Disusun oleh:
Yudha Adidarma Marhaendra
NIM: 22010116210184
Pengesahan:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
DATA PRIBADI
Nama : Tn. EP
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku / Warganegara : Jawa
Alamat : Pemalang
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal pemeriksaan : 21 Februari 2018
No. CM : 00127658
Diperiksa oleh : Yudha Adidarma Marhaendra
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari :
Nama Ny. M
Alamat Pemalang
Pekerjaan Wiraswasta
Pendidikan SMP(tamat)
Umur 38 tahun
Agama Islam
Hubungan Kakak pasien
Lama kenal Sejak lahir
Sifat perkenalan Akrab
a. Sebab dibawa ke Rumah Sakit:
Keluhan Pasien: Tidak Ada
Keluhan Keluarga/Pengantar: Marah-marah
b. Riwayat Penyakit Sekarang: (onset, tanda dan gejala, hendaya, stresor)
Kurang lebih 2 bulan SMRS pasien sering marah-marah, berbicara
sendiri, bila ditanya jawaban ngelantur, dan suka keluyuran. Pasien juga
mengatakan jika mendengar suara-suara bisikan orang laki-laki mengobrol.
Pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga,
pasien sulit tidur, hubungan dengan keluarga menjadi renggang, waktu luang
digunakan berbicara sendiri di kamar (GAF 40)
Kurang lebih 1 bulan SMRS pasien semakin sering marah-marah
Kurang lebih 2 tahun SMRS pasien cerai dengan istrinya, dan anak
dibawa oleh istri, semenjak itu pasien menjadi sering menyendiri dan jarang
berkomunikasi dengan keluarga dan tetangganya, pasien masih dapat bekerja
sebagai pencuci motor, perawatan diri mandiri, waktu luang pasien digunakan
untuk menonton tv di kamar (GAF 75)
Kurang lebih 1 tahun SMRS pasien ikut temannya bekerja sebagai
nelayan, sepulang dari laut pasien mengaku mendengar bisikan bisikan,
bisikan dirasakan setiap hari, isi dari bisikan tersebut menurut pasien adalah
mengejek, menghina dan menertawakan pasien, bahkan kadang bisikan
memerintah pasien untuk “keluar dari rumah” , pasien juga merasakan seolah
olah televisi membicarakan dirinya, pasien menjadi mudah emosi dan marah
marah tidak jelas, oleh kakak pasien, pasien dikurung di rumah tersendiri.
Makan dan mandi harus diingatkan oleh kakaknya, pasien menjadi jarang
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, pasien sudah tidak dapat
bekerja, waktu luang pasien digunakan untuk mencoret-coret dan
menggambar dikertas kosong (GAF 45)
Kurang lebih 1 bulan SMRS pasien mulai makin sering marah marah
tanpa sebab, pasien mulai bicara sendiri dan bicaranya melantur, pasien masih
mendengar bisikan-bisikan yang merendahkan dan menghina pasien, pasien
sering keluyuran, pasien juga sulit tidur, perawatan diri buruk, sosialisasi
dengan keluarga menjadi renggang, waktu luang digunakan untuk berbicara
sendiri dan mencoret-coret kertas di kamar (GAF 40)
Kurang lebih 2 hari SMRS pasien mengamuk, pasien memecahkan
jendela rumahnya, pasien selain dapat mendengar bisikan-bisikan, pasien
juga melihat sekelebatan warna putih dan hijau muda, pasien mengaku bila
tubuhnya dapat dikendalikan oleh sesuatu yang tak tampak, selain itu pasien
sering mencium bau-bau menyan dan minyak misik namun tidak ada
objeknya. Pasien tidak dapat tidur, perawat diri semakin buruk, hubungan
dengan keluarga memburuk, waktu luang pasien digunakan untuk berbicara
sendiri di kamar, karena dirasakan meresahkan warga pasien oleh dinas sosial
dibawa ke RSJD AGH (GAF 30)
c. Riwayat Sebelumnya
1. Psikiatri:
Tidak didapatkan riwayat psikiatri sebelumnya.
KURVA GAF
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2 tahun 1 tahun 1 bulan 2 hari
SMRS SMRS SMRS SMRS
1. Medis Umum
Riwayat kejang demam : disangkal
Riwayat epilepsi : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat nyeri dada/sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit maag : disangkal
Riwayat pingsan : disangkal
Riwayat gegar otak : disangkal
2. Penggunaan Obat – obatan dan NAPZA
Riwayat penggunaan obat – obatan dan NAPZA disangkal.
Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal.
Silsilah keluarga
Keterangan :
: gangguan jiwa : meninggal
: pasien : tinggal satu rumah
: laki-laki
: perempuan
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
a) Penampilan Umum
Tampak laki-laki berusia 35 tahun, perawakan sesuai dengan umur,
kulit sawo matang, rambut panjang tidak terurus, kebersihan dan
kerapihan kurang
b) Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Normoaktif
c) Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
Kontak psikis : ada, wajar, dapat dipertahankan.
d) Mood dan Afek
Mood(pasien) : euthyimic
Afek : serasi
- Halusinasi visual :
Pasien melihat sekelebatan bayangan berwarna putih dan hijau
muda. Sejak kurang lebih 1 bulan SMRS. Saat diperiksa pasien
masih melihat bayangan .
- Halusinasi Olfaktorik :
Pasien mencium bau-bauan yang tidak ada sumbernya, yaitu bau-
bauan kemenyan dan bau minyak misik. Pasien terakhir mencium
bau-bauan ini 1 hari SMRS.
D. Pikiran
a. Bentuk pikir : non realistik
b. Arus pikir
Flight of Idea : tidak ada
Asosiasi longgar : tidak ada
Pikiran berpacu : tidak ada
Tangensialitas : tidak ada
Sirkumstansialitas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Asosiasi bunyi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Persevasi : tidak ada
Blocking : tidak ada
Neologisme : tidak ada
c. Isi Pikir
Waham : ada
- Delusion of Control :
Pasien merasa dirinya dikontrol oleh suatu hal yang tidak
berwujud.
Preokupasi : tidak ada
Obsesi dan Kompulsi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan bunuh diri/membunuh: tidak ada
Ide-ide referensi/influence : tidak ada
Kemiskinan isi : tidak ada
E. Sensorium dan Kognitif
a. Kesadaran : Jernih
b. Orientasi
Personal : Baik Waktu : Baik
Tempat : Baik Situasional : Baik
c. Daya ingat
Segera : Baik Jangka Sedang : Baik
Jangka Pendek : Baik Jangka Panjang : Baik
d. Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi kurang dan perhatian baik
e. Kapasitas untuk Membaca dan Menulis
Baik
f. Kemampuan Visuospasial
Baik
g. Pikiran Abstrak
Baik
h. Pengendalian Impuls
Baik
G. Tilikan : 1
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit /
gangguan.
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus
menyangkal penyakitnya.
3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau
penyebab eksternal, atau faktor organik sebagai penyebabnya.
4. Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai
bagian dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada
dalam diri pasien, namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk
melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya perubahan gaya hidup)
6. Emotional insight : Pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya
seperti tilikan derajat 5 namun pasien juga memahami perasaan dan
tujuan yang ada pada diri pasien sendiri dan orang yang penting dalam
kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan perilaku pada pasien.
H. Pertimbangan
Tidak baik
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Tensi : 110/70mmHg Nadi : 82x/ menit
RR : 18 x/menit Suhu : 36,5ºC
BB : 60 kg TB : 170 cm
Kesadaran : komposmentis
Kepala&leher : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Kesan : dalam batas normal
B. Status Neurologis dalam batas normal
Kesan : dalam batas normal
C. Laboratorium
Kesan : dalam batas normal
D. Pemeriksaan Penunjang Lain (EKG, Foto toraks, EEG, CT Scan)
Dalam batas normal
E. Pemeriksaan psikometri {PANSS EC (IGD), PANSS (bangsal),
MINI-ICD10: skrining, HDRS, HDAS: depresi dan ansietas, MMSE:
kognitif ( dementia, geriartri, GMO)}
Skala Positif 21 Februari
2018
P1 Waham
P2 Kekacauan Proses Pikir
P3 Perilaku Halusinasi
P4 Gaduh Gelisah
P5 Waham Kebesaran
P6 Kecurigaan atau Kejaran
P7 Permusuhan
Total
Skala Negatif
N1 Afek Tumpul
N2 Keruntuhan Emosional
N3 Kemiskinan Rapport
N4 Penarikan Diri dari Hubungan Sosial
secara Pasif/ Apatis
N5 Kesulitan dalam Pemikiran Abstrak
N6 Kurangnya Spontanitas dan Arus
Percakapan
N7 Pemikiran Stereotipik
Total
SKALA PSIKOPATOLOGI UMUM
GI Kekhawatiran Somatik
G2 Anxietas
G3 Rasa Bersalah
G4 Ketegangan
G5 Menirisme dan Posturing
G6 Depresi
G7 Kelambanan Motorik
G8 Ketidakkooperatifan
G9 Isi Pikiran yang Tidak Biasa
G10 Disorientasi
G11 Perhatian Buruk
G12 Kurangnya Daya Nilai dan Tilikan
G13 Gangguan Dorongan Kehendak
G14 Pengendalian Impuls yang Buruk
G15 Preokupasi
G16 Penghindaran Sosial secara Aktif
Total
Total PANSS
Aksis II
Dari riwayat premorbid masa kanak awal hingga dewasa pasien tidak
ada gangguan, sehingga dapat disimpukan Z 03.2 tidak ada diagnosis
pada aksis II
Aksis III
Pada alloanamnesis, autoanamesis, pemeriksaan fisik, neurologis, dan
laboratorium dalam batas normal, maka aksis III tidak ada diagnosis
Aksis IV
Pada alloannamnesis dan autoanamnesis, stressor pada pasien ini yaitu
pasien cerai dan berpisah dengan anaknya
Aksis V
GAF 1 tahun terakhir (terbaik) = 30
GAF saat masuk = 30
GAF saat diperiksa = 45
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi (Resep, ECT) RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo
- Risperidone 2x2 mg dr. Yudha Adidarma Marhaendra
22010116210184
Semarang, 21-02-2018
R/ Risperidone mg 2 tab No X
S 2dd tab 1
Pro : Tn. EP
Usia : 35 tahun
2. Psikoedukasi
a. Terapi Keluarga
Edukasi tentang gangguan jiwa yang dialami pasien dan pandangan
keluarga tentang penyakit pasien.
Edukasi untuk selalu memantau pasien untuk minum obat secara
teratur dan memberikan motivasi kepada keluarga untuk terus
mendukung pasien agar cepat sembuh, tidak mendiskriminasi
pasien, dan bisa menjadi tempat cerita pasien. Edukasi kepada
keluarga pasien untuk memberikan tanggung jawab dan
kepercayaan kepada pasien untuk menjalani kehidupan berumah
tangga dan tidak selalu ikut campur urusan rumah tangga pasien.
b. Terapi Suportif
Mengajarkan pasien cara menghilangkan halusinasi bahwa yang
pasien alami tidak nyata dan cara mengendalikan diri.
Memberi motivasi pasien untuk rutin minum obat agar dapat
mengalami perbaikan gejala dan tidak takut kembali ke masyarakat.
c. Terapi Okupasional
Mengikuti rehabilitasi sesuai hasil seleksi.