Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah “ Manajemen Patient Safety “

Universal Precautions

Nama : Novi Herlina


Nim : 10118024
Kelas : 1 A Keperawatan
Apa Kewaspadaan Universal Itu?
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution) adalah kewaspadaan terhadap darah dan cairan
tubuh yang tidak membedakan perlakuan terhadap setiap pasien, dan tidak tergantung pada
diagnosis penyakitnya (kamus-medis)

Cara agar petugas perawatan kesehatan dapat menghindari infeksi dari infeksi yang diangkut
aliran darah, seperti HIV atau hepatitis B dan C. Kewaspadaan umum pertama dikembangkan
pada 1987 di AS. Pedoman termasuk penggunaan sarung tangan lateks, masker, dan kacamata
pelindung jika pekerjaan ada kaitannya dengan darah atau cairan tubuh (Komunitas AIDS
Indonesia)

Ada berbagai macam infeksi menular yang terdapat dalam darah dan cairan tubuh lain
seseorang, di antaranya hepatitis B dan C dan HIV. Mungkin juga ada infeksi lain yang belum
diketahui, harus diingat bahwa hepatitis C baru ditemukan pada 1988. Sebagian besar pasien
dengan infeksi tersebut belum tahu dirinya terinfeksi.

Dalam semua sarana kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas dan praktek dokter gigi,
tindakan yang dapat mengakibatkan luka atau tumpahan cairan tubuh, atau penggunaan alat
medis yang tidak steril, dapat menjadi sumber infeksi penyakit tersebut pada petugas layanan
kesehatan dan pasien lain. Jadi seharusnya ada pedoman untuk mencegah kemungkinan
penularan terjadi.

Pedoman ini disebut sebagai kewaspadaan universal. Harus ditekankan bahwa pedoman
tersebut dibutuhkan tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV, tetapi yang tidak
kalah penting terhadap infeksi lain yang dapat berat dan sebetulnya lebih mudah menular.
Berikut ini adalah hasil analisis Kewaspadaan Universal yang berjudul :

Universal Precautions that Surgical Nurses are taken for Preventing from
Diseases Transmitted by Blood and Body Fluids in Istanbul
Menurut analisis saya tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tindakan pencegahan universal
bahwa perawat bedah diambil untuk mencegah penyakit yang ditularkan oleh darah dan cairan tubuh.
Human Immunodeiciency Virus (HIV), Hepatitisis B (HBV), infeksi Hepatitisis C (HCV) yang terinfeksi
melalui darah dan cairan tubuh menimbulkan risiko besar bagi petugas kesehatan dan frekuensi paparan
cairan darah dan tubuh terutama sering terjadi antara dokter medis dan perawat yang bekerja di unit
bedah.

Hal ini dilakukan dengan partisipasi 410 perawat bedah yang bekerja di dua Rumah Sakit universitas
besar. Daftar periksa universal yang berisi 27 tindakan pencegahan universal digunakan dan informasi
demografis tambahan dikumpulkan (n=410). Dalam penelitian ini 34,1% peserta berusia antara 26 dan
31 dan 73,2% dari mereka menerima pendidikan tentang penyakit yang terinfeksi melalui darah dan
cairan tubuh.

Ketika kolerasi antara nilai perawat untuk berlatih tindakan pencegahan universal dan unit mereka
bekerja dipertimbangkan, perawat yang bekerja di ruang operasi memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan
dengan unit lainnya. Hal ini menunjukan bahwa perawat ruang operasi menyadari bahwa mereka
berada dibawah risiko lebih besar dari pada yang lain dalam hal penyakit yang terinfeksi melaui darah
dan cairan tubuh dan oleh karena itu, mereka berprilaku hati-hati.

Dan juga perawat bedah tidak mengambil tindakan pencegahan yang cukup untuk dilindungi dan
mempertimbangkan kurangnya peralatan sebagai alas an utama. Sejalan dengan temuan ini perawat
yang berada dibawah risiko terhadap penyakit yang terinfeksi melalui darah dan cairan tubuh harus di
informasikan oleh komite pengendalian infeksi di rumah sakitdan kesadaran di kalangan petugas
kesehatan harus ditingkatkan untuk menerapkan tindakan pencegahansecara efektif.

Anda mungkin juga menyukai