Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
yang berjudul “ PENYAKIT BATU GINJAL” dapat tersusun hingga selesai. Maksud dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah PATOFISIOLOGI .

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
embaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk mampu menembah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 12 November 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………..…………………….1
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…………...2
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….....3
A. Latar Belakang………..……………………………….………..…………...3
B. Rumusan Masalah……….……………………………...…………………...3
C. Tujuan………………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...……4
A. Pengertian……………………………………………………………………4
B. Penyebab Batu Ginjal………………………………………………………..4
C. Gejala Batu Ginjal...…………………………………………………………6
D. Penderita Batu Ginjal di Indonesia………………………………………….6
E. Diagnosis Batu Ginjal……………………………………………………….7
F. Pengobatan Batu Ginjal……………………………………………………...8
G. Pencegahan Batu Ginjal……………………………………………………..9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………10
B. Saran………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit batu saluran kemih merupakan penyakit yang banyak di derita oleh
masyarakat, dan menempati urutan ketiga dari penyakit di bidang urologi
disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat jinak. Penyakit ini dapat
menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di Indonesia.
Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di Amerika
serikat dam eropa 5-10% penduduknya satu kali dalam hidupnya pernah menderita
penyakit saluran kemih, bahkan pada laki-laki angka ini lebih tinggi yaitu 10-20%.
Angka kejadiannya laki-laki dibanding perempuan sebesar 3 dibanding 1, usia
terjadinya batu antara 20 tahun sampai 40-50 tahun dimana merupakan usia
produktif. Lebih kurang dua pertiga dari pasien batu pada anak adalah batu
kandung kemih. Biasanya banyak didapatkan pada umur 2-7 tahun dan kebanyakan
pada anak laki-laki. ( Smith, 2000; Sjamsuhidayat R, 1996 ) Batu saluran kemih
pada laki-laki 3-4 kali lebih banyak daripada wanita. Hal ini mungkin karena kadar
kalsium air kemih sebagai bahan utama pembentuk batu pada wanita lebih rendah
daripada laki-laki dan kadar sitrat air kemih sebagai bahan penghambat terjadinya
batu (inhibitor) pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.( Kimata, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Penyebab Batu Ginjal
2. Gejala Batu Ginjal
3. Penderita Batu Ginjal di Indonesia
4. Diagnosis Batu Ginja
5. Pengobatan Batu Ginjal
6. Penjegahan Batu Ginjal

C. Tujuan
Memahami pengertian dari penyakit Batu Ginjal, penyebab penyakit Batu
Ginjal, gejalah Batu Ginjal, penderita Batu Ginjal di Indonesia, diagnosis Batu
Ginjal, pengobatan Batu Ginjal maupun penjegahan Batu Ginjal.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material keras
yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa
zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh ginjal yang kemudian mengendap
dan mengkristal seiring waktu.

B. Penyebab Batu Ginjal

Secara alami, ginjal membersihkan darah tiap hari dengan menyaring zat-zat
limbah yang terdapat di dalamnya untuk selanjutnya dibuang dalam bentuk urine.
Terkadang zat-zat tersebut kadarnya terlalu banyak dibanding cairan yang
berfungsi sebagai pelarut sehingga tidak dapat sepenuhnya terbuang oleh tubuh
dan mengendap di dalam ginjal. Faktor penyebab lainnya adalah ginjal kekurangan
bahan yang berfungsi mencegah endapan kristal menggumpal membentuk batu.

Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah
kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan bahan pembentuknya, batu ginjal
dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu
amonia (struvit), dan batu sistin.

Batu kalsium disebabkan oleh tingginya kadar kalsium di dalam urine. Jenis batu
ginjal ini merupakan yang paling umum terjadi. Tingginya kadar kalsium bisa
diakibatkan karena penyakit keturunan hiperkalsiuria. Kondisi ini menyebabkan

4
penderitanya melepaskan kalsium yang banyak dalam urine. Tingginya kadar
kalsium juga bisa disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Hormon
yang diproduksi kelenjar ini berfungsi mengatur jumlah kalsium di dalam darah.

Yang kedua adalah batu asam urat. Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam
urat di dalam urine yang disebabkan oleh makanan berkadar purin tinggi. Contoh
makanan yang memicu tingginya asam urat adalah kerang-kerangan, daging dan
ikan. Penderita penyakit Gout juga berisiko tinggi membentuk batu jenis ini.

Yang ketiga adalah batu struvit. Ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat
terbentuk dan membesar secara cepat. Penyebab utama terbentuknya batu struvit
adalah infeksi saluran kemih yang telah berlangsung lama. Jenis batu ini lebih
sering ditemukan pada pasien wanita dibandingkan pasien laki-laki.

Yang terakhir adalah batu sistin. Batu ginjal ini terbentuk akibat terlalu banyaknya
asam amino sistin yang dikeluarkan oleh ginjal. Batu sistin merupakan jenis batu
ginjal yang sangat jarang ditemukan. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit yang
dikenal sebagai sistinuria. Penyakit ini mempengaruhi jumlah asam amino sistin
yang dikeluarkan dalam urine.

Selain faktor makanan dan kondisi kesehatan yang mendasari, ada beberapa faktor
lain yang bisa memicu terjadinya penyakit batu ginjal, di antaranya:

 Kurang minum air putih


 Riwayat kesehatan keluarga
 Mengalami obesitas
 Mengonsumsi obat-obatan, misalnya diuretik, aspirin, antibiotik, antasid,
serta beberapa obat antiepilepsi dan antiretroviral
 Efek samping operasi terhadap organ pencernaan

Jika Anda sudah pernah menderita batu ginjal, maka Anda berpeluang untuk
kembali terkena kondisi yang sama. Berikut adalah faktor pemicu kambuhnya batu
ginjal.

 Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan


terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat.
 Hanya memiliki satu ginjal yang masih berfungsi.
 pernah mengalami beberapa infeksi yang berhubungan dengan ginjal atau
sistem saluran kemih.
 Memiliki riwayat keluarga berpenyakit batu ginjal.

5
 Pernah menjalani operasi pada sistem pencernaan.
 Rutin mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium.
 Mengonsumsi obat-obatan aspirin, antibiotik golongan tertentu, antasida,
diuretik, obat antiepilepsi, dan obat-obatan untuk HIV.

C. Gejala batu ginjal

Gejala akibat batu ginjal biasanya tidak akan dirasakan penderitanya jika batu
ginjal berukuran sangat kecil sehingga bisa keluar dari tubuh secara alami melalui
ureter dengan mudah. Ureter adalah saluran yang menyambungkan ginjal dengan
kandung kemih.

Gejala akibat batu ginjal baru bisa terasa jika batu berukuran lebih besar dari
diameter saluran ureter. Batu yang besar akan bergesekan dengan lapisan dinding
ureter sehingga menyebabkan iritasi dan bahkan luka. Oleh sebab itu, urine kadang
bisa mengandung darah. Selain mengiritasi ureter, batu ginjal juga bisa tersangkut
di dalam ureter atau uretra (saluran akhir pembuangan urine) sehingga terjadi
akumulasi bakteri dan bisa menyebabkan pembengkakan akibat infeksi. Gejala
batu ginjal yang bisa muncul apabila batu bergesekan dengan ureter di antaranya
adalah nyeri pada pinggang, perut bagian bawah atau samping, dan selangkangan
yang dapat disertai mual.

Sedangkan gejala yang bisa dirasakan jika penderita batu ginjal mengalami infeksi
ginjal di antaranya urine tampak keruh dan berbau tidak sedap, badan lemas,
menggigil, dan demam tinggi.

D. Penderita batu ginjal di Indonesia

Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes)


pada tahun 2013, diperkirakan prevalensi penderita yang terdiagnosa batu ginjal
untuk umur di atas 15 tahun adalah sebesar 0,6 persen dari total penduduk
Indonesia. Lima provinsi yang menduduki posisi tertinggi masalah penyakit batu
ginjal di antaranya adalah DI Yogyakarta, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Sulawesi Tengah.

6
E. Diagnosis batu ginjal

Dalam mendiagnosis batu ginjal, biasanya pertama-tama dokter akan


menanyakan pada pasien mengenai seputar gejala-gejala yang telah dialami.
Dokter juga bisa menanyakan apakah pasien pernah menderita batu ginjal
sebelumnya, memiliki riwayat keluarga berpenyakit sama, atau apakah pasien
sering mengonsumsi makanan atau suplemen yang bisa memicu terbentuknya batu
ginjal. Jika gejala yang timbul kemungkinan diakibatkan oleh batu ginjal, dan
faktor lain menguatkan kemungkinan batu ginjal, maka dokter akan melakukan tes
selanjutnya.

Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk diagnosis batu ginjal adalah: tes
urin, tes darah, dan pemeriksaan dengan citra gambar (USG, rontgen, CT scan,
intravenous urogram/IVU).

1) Tes Urin

Pemeriksaan urin (air seni) berguna untuk mengetahui apabila terjadi infeksi
pada saluran kemih yang diakibatkan karena adanya batu ginjal. Tes urin juga
sangat berguna jika ternyata ada serpihan batu ginjal di dalam sampel urin, karena
dokter dapat mengetahui jenis batu ginjal yang terbentuk.

2) Tes Darah

Tes darah bertujuan agar dokter dapat mengetahui banyaknya zat penyebab batu
ginjal dalam tubuh, seperti kadar kalsium dan asam urat di dalam darah.

7
Pemeriksaan darah juga dapat memastikan apakah fungsi ginjal pasien masih sehat
atau bermasalah.

3) USG, X-Ray, CT-Scan dan IVU

Diagnosis penyakit batu ginjal selanjutnya adalah dengan pemeriksaan citra


gambar menggunakan USG, X-ray, CT scan atau intravenous urogram (IVU).
Dengan salah satu pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui dengan jelas dan
akurat adanya batu ginjal dalam tubuh.

Pemeriksaan CT scan sering kali menjadi pilihan yang terbaik, dalam mengetahui
keberadaan batu ginjal. Karena hasilnya lebih jelas dan akurat daripada prosedur
pemeriksaan yang lain.

F. Pengobatan batu ginjal

Pengobatan penyakit batu ginjal yang dilakukan tergantung kepada ukuran dari
batu. Jika batu ginjal masih tergolong kecil atau menengah, serta masih dapat
melewati saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi, dokter biasanya akan
menyarankan pasien untuk minum air putih saja sesuai takaran yang disarankan.
Dengan adanya aliran cairan secara terus-menerus, diharapkan batu ginjal dapat
terdorong keluar dengan sendirinya. Apabila gejala yang dirasakan oleh pasien
cukup mengganggu, biasanya dokter cukup meresepkan obat pereda rasa sakit,
misalnya acetaminophen, ibuprofen atau obat anti radang non steroid.

8
Penanganan batu ginjal yang dengan prosedur khusus (misalnya dengan energi
laser, ultrasound, atau operasi) biasanya baru akan diterapkan jika batu berukuran
lebih besar sehingga menyumbat saluran kemih pasien.

G. Pencegahan batu ginjal

Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu
minum cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau
suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya
batu ginjal, seperti zat oksalat, suplemen kalsium, dan protein hewani.

Selain dengan minum cukup air dan membatasi asupan zat-zat tertentu,
pencegahan batu ginjal juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang
diresepkan oleh dokter. Biasanya langkah ini dianjurkan untuk mencegah kambuh
bagi mereka yang sebelumnya pernah menderita batu ginjal.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material
keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Endapan batu di dalam
ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari.
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk diagnosis batu ginjal adalah: tes
urin, tes darah, dan pemeriksaan dengan citra gambar (USG, rontgen, CT scan,
intravenous urogram/IVU).

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen/pembaca demi perbaikan makalah
selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_ginjal
2. https://www.nitips.com/penyebab-dan-ciri-ciri-penyakit-batu-ginjal/
3. http://www.alodokter.com/batu-ginjal

11

Anda mungkin juga menyukai