TESIS
Oleh :
50117051
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS CIPUTRA
SURABAYA
2019
ANALISA VARIASI PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP
TESIS
Oleh:
50117051
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS CIPUTRA
SURABAYA
2019
ii
TESIS
Oleh :
Menyetujui
Pembimbing,
Mengetahui,
Universitas Ciputra
iii
DAFTAR ISI
TESIS ..................................................................................................................iii
iv
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 37
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segala bidang, salah satunya
yaitup bidang bisnis. Hal ini ditunjukkan dengan data yang disampaikan oleh
badan pusat statistik bahwa jumlah wirausaha meningkat 3,10 persen pada tahun
2018. Pada tahun sebelumnya 1,67 persen dari 225 juta penduduk. Angka
untuk dapat mengikuti setiap perubahan yang ada agar mampu bersaing dengan
para kompetitor.
Ketatnya persaingan menuntut para pelaku usaha untuk mampu bekerja lebih
keras untuk melakukan inovasi agar mampu berdiri selangkah lebih maju
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumennya. Salah satu bentuk
pelayanan perusahaan. Hal ini sejalan dengan usaha yang dilakukan oleh Toko
2
Bangunan Triguna saat ini, agar para pelanggan tidak berpidah ke tempat lain dan
bahan bangunan, toko ini menjual peralatan dan perlengkapan bangunan. Usaha
ini didirikan pertama kali oleh Ibu Sunarsih pada tahun 2015 yang berlokasi di jalan
kegiatan penjualan dapat disimpulkan bahwa lima dari lima belas pelanggan
seringkali bertanya terkait ketebalan besi tertentu dan warna cat lain pada cat
mobil. Dengan tidak tersedianya beberapa barang yang dicari oleh pelanggan
dengan ukuran yang beraneka ragam dan melengkapi warna-warna cat dengan
segala macam merek cat yang dimiliki saat ini baik cat tembok, besi maupun cat
untuk keperluan mebel. Sebisa mungkin berusaha untuk selalu memenuhi apapun
Variasi produk dan kepuasan pelanggan juga tidak terlepas dari peran
pelanggan. Dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik pada suatu bidang
usaha, maka akan tercipta kepuasan bagi pelanggan. Setelah pelanggan merasa
puas dengan produk yang sudah dibeli maka mereka akan membeli kembali
produk yang ada serta memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk membeli
Kualitas pelayanan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan
oleh para pelaku usaha sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan didalam
untuk menjalin relasi saling menguntungkan dalam kurun waktu jangka panjang
sebuah perusahaan untuk lebih memahami apa yang diharapkan dan dibutuhkan
akan semakin tinggi pula kepuasan, melalui peningkatan kualitas layanan (Duarte,
Saat ini tantangan yang dihadapi setiap perusahaan umumnya berfokus pada
yaitu dengan memberikan jaminan bahwa perusahaan akan selalu menepati janji
kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan
Tolak ukur keberhasilan dalam bidang pemasaran sebuah produk sering tidak
terpenting yaitu berfokus pada penyediaan barang yang ditawarkan sesuai dengan
Sehingga apabila hal tersebut sesuai dengan apa yang pelanggan inginkan maka
pengalaman positif dan berkesan, maka pelanggan akan merasa senang dengan
pengalaman dari pelayanan yang dia dapat atas produk atau jasa yang
diperolehnya menunjukkan bahwa kinerja atas produk dan jasa yang diberikan
sesuai denngan apa yang menjadi harapan dan keinginan seorang pelanggan. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa pelanggan merasa puas atas produk dan jasa yang
telah diberikan. Setelah pelanggan merasa puas, secara tidak langsung hal
pelayanan dan kebutuhan sesuai, maka pelanggan akan setia dan membuat
beli secara berulang (repurchase intention) agar mampu bersaing dengan para
kebutuhannya di perusahaan yang sama (Fang, J., Wen, C., George B & Prybutok,
V. 2016).
penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Variasi Produk dan
Pelanggan” .
5
Triguna?
Triguna?
Triguna?
Triguna?
selanjutnya untuk mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel variasi produk terhadap
dijual maka akan semakin tinggi minat beli kembali pelanggan. sebaliknya
semakin sedikitnya variasi yang tersedia pada suatu usaha maka akan semakin
rendah minat pelangga untuk membeli kembali pada took yang sama (Faradisa,
bahwa kemajuan teknologi saat ini mengubah segi interaksi antara sebuah
bagi pelanggan demi mencapai kualitas dan kepuasan pelayanan yang lebih
tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap pelanggan yang lebih tinggi
tinggi akan mengarah pada kepuasan yang lebih tinggi (Iqbal, M., Hassan, M.,
berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Hal ini didukung oleh sebuah
penelitian yang menunjukkan bahwa dimensi yang ada pada kualitas layanan
427 pelanggan pengguna layanan Grab dan Uber. Metode yang digunakan
pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
penelitian ini yaitu service quality, system quality, information quality, overall
9
kualitas layanan pada mobile apss. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas
kecukupan dan kegunaan pada aplikasi tersebut. Seperti aplikasi tersebut berisi
informasi yang dapat diperbarui secara teratur dan tentunya menjadi lebih
pelanggan terhadap pembelian kembali dan efek tidak langsung melalui pilihan
and repurchase intention. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu service quality perception,
customer satisfaction dan repurchase intention ( Ismoyo, N., Hadiwidjojo, D., &
Rahmand, D. 2017).
Penelitian yag lain juga menunjukkan hal yang sama, bahwa kualitas
layanan yang terdiri dari kehandalan, kepastian, kenyataan, empati dan daya
dengan nilai (nilai p) 0.003 < 0.05. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
satu barang. Jika perusahaan mampu menyediakan barang yang beragam baik
dari segi warna, ukuran, harga, tampilan dan ketersediaan produk maka akan
semakin banyaknya pilihan yang tersedia maka konsumen akan lebih mudah
produk juga dapat dikatakan sebagai unit khusus didalam suatu merek atau lini
2008:97).
1.) Ukuran
produk yang dilihat dengan nyata dan dapat diukur. Perusahaan dapat
membuat variasi ukuran dari produk tertentu baik dari ukuran yang
2.) Harga
3.) Tampilan
membeli
pembelanjaan dalam toko telah habis di rak maka dapat diisi lagi.
12
diartikan sebagai salah satu komponen penting yang akan digunakan seorang
(Kotler, P & Keleer, K, L. 2016). Zeithaml dan Bitner berpendapat bahwa kualitas
Kualitas pelayanan dianggap baik ketika mampu melampaui apa yang diharapkan
berada dibawah apa yang diharapkan pelanggan (Faradisa, I., Budi, L., & Minarsih,
M. 2016).
produk.
Lima dimensi dari kualitas pelayanan yang dapat digunakan peneliti dalam
melakukan penilaian dan pengukuran menurut Zeithaml dan Bitner (Faradisa, I.,
maksimal.
diperhatikan bagi para pelaku usaha sebuah bisnis. Hal tersebut perlu dilakukan
adanya pelanggan yang puas perusahaan tidak akan mampu untuk bertahan.
Pelanggan yang puas memiliki potensi untuk menjadi pelanggan yang setia dan
mampu menarik pelanggan lain. Dan juga dapat dijadikan sebagai kunci untuk
atau kecewa dibenak pelanggan. Apabila kinerja sesuai atau bahkan melebihi
harapan, maka pelanggan akan merasa senang atau puas. Sebaliknya apabila
kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa atau
ditunjukkan pelanggan atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya.
yaitu penilaian atas fitur-fitur suatu produk atau jasa, bahkan produk atau jasa
berbelanja dimasa lampau, opini teman dan kerabat serta informasi dan janji-
pasar berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan akan barang dan jasa, dan
barang dan jasa tersebut. Sejalan dengan munculnya kebutuhan dan keinginan,
16
dan jasa yang nantinya akan dia terima dari produsen. Tujuan perusahaan
produk yang memiliki nilai lebih akan memberi kepuasan lebih juga bagi
Hal inilah yang menjadi dasar bagi suatu produsen atau perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen akan barang dan jasa sehingga
pelanggan.
maupun diskon.
4. Situasi meliputi suasana, lokasi, luas tempat dan fasilitas yang ada.
17
Menurut Hellier, et al. (Carr, 2016) repurchase intention atau minat beli
pengalaman yang terjadi setelah berbelanja melalui respon positif atau negatif.
untuk mengulangi perilaku membeli suatu produk, yang salah satunya yaitu
pembelian (Ebrahim, R., Ghoneim, A., Irani, Zahir & Fan., Y. 2016).
Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk atau brand dan
proses evaluasi yang dialami oleh konsumen terkait performa dan kualitas pada
jumlah pembelian, sehingga tercipta komitmen yang besar pada pelanggan untuk
kembali menggunakan produk tersebut (Faradisa, I., Budi, L., & Minarsih, M.
2016).
indikator untuk mengukur minta beli ulang, yaitu minat transaksional, minat
dibelinya, agar dibeli juga oleh orang lain, dengan refrensi pengalaman
seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah
dikonsumsi. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.
Faktor penentu yang mempengaruhi minat beli ulang yaitu meliputi tujuh
merek, kualitas produk, nilai yang dirasakan pelanggan dan harga (Putri, L.H.
2016).
19
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel yang akan diteliti
sebagai langkah untuk menyusun hipotesa. Dalam penelitian ini terdapat beberapa
repurchase intention.
Pandhawa (2018). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel variasi produk
secara tidak langsung, positioning dapur pandhawa adalah rumah makan yang
menyajikan makanan spesial nasi kuning. Maka dari it, menu-menu tambahan
diluar nasi kuning kurang begitu diminati konsumen (Uji t, nilai Sig > 0,05).
ini dilakukan oleh Titik Efnita (2017) dalam Pengaruh Variasi Produk, Kualitas
Organizer.
tinggi. maka akan menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi
pelanggan sebesar 1,290. nilai 0,314 pada variabel kualitas pelayanan meningkan
20
1 satuan, maka kualitas layanan juga akan ikut meningkatkan kepuasan konsumen
sebesar 0,314 dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap tetap atau konstan
Demikian penelitian lain yang dilakukan oleh Novita Sari dan Selvi
bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen maka
signifikan. Melalui penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yaitu
layanan pada mobile apss. Seperti aplikasi tersebut berisi informasi yang dapat
diperbarui secara teratur dan tentunya menjadi lebih spesifik (Trang, T., &
Phuong., N, N. 2018).
21
Mensah (2018) dengan judul penelitian Effect of Service quality and Customer
Campus, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan bahwa kualitas
judul penelitian Pengruh Variasi Produk terhadap Pembelian Ulang pada Café
Vin’z Ice Cream di Kota Samarinda menunjukkan bahwa variabel variasi produk
memiliki hubungan kuat terhadap pembelian ulang. Hal ini dapat iartikan bahwa
2.3.6
22
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini didukug teori-teori dari penelitian yang
penelitian ini. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu varian produk
(X1), kualitas layanan (X2), variabel mediator yaitu kepuasan pelanggan (Y1), dan
Latar Belakang
Selama melakukan kegiatan penjualan dapat disimpulkan bahwa lima dari lima belas pelanggan seringkali
bertanya terkait ketebalan besi tertentu dan warna cat lain pada cat mobil. Dengan tidak tersedianya
beberapa barang yang dicari oleh pelanggan membuat Triguna tidak mampu secara maksimal dalam
memberikan pelayanan. Saat ini Triguna terus berusaha untuk melengkapi varian produk serta
memberikan kualitas pelayanan yang baik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga setelah
pelanggan merasa puas dengan produk yang sudah dibeli maka mereka akan membeli kembali ditempat
yang sama.
Rumusan Masalah
1. Apakah variasi produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan TB Triguna ?
H4
Variasi produk
(X1)
H3
Kepuasan Repurchase
Pelanggan Intention
(Y1) (Y2)
Kualitas Layanan
(X2)
H5
kepuasan pelanggan
customer satisfication
repurchase intention
repurchase intention.
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
research design, desain penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang
research design ini sangat formal dan terstruktur, sampel yang digunakan
biasanya berjumlah banyak dan bersifat kuantitatif. Jenis conclusive research yang
digunakan pada penelitian ini adalah causal research. Causal research bertujuan
untuk menentukan hubungan dari suatu sebab akibat atau kausal dari suatu hal
variabel yang diteliti (Malhotra, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menguji
variasi produk (X1) dan Kualitas layanan (X2). Sedangkan untuk variabel endogen
yaitu variabel yang dipengaruhi, dalam peneitian ini yaitu kepuasan pelanggan
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Partial Least Square (PLS),
(SEM) dibantu dengan program SmartPLS 3.0 M3. Teknik analisis data ini terbagai
26
menjadi dua yaitu model struktural dan model pengukuran. Keunggulan dari teknik
analisis data ini yaitu mampu menganalisis seluruh jalur secara bersama-sama
dan hasil yang dimunculkan juga menjadi lebih detail karena sumbangsi masig-
Karangrejo Purwosari Pasuruan. Hal ini dikarenakan, penelitian ini mengkaji bisnis
keluarga yaitu TB Triguna. Dan keseluruhan subjek yang berkaitan pada penelitian
4.3.1 Populasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, dan didalamnya terdiri dari orang-
orang yang memiliki informai yang dibutuhkan oleh peneliti (Malhotra, 2010).
Populasi target yang digunakan pada penelitian ini adalah para pelanggan TB
4.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel penelitian ini adalah non probability sampling. Teknik ini yaitu metode
27
pengambilan sampel yang tidak semua anggota dipilih menjadi sampel. Metode
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = batas toleransi kesalah (error tolerance)
240 240
dari rumus tersebut diperoleh 𝑛 = 1+240 (0.05)2 = 1+0.6 = 150 orang
sampling. Melalui teknik ini peneliti akan leluasa untuk memilih responden yang
sampel. teknik ini tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur
Jenis dan sumber data yang digunakan penelitian ini yaitu data primer dan
yang telah melakukan pembelian minimal dua kali ke TB Triguna, dan melalui data
primer ini digunakan untuk dianalisa dan dilakukan pembahasan. Sumber data
2017:193).
untuk memperoleh data, angket akan disebarkan kepada responden yaitu seluruh
(Sugiyono, 2017:199). Skala ini memiliki lima kategori yang berkisar dari
jawaban sangat setuju diberi skor 5, jawaban setuju diberikan skor 4, jawaban
Netral diberikan skor 3, jawaban tidak setuju dengan skor 2, dan yang terakhir
Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel
eksogen yaitu variabel yang mempengaruhi yaitu variabel variasi produk (X1) dan
Kualitas layanan (X2). Sedangkan untuk variabel endogen yaitu variabel yang
dipengaruhi, dalam peneitian ini yaitu kepuasan pelanggan (Y1) sebagai variabel
mediator dan repurchase intention (Y2). Variabel eksogen dan variabel endogen
memberikan pelayanan
untuk kepuasan
konsumen
dijual.
2016:157)
mampu mendorong
pelanggan untuk
melakukan transaksi
pembelian kembali.
31
Pelanggan Toko Bangunan Triguna. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik PLS-SEM karena penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan teori.
Analisis data dalam hal ini dilakukan menggunakan statistik. Analisis data
menggunakan dua cara yakni statistik deskriptif dan statistik inferensial. Namun,
tersebut.
pada sampel yang diteliti saja maka, peneliti menggunakan statistik deskriptif.
teknik pengolahan data. Dalam SEM, terdapat dua model pengukuran yang dapat
Exploratory Factor Analysis (EFA). Dalam penelitian ini, model pengukuran yang
sebuah variabel laten diukur oleh satu atau lebih variabel-variabel teramati. Dalam
model pengukuran CFA, model dibentuk lebih dahulu, jumlah variabel laten
ditentukan oleh analisis dan pengaruh suatu variabel laten terhadap variabel
teramati ditentukan lebih dahulu. Ada dua sifat dari variabel teramati yaitu bersifat
reflektif dan formatif. Di dalam penelitian ini, variabel teramati memiliki sifat reflektif
yang memiliki arti indikator tersebut dipandang sebagai indikator yang dipengaruhi
oleh konsep yang sama dan yang mendasari variabel laten (Wijanto, 2008).
Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini maka metode analisis data yang
pendekatan PLS (Partial Least Square). PLS tidak mengasumsikan sebuah data
berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio.
Tujuan pendekatan PLS ini yaitu untuk membantu peneliti untuk mendapat nilai
Teknik analisis data dengan teknik PLS dilakukan melalui dua tahap,yaitu:
score yang kemudian menghasilkan nilai loading faktor. Nilai loading factor
dikatakan tinggi jika komponen atau indikator berkorelasi lebih dari 0,70
dengan konstruk yang ingin diukur. Untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan, loading factor 0,5 sampai 0,6 masuk kategori cukup (ghozali,
tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan memberikan hasil yang
alpha dan composite reliability. Item pada sebuah variabel dapat dikatakan
2. Tahap kedua adalah melakukan uji structural inner model yang bertujuan
konstruk yang diukur dengan menggunakan uji t dari PLS itu sendiri. Tahapan
ini dapat diukur dengan melihat nilai R-Square Model yang menunjukkan
koefisien jalur yang merupakan nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam
signifikan apabila nilai t statistik lebih besar dari 1,96 (significance level 5%)
atau dapat dikatakan lebih besar dari 1,65 (significance lever 10%) pada
(α)= 5% = 0,05, nilai t-tabelnya adalah 1,65. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari
nilai t-tabel (t-statistik < 1,65), maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika nilai
t-statisik lebih besar daripada nilai t-tabel (t-statistik > 1,65) , maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
34
35
BAB V
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. S., & Marleni, N. N. (2018). Survei Kepuasan Pelanggan PDAM Kota
Marketing, Vol.58,p.53-66
Kencana
Cahyadi, R., Nardo, L., Suryanto., & Sabrina, C. (2013). Korelasi antara kualitas
No.2 794-802.
Duarte, A., F, Moreira, V, & Gerhard, A. 2016. Evaluating Credit Union Members
Ebrahim, R., Ghoneim, A., Irani, Zahir & Fan., Y. (2016). A brand Preference and
Efnita, T. (2017). Effect of Variant of Products, The Service Quality, Price and
ol. 2, No. 2.
Fang, J., Wen, C., George B & Prybutok, V. (2016). Consumer Heterogeneity,
Faradisa, I., Budi, L., & Minarsih, M. (2016). Analisis Pengaruh Variasi Produk,
Faradisa, I., Budi, L., & Minarsih. (2016). Analisis Pengaruh ariasi Produk,
No.2
Ferdika, M., & Kuswara. H. (2017). Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Universitas Diponegoro.
Iqbal, M., Hassan, M., & Habibah, U. (2018). Impact of self-service technology
(2018), 5:1423770.
Ismoyo, N., Hadiwidjojo, D., & Rahmand, D. (2017). service quality perception’s
Kotler, P & Keleer, K, L. (2016). Marketing Management, 15th Edition New Jersey:
Kotler, P., & Armstrong, Gary. (2012). Principles of Marketing. New Jersey:
Prentice Hall.
Moha, S., & Loindong, S. (2016). Analisis Kualitas Pelayanan dan Fasilitas
Noyan, F., & Simsek, G. G. (2012). A Partial Least Squares Path Model of
Omar, M., Ariffin H., & Ahmad, R. (2016). service quality, customers satisfaction
2016.
Sari, N & Selfi, S. (2017). Pengaruh Keragaman Produk dan Kualitas Pelayanan
Schneider, B, & White, S. (2004). Service Quality: New Directions In Theory and
Publisher.
Alfabeta, CV
Afabeta
Trang, T., & Phuong., N, N. (2018). repurchase intention: the effect of service
(http://www.koran-jakarta.com/jumlah-wirausaha-tembus-3-1-persen/).