1. Lingkungan pengendalian
2. penksiran risiko
3. informasi dan komunikasi
4. aktivitas pengendalian
5. pemantauan
PENARIKAN RESIKO
penarikan resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap
risiko yang dapat timbul dari perubhan keadaan seperti:
1. Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlakukan prosedur akuntansi
yang belum pernah dikenal
2. perubahan standar akuntansi
3. Hukum dan peraturan baru
4. perubahan yang berkitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang
digunkan untuk pengolahan informasi.
5. pertumbuhan pasar entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan
dan pelaporan informasi dan personil yang terlibat dalam fungsi terseut
SUMBER INFORMASI UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN PENGENDALIAN INTERN YANG
BERLAKU
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan studi terhadap
pengenalian intern kliennya adalah:
1. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan
2. Buku pedoman akun (account manual)
3. Buku pedoman sistem akuntansi
4. permintaan keterangan kepada karyawan inti
5. permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana
6. laporan,keras ,kerja,dan program audit auditor intern (internal auditor)
7. pemeriksaan terhadap catatan akuntasi,dokumen peralatan mekanis dan
media lain yang digunkan untuk mencatat transaksi mengelola data
keuangan dan data operasi .
8. kunjungan keseluruh kantor dan pabrik
9. laporan mengenai rekomondasi perbaikan pengendalian intern dan laporan
auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.
Fungsi audit intern merupakan kegiatan penilaian yang bebas yang terdapat dalam
organisasi yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntasi ,keuangan dan kegiatan lain
untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksankan tanggung jawab mereka.
PENGUJIAN PENGENDALIAN
Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksankan untuk menentukan
efektivitas desain atau operasi pengendalian intern.karena kebijakan dan prosedur akan
efektif bila diterapkan semestinya secara konsisten oleh orang yang berwenang pengujian
pengendalian yang berkitan dengan efektivitas operasi difokuskan ketiga pertanyaan:
STOP-OR- SAMPELING
Prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam menggunkan stop-or go
sampeling adalah sebagai berikut:
1. tentukan desiren upper precision limit dan tingkat keandalan
2. gunakan table besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian
guna menentukan sampel pertama yang harus diambil
3. buatlah table stop-or –go decision
4. evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
DISCOVERY SAMPELING
Umumnya kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery sampeling
adalah :
1. jika auditor memperkirakan tingkat kesalaha dalam populasi sebesar nol
atau mendekati nol persen
2. jika auditor mencari karakteristik yang sangat keritis yang jika hal ini
ditemukan merupakan petunjuk adanya ketidak beresan yang lebih luas atau
kesalahan yang serius dalam laporan keuangan
Discovery sampeling digunkan pula oleh auditor dalam pengujian subtantif .jika
tujuan audit untuk menemukan paling tidak satu kesalahan yang mempunyai
dampak potensial terhadap suatu akun discovery sampeling umumnya dipakai
untuk tujuan tersebut.
VARIABEL SAMPELING
Variabel sampeling adalah teknik statistik yang digunakan oleh auditor untuk
menguji kewajaran suatu jumlah atau saldo dan untuk mengestimasi jumlah rupiah suatu
saldo akun atau kuantitas yang lain.
jika variable sampeling digunkan untuk memperkirakan saldo suatu akun hasil
perhitunganya akan merupakan nilai rupiah (rata sampel dikalikan dengan besarnya
populasi )ditambah atau dikurangi dengan suatu interval jumlah rupiah pada tingkat
kepercayaan yang di inginkan.Variabel sampeling untuk memperkirakan saldo suatu akun
digunkan oleh auditor dalam kondisi.:
a) jika klien tidak menyajikan suatu jumlah yang dapat dianggap benar
(misalnya klien menerapkan secara keliru prinsip akuntansi yang lazim atau
klien banyak melakukan kekeliruan dalam pencatatan akuntansinya
b) jika suatu saldo akun ditentukan dengan statistical sampeling