PSIKOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS TEKNIK
Pada tahun 1983 Howard Gardner mengembangkan teori yang dikenal dengan multiple
intelligence atau kecerdasan majemuk (Gardner, 1993, Amstrong, 2002). Teorinya tersebut
menyatakan bahwa setiap manusia mengembangkan keterampilan penting untuk menjalani
kehiduapan. Gardner (1993) mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata dan menciptakan produk yang berharga dalam
lingkungan budaya dan masyarakat. Peran yang dilakukan pada lingkungan masyarakat akan
memberikan pengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan
menciptakan produk tertentu. Gardner (1993) menemukan ada delapan bentuk kecerdasan
manusia. Delapan bentuk kecerdasan tersebut adalah:
a. Kecerdasan linguistik.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tertulis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau
struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik
atau penggunaan praktis bahasa. Penggunaan bahasa untuk mempengaruhi orang lain melalui
tindakan tertentu), mnemonik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi),
eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan
bahasa untuk membahasa bahasa itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari Kecerdasan
linguistik bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
b. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan ini melibatkan ketrampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran
menggunakan logika atau penalaran dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada
pola dan hubungan logis, pernyataan pada dalil (hubungan sebab-akibat), fungsi logis dan
abstraksi-abstraksi lain.
c. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan ini merupakan kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur
tersebut.
d. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspesikan ide
dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah
suatau bentuk. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus , seperti koordinasi,
keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan
menerima rangsangan melalui panca indera.
e. Kecerdasan Musik
Kecerdasan ini merupakan kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara
mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada irama, pola titi nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara lagu.
Seseorang yang memiliki kecerdasan musik yang tinggi memiliki kemampuan yang baik
dalam bernyanyi, bersenandung, dan bersiul atau bersuara-suara kecil, memainkan sebuah
lagu, menggerak-gerakkan tubuh mengikuti irama atau ikut bernyanyi, dan memainkan alat
musik.
f. Kecerdasan Interpersonal
Merupakan kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, kehendak, motivasi dan
perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, maupun
gerak isyarat tertentu. Individu yang memiliki kemampuan tinggi pada kecerdasan ini dapat
memahami orang lain, sering menjadi pemimpin diantara teman-temannya, mengorganisasi
dan berkomunikasi dengan tepat.
g. Kecerdasan Intrapersonal
Merupakan kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri,
kesadaran akan suasana hati, kehendak, motivasi, temperamen, keinginan, serta kemaampuan
berdisiplin diri, memahani dan menghargai diri.
h. Kecerdasan Natural
Merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan atau tumbuhan di lingkungan
sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam, seperti cuaca, bentuk awan
dan gunung-gunung.
1. Mengenal angka
Orang tua dapat membimbing anaknya mengenal angka dengan berbagai macam mainan,
diantaranya : menyanyikan lagu (misalnya lagu ”satu-satu aku sayang ibu”), bermain angka melalui
gambar dan puzle. Mengurutkan gambar lambang bilangan dari yang kecil hingga besar, serta
mengenalkan anak pada mata uang yang biasa digunakan.
2. Menghitung Benda
Menghitung benda dapat dikenalkan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menyanyi (
misalnya lagu balonku ada lima), mengajak anak untuk menghitung jumlah benda-benda yang ditemui
(misalnya ketika Ibu membawa buah mangga, anak diminta menghitung jumlahnya), anak juga dapat
dilatih mengenal jumlah barang-barang yang dimilikinya (misalnya berapa jumlah buku cerita yang
dimiliki anak). Sejak kecil anak juga dapat dilatih untuk mengetahui jumlah uang yang dimilikinya
dan melakukan jual-beli dalam jumlah yang sederhana (misalnya membeli permen)
3. Membandingkan benda
Orang tua dapat melatih anak untuk membandingkan benda yang lebih besar dan kecil, lebih
panjang dan pendek, jauh dan dekat. Orang tua dapat memberi anak minuman dari gelas yang sama
yang diisi air minum separo dan penuh, anak diminta memilih gelas mana yang lebih banyak?, orang
tua juga dapat memberi anak pensil panjang dan pendek, kemudian anak diminta memilih pensil yang
lebih panjang.
Apabila anak sejak dini sering distimulasi dengan suara-suara, bunyi-bunyi, terutama yang
membentuk harmoni seperti musik, maka bagian otak kanan di wilayah perkembangan intuitif akan
semakin peka. Kepekaan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan emosi, antara lain
kepekaan rasa seperti empati, simpati, dan nilai rasa lainnya (Surya, 2007).
Stimulasi musikal hendaknya dilakukan secara variatif sesuai dengan tahapan usia.
Bermacam-macam latihan yang dapat dilakuan untuk mengembangkan kecerdasan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Membuat dan mendengarkan variasi nada dan bunyi
Untuk anak-anak yang masih sangat kecil, orang tua dapat memperkenalkan bermacam-
macam nada, bisa dengan alat musik mainan, orang tua dengan memegang tangan anak untuk
menekan atau memukul tuts-tuts alat musik itu sambil menyanyikan lagu do re mi fa sol la si do.
Permainan ini bisa diulang-ulang, sehingga anak tahu tuts yang berbeda akan menghasilkan bunyi
nada yang berbeda. Di samping itu alat-alat rumah tangga yang bisa menghasilkan bunyi juga dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai bunyi. Permainan ini tidak mengharapkan anak untuk
menguasai musik, tetapi merangsang perkembangan kecerdasan musikal .
Untuk usia 1-3 tahun, anak dapat diperdengarkan berbagai lagu anak-anak, seperti “Balonku,
Burung Kakaktua, Pelangi, Bintang Kecil, dan lain sebagainya”. Tidak ada salahnya orang tua ikut
bernyanyi mengiringi lagu yang didengar sambil melakukan gerakan-gerakan tari sederhana, dan anak
akan mencoba meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Untuk anak-anak yang sudah bisa menyanyikan berbagai lagu, maka untuk melatih dan
menguji kepekaan terhadap nada, anak-anak dapat diajak bermain tabak-tebakan judul lagu; caranya
orang tua memainkan sepenggal lagu instrumental bagian dari lagu anak-anak dengan alat musik, atau
apabila tidak memiliki alat musik bisa menyanyikan secara langsung nada-nada lagu itu tanpa disertai
kata-katanya, kemudian anak diminta untuk menebak judul lagu itu, apabila terdapat beberapa anak,
mereka bisa diminta berlomba menebak. Kegiatan ini selain melatih kecerdasan musical, juga melatih
ingatan anak.
a. Bermain memindahkan air; anak diberi seember air besar penuh, kemudian pada jarak sekitar 2
meter diberi ember yang sama besarnya tapi kosong, kemudian anak diberi gayung kecil dan
ditugaskan untuk memindah air dari ember yang penuh ke ember yang kosong. Apabila anak
terlihat kewalahan karena melakukannya sendiri, maka orang tua dapat meminta saudara atau
temannya untuk membantu. Setelah selesai, anak-anak ditanya, apa yang terjadi apabila ia harus
melakukannya seorang diri? Apa pula keuntungannya kalau pekerjaan itu dikerjakan bersama-
sama dengan orang lain? Dari kegiatan ini, anak akan mengenal nilai kerjasama, yaitu pekerjaan
menjadi ringan dan cepat selesai.
b. Bermain membangun istana pasir. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengajak anak-anak
untuk bekerjasama, ada yang ditugasi untuk mengumpulkan pasir dengan serok plastik, ada pula
yang ditugasi mengambil air, dan setelah itu anak-anak dapat membangun bersama-sama istana
pasir dengan bimbingan orang tua.
c. Mengenal buah-buah kesukaan, binatang kesayangannya, yang semuanya dapat dilakukan dengan
cara yang sama seperti nomor 2. Kegiatan ini juga dapat menstimulasi kecerdasan naturalis.
d. Mengenal cita-citaku. Anak diberi serial gambar tentang berbagai profesi, seperti dokter, guru,
pilot, petani, penyanyi dan polisi, kemudian kepada anak ditanya: “Besok kalau sudah besar,
kamu ingin menjadi apa?”
2. Melihat gambar-gambar atau VCD tentang alam dan belajar mengenal nama-namanya
Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, misal 2-3 tahun, mereka dapat diperlihatkan buku-
buku bergambar yang berwarna tentang berbagai buah-buahan, tanam-tanaman, dan berbagai macam
binatang, serta pemandangan pegunungan dan lautan. Di samping diperkenalkan pada penglihatan
berbagai fenomena alam, anak sekaligus juga diperkenalkan pada sebutan nama masing-masing.
Supaya anak lebih mudah mengingat, cara memperkenalkannya dapat melalui cerita yang dikarang
orang tua. Dengan demikian anak akan mengenal dan mengingatnya melalui suatu konteks.