Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Clinical Appraisal

Oleh

RIFO AULIA FITRI

NIM. 164310594

Dosen Pembimbing

Lita Angelina Saputri, M.Keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN TINGKAT III

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

2019
CLINICAL APPRAISAL

A. Skenario
Seorang ibu berusia 23 tahun P1A0H1 PP normal hari ke-7 datang ke klinik bidan. Ibu
tersebut mengeluhkan bahwa ia merasa sulit BAK, intesitas BAK nya dalam sehari terkadang
kurang 3 kali/ hari dan ia merasa khawatir dengan kondisinya. Ibu pernah membaca di internet
untuk mengatasi ganngguan pengeluaran urinnya tersebut, dapat dilakukan dengan cara
melakukan pemijatan di simpisis pubis dan latihan pengencangan otot dasar panggul. Apakah
hal tersebut benar atau tidak?

B. Merumuskan Clinical Question: PICO

P (patient) : Ibu PP hari ke-1


I (Intervetion) : Masase simpisis pubis dan pengencangan
otot dasar panggul.
C (Comparator) : Tanpa Masase simpisis pubis dan
pengencangan otot dasar panggul.
O (Outcame) : Mempercepat pengeluaran urin

C. Searching Journal
Massase Simpisis Pubis And Tightening Of The Musculusabdominis Transverse
Foramen Against Acceleration Of Spending On Urine The Mother Post Spontaneous. Penulis
Uti Lestari, 2016 dari jurnal Kebidanan Portal Garuda.

D. Critically Appraisal the Evidance


1. Apakah jurnal valid
a. Apakah pasien dalam penelitian di random?
Ya, pasien di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
control.
b. Apakah pengalokasian kelompok disembunyikan? Tidak
c. Apakah semua kelompok sama saat awal penelitian? Ya
dengan kriteria inklusi:
 Ibu postpartum (4 minggu pasca salin) umur <20 tahun, 20-35 tahun dan >35tahun.
 Primipara dan Multipara.
d. Apakah follow up lengkap? Ya, tidak ada sampel yang hilang.
e. Apakah pasien dianalisa pada kelompok dimana pertama kali ia ditempatkan? Ya,
pasien dianalisa pada kelompok yang pertama kali ditempatkan.
f. Apakah percobaan dihentikan lebih awal? Tidak.
E. Apakah Hasil Penelitian?
Pengeluaran Pengelu urin Total
urin lambat cepat
Masase simpisis pubis dan
pengencangan otot 5 25 30
transversus abdominis
Tanpa Masase simpisis pubis
dan pengencangan otot 25 5 30
transversus abdominis
1. Experimental Event Rate (EER)
5
× 100% = 16.66%
30
2. Contro Event Rate (CER)
25
× 100% = 83.33%
30
3. Absolute Risk Reduction (ARR)
𝐴𝑅𝑅 = 𝐶𝐸𝑅 − 𝐸𝐸𝑅
𝐴𝑅𝑅 = 83.33% − 16.66%
𝐴𝑅𝑅 = 66.7%
4. Relative Risk Reduction (RRR)
(𝐶𝐸𝑅 − 𝐸𝐸𝑅)
𝑅𝑅𝑅 =
𝐶𝐸𝑅
(83.33% − 16.66%)
𝑅𝑅𝑅 = = 0.80 = 80%
83.33%
5. Relative Risk (RR)
𝐸𝐸𝑅
𝑅𝑅 =
𝐶𝐸𝑅
16.66
𝑅𝑅 = = 0.19 (𝑅𝑅 < 1)
83.33
Berati, intervensi dengan melakukan masase simpisis
dan pengencangan otot dasar panggul meningkatkan
pengeluaran urin pada ibu postpartum.
6. Number Needed to Treat (NTT)
1
𝑁𝑇𝑇 =
𝐴𝑅𝑅
1
𝑁𝑇𝑇 = × 100 = 1.4 = 1
66.7
Berarti, kita perlu mengintervensi 1 orang pasien untuk mencegah 1 kejadian gangguang
pengeluaran urin pada ibu post partum.
7. thitung: menguji apakah Ho diterima atau Ha diterima. Jika thitung>ttabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima maka intervensi dari penelitian berhubungan dengan outcame yang diinginkan
dari penelitian tersebut
8. thitung pada penelitian adalah 2.81011 dan ttabel = 2.045. Ternyata thitung> ttabel
(2.81011>2.001717), berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

F. Evaluate Effectiveness and efficacy


1. Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan kepda pasien saya? Ya
2. Apakah pasien pada penelitian memiliki kesamaan kriteria dengan pasien saya? Ya
3. Apakah semua outcome klinis penting dipertimbangkan? Ya.
4. Apakah treatment/intervensi lebih banyak manfaat dibandingkan dengan risiko atau harm?
Ya. NNT pada kejadian ini adalah 1 orang, artinya dibutuhkan 1 intervensi untuk mencegah
1 kejadian outcome negative.

Anda mungkin juga menyukai