Anda di halaman 1dari 5

MODUL PRAKTIKUM

PENGGUNAAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

Tujuan :

Alat dan Bahan :

- GPS
- Rollmeter
- Kompas

Dasar Teori :

GPS (Global Positioning System) adalah alat navigasi elektronik yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang berbasis system satelit untuk navigasi dan
penentuan posisi. GPS menerima informasi dari 4 - 12 satelit dan hal tersebut yang
memperhitungkan posisi kita di Bumi. GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita,
melainkan posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit.

Bukan hanya menentukan posisi, dari hasil tersebut kita juga bisa menentukan jarak,
kecepatan dan arah. Prinsip dasar penggunaan GPS ada dua Antara lain pengukuran jarak jauhs
ecara simultan ke bebrapa satelit yang telah diketahui koordinatnya dan penerima GPS
mengumpulkan data dari paling sedikit 4 satelit untuk menentukan posisi 3D.
Gambar 1.1 Prinsip Dasar Penentuan posisi dengan GPS

Ada 3 bagian sistem GPS yaitu :

1. Satelit
2. Pengontrol
3. Pemakai

Satelit bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun-
stasiun pengontrol. Informasi yang diberikan oleh stasiun pengontrol tersebut berisi panjang
gelombang yang dipancarkan secara kontinu dengan panjang ±1,75 cm dan 2,25 cm.
Selanjutnya adalah pengontrol yang mempunyai tugas antara lain prediksi orbit, sinkronisasi
waktu, injeksi data dan monitor kesehatan satelit. Yang terakhir adalah Pemakai yang berfungsi
sebagai receiver dari data-data yang dihasilkan oleh satelit dan stasiun pengontrol tersebut.

Gambar 1.2 Bagan Sistem GPS


Gambar 1.3 Skema Kerja Sistem Kontrol GPS

Gambar 1.4 Komponen utama Receiver GPS

Pengolahan informasi yang didapatkan dari GPS digunakan untuk membuat peta yang
bedasarkan dengan sistem proyeksi antara lain ada Mercator, Transvere Mercator dan UTM
(Universal Transvere Mercator). Dalam menggunakan system proyeksi tersebut yang harus
diperhatikan adalah arah harus benar. Proyeksi Transvere Mercator adalah proyeksi yang
memiliki ciri-ciri antara lain silinder, transversal, menyinggung dan conform. Pada proyeksi ini
secara geografis silindernya menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut dengan
meridian sentral. Perbesaran sepanjang meridian akan semakin meningkat pada meridian yang
semakian jauh dengan meridian sentral kea rah timur maupun ke arah barat. Perbesaran
sepanjang paralel semakin meningkat pada lingkaran parallel yang mendekati garis khatulistiwa.
Lebar zona proyeksi dari TM adalah 3°.
Gambar 1.5 Proyeksi Mercator

Selanjutnya ada proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) yaitu proyeksi Mercator
yang memiliki sifat-sifat khusus antara lain transvere mercatornya dengan lebar 6°. Proyeksi ini
memiliki skala 0,9996 pada meridian sentral dari proyeksi ini didapatkan sumbu Y nya adalah
meridian sentral dari tiap zona dan sumbu X nya adalah garis khatulistiwa. Wilayah Indonesia
terdiri dari 9 zona UTM, dimulai dari zona bagian utara 90° BT sampai meridian 144° BT dengan
batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia berada pada zone 46
sampai zone 54.

Gambar 1.6 Pembagian Zone Proyeksi UTM


Cara Kerja :

1. Tentukan titik awal atau titik acuan di sekitar bangunan yang akan diukur
koordinatnya.
2. Lalu gunakan kompas untuk menentukan arah sebagai acuan untuk penggunaan alat
GPS dan mulai mengukur koordinat dengan menekan enter agak lama untuk marking
posisi sebagai waypoint. Pada saat pengukuran harap dihindari gedung transmisi
tegangan tinggi atau stasiun pemancar baik radio maupun televisi.
3. Gunakan rollmeter pasa saat mengukur koordinat bentuk dari gedung tersebut dan
dicatat.
4. Setelah mendapatkan ukuran gedung dan koordinat dikonveksikan ukuran tersebut
menggunakan skala UTM sebesar 0,9996 dan mulai menggambar pada kertas blok
atau software yang digunakan pada computer atau PC.
5. Pengoperasian alat tergantung pada receiver dan metoda yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai