1. Ringkasnya, anemia defisiensi besi (ADB) termasuk dalam anemia hipokromik mikrositer
(MCH MCV dibawah normal), berhubungan sama makanan misal vegetarian dan non
vegetarian dan biasanya yang vegetarian lebih bisa kena ADB ini. Besi tidak punya sistem
ekskresi jadi tubuh hanya bisa kehilangan zat besi jika pendarahan kecuali yang akut dan
tandanya seperti koilonychias, stomatitis angularis dll.
2. Fungsi besi adalah untuk membuat hemoglobin dimana hemoglobin penting untuk angkut
oksigen. Jadi, defisiensi besi juga bisa membuat oksigen berkurang dalam darah. Makanya di
case learning task SGD di study guide disebutkan pasien mengalami palpitasi dan merasa
sangat lemah. Pada ibu hamil kebutuhan besi meningkat dan bisa terjadi defisiensi besi pada
ibu hamil makanya bayinya juga kena dan membuat pertumbuhan otak bayi tak bagus.
Namun, ADB ini adalah salah satu anemia yang mudah diobati.
3. Metabolism Besi
- Besi masuk melalui makanan, pertama kali di reabsopsi oleh duodenum dan
proksimal jejunum kemudin masuk sel entrosit (pertama kali memproses) di GI lalu
diproses dan dibawa keluar oleh protein transferin lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
- RBC yang berisi hb akan mati saat life spannya habis kemudian dicerna oleh
makrofag dari sistem RES utamanya di spleen besi dipisahkan dari hb bbrp besi
disimpan sebagai ferritin (paling bagus) dan hemosiderin namun kebanyakan diangkut ke
plasma dan diikat oleh transferin masuk cycling iron
4. Nutrisi untuk buat RBC antara lain utamanya (besi, B12, dan asam folat), protein, asam
amino, kalori, B6, B2, asam nikotinat, vit C,A,E, copper, dan cobalt
1
- Ada yang heme (F2+) dan non-heme (F3+)
- Heme lebih mudah diserap dan berasal dari hewani. Sedangkan yang non-heme sulit
diserap dan berasal dari nabati
5. Iron Absorption
- Absorpsi besi dipengaruhi oleh kadar besi dalam sel, kadar besi dalam makanan,
dan kadar besi dalam plasma atau darah
- Heme iron melalui HCP (Heme Carrier Protein)
- Non-heme dari besi feri dubah dulu jadi fero (bentuk divalent) oleh enzim ferrireduktase
kemudian masuk melalui DMT (Divalent Metal Transporter)
- Kemudian yang heme dan non-heme akan masuk ke LIP (Labile Irone Pool)
6. Iron Export
Dari LIP akan menuju aliran darah
melalui pintu FPN (Ferroportin) dan
dibawah ke seluruh tubuh oleh transferin
terutama ke sumsum tulang
2
- Entrosit tak simpan besi dalam bentuk simpanan apapun karena besi yang diambil oleh
sel entrosit harus dikeluarkan. Berbeda dengan sel eritron di dalam sumsum tulang yang
mengambil besi dan tidak dikeluarkan karena diperlukan untuk membuat protein heme +
rantai globin untuk menghasilkan hemoglobin
- Dari entrosit besi keluar melalui ferroportin untuk ke sirkulasi (masih bentuk valensi 2 /
Fe2+) sehingga perlu diubah dulu menjadi valensi 3 / Fe3+ oleh hepaestin. Setelah
menjadi ferri (Fe3+) barulah masuk sirkulasi yang kemudian diangkut oleh transferring.
- Semua yang bentuk bivalent akan diabsorpsi atau masuk melalui DMT sehingga timah
(bivalent) seringkali menganggu proses penyerapan besi dalam tubuh
- Pada konsisi normal penyerapan besi hanya 10-15% untuk heme/nonveget dimana
yang heme ini lebih efesien dalam penyerapan dan lebih sensitif dibandingkan yang non-
heme
- Besi tidak mempunyai sistem ekskresi sehingga iron overload jauh lebih berbahaya
daripada iron deficiency
- Vitamin C dapat mempercepat penyerapan besi karena bersifat asam (mereduksi)
sehingga bisa mengubah valensi 3 ke valensi 2 dan bisa masuk melalui DMT
- Inhibitor penyerapan besi antara lain phytates, tannis, fosfat, antacid, zinc, kafein,
the, dan susu
8. Iron Utilization
- Dari LIP tadi aka nada disimpan dalam bentuk ferritin (20%) dan ada yang akan keluar
ke sirkulasi dan ditangkap transferin
- Di sirkulasi besi harus bersenyawa dengan senyawa lain artinya harus berpasangan agak
tidak menjadi toksik
- Besi yang tak bersenyawa akan menjadi toksik dan bersifat radikal (ROS) yang bisa
merusak sel, jaringan, hingga sistem. Hal ini terjadi karena reduksi dan oksidasi besi
dapat bolak-balik
3
- Istilah transferin
1. Apo transferin : tak bawa besi
2. Monoferic transferin : bawa 1 besi
3. Diferic transferin : bawa 2 besi
- Besi yang dibawa oleh transferin akan dibawa ke sumsum tulang
- Intestinal sel epitel, hepatosit dan makrofag, perlu untuk take in (impor) besi dan untuk
release (ekspor) besi dalam proses akuisisi, penyimpanan, dan mobilisasi besi
9. Iron Recyling
- Tubuh normal perlu besi 25 mg/hari untuk buat hb dan maturasi RBC
- Jumlah tersebut jauh lebih besar dari besi yang diserap usus yaitu 1-2 mg sehingga
sisanya sekitar 23 mg tersebut didapatkan dari retikulo endothelial makrofag melalui
proses recycling
- Darah 120 hari (hbnya isi besi) akan difagosit makrofag yang akan pecah menjadi
hemoglobin dimana hb akan pecah menjadi heme (fotoforfirin dan iron) dan globin inilah
yang akan di recycling. Iron tadi akan lepas dan keluar melalui feroportin dan masuk sel
lain melalui reseptor transferin
- Masuknya besi yang diangkut oleh transferin akan ditangkap oleh reseptor transferin
kemudian dibawa masuk ke endosum, pH lebih alkali dan ada air dalam sel sehingga
endosum akan menjadi asam (pH sekitar 5,5) kemudia besi lepas dan masuk sel.
Transferin kembali recycle ke permukaan untuk menangkap besi selanjutnya dan terus
berlangsung demikian
- Besi yang masuk sel aka nada disimpan dalam bentuk ferritin dan ada yang keluarkan
melalui feroportin
- Reseptor transferin paling banyak di sumsum tulang
5
13. Epidemiologi
- Defisiensi besi banyak terjadi pada penderita anemia di AS
- Tanpa suplemen wanita hamil akan mudah alami ADB
- Defisiensi besi pada negara berkembang 30-70% persen bagi yang memang kurang
konsumsi makanan tinggi zat besi, GI kronis, dam adanya infeksi kronis
(mulai nomor 15 dari PPT ke bawah gak dijelasin sama dokternya karena lecturenya
memang cuman tentang epidemiologi, pathogenesis, dan diagnosis aja)
DI PPT
- Ada cara langsung dan tak langsung
Langsung : hasil kuantitatif, spesifik, dan bisa menentukan iron store pada tubuh.
Aspirasi sumsum tulang dan biopsi dapat memberikan informasi tentang:
(a) besi penyimpanan makrofag, oleh gradasi semikuantitatif dari hemosiderin
sumsum diwarnai dengan Prusia Blue
6
(B) iron supply untuk prekursor eritroid, dengan menentukan proporsi dan morfologi
sideroblas sumsum
(c) fitur morfologis umum hematopoiesis
Tak langsung : keuntungannya hanya lebih mudah dan nyaman saat dilakukan tapi
kurang spesifik dan sensitif
- Pengukuran konsentrasi reseptor transferin plasma berguna untuk mendeteksi
defisiensi zat besi jaringan
- Penurunan tingkat sirkulasi transferin reseptor yang soluble ditemukan pada
pasien dengan erythroid hipoplasia, sedangkan meningkat pada pasien dengan
eritroid defisiensi hyperplasia. Besi juga meningkatkan konsentrasi reseptor
transferin larut
- Level protoporfirin eritrosit zinc memberikan indikator pasokan besi untuk
prekursor eritroid
- Pemeriksaan darah perifer dengan pengukuran konsentrasi hemoglobin,
hematokrit, indeks sel darah merah, distribusi volume sel merah, dan jumlah
retikulosit
- Perubahan tidak spesifik untuk defisiensi zat besi dan dapat ditemukan dalam
kondisi lain dengan sintesis hemoglobin cacat, seperti talasemia, infeksi,
inflamasi, penyakit hati, dan keganasan
- Kelebihan zat besi tidak menghasilkan kelainan diagnostik dalam darah perifer
16. Etiologi
- Kebutuhan meningkat (misalnya saat pertumbuhan, kehamilan, menyusui)
- Karena penyebab patologis (misalnya kehilangan darah kronis)
- Pasokan besi yang inadequate (misalnya konsumsi makanan rendah zat besi, gangguan
penyerapan zat besi, fungsi transferin abnormal)
17. Treament
- Atasi kondisi yang terkait misalnya kehilangan darah kasi transfusi darah
7
- Oral iron replacement adalah terapi pilihan (ferrous sulfate, other iron salts or
preparations)
- Parenteral iron (misalnya iron dextran, iron gluconate) dapat diberikan, tetapi karena
risiko yang terkait dan toksisitas (misalnya reaksi alergi dan anafilaksis), maka itu harus
disediakan untuk situasi klinis tertentu saja (misalnya tidak mampu menyerap zat besi
dari saluran cerna dan tidak dapat mentoleransi iron oral)
- Tujuan terapi ADB adalah untuk memberikan besi yang cukup untuk memperbaiki defisit
hemoglobin dan mengisi iron storage
- Oral iron adalah pengobatan pilihan untuk hampir semua pasien karena efektif, aman, dan
ekonomi dan harus selalu diberikan sebelum pemberian besi parenteral
- Transfusi RBC jarang yang diperlukan, mungkin hanya saat mencegah terjadinya iskemia
jantung atau otak pada pasien dengan anemia berat atau pasien yang tingkat kehilangan
zat besinya sudah kronis melebihi tingkat pengganti awal yaitu oral atau parenteral