Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 1. Edisi 2. Desember 2011. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/index.php/miki

Artikel Penelitian

Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah


dan Lama Periode Pemulihan

Dyah Krisnawati*, S. Fatimah Pradigdo & Apoina Kartini

Diterima: Oktober 2011. Disetujui: November 2011. Dipublikasikan: Desember 2011


© Universitas Negeri Semarang 2011

Abstrak Bertujuan untuk mengetahui jenis cairan rehid- controlling the confounding variable. The result are; drink-
rasi mana yang mempercepat pemulihan setelah olahraga. ing water solution gave the smallest increase of heart rate
Metode yang digunakan quasi eksperimen dengan desain (28 X/minutes) compared to electrolyte solutions (39 X/
pretest-posttest Group Design untuk membandingkan efek minutes) and electrolyte-glucose solutions (45 X/minutes).
rehidrasi air minum, elektrolit dan elektrolit+glukosa. There were no difference in systolic and diastolic blood
Subjek adalah 20 orang atlet sepakbola di klub Mandala. pressure increase after the three different rehydration solu-
Pengukuran berat badan, denyut nadi, tekanan darah se- tion consumption. There was no difference in the recovery
belum dan setelah latihan  sik selama 45 menit, serta lama period of heart rate, systolic and diastolic blood pressure
periode pemulihan pada pemberian tiap jenis cairan rehi- after the three different rehydration solution consumption.
drasi dilakukan 2 kali dengan interval waktu 3 hari. Varia- The conclusion is drinking water showed the best effect as
bel-variabel tersebut dibandingkan antara ke 3 jenis cairan. a rehydration solution for 45 minute exercise.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metoda Repeated
Measure untuk variabel yang berdistribusi normal dan Keywords: rehydration solution; heart rate; blood pressure
metoda Friedman untuk variabel yang tidak berdistribusi recovery period
normal serta dilanjutkan dengan regresi linier berganda
untuk mengontrol variabel pengganggu. Hasil penelitian
menunjukkan; Ada perbedaan efek pemberian ke 3 jenis PENDAHULUAN
cairan rehidrasi terhadap peningkatan denyut nadi setelah
latihan sik. Cairan rehidrasi air minum menghasilkan
peningkatan denyut nadi terkecil yaitu sebesar 28 kali/ Pada lingkungan dengan suhu yang
menit dibandingkan dengan 39 kali/menit pada pembe- panas, maka atlet yang melakukan olahraga
rian cairan elektrolit dan 45 kali/menit pada pemberian dalam waktu yang lama, suhu tubuhnya akan
cairan elektrolit+glukosa. Tidak ada perbedaan peningka-
tan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah pemberian
meningkat diatas batas normal. Tubuh yang
3 jenis cairan tersebut. Tidak ada perbedaan periode pe- panas berusaha untuk menjadi dingin dengan
mulihan denyut nadi, tekanan darah sistolik dan diastolik cara berkeringat. Banyaknya keringat yang ke-
setelah pemberian 3 jenis cairan rehidrasi. Simpulan; pem- luar tergantung dari ukuran tubuh, jenis olah-
berian cairan air minum memberikan hasil yang terbaik
pada latihan sik selama 45 menit.
raga, intensitas olahraga, lamanya olahraga,
cuaca dan kelembaban lingkungan, serta jenis
Kata Kunci: cairan rehidrasi; denyut nadi; tekanan darah; bahan yang pada pakaian yang digunakan.
lama periode pemulihan Setiap perubahan berat badan sebelum dan
setelah olahraga merupakan petunjuk adanya
Abstract This study aimed to  nd the best rehydration kehilangan cairan tubuh selama berolahraga.
solution for recovery after exercise. The method of this (Ilyas, 2007)
research is quasy experiment with pretest-postest design Keseimbangan cairan selama latihan
study was conducted to compare the rehydration effect
of water, electrolyte and glucose-electrolyte. The subjects
merupakan hal yang penting untuk mengopti-
were 20 football athletes of Mandala football club. Body malkan fungsi kardiovaskuler dan pengaturan
weight, heart rate, blood pressure at pre and post 45 min- suhu tubuh. Pada saat latihan, air dialirkan dari
utes exercise and the recovery period were done twice by plasma ke dalam usus dan ruang intraselular.
3 days interval for three weeks. Those measurements at 3
kinds of rehydration solutions were comparid. Analysis
Penurunan volume plasma dalam tubuh akan
was conducted by repeated measure for normally distrib- meningkatkan denyut nadi, tekanan darah dan
uted variables and friedman for not normally distributed suhu tubuh. Perubahan tersebut akan menga-
variables and followed by multiple linear regresion for lami pemulihan setelah fase istirahat, dimana
lama periode pemulihan tergantung pada kon-
* Magister Gizi Masyarakat Program Pascasarjana Univer- disi atlet dan tercapainya keseimbangan cairan
sitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
di dalam tubuh.(Jack, 1994)
134 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 2: 133-138

Pemberian cairan pada atlet bertujuan analisis deskriptif inferensial dan multivari-
untuk mencegah dehidrasi dan untuk mem- at, dengan menggunakan uji Repeated Measure
pertahankan keseimbangan cairan tubuh. dan Friedman serta dilanjutkan dengan regre-
Selain itu, pemberian cairan yang adekuat si linier berganda untuk mengontrol variabel
ditujukan untuk mencegah cedera akibat pa- pengganggu.
nas tubuh yang berlebihan.(Primana, 2007)
Berbagai jenis cairan akan memberikan efek PEMBAHASAN
yang berbeda terhadap proses rehidrasi. Efek Berdasarkan hasil pengukuran, Karak-
pemberian cairan yang diamati pada peneliti- teristik berat badan subjek pada awal pengu-
an-penelitian sebelumnya adalah pada aspek kuran minimal adalah 45,9 kg, maksimal 61,1
rehidrasinya melalui kadar urin. Belum ada kg dengan rerata 53,7 kg dan standart devia-
penelitian yang mengamati efek pemberian sinya 4,6. Tinggi badan subjek minimal adalah
cairan terhadap perubahan denyut nadi, teka- 155 cm dengan tinggi maksimal 172 cm, rerata
nan darah dan lama periode pemulihan, maka tinggi subjek 163,2 cm dengan standart devia-
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sinya 5,5. IMT subjek berkisar antara 18,9 dan
tentang efek rehidrasi pada atlet dengan pem- 22,3 dan rerata 20,1 dengan standart deviasi
berian berbagai jenis cairan baik pemberian air 0,9. Selisih berat badan sebelum dan sesudah
minum, elektrolit maupun elektrolit+glukosa, pemberian cairan pada kelompok air minum
sebagai pemulihan bagi atlet setelah melaku- adalah 0,3 kg, kelompok elektrolit maupun
kan olahraga. elektrolit+glukosa adalah 0,5 kg.
Penelitian ini bertujuan untuk menge- Hasil recall dari konsumsi cairan subjek
tahui efek pemberian cairan rehidrasi berupa selama 24 jam terakhir adalah rerata 2221 ml
elektriolit dan elektrolit+glukosa terhadap pe- sebelum pemberian cairan air minum, 2156
rubahan denyut nadi, tekanan darah dan la- ml sebelum pemberian elektrolit dan 2184 ml
manya periode pemulihan setelah latihan sik. sebelum pemberian elektrolit+glukosa. Ber-
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai in- dasarkan uji Repeated Measure tidak ada perbe-
formasi perlunya konsumsi cairan yang cukup daan konsumsi cairan sebelum latihan dalam
dengan jenis yang tepat untuk memulihkan pemberian 3 jenis cairan rehidrasi. Adapun
kondisi setelah olahraga. jenis cairan yang paling banyak dikonsumsi
sebelum pemberian ke 3 jenis cairan rehidrasi
METODE adalah air putih.
Penelitian ini merupakan penelitian eks- Selain air putih subjek juga mengkon-
perimen dengan pemberian perlakuan atau sumsi teh, kopi, dan extra jos (mengandung
intervensi pada subjek penelitian. Adapun de- kafein) yang dikonsumsi sebelum pemberian
sain penelitiannya pretest -post test group design. cairan elektrolit+glukosa sebanyak 20%. Kon-
Subjek pada penelitian ini adalah atlet sepak- sumsi kafein berpengaruh terhadap perang-
bola klub mandala yang berumur 16-23 tahun. sangan otot jantung, sehingga meningkatkan
Kriteria Inklusi yang diambil adalah tidak frekuensi kontraksi, dan merangsang susu-
menderita sakit dalam 1 minggu terakhir, laki- nan syaraf yang menjadikan orang lebih siaga
laki, berumur 16-23 tahun, IMT normal (18,5- dan mempunyai efek vasodilatasi pada pem-
22,9), bersedia menjadi sampel dalam peneliti- buluh darah perifer. Selain itu kafein mampu
an melalui Informed Consent. Jumlah subjek 20 merangsang mobilisasi lemak sehingga dapat
orang. Variabel bebas pada penelitian ini ada- meningkatkan prestasi aerobik, melindungi li-
lah 3 jenis cairan rehidrasi. Variabel terikatnya ver serta mengembangkan memori. Meskipun
meliputi perubahan denyut nadi, perubahan memiliki beberapa manfaat, pemakaian kafein
tekanan darah, serta lama periode pemulihan bagi olahragawan sebaiknya dihindari, sebab
denyut nadi dan tekanan darah, sedangkan va- akan merugikan kinerja saat bertanding seperti
riabel pengganggu dalam penelitian ini adalah denyut jantung berlebihan.(Irianto, 2007)
beban latihan, suhu lingkungan, istirahat, sta- Hasil uji Repeated Measure terhadap
tus gizi (IMT), konsumsi suplemen, konsum- denyut nadi awal didapatkan hasil p=0,068 se-
si cairan sebelum latihan, kondisi kesehatan. hingga tidak ada perbedaan denyut nadi awal
Pengukuran berat badan, denyut nadi, teka- sebelum pemberian 3 jenis cairan rehidrasi.
nan darah sebelum dan setelah latihan serta peningkatan denyut nadi sebelum dan setelah
lama periode pemulihan pada pemberian tiap pemberian cairan pada kelompok air minum
jenis cairan rehidrasi dilakukan 2 kali dengan adalah 32 kali/menit, pada kelompok elektro-
interval waktu 3 hari. Analisis data meliputi lit adalah 38 kali/menit, dan pada kelompok
Dyah Krisnawati dkk. - Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan 135

Gambar 1. Perubahan Denyut Nadi Sebelum dan Setelah Pemberian 3 Cairan Rehidrasi.

elektrolit+glukosa adalah 43 kali/menit. Peru- Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Peningkatan
bahan denyut nadi sebelum dan sesudah lati- Denyut Nadi
han dapat dilihat pada Gambar 1. Parameter B Std. error Sig
Hasil analisis menunjukkan ada perbe-
Intercept 53.9 6.46 .000
daan denyut nadi antara sebelum dan sete-
lah latihan olahraga pada pemberian cairan P_ penurunan BB -11.2 6.67 .099
air minum (p=0,001), pada pemberian cairan (kel=1) -16.5 4.28 .000
elektrolit (p=0,001) dan pada pemberian cairan (kel=2) -6.07 3.48 .087
elektrolit+glukosa (p=0,001). Hasil uji Repeated (kel=3) 0 - -
Measure selisih denyut nadi didapatkan hasil
yang signikan (p=0,001) sehingga ada per- R Squared = .214 (Adjusted R Squared = .172
bedaan secara nyata selisih denyut nadi sete-
lah pemberian ke 3 cairan rehidrasi. Hasil uji Tabel 2. Rerata Peningkatan Denyut Nadi
regresi linier pada peningkatan denyut nadi, Pada Pemberian 3 Jenis Cairan Rehidrasi
setelah dilakukan kontrol dengan persentase
Kelompok Mean Std. error
penurunan berat badan menunjukkan bahwa
ada perbedaan antara peningkatan denyut Air minum 28.82 2.975
nadi setelah diberi air minum dengan setelah Elektrolit 39.22 2.602
diberi elektrolit+glukosa. Peningkatan denyut Elektrolit+glukosa 45.29 2.602
nadi setelah dilakukan kontrol dengan persen-
tase penurunan berat badan bisa dilihat pada Tekanan darah adalah kekuatan yang
Tabel 1. dimiliki oleh darah untuk melawan dinding
Rekomendasi yang dikemukakan oleh pembuluh darah. Tekanan darah ada 2 jenis
Williams (2007) menyatakan air minum dire- yaitu tekanan darah sistolik merupakan te-
komendasikan untuk pengantian cairan pada kanan pada saat jantung memompa darah ke
saat latihan tidak terlalu lama pada suhu pa- arteri dan tekanan darah diastolik merupakan
nas, sedangkan apabila latihan dalam waktu tekanan dimana jantung istirahat memompa
yang lama lebih dari 90 menit baik diberikan dan darah mengalir kembali ke jantung. Ada 2
cairan yang mengandung elektrolit dan gluko- faktor utama yang mempengaruhi perubahan
sa. Pada penelitian ini cairan yang paling baik tekanan darah yaitu: volume darah dalam sir-
diberikan adalah cairan air minum, karena la- kulasi dan hambatan terhadap tekanan darah.
tihannya tidak terlalu lama yaitu hanya 45 me- Pada saat berolahraga terjadi pengeluaran ke-
nit.(Williams, 2007) ringat yang berlebih sehingga meningkatkan
136 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 2: 133-138

Gambar 2. Perubahan Tekanan Darah Sistolik sebelum dan setelah pemberian 3 cairan rehidrasi

osmolalitas plasma dan kepadatan volume sistolik antara ke 3 jenis cairan rehidrasi. Hasil
darah, serta peningkatan denyut nadi dan te- uji regresi linier peningkatan tekanan darah
kanan darah. Pada saat pemberian cairan, jika sistolik dapat dilihat pada Tabel 3.
cairan yang diberikan dapat di serap dengan Hasil uji Repeated Measure terhadap te-
efektif maka akan menurunkan kepadatan vo- kanan darah diastolik awal (p=0,874) sehingga
lume darah.(Williams, 2007) tidak ada perbedaan tekanan darah diastolik
Hasil uji Repeated Measure terhadap te- sebelum pemberian 3 jenis cairan. Perubahan
kanan darah sistolik awal didapatkan hasil tekanan darah diastolik sebelum dan setelah
p=0,6268, sehingga tidak ada perbedaan te- pemberian cairan. Ada perbedaan tekanan
kanan darah sistolik awal sebelum pembe- darah diastolik pada pemberian cairan air mi-
rian 3 jenis cairan. Ada perbedaan tekanan num (p=0,001), pada pemberian cairan elekt-
darah sistolik pada pemberian cairan air mi- rolit (p=0,001) dan pada pemberian cairan
num (p=0,001) pada pemberian cairan elekt- elektrolit+glukosa (p=0,001). Adapun selisih
rolit (p=0,001) dan pada pemberian cairan tekanan darah diastolik berdasarkan uji Fried-
elektrolit+glukosa (p=0,001). Dari hasil uji man didapatkan hasil yang signikan (p=
Friedman pada selisih tekanan darah sistolik di- 0,028) yang berarti bahwa ada perbedaan teka-
dapatkan hasil yang tidak signikan (p=0,259) nan darah diastolik pada pemberian ke 3 jenis
sehingga tidak ada perbedaan tekanan darah cairan rehidrasi. Perubahan tekanan darah di-
sistolik pada pemberian ke 3 cairan rehidrasi. astolik dapat dilihat pada Gambar 3.
Setelah dilakukan kontrol dengan per-
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Peningkatan sentase penurunan berat badan, tidak ditemu-
Tekanan Darah Sistolik kan perbedaan peningkatan tekanan darah di-
Parameter B Std. error Sig astolik antara ke 3 jenis cairan rehidrasi. Hasil
uji regresi linier peningkatan tekanan darah
Intercept 12.902 3.294 .000 diastolik dapat dilihat pada Tabel 4.
P_ penu- -.728 3.402 .831 Penambahan cairan glukosa dan elekt-
runan BB .602 2.187 .784 rolit akan meningkatkan osmolitas yaitu mem-
(kel=1) .603 1.777 .972 bantu absorbsi air kedalam sirkulasi darah dari
(kel=2) 0 - - usus. Glukosa dan elektrolit berinteraksi da-
(kel=3) lam dinding usus, glukosa akan menstimulasi
R Squared = .0.006 (Adjusted R Squared = absorbsi elektrolit dan elektrolit dibutuhkan
-.047) untuk mengabsorbsi glukosa. Ketika glukosa
dan elektrolit diabsorbsi larutan cenderung pa-
Setelah dilakukan kontrol dengan per- dat sehingga membantu absorbsi air dari usus
sentase penurunan berat badan, tidak dite- ke sirkulasi dan akan menurunkan tekanan da-
mukan perbedaan peningkatan tekanan darah rah.(Williams, 2007)
Dyah Krisnawati dkk. - Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan 137

Gambar 3. Perubahan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Pemberian 3 Cairan.

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Peningkatan denyut nadi yang disebabkan oleh berkurang-
Tekanan Darah Diastolik nya konsumsi oksigen. Untuk menjaga stabili-
tas aliran darah guna menyuplai oksigen dan
Parameter B Std. error Sig bahan bakar energi ke otot, maka kerja jantung
secara otomatis akan ditingkatkan oleh tubuh.
intercept 5.621 1.856 .004 6
Pemberian cairan yang efektif akan memper-
P_ penu- 1.820 1.917 .347 kecil perubahan denyut nadi sehingga akan
runan BB .557 1.232 .653 menunda kelelahan dan memperpendek lama
(kel=1) 1.375 1.001 .175 periode pemulihan denyut nadi. (Williams,
(kel=2) 0 - - 2007) Penelitian yang dilakukan oleh Michell
(kel=3) (2000) menyebutkan bahwa perbaikan fungsi
R Squared = .061 (Adjusted R Squared = kardiovaskuler tidak dipengaruhi oleh penam-
.011) bahan elektrolit. Gangguan kardiovaskuler
yang ditandai dengan peningkatan denyut
Berdasarkan hasil uji Friedman pada peri- nadi dipengaruhi oleh tingkat dehidrasi se-
ode pemulihan tekanan darah sistolik menun- lama latihan diantaranya kondisi hypertermia
jukkan tidak ada perbedaan periode pemuli- yaitu terjadi peningkatan suhu tubuh yang
han tekanan darah sistolik pada pemberian ke disertai dengan dehidrasi.(Mitchell, 2000) Me-
3 cairan rehidrasi (p=0,779). Periode pemuli- nurut Stone (1994) kehilangan cairan sebesar
han tekanan darah diastolik dengan uji Repea- 5-6% dari berat badan akan meningkatkan
ted Measure menunjukkan tidak ada perbedaan denyut nadi. Pada saat hypertermi tubuh be-
setelah pemberian ke 3 cairan rehidrasi dengan rusaha untuk membuat suhu tubuh menjadi
nilai p=0,402. Hasil uji Repeated Measure peri- normal. Pemberian air saja merupakan cairan
ode pemulihan denyut nadi didapatkan hasil yang paling baik untuk menurunkan suhu tu-
yang tidak signikan dengan nilai p=0,402 se- buh yang disertai dengan dehidrasi.
hingga tidak ada perbedaan secara nyata peri- Periode pemulihan tekanan darah sisto-
ode pemulihan denyut nadi setelah pemberian lik didapatkan hasil tidak ada perbedaan pe-
ke 3 jenis cairan rehidrasi. Pada penelitian ini riode pemulihan pada pemberian ke 3 cairan
perbandingan pemberian ke 3 jenis cairan ter- rehidrasi. Hasil uji Repeated Measure periode
hadap lama periode pemulihan denyut nadi pemulihan tekanan darah diastolik didapat-
didapatkan lama periode pemulihan denyut kan hasil yang tidak signikan dengan nilai
nadi yang paling pendek terjadi pada pemberi- p=0,402, sehingga tidak ada perbedaan secara
an cairan air minum. nyata periode pemulihan tekanan darah dias-
Olahraga akan membuat peningkatan tolik setelah pemberian ke 3 cairan rehidrasi.
138 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 2: 133-138

Pada penelitian ini walaupun dengan uji jenis cairan rehidrasi terhadap peningkatan
Friedman tidak menunjukkan adanya perbe- denyut nadi setelah latihan sik. Cairan re-
daan lama periode pemulihan tekanan darah hidrasi air minum menghasilkan peningkatan
sistolik dan diastolik, tetapi bila dilakukan per- denyut nadi terkecil yaitu sebesar 28 kali/me-
bandingan pemberian ke 3 jenis cairan rehid- nit dibandingkan dengan 39 kali/menit pada
rasi terhadap lama periode pemulihan tekanan pemberian cairan elektrolit dan 45 kali/menit
darah sistolik maupun lama periode pemuli- pada pemberian elektrolit+glukosa.
han tekanan darah diastolik, maka didapatkan Untuk meminimalkan peningkatan teka-
hasil lama periode pemulihan tekanan darah nan darah diastolik setelah latihan sebaiknya
sistolik yang paling pendek terjadi pada pem- diberikan cairan rehidrasi yang mengandung
berian cairan elektrolit, dan lama periode pe- elektrolit+glukosa. Untuk meminimalkan pe-
mulihan tekanan darah diastolik pada pembe- ningkatan denyut nadi setelah latihan dalam
rian cairan air minum. waktu yang tidak terlalu lama sebaiknya dibe-
Salah satu faktor yang mempengaruhi rikan cairan rehidrasi air minum.
perubahan tekanan darah pada saat latihan
adalah kecilnya penurunan volume plasma, DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, E. Nutrisi Pada Atlet. http://www.gizi.net. Diakses
sehingga peningkatan tekanan tidak terlalu 13 September 2007.
besar pada saat latihan dan akan menunda Jack H. Wilmore/ David L. Costill. 1994. Physiology of Sport
kelelahan dan memperpendek lamanya pe- and Exercise. Human Kinetics
riode pemulihan setelah latihan.(Williams, Primana, D. 2007. Kebutuhan Air dan Elektrolit pada Olah-
raga. http://www.gizi.net . Diakses 13 September
2007) Penelitian yang dilakukan oleh Borgeron 2007.
(2000) menyarankan pemberian 1/2 sendok Irianto D.P. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olah-
garam dalam 500 ml minuman berenergi akan raga. Yogyakarta: Penerbit Andi
memperbaiki sirkulasi darah. (Bergeron, 2000) Williams, M. 2007. Nutrition for Health, Fitness and Sport.
Eighth Edition. New York: Americas
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Stone M.H. 1994. Weight gain and weight loss. Dalam Baechle
Williams (2007) bahwa apabila sirkulasi darah t.R,editor. Essentials of Strength Training and Con-
lancar akan membuat waktu pemulihan teka- ditioning, human Kinetcs, New zealand, 1994; 231-
nan darah yang meningkat setelah olahraga 237
Mitchell, J.B., Phillips, S.P., Mercer, S.P., Pizza, F.X. 2000.
menjadi lebih pendek. (Williams, 2007) Post exercise rehydration: effect of Na+ and vol-
ume on restoration of uid space and cardiovas-
SIMPULAN cular function. Journal Appl. Physiol. 89: 1302-1309
Ada perbedaan efek pemberian ke 3 Bergeron. 2000. Sodium: The Forgotten Nutrient. Sports
Science Exchange. 13(3): 1-4

Anda mungkin juga menyukai