Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Drs. A. Ariyadi Warsito, M. Si.

NAMA MAHASISWA : Isnan Iga Taufan


NIM : 17505241010
KELAS :A
JURUSAN : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2018
METODE PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK

Pada tahun 1983 Howard Gardner mengembangkan teori yang dikenal dengan multiple
intelligence atau kecerdasan majemuk (Gardner, 1993, Amstrong, 2002). Teorinya tersebut
menyatakan bahwa setiap manusia mengembangkan keterampilan penting untuk menjalani
kehiduapan. Gardner (1993) mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata dan menciptakan produk yang berharga dalam
lingkungan budaya dan masyarakat. Peran yang dilakukan pada lingkungan masyarakat akan
memberikan pengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan
menciptakan produk tertentu. Gardner (1993) menemukan ada delapan bentuk kecerdasan
manusia. Delapan bentuk kecerdasan tersebut adalah:
a. Kecerdasan linguistik.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tertulis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau
struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik
atau penggunaan praktis bahasa. Penggunaan bahasa untuk mempengaruhi orang lain melalui
tindakan tertentu), mnemonik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi),
eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan
bahasa untuk membahasa bahasa itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari Kecerdasan
linguistik bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.

b. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan ini melibatkan ketrampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran
menggunakan logika atau penalaran dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada
pola dan hubungan logis, pernyataan pada dalil (hubungan sebab-akibat), fungsi logis dan
abstraksi-abstraksi lain.

c. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan ini merupakan kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur
tersebut.

d. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspesikan ide
dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah
suatau bentuk. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus , seperti koordinasi,
keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan
menerima rangsangan melalui panca indera.

e. Kecerdasan Musik
Kecerdasan ini merupakan kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara
mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada irama, pola titi nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara lagu.
Seseorang yang memiliki kecerdasan musik yang tinggi memiliki kemampuan yang baik
dalam bernyanyi, bersenandung, dan bersiul atau bersuara-suara kecil, memainkan sebuah
lagu, menggerak-gerakkan tubuh mengikuti irama atau ikut bernyanyi, dan memainkan alat
musik.

f. Kecerdasan Interpersonal
Merupakan kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, kehendak, motivasi dan
perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, maupun
gerak isyarat tertentu. Individu yang memiliki kemampuan tinggi pada kecerdasan ini dapat
memahami orang lain, sering menjadi pemimpin diantara teman-temannya, mengorganisasi
dan berkomunikasi dengan tepat.

g. Kecerdasan Intrapersonal
Merupakan kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri,
kesadaran akan suasana hati, kehendak, motivasi, temperamen, keinginan, serta kemaampuan
berdisiplin diri, memahani dan menghargai diri.

h. Kecerdasan Natural
Merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan atau tumbuhan di lingkungan
sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam, seperti cuaca, bentuk awan
dan gunung-gunung.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN BAHASA ANAK


A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan bahasa adalah :
 Kelancaran berbicara, bercerita
 Penguasaan kosakata yang bervariasi
 Kemampuan pada permainan yang terkait dengan kata dan bahasa
B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan bahasa
Kecerdasan bahasa ini dapat distimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi atau berbicara
sehingga anak mampu menyampaikan ide, harapan atau keinginannya. Beberapa permainan yang
dapat meningkatkan kecerdasan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengenalkan nama-nama benda yang di jumpai di sekitar anak.


Mengenalkan berbagai nama benda disekitar anak akan menambah kosa kata anak. Orang tua
dapat mengenalkan nama benda yang dijumpai atau dilihat anak. Misalnya anak dapat dikenalkan
nama benda yang ada disekitar anak, baik benda hidup, seperti nama binatang maupun nama
tumbuhan maupaun benda mati seperti nama kendaraan, makanan, perkakas rumah tangga.
Pengenalan nama-nama benda juga dapat dikenalkan lewat gambar. Melihat gambar ini disamping
menambah kosa kata nak juga merangsang anak untuk bertanya dan mengemukakan ide dan
perasaannya.

2. Bercerita dari gambar


Bercerita tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi dapat pula anak yang diminta untuk
bercerita dan orang tua yang mendengarkan.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN MATEMATIKA LOGIKA


A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan matematika-logika antara lain :
 Membilang (mengurutkan angka dari kecil ke besar misalnya dari 1 hingga 20)
 Mengenal konsep matematika secara sederhana misalnya konsep penjumlahan dan
pengurangan
 Mengenal konsep logika matematika sederhana, misalnya lebih besar, lebih kecil, sedikit,
banyak, jauh , dekat, panjang, pendek dll.

B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan matematika logika

1. Mengenal angka
Orang tua dapat membimbing anaknya mengenal angka dengan berbagai macam mainan,
diantaranya : menyanyikan lagu (misalnya lagu ”satu-satu aku sayang ibu”), bermain angka melalui
gambar dan puzle. Mengurutkan gambar lambang bilangan dari yang kecil hingga besar, serta
mengenalkan anak pada mata uang yang biasa digunakan.

2. Menghitung Benda
Menghitung benda dapat dikenalkan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menyanyi (
misalnya lagu balonku ada lima), mengajak anak untuk menghitung jumlah benda-benda yang ditemui
(misalnya ketika Ibu membawa buah mangga, anak diminta menghitung jumlahnya), anak juga dapat
dilatih mengenal jumlah barang-barang yang dimilikinya (misalnya berapa jumlah buku cerita yang
dimiliki anak). Sejak kecil anak juga dapat dilatih untuk mengetahui jumlah uang yang dimilikinya
dan melakukan jual-beli dalam jumlah yang sederhana (misalnya membeli permen)

3. Membandingkan benda
Orang tua dapat melatih anak untuk membandingkan benda yang lebih besar dan kecil, lebih
panjang dan pendek, jauh dan dekat. Orang tua dapat memberi anak minuman dari gelas yang sama
yang diisi air minum separo dan penuh, anak diminta memilih gelas mana yang lebih banyak?, orang
tua juga dapat memberi anak pensil panjang dan pendek, kemudian anak diminta memilih pensil yang
lebih panjang.

4. Mengenal Alat Ukur


Orang tua dapat mengenalkan salah satu alat ukur, misalnya timbangan berat tubuh. Anak
diminta untuk ditimbang, kemudian orang tua mengajak anak melihat hasil timbangannya

MENGEMBANGKAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL

A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan visual-spatial


a. Mengenal bentuk, misalnya bentuk-bentuk geometri (bola, lingkaran, balok, segitiga dll.)
b. Mengenal warna
c. Membuat bentuk atau rancang bangun

B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan visual-spasial


1. Bermain warna
Orang tua dapat mengenalkan berbagai berbagai macam warna pada anak melalui krayon dan
cat air. Permainan dengan cat air dapat juga dilakukan dengan mengenal warna-warna tertentu dan
memcampur warna untuk mendapat sebuah warna baru. Permainan ini bermanfaat untuk melatih
kepekaan anak pada berbagai warna, kemampuan selanjutnya akan mengembangkan jiwa seni anak.

2. Bermain balok kayu


Pemainan balok kayu bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan anak untuk membuat
rancang bangun tertentu. Dalam permainan ini anak dilatih membuat berbagai bentuk bangunan dari
balok-balok kayu, seperti membuat rumah, menara, istana, jembatan dll.

3. Bermain bongkar pasang


Permainan ini terbuat dari benda-benda kecil yang sama yang dapat dihubungkan satu dengan
yang lain. Permainan bongkar pasang dapat merangsang kemampuan anak untuk membuat bentuk
benda atau bangunan tertentu (misalnya mobil-mobilan, pistol, rumah, istana dll.). Permainan ini juga
dapat merangsang kreatifitas anak.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK-JASMANI

Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan kinestetik-jasmani

 Kemampuan menggerakkan anggota tubuh


 Kemampuan mengatur keseimbangan tubuh
 Kemampuan mengatur kelenturan tubuh
 Kemampuan menjaga kesehatan tubuh

A. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan kinestetik-jasmani

1. Permainan Olah Raga


Jalan, lari, berenang, main bola, senam, merupakan contoh permainan yang dapat
mengembangkan kemampuan fisik atau olah tubuh anak. Orang tua dapat mengajak anak melakukan
permainan olah raga secara rutin hari minggu atau hari-hari tertentu.

2. Gerak dan lagu atau menari


Permainan gerak dan lagu atau menari bermanfaat dalam mengembangkan kelenturan tubuh
anak. Untuk anak usia dini bermainan ini dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sederhana
dengan tidak meninggalkan unsur gerak dan seninya.

3. Permainan motorik halus


Berbagai kegiatan dapat mengembangkan motorik halus anak antara lain ; mencoret-coret,
menirukan pola gambar tertentu (balon, buku, bola, pilring, gelas dll), meronce, bermain plastisin,
bermain pasar-pasaran, meletakkan benda-benda (misalnya mainannya) pada tempatnya. Permainan
bongkar pasang, balok kayu dan bermain pasir juga dapat mengembangkan motorik halus anak.

4. Permainan motorik kasar


Disamping permainan olah raga ada beberapa permainan yang dapat mengembangkan
kemampuan motorik kasar anak antara lain: bermain ayunan, jungkat-jungkit, plosotan, panjat-pantan,
gobak sodor, bermain sepeda, mainan kucing dan anjing dll.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN MUSIKAL


A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan Musikal
 Kepekaan terhadap bunyi dan suara
 Kemampuan bermain musik
 Kemampuan menyanyi

B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan Musikal

Apabila anak sejak dini sering distimulasi dengan suara-suara, bunyi-bunyi, terutama yang
membentuk harmoni seperti musik, maka bagian otak kanan di wilayah perkembangan intuitif akan
semakin peka. Kepekaan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan emosi, antara lain
kepekaan rasa seperti empati, simpati, dan nilai rasa lainnya (Surya, 2007).

Stimulasi musikal hendaknya dilakukan secara variatif sesuai dengan tahapan usia.
Bermacam-macam latihan yang dapat dilakuan untuk mengembangkan kecerdasan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Membuat dan mendengarkan variasi nada dan bunyi
Untuk anak-anak yang masih sangat kecil, orang tua dapat memperkenalkan bermacam-
macam nada, bisa dengan alat musik mainan, orang tua dengan memegang tangan anak untuk
menekan atau memukul tuts-tuts alat musik itu sambil menyanyikan lagu do re mi fa sol la si do.
Permainan ini bisa diulang-ulang, sehingga anak tahu tuts yang berbeda akan menghasilkan bunyi
nada yang berbeda. Di samping itu alat-alat rumah tangga yang bisa menghasilkan bunyi juga dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai bunyi. Permainan ini tidak mengharapkan anak untuk
menguasai musik, tetapi merangsang perkembangan kecerdasan musikal .

2. Menyanyi dan menari

Untuk usia 1-3 tahun, anak dapat diperdengarkan berbagai lagu anak-anak, seperti “Balonku,
Burung Kakaktua, Pelangi, Bintang Kecil, dan lain sebagainya”. Tidak ada salahnya orang tua ikut
bernyanyi mengiringi lagu yang didengar sambil melakukan gerakan-gerakan tari sederhana, dan anak
akan mencoba meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

3. Main tebak-tebakan judul lagu

Untuk anak-anak yang sudah bisa menyanyikan berbagai lagu, maka untuk melatih dan
menguji kepekaan terhadap nada, anak-anak dapat diajak bermain tabak-tebakan judul lagu; caranya
orang tua memainkan sepenggal lagu instrumental bagian dari lagu anak-anak dengan alat musik, atau
apabila tidak memiliki alat musik bisa menyanyikan secara langsung nada-nada lagu itu tanpa disertai
kata-katanya, kemudian anak diminta untuk menebak judul lagu itu, apabila terdapat beberapa anak,
mereka bisa diminta berlomba menebak. Kegiatan ini selain melatih kecerdasan musical, juga melatih
ingatan anak.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL


A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan lnterpersonal adalah:
 Kepekaan terhadap emosi, perasaan dan kehendak orang lain orang lain
 Kemampuan bekerja sama dengan orang lain
 Kemampuan mengorganisir orang lain

B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan Interpersonal


Kecerdasan interpersonal dapat distimulasi dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang
lain, terutama yang dilakukan denga bekerjasama. Beberapa latihan yang dapat diberikan anatara lain:

1. Perkenalan dengan orang-orang lain


Untuk anak-anak yang masih di bawah umur satu tahun, stimulasi ini dapat dilakukan dengan
banyak membawa anak ikut serta pada berbagai kegiatan yang melibatkan orang banyak, misalnya
pada kegiatan pos yandu, kegiatan arisan, mengantar kakak sekolah, dan lain sebagainya. Dengan
terbiasa melihat orang banyak, anak akan tahu bahwa di luar dirinya dan keluarganya, ada orang-
orang lain lagi yang bisa bersama-sama dengan dirinya.

2. Bermain gotong royong


Untuk anak-anak yang sudah bisa bermain dengan keterampilan motoriknya, baik kasar
maupun halus, maka berbagai permainan yang melibatkan kerjasama dengan orang lain dapat
diperkenalkan. Misalnya:

a. Bermain memindahkan air; anak diberi seember air besar penuh, kemudian pada jarak sekitar 2
meter diberi ember yang sama besarnya tapi kosong, kemudian anak diberi gayung kecil dan
ditugaskan untuk memindah air dari ember yang penuh ke ember yang kosong. Apabila anak
terlihat kewalahan karena melakukannya sendiri, maka orang tua dapat meminta saudara atau
temannya untuk membantu. Setelah selesai, anak-anak ditanya, apa yang terjadi apabila ia harus
melakukannya seorang diri? Apa pula keuntungannya kalau pekerjaan itu dikerjakan bersama-
sama dengan orang lain? Dari kegiatan ini, anak akan mengenal nilai kerjasama, yaitu pekerjaan
menjadi ringan dan cepat selesai.

b. Bermain membangun istana pasir. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengajak anak-anak
untuk bekerjasama, ada yang ditugasi untuk mengumpulkan pasir dengan serok plastik, ada pula
yang ditugasi mengambil air, dan setelah itu anak-anak dapat membangun bersama-sama istana
pasir dengan bimbingan orang tua.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRA PERSONAL

A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan Intrapersonal


 Kemampuan mengenal identitas diri
 Kemampuan memahami kelebihan dan kelemahan diri
 Kemampuan mengendalikan dan memotivasi diri
 Kemamdirian

B. Bentuk Bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan Intrapersonal


Kegiatan-kegiatan yang dapat membuat anak memahami seluk-beluk tentang dirinya seperti
perasaannya, cita-citanya, dan kesukaannya dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan
intrapersonal anak. Beberapa kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mengenal dirinya secara fisik


Anak dapat diajarkan mengenal nama dirinya; misal: “Ini Nina” sambil meletakkan tangan
pada dadanya sendiri, selain itu anak juga bisa diberi pertanyaan tentang nama dari bagian-bagian
tubuhnya sendiri sambil memegangnya, misal: “Mana rambutmu? Mana matamu? Mana kakimu? Dan
seterusnya” setiap kali anak merespon dengan memegang bagian dari tubuhnya yang diminta.

b. Mengenal warna kesukaannya


Anak diberi kartu warna yang bermacam-macam, kemudian setiap kali anak diminta untuk
menyebutkan warnanya dengan disertai pertanyaan: “Kamu suka atau tidak warna ini?” melalui
kegiatan ini, anak selain dapat mengenal warna-warna kesukaannya, juga dapat menstimulasi
kecerdasan visual.

c. Mengenal buah-buah kesukaan, binatang kesayangannya, yang semuanya dapat dilakukan dengan
cara yang sama seperti nomor 2. Kegiatan ini juga dapat menstimulasi kecerdasan naturalis.

d. Mengenal cita-citaku. Anak diberi serial gambar tentang berbagai profesi, seperti dokter, guru,
pilot, petani, penyanyi dan polisi, kemudian kepada anak ditanya: “Besok kalau sudah besar,
kamu ingin menjadi apa?”

e. Mengenal dan mengungkapkan perasaan


Anak diberi serial gambar tentang berbagai ekspresi wajah, senang, sedih, takut, dan marah.
Setelah anak mengenal masing masing gambar, kemudian diberi pertanyaan: “Apa yang kamu
rasakan apabila mainanmu dirusak anak lain?” Apabila anak menjawab “Saya marah”, maka anak
diminta merespon sambil menunjukkan gambar yang sesuai. Demikian juga seterusnya dengan
pertanyaan-pertanyaan yang lain seperti “Apa yang kamu rasakan apabila kamu diberi hadiah?
Apa yang kamu rasakan apabila kue milikmu jatuh? Apa yang kamu rasakan apabila kamu
melihat ular?” Banyaknya variasi perasaan yang diungkap disesuaikan dengan tahapan usia dan
kemampuan anak.
f. Memotivasi diri
Anak diminta untuk melakukan suatu kegiatan dengan sejumlah rintangan, misalnya berjalan
melewati jembatan buatan sepanjang 5 meter (bisa dibuat dengan pura-pura meletakakan
pagar bambu buatan yang sederhana), setiap meter diberi rintangan berupa tali rafia yang
diikatkan di bagian tiang bambu sebelah kanan dan sebelah kiri, dan rintangan itu dipasang
semakin jauh semakin tinggi namun masih dalam jangkauan anak. Setiap kali anak berhasil
melampaui rintangan, dia diperbolehkan mengambil bendera kecil yang ada di tiang bambu
tersebut. Semakin besar motivasi anak untuk mengatasi rintangan dan berhasil mengatasinya,
semakin banyak bendera yang dapat ia kumpulkan. Apabila ada anak-anak lain, mereka
diminta melakukannya secara bergantian, sementara yang lain menunggu giliran dapat
diminta untuk bersorak-sorak memberikan semangat dukungan. Melalui kegiatan ini, anak
dapat dilatih untuk memotivasi diri.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN NATURALIS


A. Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan Naturalis
 Kemampuan beternak
 Kemampuan berkebun, memelihara tanaman
 Kepekaan terhadap gejala alam

B. Bentuk - bentuk permainan yang mengembangkan kecerdasan Naturalis


Kecerdasan naturalis dapat distimulasi dengan memperkenalkan dan menumbuhkan minat
anak pada fenomena-fenomena alam, seperti pada tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda
alam lainnya. Latihan-latihan yang dapat dilakukan anatar lain:

1. Berjalan-jalan mengenal lingkungan luar rumah


Untuk anak-anak yang masih sangat kecil, maka stimulasi kecerdasan naturalis dapat
dilakukan dengan membiasakan indera anak pada benda-benda alam, misalnya melihat pohon-pohon
di sekitar rumah atau di taman, mendengarkan gemericiknya air mengalir, suara ayam berkokok,
kucing mengeong, cicak berdecak dan lain sebagainya.

2. Melihat gambar-gambar atau VCD tentang alam dan belajar mengenal nama-namanya
Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, misal 2-3 tahun, mereka dapat diperlihatkan buku-
buku bergambar yang berwarna tentang berbagai buah-buahan, tanam-tanaman, dan berbagai macam
binatang, serta pemandangan pegunungan dan lautan. Di samping diperkenalkan pada penglihatan
berbagai fenomena alam, anak sekaligus juga diperkenalkan pada sebutan nama masing-masing.
Supaya anak lebih mudah mengingat, cara memperkenalkannya dapat melalui cerita yang dikarang
orang tua. Dengan demikian anak akan mengenal dan mengingatnya melalui suatu konteks.

3. Mengajak anak tamasya


Supaya anak lebih riil mengenal alam yang sudah banyak diperkenalkan melalui buku-buku
bergambar, maka anak-anak perlu sering diajak tamasya, sekali tempo ke pegunungan, lain waktu ke
pantai, dan di kesempatan lain bisa ke taman dan ke kebun binatang. Sambil tamasya, orang tua dapat
mengajukan berbagai pertanyaan terkait dengan pengetahuan yang sudah dipelajari anak. Misalnya:
”Bagaimana suara harimau? Apa yang biasa dimakan harimau?” Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dengan suasana tamasya ini dapat menggugah kecintaan anak pada alam.

Anda mungkin juga menyukai