinan pada pegawai (vertikal ke bawah) maupun dari pihak
bawahan kepada pimpinan (vertikal ke atas)
2. Hubungan datar (horizontal) : ialah hubungan diantara para pejabat atau
satuan pada tingkat jenjang organisasi yang kurang lebih sederajat.

Pada pokonya, hubungan vertikal ke bawah berwujud perintah dan petunjuk.


Perintah-perintah tersebut dapat diberikan secara lisan maupun tertulis.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 21


Perintah yang diberikan secara lisan akan membuat pimpinan dan
bawahannya lebih saling mengenal. Namun perintah lisan tidak selalu tepat
digunakan. Pada umumnya perintah lisan hanya baik dipergunakan apabila:

1. Apabila yang diperintahkan tersebut merupakan tugas sederhana


2. Bawahan yang diperintah tersebut pernah menjalankannya
3. Perintah tersebut akan selesai dalam waktu yang singkat
4. Kekeliruan yang mungkin terjadi tidak mempunyai akibat besar
5. Pejabat yang memberi perintah berada di dekat bawahannya dan sewaktu-
waktu dapat memeriksa pelaksanaan perintah tersebut
6. Dalam keadaan darurat sehingga tidak ada waktu untuk membuat perintah
tertulis.

Untuk tugas yang sulit atau yang membutuhkan ketelitian besar lebih tepat
menggunakan perintah tertulis. Pada umumnya, hal-hal yang berikut
mengharuskan suatu perintah tertulis:

1. Tugas yang diperintahkan akan berlangsung dari satu bagian ke bagian


yang lain
2. Tugas itu sifatnya ruwet dan terperinci
3. Bawahan yang diberi perintah tersebut harus mengerjakannya di tempat
lain
4. Pegawai yang bersagkutan telah berulang kali gagal melaksanakan
perintah yang diberikan secara lisan
5. Tugas itu harus dilanjutkan oleh pegawai-pegawai yang bertugas pada
kesempatan berikutnya
6. Perintah tersebut harus berjalan dari pucuk pimpinan ke bawah dengan
melalui berbagai tingkat jenjang organisasi
7. Seorang pekerja tertentu harus memikul tanggungjawab atas apa yang
diperintahkan
8. Kekeliruan yang mungkin terjadi mempunyai akibat besar

Selain memberikan perintah, pimpinan harus dapat mengusahakan agar para


pegawainya bekerjasama sebaik-baiknnya. Demikian pula untuk memecahkan
masalah organisasi yangn telah atau mungkin akan timbul pimpinan harus
membuat keputusan-keputusan atau mempunyai suatu sikap tertentu.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 22


Tanggungjawab ini biasanya dilakukan dengan memberikan petunjuk- petunjuk
kepada para bawahan, baik secara lisan maupun tertulis. Hubungan vertikal ke
atas sebagian besar terwujud dalam bentuk laporan-laporan. Laporan-laporan
tersebut dapat disampaikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Ada enam asas
untuk membuat laporan tertulis yang baik, yaitu:

1. Kejelasan (clarity). Setiap laporan yang baik memiliki kejelasan, yaitu


ditulis secara ringkas dengan gaya bahasa yang baik dan mudah baik.
2. Ketetapan (consistency). Suatu laporan yang baik harus tetap
memperbincangkan bidang permasalahan yang ditentukan dan tidak
menyimpang pada persoalan yang lain. Juga istilah-istilah dan pengertian-
pengertian yang telah dipakai tidak berubah-ubah sepanjang laporan
tersebut.
3. Kelengkapan (adequacy). Sesuatu laporan yang baik harus lengkap dalam
semua segi yang perlu di sampaikan, tidak ada bagian-bagian penting yang
terlewatkan.
4. Ketetapan waktu (timelines), Laporan yang baik hendaknya disampaiakn
pada waktunya. Juga data dan penafsiran yang disajikan haruslah sesuai
dengan keadaan saat ini.
5. Kemungkinan penyelarasan (adaptability), Laporan yang baik mengakui
kemungkinan timbunya pandangan-pandangan yang berlainan terhadap
permasalahan yang dilaporkan tersebut dengan menyajikan data-data yang
diperlukan.
6. Minat (interest), Laporan yang baik hendaknya bersih dari perkataan-
perketaan yang tak berguna sehingga dapat menimbulkan minat dan
mempertahankan perhatian dari pembacanya.

D. Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian komunikasi interpersonal yang anda ketahui!
2. Sebutkan 3 masalah dalam hubungan interpersonal!

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 23


3. Aktivitas komunikasi dalam proses koordinasi, kerjasama diantara berbagai
unit kerja dapa dibedakan menjadi beberapa aktivitas, sebutkan dan
jelaskan aktivitas tersebut!

E. Rangkuman
Komunikasi merupakan interpersonal atau komunikasi antarpribadi,
merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/pihak lain. Menurut pemahaman tersebut komunikasi dikaitkan dengan
pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara
orang-orang yang berkomunikasi.
Komunikasi interpersonal telah melingkupi aspek kehidupan yang luas
dan dapat meluas jangkauannya. Dalam perkembangan hubungan kerjasama
yang makin efektif dan meluas, konteks komunikasi interpersonal
seseorang menjadi mikrokosmos bagi semua kelompok yang lebih besar.
Seorang staf peranannya sebagai administrator dalam perkantoran akan
bertumpu pada kemampuan komunikasi interpersonal sebelum konteks dan
jangkauan kerjasamanya dibangun secara luas dan bermanfaat

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 24


BAB IV
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
ADMINISTRASI PERKANTORAN

Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan mampu


menjelaskan teknologi komunikasi dalam administrasi
perkantoran.

Informasi dan komunikasi pada perkantoran modern biasanya berbasis


information technology (IT) dimana penggunaan internet dikalangan pemerintah
sudah mencapai perluasan daerah terkecil. Manfaat dari teknologi informasi yang
berbasis internet diantaranya adalah dapat saling bertukar informasi walaupun
dalam jarak jangkauan yang sangat jauh; dapat mengetahui perkembangan terkini
yang berhubungan erat dengan masalah-masalah substansi organisasi;
mengambil langsung informasi yang kita butuhkan; dapat melakukan
teleconference (komunikasi langsung jarak jauh) antara pengguna.

A. Pengertian Teknologi Komunikasi dan Informasi

Dalam administrasi perkantoran yang berbasis teknologi informasi, terdapat


empat peran yang terkait erat yaitu terdiri dari Teknologi, manajemen,
informasi dan telekomunikasi yang dapat diselenggarakan dengan baik untuk
mempercepat dan mempermudah pekerjaan kantor dalam konteks manajemen
modern. Maka, dengan mengaplikasikan teknologi informasi dan
telekomunikasi dengan mengakses intranet dan internet maka pekerjaan
kantor dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini luar biasa


pesat. Berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, hubungan
antarnegara, antar organisasi, dan antarindividu, terasa seperti tidak berjarak.
Pada masa ini, semua orang dapat berkomunikasi dimana saja, kapan saja
baik yang berada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat dan

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 25


biaya yang semakin murah. Sebagai contoh saat ini kepemilikan telepon
genggam dan komputer semakin meluas dan peranannya semakin penting.
Perkantoran modern saat ini semakin mendekati situasi dimana penggunaan
kertas makin berkurang dan kemungkinan besar korespondensi kantor tidak
lagi menggunakan kertas.

Teknologi komunikasi dalam perkantoran adalah proses mengirim atau


menerima suatu gagasan dari seseorang kepada orang lain yang saling
berhubungan dengan menggunakan alat yang memudahkan pemimpin bahkan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi modern, alat-alat komunikasi beraneka-


ragam, sarana komunikasi semakin canggih yang kita kenal dengan
telekomunikasi (telecommunication) berasal dari kata tele artinya pemindahan
jarak jauh dan communication yang berarti hubungan. Dalam pengertian yang
sederhana, telekomunikasi adalah cara penyampaian informasi jarak jauh
melalui kabel/kawat listrik atau melalui gelombang radio. Telekomunikasi yang
sudah cukup tua contohnya adalah telepon dan telegram. Dengan hadirnya
teknologi informasi, maka telekomunikasi makin dipermudah dan dipercepat.
Informasi tidak saja dapat dikirimkan dalam bentuk kata-kata dan sandi-sandi
seperti halnya kita lakukan melalui telepon dan telegram, tetapi dapat
dikirimkan dalam bentuk tulisan, angka, maupun gambar. Berkat kemajuan
teknologi informasi tersebut, sekarang jenis komunikasi yang termasuk ke
dalam telekomunikasi makin bertambah jumlahnya.

Sedangkan pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang


digunakan untuk mengelola data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun dan menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara.
Teknologi ini menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis dan pemerintahan, sekaligus sebagai saah satu informasi yang strtegis
dalam pengambilan keputusan. E-government merupakan salah satu teknologi

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 26


informasi yang digunakan oleh pemerintah, dengan menggunakan internet dan
intranet, yang memiliki kemampuan menjembatani keperluan penduduk,
kalangan pebisnis, dan kegiatan kepemerintahan lainnya. Pada intinya
penggunaan teknologi informasi e-government dapat meningkatkan hubungan
antar pemerintah dengan pihak-pihak lain dalam bentuk hubungan yang baru
seperti G to C (government to citizen), G to B (government to Business), dan G
to G (government to government). Dengan kemajuan teknologi informasi, maka
teknologi komunikasi makin dipermudah dan dipercepat. Teknologi tidak hanya
mengubah cara berkomunikasi, tetapi juga mengubah cara kerja.

B. Macam-Macam Teknologi Komunikasi Administrasi perkantoran


Dengan berkembangnya teknologi informasi, secara tidak langsung akan
menunjang perkembangaan teknologi komunikasi dimana proses komunikasi
dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan paling mutakhir dari
telekomunikasi salah satunya adalah teleconference yaitu melaksanakan
konferensi dengan sistem jarak jauh. Selain itu macam teknologi komunikasi
yang digunakan dalam administrasi perkantoran berbasis teknologi informasi
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Teleprinter, yaitu suatu alat atau pesawat dalam sistem telekomunikasi
yang pelayanannya dengan cara mengetik informasi. Pesan dikirim melalui
kabel telegraph atau gelombang radio. Pesan tersebut direproduksi oleh
mesin yang sejenis yang ada di pihak penerima sehingga pesan itu dapat
dibaca.
2. Teleks, ( teleprinter exchange ) yaitu pesawat teleprinter yang medianya
dihubungkan melalui perusahaan komunikasi misalnya Telkom, baik
saluran domestik maupun saluran internasional. Teleprinter yang
digabungkan dengan jaringan teleks dapat dibiarkan hidup tanpa ditunggui
sepanjang siang dan malam. Pesan yang masuk akan dicetak secara
otomatis. Pelayanan demikian sangat penting untuk komunikasi
internasional di antara zone waktu yang berbeda.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 27


3. Faksimile, yaitu pesawat yang dapat digunakan untuk mengirim informasi
tertulis maupun bergambar. Pesan dikirim melalui saluran telepon atau
gelombang radio. Untuk keperluan penerimaan informasi, pesawat
dilengkapi dengan kertas fotografis. Informasi yang akan dikirim (misalnya
sepucuk surat) dimasukkan ke tempat surat dalam pesawat telepon, dan
pada saat yang sama pengirim mengadakan kontak melalui telepon.
Selanjutnya informasi oleh pesawat dikirim ke pesawat yang dituju. Sinyal-
sinyal tersebut oleh pesawat penerima diubah menjadi cahaya-cahaya
yang jatuh pada kertas fotografis, sehingga menghasilkan salinan faksimile.
Dengan perkembangan teknologi, sekarang faksimile tidak perlu lagi
melalui pesawat telepon, tetapi mempunyai kode/nomor tersendiri,
sehingga pada waktu mengirim informasi dapat langsung menekan nomor
pesawat faksimile yang dituju. Seperti halnya pesawat teleks, pesawat
faksimile sekarang dapat dibiarkan hidup sehingga pesan yang datangnya
kapanpun dapat dilayani dengan baik oleh pesawat tersebut.
4. Telefoto, yaitu foto yang diambil melalui gelombang pemancar jarak jauh.
5. Telecopier, yaitu alat untuk mengirimkan atau menerima rekaman kopi
dalam jarak jauh baik melalui saluran telepon (suara), radio atau melalui
sistem elektromagnetik lainnya.
6. Videoteks, yaitu pesawat yang dapat melayani informasi teks pada layar TV
(yang sudah dimodifikasi). Ada dua jenis pesawat yang termasuk ke dalam
video teks yaitu teleteks dan viewdata:
a. Teleteks yaitu sistem informasi untuk pengiriman data yang
menggabungkan penggunaan komputer yang menyediakan data,
gelombang aerial, dan pesawat TV (yang sudah dimodifikasi). Teleteks
biasanya digunakan untuk meminta data/informasi dari pusat data.
Peralatan teleteks terdiri dari bantalan tombol teleteks yang gunanya
untuk minta data ke pusat data, dan TV yang sudah dimodifikasi.
Apabila seseorang membutuhkan data, ia harus minta kepada pusat
data dengan cara menekan tombol teleteks. Ada dua macam tombol,
yaitu untuk minta teks saja atau minta teks beserta gambarnya
(grafiknya). Biasanya yang jadi pusat data adalah perusahaan

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 28


pemancar TV yang bersangkutan. Atas permintaan tersebut, pusat data
mengirimkan data/informasi dimaksud melalui gelombang aerial ke
pesawat TV orang yang meminta data. Sinyal tersebut diterima oleh
pesawat TV dan diperagakan pada layar TV. Perlu diketahui bahwa
sinyal teleteks hanya satu arah, jadi orang yang meminta data hanya
bisa menerima, ia tidak bisa mengirim ke pusat data.
b. View data adalah pesawat yang prinsipnya sama dengan pesawat
teleteks, yaitu biasa digunakan untuk minta data dari pusat data.
Bedanya yaitu bahwa permintaan dan pengiriman data melalui saluran
telepon bukan melalui gelombang aerial dan menggunakan kata-kata
sandi yang sudah ditentukan oleh pusat data. Bila pemakai
membutuhkan data, maka dengan menggunakan kata-kata sandi ia
minta kepada pusat data. Atas dasar permintaan itu, pusat data
mengirim data dimaksud kepada pemakai melalui saluran telepon.
Selanjutnya data itu diperagakan di layar TV pemakai. Karena
menggunakan saluran telepon, maka sinyalnya adalah dua arah,
dengan demikian Si Pemakai selain dapat meminta data, tapi juga dapat
mengirim data ke pusat data.
7. Teleconference kemajuan teknologi informasi juga telah memungkinkan
konferensi jarak jauh, misalnya panelis di suatu negara dapat memberikan
paparannya bagi peserta seminar di negara lain. Gambar panelis
dipancarkan oleh pesawat pengirim melalui gelombang satelit bumi dan
diterima di pesawat di mana para peserta seminar berada. Dengan
demikian panelis dan peserta seminar seperti berada dalam satu ruangan
yang sama.

Setelah berkembangnya teknologi informasi yang diterapkan pada


telekomunikasi, pengiriman surat, terutama pengiriman surat jarak jauh,
dilakukan dengan pesawat elektronik, karena itu dikenal nama Pos Elektronik
(Electronic Mail). Karakteristik utama dari electronic mail adalah transmisi
informasi dari satu tempat ke tempat lain atau dari seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan metode elektronik penangkapan, pentransmisian
dan penyampaian informasi. Karena informasi disampaikan secara visual,

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 29


maka teks aslinya tidak perlu dikirimkan.Yang termasuk ke dalam pos
elektronik adalah teleks, faksimile, dan komunikasi antar computer.

C. Fungsi Teknologi Komunikasi dalam Administrasi perkantoran

Dalam pelaksanaan administrasi perkantoran berbasis teknologi informasi,


saat ini didukung dengan penggunaan internet yang secara tidak langsung
akan memudahkan proses komunikasi melalui teknologi informasi. Manfaat
dari teknologi Informasi tersebut adalah :

1. Tukar menukar informasi dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat
2. Masalah-masalah substansi organisasi dan perkembangannya dapat
diketahui dengan cepat
3. Informasi yang diperlukan dapat langsung cepat diambil.
4. Mengurangi penggunaan kertas
5. Dapat melakukan komunikasi jarak jauh antar sesama anggota.
Manfaat teknologi informasi diatas, bisa ditemukan pada pekerjaan kantor tata
naskah dinas yang saat ini sudah bersifat elektronik, yaitu menjadi tata naskah
dinas elektronik (TNDE).
Sedangkan, Fungsi teknologi komunikasi perkantoran dibutuhkan dalam
administrasi perkantoran berbasis teknologi informasi, yaitu untuk mencatat
segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkantoran tersebut, selain itu
juga untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi
yang lebih berguna berbentuk laporan. Menurut boove dan Thill (2002), manfaat
teknologi dalam komunikasi adalah :
a. Meningkatkan aliran komunikasi
Dengan teknologi, informasi mengalir lebih cepat dari sumber yang lebih
banyak.
b. Mempermudah komunikasi
Individu dan organisasi akan semakin mudah melakukan komunikasi
akibat adanya teknologi. Teknologi mampu mempersempit bahkan
menghilangkan perbedaan jarak dan waktu.
c. Mengubah struktur komunikasi

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 30


Struktur organisasi banyak mengalami perubahan akibat teknologi
komunikasi., berkomunikasi dengan atasan dan rekan sekerja tidak perlu
dilakukan di satu lokasi dalam suatu pertemuan formal. Komunikasi bisa
terjadi antara orang yang sedang berada di kantor dengan orang lain yang
sedang berada di lapangan, di perjalanan atau di rumah.
d. Menurunkan biaya komunikasi
Teknologi mempermudah pembuatan dan pendistribusian informasi.
Mudahnya pembuatan dan pendistribusian akan mengakibatkan
menurunnya biaya komunikasi.
Setelah mengetahui fungsi teknologi komunikasi perkantoran maka
sudah bisa diartikan bagitu pentingnya teknologi komunikasi perkantoran. Jika
sebuah perkantoran tidak dilengkapi dengan teknologi komunikasi yang
canggih justru akan menghambat proses kerja pemimpin dan juga karyawan.
Selain itu, produktifitas perusahaan sulit meningkat, pekerjaan banyak
yang terhambat karena minimnya sarana prasarana. Komunikasi jadi
tidak mudah karena terhalang jarak dan waktu.

D. Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian teknologi komunikasi dalam administrasi perkantoran!
2. Sebutkan macam-macam teknologi komunikasi dalam administrasi
perkantoran berbasis teknologi informasi!
3. Manfaat apa saja yang didapatkan dari teknologi komunikasi, sebutkan!

E. Rangkuman
Teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini sangat dibutuhkan untuk
mengatur adminstrasi dalam perkantoran, khususnya kantor pemerintahan
yang berfungsi melayani masyarakat, yang secara langsung dapat
meningkatkan pelayanan publik dengan cepat, murah dan berkualitas.
Teknologi komunikasi yaitu telekomunikasi merupakan salah satu komponen
utama dari teknologi informasi.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 31


Teknologi komunikasi dalam administrasi perkantoran adalah proses
mengirim atau menerima suatu gagasan dari seseorang kepada orang lain
yang saling berhubungan dengan menggunakan alat yang memudahkan
pemimpin bahkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor. Fungsi
teknologi komunikasi perkantoran dibutuhkan dalam manajemen perkantoran
modern dalam menjalankan aktifitasnya, yaitu untuk mencatat segala transaksi
yang terjadi dalam kegiatan perkatoran tersebut, selain itu juga untuk
mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi yang lebih
berguna berbentuk laporan.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 32


BAB V

MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DALAM


ADMINISTRASI PERKANTORAN

Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan mampu


menjelaskan kerjasama pemerintah dalam administrasi
perkantoran berbasis teknolgi informasi.

A. Kerjasama Pemerintah Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi


Setiap instansi pemerintah, perusahaan swasta atau lembaga sosial tentu
mengadakan hubungan-hubungan dengan pihak lain. Bagi instansi-instansi
pemerintah atau lembaga-lembaga sosial, hubungan-hubungannya dilakukan
dengan para pemakai jasanya dan rakyat pada umumnya. Segenap cara dan
kegiatan yang bersangkutan dengan usaha untuk memelihara hubungan
sebaik-baiknya dengan pihak luar itu telah lazim disebut sebagai hubungan
masyarakat (public relation). Di dalam lingkungan pemerintah dalam segala
aktivitasnya secara tidak langsumg mengharuskan untuk menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat.
Pada umumnya kantor pemerintahan baik pemerintahan daerah maupun
kementerian saat ini sudah sebagian besar menggunakan sistem administrasi
perkantoran berbasis teknologi informasi. semakin modern suatu kantor, maka
sifat dan cakupan kegiatannya pun semakin rumit, secara tidak langsung maka
semakin banyak informasi yang dapat diakses. Sehingga semakin luas
jaringan yang dapat dibangun dan semakin tinggi peluang kerjasama dan
koordinasi yang dapat dilakukan dengan organisasi lain, dengan pemerintahan
luar negeri, dengan NGO (non governmental organization) yang sering disebut
lembaga swadaya masyarakat dan dengan warga masyarakat. Kantor yang
dapat membangun keunggulan bersaing antara organisasi dengan organisasi
lainnya, kantor yang mampu mengadopsi perubahan dan mengatasi tantangan
global yang dihadapinya, serta semakin diakui keberadaannya.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 33


Hubungan atau kerjasama yang bisa dilakukan oleh pemerintahan
berdasarkan kemajuan teknologi informasi e-government, dapat dibagi menjadi
beberapa tipe hubungan, diantaranya adalah :

1. Hubungan Pemerintah dengan Masyarakat (Government to citizen)

Pengertian hubungan masyarakat yang sebenarnya dari sebuah


kamus terkenal merumuskannya sebagai: “segenap aktivitas yang
dilakukan oleh suatu industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan
jabatan, pemerintah atau organisasi lainnya untuk menciptakan dan
memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan publik tertentu
dan publik pada umumnya, dengan maksud menyesuaikan dirinya terhadap
keadaan sekeliling dan memperkenalkan dirinya kepada masyarakat.
Menurut William A. Nielander dan Raymond W. Miller, hubungan
masyarakat dalam dunia perusahaan adalah suatu seni praktis yang isinya
mengenai segenap aktivitas dan haluan-haluan bekerja yang senantiasa
berusaha menetapkan, membimbing, mempengaruhi, dan mengartikan
tindakan-tindakan suatu organisasi, sehingga sikapnya sedapat mungkin
sesuai dengan kepentingan dan kesejahteraan umum. Tujuannya ialah
menciptakan dukungan dan penghargaan diri pada orang-orang
atau golongan-golongan yang dilayani organisasi itu atau yang secara tak
langsung berhubungan dengan usaha-usahanya.
Jadi hubungan masyarakat yang baik tidaklah berarti bahwa sebuah
organisasi harus mempropagandakan diri dan usaha-usahanya serta
bersikap manis dalam hubungan-hubungannya dengan publik. Suatu
organisasi dalam melaksanakan aktivitas harus memperhatikan lingkungan
masyarakat dan kebutuhan publik. Untuk dapat mengetahui pendapat
umum dan memperkenalkan diri sendiri agar dimengerti oleh public,
suatu organisasi harus mengadakan hubungan keluar. Perantara yang
terpenting adalah para pegawai organisasi yang bersangkutan. Suatu sikap
yang harus dimilikipara pegawai adalah mereka dapat memepersatukan
dirinya dengan organisasinya. Mereka harus memahami seluk-beluk
organisasinnya, terutama tujuan, haluan- haluan, dan pekerjaan-pekerjaan
organisasinya. Dengan adanya pegawai yang memiliki sikap mental

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 34


demikian, sebuah organisasi sudah mempunyai landasan yang
sempurna untuk menyelenggarakan hubungan-hubungan keluar yang
baik.
Segenap kegiatan untuk menciptakan dukungan dan penghargaan dari
masyarakat hendaknya berlandaskan pada pedoman-pedoman dan dengan
melaksanakan usaha-usaha public relations yang dapat diringkas sebagai
berikut;
a. Hubungan masyarakat selalu didasarkan atas pelaksanaan tugas pokok
yang sebaik-baiknya oleh organisasi yang bersangkutan. Jadi bukannya
aktivitas untuk menutupi suatu keburukan atau mengelabui masyarakat
agar memberikan penghargaan terhadap suatu yang tidak sewajarnya
mendapat penghargaan.
b. Suatu organisasi yang hendak berurusan dengan public hendaknya
mempelajari kepentingan dan hasrat berbagai golongan.
c. Rencanakanlah berbagai huubungan dengan sebaik-baiknya guna
d. mensukseskan suatu proyek atau tujuan tertentu.
e. Hubungan masyarakat hendaknya diselenggarakan secara terus-
menerus dan jangan dianggap sebagai semacam usaha pertolongan
pertama yang hanya dilakkukan pada permulaan suatu usaha.
f. Hubungan masyarakat hendaknya diperkuat dengan keadaan-keadaan
dalam organisasi yang bersangkutan yang patut mendapoat
penghargaan masyarakat.
g. Segenap tatacara untuk publik berhubungan dengan organisasi yang
bersangkutan hendaknya disederhanakan dan dipermudah sehingga
terjamin tatahubungan yang lancer.
h. Keluhan betapapun kecilnya dari masyarakat terhadap suatu organisasi
hendaknya diperhatikan sepenuhnya, yaitu dipelajari sebabnya,
diusahakan tindakan perbaikan untuk memuaskan pengeluh, dan dicegah
kemungkinan terulangnya hal yang mengakibatkan keluhan tersebut.
i. Saran-saran dari pihak masyarakat untuk kebaikan atau kesempurnaan
suatu organisasi hendaknya diterima dengan sifat terbuka, bahkan
sebaiknya organisasi itu melakukan usaha-usaha untuk menganjurkan

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 35


atau mendorong datangnnya saran-saran semacam itu secara kontinyu
dari pihak masyarakat.
i. Segala sikap dan tindakan yang dapat menyakiti hati public hendaknya
dihindari. Menanam bibit permusuhan betapapun kecilnya akhirnya
akan merugikan organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang rasa
simpati atau penghargaan yang telah diciptakan dengan susah payah
an waktu yang lama dapat dihapuskan oleh kekhilafan kecil dari
organisasi yang bersangkutan. Untuk memulihkan kembali simpati dan
penghargaan masyarakat itu bukanlah usaha yang mudah dan cepat.
Pemerintah dalam menjalin hubungan interaksi dengan masyarakat yang
mengacu pada penerapan teknologi informasi e-government.tujuan utamanya
dibangun e-government bertipe G to C adalah untuk mendekatkan pemerintah
dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat
dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai
kebutuhan pelayanan sehari-hari. Sebagai contoh kantor imigrasi bekerja sama
dengan bandara udara internasional Soekarno-Hatta membangun jaringan
teknologi informasi layanan autogate di Tempat pemeriksaan imigrasi bandara
Soekarno Hatta sehingga memudahkan layanan pemeriksaan keimigrasian
melalui pintu perlintasan otomatis bagi setiap WNI (Warga Negara Indonesia)
yang akan masuk dan keluar wilayah indonesia dimana untuk membuka pintu
tersebut terlebih dahulu diperlukan prosedur pemindaian paspor dan sidik jari
yang tersedia pada peralatan autogate. Sehingga tidak perlu harus meluangkan
waktu lebih awal dan antri di bandara udara.
Pada saat ini humas pemerintah dituntut berperan menciptakan hubungan
yang baik antara instansi pemerintah, media, dan publik. Diperlukan
pengelolaan dan penyediaan informasi publik yang tersaji secara akurat dan
cepat, sesuai dengan amanat undang-undang tentang keterbukaan informasi
publik, serta alih budaya organisasi postif ke dalam birokrasi untuk pelayanan
informasi yang berkualitas. Pengelolaan, penyediaan,dan pelayanan informasi,
serta budaya organisasi positif tersebut dapat optimal apabila komunikasi
organisasi dalam instansi pemerintah telah berjalan dengan baik sehingga
mampu menciptakan kondisi sebagai berikut

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 36


a. Citra yang baik dan bereputasi (good image)
b. Itikad baik (goodwill)
c. Saling memahami (mutual understanding)
d. Saling percaya (mutual confidence)
e. Saling menghargai (mutual appreciation)
f. Saling bertoleransi (mutual tolerance)
2. Hubungan Pemerintah dengan Pemerintah (Government to Government)
Pada era globalisasi saat ini, terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-
negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari.
Kebutuhan untuk berinteraksi dan bekerjasama antar satu pemerintah
dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang
berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar
kerjasama antar negara dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan
sosial dan budaya, dan lain sebagainya.

Bentuk kerjasama pemerintah antar negara, berdasarkan jumlah negara


yang mengadakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. kerjasama Bilateral. Kerjasama biateral adalah kerjasama antara


satu negara dengan negara tertentu. Kerjasama tersebut hanya
melibatkan dua negara.
b. Kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh
banyak negara. Kerjasama multilateral dibedakan menjadi kerjasama
regional dan kerjasama internasional.
c. Kerjasama regional adalah kerjasama antara beberapa negara
dalam satu kawasan. Contoh : ASEAN
d. Kerjasama Internasinal adalah kerjasama antara negara-negara di
dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh : International
Monetary Fund (IMF), International Labour Organization (ILO), UNICEF
dan sebagainya

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 37


Contoh penerapan kerjasama berbasis e government tipe G to G antara lain
: pengembangan suatu sistem basis data intelejen yang berfungsi untuk
menditeksi mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara
(cegah dan tangkal); sistem informasi di bidang hak cipta kekayaan
intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran terhadap karya-karya
tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasioanl dan sebagainya

3. Hubungan Pemerintah dengan Bisnis (Government to Business)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk


sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah
negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Diperlukannya relasi yang
baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk
memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya,
namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah
jika terjadi relasi interaksi dan kerjasama yang baik dan efektif dengan
industri swasta.
Contoh dari aplikasi kerjasama ini adalah : proses tender proyek-proyek
pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan
melalui website, sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi,
mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulr tender, pengambilan
formulir informasi TOR (term of Reference), sampai dengan mekanisme
pelaksanaan tender itu sendiri berakhir dengan pengumuman pemenang
tender. Proses pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari
lembaga pemerintahan (misalnya untuk administrasi) dapat dilakukan
secara efisien jika konsep semacam e-procurement diterapkan,
menghubungkan kerjasama antara kantor-kantor pemerintah dengan para
suplier-nya.
B. Menerapkan Komunikasi dan Bekerja Bersama dalam Tim
Komunikasi mencakup proses penyampaian dan atau penerimaan informasi
serta pemberian respon/tanggapan atas informasi tersebut. Dengan demikian,
komunikasi mengandung makna aliran dua arah (penyampaian dan respon).
KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 38
Degan penerapan komunikasi yang efektif dalam kerjasama tim maka tujuan
dari tim tersebut akan tercapai dengan baik. Bekerja dalam satu tim adalah
melakukan suatu pekerjaan dalam satu kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Sebelum kerjasama tim dapat terwujud maka efektifitas komunikasi
dalam tim harus diterapkan terlebih dahulu.
Efektifitas komunikasi internal merupakan salah satu penentu
keberhasilan penerapan kerjasama organisasi. Komunikasi internal mencakup
komunikasi diantara berbagai tingkat dan fungsi organisasi yang terkait. Hasil
audit, pemantauan dan pengukuran kinerja, dan kaji ulang manajemen
sebaiknya dikomunikasikan kepada personil-personil organisasi yang
bertanggungjawab terhadap kinerja manajemen perkantoran. Dengan cara
demikian, kepedulian dan motivasi karyawan dapat dipelihara dan ditingkatkan.
Komunikasi internal dapat dilakukan secara langsung (lisan) maupun tidak
langsung (tulisan dalam surat, e-mail, papan pengumuman, bulletin).
Komunikasi internal sebaiknya dilaksanakan dengan berbagai metode untuk
menjamin sampai dan dipahaminya informasi tersebut kepada seluruh
karyawan.
Komunikasi eksternal mencakup komunikasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan di luar organisasi. Untuk itu organisasi sebaiknya
mendefinisikan dengan tegas siapa saja pihak-pihak berkepentingan yang
harus memperoleh tanggapan dari organisasi. Komunikasi eksternal mencakup
dialog, menerima, mendokumentasikan, dan memberikan respon/tanggapan
kepada pihak esternal yang berkepentingan tentang kinerja dan dampak
lingkungan organisasi.
Komunikasi yang efektif akan membantu organisasi untuk:
1. Memotivasi pekerjaan;
2. Mencapai hasil sesuai rencana
3. Menjelaskan kebijakan manajemen organisasi, dan hubungan
keduanya;
4. Memastikan pemahaman peran dan tanggungjawab;
5. Memaparkan komitmen manajemen
6. Memantau dan mengevaluasi kinerja; dan
7. Mengidentifikasi potensi peningkatan sistem.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 39


BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Komunikasi merupakan faktor yang strategis dalam menunjang


pencapaian tujuan suatu organisasi. Salah satunya adalah komunikasi
adminstrasi perkantoran yang merupakan proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dengan
menggunakan bahasa tertentu, yang terjadi pada suatu kantor.
Komunikasi merupakan interpersonal atau komunikasi antarpribadi,
merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/pihak lain. Menurut pemahaman tersebut komunikasi dikaitkan dengan
pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara
orang-orang yang berkomunikasi.
Teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini sangat dibutuhkan
untuk mengatur adminstrasi dalam perkantoran, khususnya kantor
pemerintahan yang berfungsi melayani masyarakat, yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan publik dengan cepat, murah dan berkualitas.
Teknologi komunikasi yaitu telekomunikasi merupakan salah satu komponen
utama dari teknologi informasi.

KOMUNIKASI DAN KERJASAMA 40

Anda mungkin juga menyukai