Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

ILMU PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Mumpuniarti, M.Pd.

NAMA MAHASISWA : Zaleha Ulya Fitrika


NIM : 17505241003
KELAS :A
JURUSAN : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................... 2

BAB I ............................................................................................... 3

BAB II ............................................................................................... 5

BAB III ............................................................................................... 7

BAB IV ............................................................................................... 8

BAB V ............................................................................................... 10

BAB VI ............................................................................................... 12

BAB VII ............................................................................................... 13

BAB VIII ............................................................................................... 14

2
BAB I

DASAR, FUNGSI, TUJUAN, DAN ASAS PENDIDIKAN

1. Apa hubungan antara pendidikan dengan filsafat?

Filsafat memberi pandangan yang luas tentang realita, termasuk


pandangan dunia dan pandangan hidup. Jika semuanya digunakan dalam
praktik pendidikan, maka akan memberi landasan tentang tujuan dan
metodologi pendidikan. Sebaliknya, jika pengalaman pendidik dalam
menuntu pertumbuhan dan perkembangan anak berkaitan dengan realita,
diberikan kepada filsafat, maka akan menjadi bahan pertimbangan dan
peninjauan untuk memperkembangkan filsafat.

2. Bagaimana penyelenggaraan sistem pendidikan di suatu negara?

Pendidikan diselenggarakan oleh suatu masyarakat atau bangsa


berdasarkan landasan filosofis, sosiologis, historis, kultural, dan psikologis
tertentu, sesuai dengan apa yang ada di masyarakat atau bangsa itu. Sistem
pendidikan itu berkaitan dengan watak nasional suatu bangsa, naik yang
bersifat natural (seperti: hereditet, bahasa, dan faktor-faktor sosial fisik),
maupun yang bersifat spiritual (seperti: agama, paham-paham tertentu
misalnya nasionalisme, sosialisme, humanisme, demokrasi, dan
sebagainya).

3. Bagaimana maksud pendidikan memanusiakan manusia yang muda?

3
Manusia muda yang belum sempurna, yang masih tumbuh dan
berkembang, dipersiapkan untuk menjadi manusia seutuhnya. Manusia
yang utuh mengandung arti ia mempunyai potensi dan wawasan.
Utuh dalam potensi maksudnya bahwa manusia adalah subyek yang
berkembang, memiliki potensi jasmani dan rohani. Potensi manusia
meliputi:
a. Badan dengan pancaindera
b. Potensi berfikir
c. Potensi rasa
d. Potensi cipta meliputi daya cipta, kreativitas, fantasi, khayal, dan
imajinasi
e. Potensi karya
f. Potensi budi nurani yaitu kesadaran budi, hati nurani, dan kata hati

Utuh dalam wawasan dalam arti sebagai manusia yang sadar nilai.
Wawasan tersebut meliputi:
a. Wawasan dunia dan akhirat
b. Wawasan jasmani dan rohani
c. Wawasan individu dan sosial
d. Wawasan akan waktu, yaitu masa lalu, sekarang, dan yang akan datang

4. Apa maksud pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003?

Dalam undang-undang tersebut fungsi pendidikan ditetapkan sebagai


berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”

5. Apa hubungan antara asas dengan landasan dalam pendidikan?

4
Landasan pendidikan adalah dasar pijakan dan arah pendidikan sebagai
wahana pengembangan manusia dan masyarakat. Untuk merealisasikan
landasan tersebut maka diperlukan asas-asas yang menjadi pedoman untuk
bertindak dan dapat dipertanggungjawabkan agar pendidikan tetap selaras
dengan landasan pendidikan yang ada.

BAB II

URGENSI MEMAHAMI HAKIKAT MANUSIA

1. Apa bukti manusia adalah makhluk dimensional?

Terdapat banyak definisi tentang manusia. Manusia dapat dilihat dari


segi manapun, dari segi psikologi, segi biologi, dan lain-lain. Hal
tersebut yang menjadi bukti manusia adalah makhluk dimensional.

2. Apa yang dimaksud reduksi pada jiwa-jiwa nasional pada


kebudayaan di setiap bangsa?

Reduksi pada jiwa-jiwa nasional adalah proses mempelajari suatu


kebudayaan tertentu dengan mengembalikannya pada sikap-sikap
dasar serta watak etnis yang melahirkan pandangan bangsa yang
bersangkutan tentang dunia, atau weltanschauung. Pengalaman purba
itu dapat direduksi lagi. Dengan demikian, meskipun orang
menciptakan dan mengembangkan lingkup kebudayaan nasionalnya,
kemungkinan-kemungkinan pelaksanaan dan pengembangannya sudah
ditentukan, karena semuanya itu sudah terkandung dalam warisan ras.

5
3. Bagaimana maksud kemampuan menghayati kebahagiaan?

Kebahagiaan manusia itu tidak terletak pada keadaannya sendiri secara


faktual, atau pun pada rangkaian prosesnya, maupun pada perasaan
yang diakibatkannya, tetapi terletak pada kesanggupannya atau
kemampuannya menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa,
dan menundukkan hal-hal tersebut dalam rangkaian atau tiga hal:
usaha, norma-norma, dan takdir.

4. Apa yang dimaksud dengan dimensi kesosialan?

Setiap manusia dilahirkan telah dikaruniakan potensi untuk hidup


bersama dengan orang lain. Manusia dilahirkan memiliki potensi
sebagai makhluk sosial. Menurut Immanuel Kant, manusia hanya
menjadi manusia jika berada di antara manusia. Apa yang dikatakan
Kant cukup jelas, bahwa hidup bersama dan di antara manusia lain,
akan memungkinkan seseorang dapat mengembangkan
kemanusiaannya. Sebagai makhluk sosial, manusia saling berinteraksi.
Hanya dalam berinteraksi dengan sesamanya, dalam saling menerima
dan memberi seseorang menyadari dan menghayati kemanusiannya.

5. Mengapa manusia membutuhkan pendidikan?

Semua unsur hakikat manusia yang monopluralis atau dimensi-dimensi


kemanusiaan tersebut memerlukan pengembangan agar lebih
menyempurnakan manusia itu sendiri. Pengembangan semua potensi
atau dimensi kemanusiaan itu dilakukan melalui dan dengan
pendidikan. Atas dasar inilah maka antara pendidikan dan hakikat
manusia ada kaitannya. Dengan dan melalui pendidikan, semua potensi
atau dimensi kemanusiaan dapat berkembang secara optimal. Arah

6
pengembangan yang baik dan benar yakni ke arah pengembangan yang
utuh dan komprehensif.

BAB III

ARTI PENDIDIKAN DAN TANTANGAN BATAS PENDIDIKAN

1. Bagaimana eksistensi pendidikan bagi manusia?

Dalam posisi dasar eksistensinya sebagai kekuatan kultural, manusia


pada umumnya dan pendidik (guru) khususnya, hendaknya selalu
mengembangkan pemahaman terus-menerus, mengenai pendidikan di
dalamnya. Dengan perkataan lain, pendidikan sebagi bagian dai
kebudayaan, adalah senantiasa menghadapi tantangan zaman.
Pendidikan merupakan proses yang tidak pernah akan final selama
sejarah kebudayaan manusia belum memasuki tahap finalnya yang
tuntas.

2. Apa maksud batas-batas pendidikan?

Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus sebagai upaya


sadar untuk membantu seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya
sepenuhnya dan selengkapnya, tidak terlepas dari keterbatasan-
keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan itu terdapat pada peserta
didik, pendidik, interaksi pendidikan, serta lingkungan dan sarana
pendidikan.

3. Apakah dampak dari konsep pendidikan yang disamakan dengan


persekolahan?

7
Pusat pendidikan seolah-olah hanya ada di sekolah sehingga beban
peserta didik dan pendidik (guru) terlalu berat, bahkan tetanggungkan
dalam proses pembelajaran yang mendidik, yang harus selesai dalam
batas waktu yang tersedia.

4. Unsur-unsur apakah yang secara esensial tercakup dalam


pengertian pendidikan?

Unsur-unsur yang esensial dalam pengertian pendidikan yaitu:


a. Pembinaan, pengembangan, peningkatan, serta tujuan
b. Jalinan hubungan antara dua pihak, yaitu pendidik, dan peserta -
didik
c. Proses yang berlangsung seumur hidup dan upaya perwujudan
pembentukan diri secara utuh
d. Proses yang dapat berlangsung

BAB IV

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SEBAGAI SISTEM

1. Jelaskan secara singkat mengenai ilmu pendidikan!

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah fenomena pendidikan


dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan
dalam perspktif yang luar dan integratif.
Fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya
dengan pendidikan ini bukan hanya merupakan gejala yang melekat
pada manusia (gejala yang universal), dalam perspektif yang luas,

8
melainkan juga sekaligus merupakan upaya untuk memanusiakan
manusia agar menjadi sebenar-benarnya manusia (insan), yang hal ini
secara integratif diperlukan penggunaan berbagai kajian tentang
pendidikan (kajian psikologis, dan sosiologis tentang pendidikan).
Upaya pendidikan mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan
(mendidik dan dididik) dan pemikiran yang sistematik tentang
pendidikan.

2. Sebutkan persyaratan pendidikan sebagai ilmu?

Pendidikan memenuhi persyaratan sebagai ilmu, karena memiliki [a]


obyek studi (obyek material dan obyek formal), [b] sistematika, [c]
metode, dan [d] evidensi empiris.

3. Jelaskan bahwa sistem pendidikan itu merupakan sesuatu hal


yang aktif?

Sistem itu merupakan sesuatu yang aktif, artinya bergerak dan menuju
ke arah atau produk tertentu. Suatu sistem pendidikan akan bersifat
dinamis kontekstual dan terbuka terhadap tuntutan kualitas dan
relevansi.

4. Apa hubungan pendidikan nasional dengan sistem nasional?

Pendidikan nasional sebagai suatu sistem merupakan bagian dari


sistem nasional kita (sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara) sehingga dapat dipahami bahwa sistem pendidikan itu,
disamping tidak bebas nilai atau bebas budaya, juga terkait komunitas
lokal, komunitas nasional dan komunitas global. Setiap bangsa atau
masyarakat yang ingin mempertahankan serta mengembangkan
eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk menjadikan

9
sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis dan lebih responsif
terhadap perubahan-perubahan serta kecenderungan-kecenderungan
yang sedang berlangsung.

BAB V

PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK

1. Mengapa peserta didik berhak mendapat pendidikan?

Menurut Sutari Imam Barnadib (1995) peserta didik sangat tergantung


dan membutuhkan bantuan orang lain yang memiliki kewibawaan dan
kedewasaan. Sebagai anak, peserta didik masih dalam kondisi lemah,
kurang berdaya, belum bisa mandiri, dan serba kekurangan dibanding
orang dewasa, namun, dalam dirinya terdapat potensi bakat-bakat dan
disposisi luar biasa yang memungkinkan tumbuh dan berkembang
melalui pendidikan.

2. Sebutkan syarat seorang pendidik!

a. Mempunyai perasaaan terpanggil sebagai tugas suci


b. Mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik
c. Mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan
tugasnya

3. Sebutkan kode etik guru profesional!

10
a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan


kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh


informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala
bentuk penyalahgunaan.

d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara


hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.

e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar


sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk
kepentingan pendidikan.

f. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha


mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru


baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan
keseluruhan.

h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan


meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana
pengabdiannya.

i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan


pemerintah dalam bidang pendidikan.

11
BAB VI

ISI, METODE, ALAT DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

1. Pada isi pendidikan dan isi pengajaran terdapat perbedaan yakni


terdapat muatan nilai pada isi pendidikan, apakah nilai yang
dimaksud?

Nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berupa


pengalaman dan penghayatan manusia mengenai hal-hal yang
berharga bagi kehidupan manusia. Nilai tersebut akan membentuk
sikap dan kepribadian peserta didik pada hidup yang baik.
Salah satu parameter keberhasilan pendidikan adalah internalisasi nilai
dalam beberapa tahap yakni kognitif, afektif, konatif dan dan praktik.
Setelah pelajar mengerti sesuatu, mereka haruslah menghargai apa
yang telah dipelajari, kemudian akan muncul komitmen untuk
melaksanakannya secara konsisten.

2. Apa maksud tut wuri handayani yang menjadi semboyan


pendidikan di Indonesia?

Tut wuri berarti mengikuti dan belakang, sedangkan handayani berarti


memberi daya atau kekuatan. Dengan demikian pendidik mengikuti
anak didik dari belakang, namun sambil memberi daya atau kekuatan
agar mereka tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai .

3. Bagaimana maksud perbuatan pendidik sebagai salah satu alat


pendidikan?

Maksudnya adalah alat pendidikan yang bersifat non-material, sering


disebut software. Alat pendidikan ini dibedakan menjadi dua yakni
yang bersifat mengarahkan dan mencegah. Tindakan mengarahkan
seperti: memberi teladan, membimbing, menasihati, perintah, pujian,

12
dan hadiah. Tindakan mencegah seperti: melarang, menegur,
mengancam, dan menghukum.

BAB VII

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

1. Bagaimana pola pendidikan zaman sekarang?

a. Sumber kehidupan dan media interaksi dapat ditemui di setiap


lingkungan. Contohnya di suatu kelurahan kita dapat menemui
orang dengan berbagain macam profesi seperti: lurah, guru,
dokter, pedagang, dan lain-lain.

b. Setelah dewasa, anak tidak selalu mempunyai sumber


kehidupan yang sama dengan orang tuanya.

c. Anak tidak belajar dengan orangtuanya saja, ia bisa belajar di


sekolah, di lembaga kursus, dan lain-lain.

d. Untuk bertahan hidup, anak harus mendapatkan pendidikan


dari tenaga ahli (guru) agar ia mempunyai bekal yang sesuai
dengan bidang yang ia tekuni.

2. Mengapa masyarakat harus selalu belajar?

Masyarakat yang lebih maju menuntut warganya belajar terus.


Karena masyarakat akan mengalami kesulitan apabila sampai
ketinggalan dari pengetahuan baru yang ada di masyarakat.
Kesulitan ini akan membuat ia sulit berhubungan dengan orang,
lembaga, dan layanan yang menunjang kehidupannya. Contohnya
seorang nenek belajar mengoperasikan telepon genggam agar bisa
berkomunikasi dengan anaknya yang berada di luar kota.

13
3. Lembaga apa saja yang tersedia sebagai media pendidikan
sepanjang hayat?

a. Pendidikan di Sekolah

b. Pendidikan Luar Sekolah

c. Sumber informasi di media massa baik berupa media cetak


seperti koran ataupun artikel-artikel yang ada di laman
internet.

BAB VIII

KI HADJAR DEWANTARA :
PELETAK DASAR PENDIDIKAN NASIONAL

1. Apa kemerdekaan dalam konteks pendidikan menurut Ki Hadjar


Dewantara?

Dalam pendidikan harus senantiasa diingat, bahwa kemerdekaan itu


sifatnya tiga macam: berdiri sendiri, tidak tergantung kepada orang
lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri.

2. Bagaimanan pusat pendidikan bagi anak-anak?

Di dalam hiduonya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang


menjadi pusat pendidikan (tri pusat pendidikan) yang amat penting
baginya, yaitu: alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan
pemuda (masyarakat).

3. Sebutkan Azas Tri-Kon!

a. Kontinyu. Artinya pengembangan yang dilakukan harus


berkesinambungan, dilakukan secara terus-menerus dengan

14
perencanaan yang baik. Suatu kondisi yang baik tidak mungkin dapat
dicapai dalam sekali waktu seperti sebuah sulap. Tahap demi tahap
pengembangan dilakukan dengan rencana yang matang. Dengan
perencanaan tersebut maka suatu tahap dilanjutkan oleh tahap
berikutnya dengan melalui evaluasi dan perbaikan yang tepat.
Pengembangan yang sifatnya tiba-tiba untuk kemudian hilang
semangat di waktu-waktu setelahnya tidk akan menghasilkan
perubahan berarti di jangka panjang.

b. Konvergen. Artinya pengembangan yang dilakukan dapat mengambil


dari berbagai sumber di luar, bahkan dari praktik pendidikan di luar
negeri. Seperti yang dilakukan oleh Ki Hadjar ketika mempelajari
berbagai praktik pendidikan dunia misalnya Maria Montessori,
Froebel dan Rabindranath Tagore. Praktik-praktik tesebut dapat kita
pelajari untuk nantinya disesuaikan dengan kebutuhan yang kita
miliki sendiri. Saat ini teknologi informasi telah sedemikian canggih
sehingga guru atau kepala sekolah dapat mempelajari berbagai
kemajuan pendidikan dari mana saja dan kapan saja.

c. Konsentris. Artinya pengembangan pendidikan yang dilakukan harus


tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri. Tujuan utama pendidikan
adalah menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai
dengan karakter kebudayaannya sendiri. Oleh karena itu meskipun Ki
Hadjar menganjurkan kita untuk mempelajari kemajuan bangsa lain,
namun tetap semua itu ditempatkan secara konsentris dengan karakter
budaya kita sebagai pusatnya. Pendidikan yang menggunakan teori
dan dasar kebudayaan bangsa lain (walaupun bangsa yang maju)
secara langsung tanpa mengkaji ulang, menyesuaikan dan
mengevaluasinya tidak akan menghasilkan kemajuan.

15

Anda mungkin juga menyukai