Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

DIAGNOSAMEDIS “KISTA” DI POLI KIA RS KERTHA HUSADA

KABUPATEN BULELENG

OLEH :

NI WAYAN WIATNYANI

16089014115

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2019
Konsep Dasar Penyakit

I. Defenisi Kista

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung

telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang

terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Agusfarly, 2008).

Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium

yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang

dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. (Lowdermilk, dkk.

2008).

II. Epidemiologi

Di Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita kanker

ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang. Tingginya

angka kematian karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan

keluhan, sehingga tidak diketahui dimana sekitar 60% - 70% penderita datang pada

stadium lanjut. Maka penyakit ini disebut juga silent killer. Angka kejadian kanker

ovarium di Indonesia belum diketahui secara pasti karena pencatatan dan pelaporan di

negeri kita kurang baik. Sebagai gambaran di RSU, kanker Dharmais ditemukan

penderita kanker ovarium sebanyak 30 kasus setiap tahun. Studi epidemologi

menyatakan beberapa faktor resiko nullipara, melahirkan pertama kali pada usia di

atas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan

pertama terjadi pada usia di bawah 25 tahun. Penggunaan pil kontrasepsi dan

menyusui akan menurunkan kanker ovarium sebanyak

30–60% (Dharmais,2009)

III. Etiologi
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan

menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium,tipe folikuler

merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh

karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Folikel adalah suatu rongga

cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Padakeadaan normal, folikel yang berisi

sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasiuntuk melepaskan sel telur. Namun

pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan

carian yang nantinya akan menjadi kista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar

berupa darah yang keluar akibatdari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil

ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh

seperti rambut dan gigi.Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid.

IV. Patofisiologi dan WOC

Berdasarkan Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa fungsi ovarium yang

normal tergantung pada sejumlah hormon, dan kegagalan salah satu pembentukan

hormon dapat mempengaruhi fungsi ovarium tersebut. Ovarium tidak akan berfungsi

secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah

yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel

yang terbentuk secara tidak sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal

mengalami pematangan, gagal berinvolusi, gagal mereabsorbsi cairan dan gagal

melepaskan sel telur, sehingga menyebabkan folikel tersebut menjadi kista.

Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut

folikel de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari

2.8cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus

luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista di tenga-

tengah.

Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis

dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-

mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu

jinak. Kista dapat berupa kista folikural dan luteal yang kadang-kadang disebut kista

theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuik FSH dan

HCG.

WOC

Ketidakseimbangan dan kegagalan salah satu


pembentukan hormon yang mempengaruhi indung telur

Fungsi ovarium abnormal

Penimbunal folikel yang terbentuk secara tidak sempurna

Folikel gagal mengalami pematangan, gagal


berinvolusi dan gagal mereabsorbsi cairan

Terbentuk kista ovarium

Adanya cairan dalam Pembedahan


jaringan di daerah ovarium Ansietas b.d
perubahan status
kesehatan
Jaringan terputus
Klien merasa nyeri
diperut bagian bawah
Kerusakan integritas
jaringan b.d faktor
Nyeri akut b.d agen mekanik
injury biologi

Klien mengalami
ketakutan dalam
melakukan mobilisasi

Hambatan
mobilisasi fisik b.d
kelemahan fisik
V. Klasifikasi

1. Kista non neoplasma. Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon

esterogen dan progresterone diantaranya adalah :

 Kista non fungsional.

Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang

di dalam korteks.

 Kista fungsional.

 Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi

ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler

di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang

menarche kurang dari 12 tahun.

 Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi

progesterone setelah ovulasi.

 Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG

terdapat pada mola hidatidosa.

 Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH

yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.

2. Kista neoplasma
 Kistoma ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum yang
kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.
 Kistodenoma ovarii musinoum. Asal kista ini belum pasti, mungkin
berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya I elemen mengalahkan
elemen yang lain
 Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium
(Germinal ovarium)
 Kista Endrometreid. Belum diketahui penyebab dan tidak ada
hubungannya dengan endometroid
 Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses pathogenesis
VI. Gejala klinis

Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :

1. Perut terasa penuh, berat, kembung


2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
3. Haid tidak teratur
4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke
punggung bawah dan paha.
5. Nyeri sanggama
6. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:

1. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba


2. Nyeri bersamaan dengan demam
3. Rasa ingin muntah

VII. Pemeriksaan fisik

1. Identitas klien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

agama dan alamat, serta data penanggung jawab

2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit : Biasanya klien merasa nyeri pada daerah

perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-

henti.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri

pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah perut,

menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual dan muntah.

b. Riwayat kesehatan dahulu : Sebelumnya tidak ada keluhan.

c. Riwayat kesehatan keluarga : Kista ovarium bukan penyakit

menular/keturunan.

d. Riwayat perkawinan : Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh

terhadap timbulnya kista ovarium.


4. Riwayat kehamilan dan persalinan : Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal

ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya suatu kista ovarium.

5. Riwayat menstruasi : Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi

digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea.

6. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis.

a. Kepala :

 Hygiene rambut

 Keadaan rambut

b. Mata
 Sklera : ikterik/tidak
 Konjungtiva : anemis/tidak
 Mata : simetris/tidak
c. Leher
 pembengkakan kelenjer tyroid
 Tekanan vena jugolaris.
d. Dada
Pernapasan
 Jenis pernapasan
 Bunyi napas
 Penarikan sela iga
e. Abdomen
 Nyeri tekan pada abdomen.
 Teraba massa pada abdomen.
f. Ekstremitas
 Nyeri panggul saat beraktivitas.
 Tidak ada kelemahan.
g. Eliminasi, urinasi
 Adanya konstipasi
 Susah BAK

VIII. Pemeriksaan diagnostic/penunjang


1. Laparaskopi
2. Ultrasonografi
3. Foto Rontgen
4. Pap smear

IX. Diagnose

1. Nyeri akut b.d agen cedera biologi


2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
3. Hambatan mobilisasi fisik b.d kelemahan fisik
4. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik

X. Tindakan penanganan/ penatalaksanaan

a. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah
misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi. Tindakan
operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan
tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor.
Akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan
pengangkatan ovarium, bisanya disertai dengan pengangkatan tuba (Salpingo-
oovorektomi).
b. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
c. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium
adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu
pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh
pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang
berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai
penyangga.
d. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan
pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik atau tindakan kenyamanan
seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam,
informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda-tanda infeksi,
perawatan insisi luka operasi.
e. Asuhan post operatif merupakan hal yang berat karena keadaan yang mencakup
keputusan untuk melakukan operasi, seperti hemorargi atau infeksi. Pengkajian
dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda vital, asupan dan keluaran, rasa sakit dan
insisi. Terapi intravena, antibiotik dan analgesik biasanya diresepkan. Intervensi
mencakup tindakan pemberiaan rasa aman, perhatian terhadap eliminasi,
penurunan rasa sakit dan pemenuhan kebutuhan emosional Ibu.
f. Efek anestesi umum. Mempengaruhi keadaan umum penderita, karena kesadaran
menurun. Selain itu juga diperlukan monitor terhadap keseimbangan cairan dan
elektrolit, suara nafas dan usaha pernafasan, tanda-tanda infeksi saluran kemih,
drainese urin dan perdarahan. Perawat juga harus mengajarkan bagaimana
aktifitas pasien di rumah setelah pemulangan, berkendaraan mobil dianjurkan
setelah satu minggu di rumah, tetapi tidak boleh mengendarai atau menyetir untuk
3-4 minggu, hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini
dapat menyebabkan kongesti darah di daerah pelvis, aktifitas seksual sebaiknya
dalam 4-6 minggu setelah operasi, kontrol untuk evaluasi medis pasca bedah
sesuai anjuran.

XI. Komplikasi

a. Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker
ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum
jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk
melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker
ovarium.
b. Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama
yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia
subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan
pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas
kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas klien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

agama dan alamat, serta data penanggung jawab

2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit : Biasanya klien merasa nyeri pada daerah

perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-

henti.

3. Riwayat Kesehatan

e. Riwayat kesehatan sekarang Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri

pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah perut,

menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual dan muntah.

f. Riwayat kesehatan dahulu : Sebelumnya tidak ada keluhan.

g. Riwayat kesehatan keluarga : Kista ovarium bukan penyakit

menular/keturunan.

h. Riwayat perkawinan : Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh

terhadap timbulnya kista ovarium.

4. Riwayat kehamilan dan persalinan : Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal

ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya suatu kista ovarium.

5. Riwayat menstruasi : Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi

digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea.

6. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis.

h. Kepala :

 Hygiene rambut

 Keadaan rambut

i. Mata
 Sklera : ikterik/tidak
 Konjungtiva : anemis/tidak
 Mata : simetris/tidak
j. Leher
 pembengkakan kelenjer tyroid
 Tekanan vena jugolaris.
k. Dada
Pernapasan
 Jenis pernapasan
 Bunyi napas
 Penarikan sela iga
l. Abdomen
 Nyeri tekan pada abdomen.
 Teraba massa pada abdomen.
m. Ekstremitas
 Nyeri panggul saat beraktivitas.
 Tidak ada kelemahan.
n. Eliminasi, urinasi
 Adanya konstipasi
 Susah BAK

II. Diagnose keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen cedera biologi


2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
3. Hambatan mobilisasi fisik b.d kelemahan fisik
4. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik

III. Rencana Asuhan Keperawatan


NO. Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut b.d agen  Pain level O : observasi nyeri
cedera biologi  Pain control
 Comfort level N: Ajarkan klien teknik
Setelah diberikan asuhan nonfarmako
keperawatan selama …x24 jam
diharapkan nyeri teratasi E: Berikan analgetik
dengan untuk mengurangi nyeri
Criteria Hasil :
 Mampu mengontrol C: Colaborasi dengan
nyeri, mampu dokter terkait pemberian
menggunakan teknik obat
nonfarmako untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
 Mampu mengenali
nyeri
(skala,intensitas,frekuen
si dsan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
2. Ansietas b.d perubahan  Anxiety Level O : Identifikasi tingkat
status kesehatan  Social anxiety Level kecemasan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama …x24 jam N: Menggunakan
di harapkan pendekatan yang
Criteria hasil : menenangkan
 Klien mampu
mengidentifikasi dan E: Anjurkan keluarga
mengungkapkan gejala untuk memberikan
cemas keamanan dan
 Mengidentifikasi, mengurangi takut
mengungkapkan dan
menunjukan teknik E: Kolaborasi dengan
untuk mengontrol dokter dalam pemberian
cemas obat
 Vital sign dalam batas
normal
 Postur tubuh, ekspresi,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya cemas
3. Hambatan mobilisasi Setelah dilakukan asuhan O : Monitor respon fisik
fisik b.d kelemahan fisik keperawatan selama …x24 jam
di harapkan N: Bantu klien
Criteria hasil : mengidentifikasi
 Mampu melakukan aktivitas yang mampu
aktivitas sehari-hari dilakukan
secara mandiri
 Mampu berpindah E: Anjurkan pasien
 Sirkulasi status baik untuk menjaga
kebersihan

C: Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat
4. Kerusakan integritas Setelah Dilakukan Tindakan O : Observasi luka :
jaringan b.d faktor Keperawatan ….x24 Jam lokasi, dimensi,
mekanik Diharapkan Integritas Jaringan kedalaman luka,
Baik Dengan karakteristik,warna
Kriteria Hasil: Cairan, granulasi,
 Integritas Kulit Yang jaringan nekrotik, tanda-
Baik Bisa tanda infeksi lokal
Dipertahankan (Sensasi,
Elastisitas, Temperatur, N: Ajarkan pada
Hidrasi, Pigmentasi) keluarga tentang luka
 Perfusi Jaringan Baik dan perawatan luka
 Menunjukan Proses
Perbaikan Kulit E: Anjurkan pasien
 Mempertahankan untuk melakukan
Kelembaban Kulit mobilisasi
 Menunjukkan
Terjadinya Proses C: colaborasi dengan
penyembuhan luka dokter dalam pemberian
obat
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif Amin Huda, Kusuma Hardi; 2016. Asuhan Keperawatan Praktis jilid 1 berdasarkan
penerapan diagnose Nanda, Nic, NOC dalam berbagai kasus; Yogyakarta.

Daniar Dwi Ayunani; 2012. Laporan Pendahuluan Kista Ovarium. Diakses dari
https://www.acedemia/LP_Kista_Ovarium. pada tanggal 9 juLI 2019. Pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai