Bag-07-84-85-Cek 20090130073111 6
Bag-07-84-85-Cek 20090130073111 6
I. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan daerah
197
Menurut pola penggunaan tanah di daerah Bengkulu maka
luas areal pertanian sawah, pertanian semusim dan pertanian
campuran adalah 914.510 ha atau 46,22%, dari luas seluruh wi-
layah areal pertanian tahunan 357.200 ha atau 18,05%, hutan
produksi 274.360 ha atau 13,87%, dan hutan lindung 435.600 ha
atau 21,86%.
Daerah Bengkulu sangat potensial untuk pertanian, teruta-
ma pertanian tahunan seperti perkebunan. Di samping itu ter-
dapat pula sumber alam lain, antara lain yang terdapat di
daerah pantai, yaitu bijih besi, titan, kwarsa, kaolin, semen
putih dan sarang burung layang-layang yang terdapat di gua
Skandau dan gua Batu Jong.
198
untuk irigasi, dan sebagai sumber air bersih.
199
ra dengan kepadatan hanya sekitar 18 jiwa per km 2 seperti
terlihat pada tabel terlampir.
201
Pembangunan di sektor pertanian, khususnya pertanian pa-
ngan khususnya padi, telah menunjukkan peningkatan dan di-
perkirakan telah mencapai surplus sekitar 20.000 ton setahun.
Hal ini adalah sebagai hasil usaha intensifikasi, produksi
telah dapat dinaikkan dari 2 - 3 ton per ha menjadi 5 - 6 ton
per ha. Pada akhir Repelita III telah dimulai pula pelaksana-
an operasi khusus tanaman kacang kedele. Untuk menunjang pe-
ningkatan intensifikasi pertanian selanjutnya telah dibangun
beberapa proyek pengairan sedang, antara lain Bendungan Selu-
ma yang mampu mengairi areal seluas 8.000 ha, dan Bendungan
Air Lais untuk mengairi areal seluas 6.000 ha, serta Bendung-
an Air Manjuto untuk mengairi areal seluas 11.000 ha.
202
pung sepanjang 563 km sudah terlaksana dan seluruh pelayangan
sudah diganti dengan jembatan kerangka beton atau baja. Jalan
negara yang menghubungkan ibukota Propinsi Bengkulu dengan
perbatasan Sumatera Selatan, Lubuk Linggau, sepanjang 140 km
sudah ditingkatkan dengan aspal beton sehingga hubungan anta-
ra 2 daerah tersebut telah dapat ditempuh dalam waktu sekitar
3 jam. Jalan propinsi antara Bengkulu sampai ke perbatasan
Sumatera Barat sepanjang 303 km sudah diaspal. Seluruh jalan
yang menghubungkan ibukota Propinsi Bengkulu dengan ibukota
kabupaten dan kecamatan sudah beraspal. Pembangunan jembatan
untuk mengganti seluruh pelayangan dan jembatan gantung atau
jembatan tua telah dilaksanakan dengan membangun jembatan ke-
rangka beton atau baja sebanyak 33 buah sepanjang 7.206 m.
Namun demikian hubungan antar daerah dan antar desa di dalam
Propinsi Bengkulu sendiri masih belum sepenuhnya terbuka.
203
Di bidang pembangunan daerah transmigrasi selama Repelita
III baru dapat ditempatkan sebanyak kurang lebih 15.500 KK
melalui transmigrasi umum dan 417 KK melalui transmigrasi
swakarsa.
204
II. ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Arah pembangunan daerah dalam rangka pembangunan
nasional.
205
mengisi lapangan kerja, diperlukan tenaga kerja yang memiliki
kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pem-
bangunan. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan sistem pen-
didikan dan latihan yang mampu menghasilkan tenaga kerja yang
produktif. Dengan tersedianya tenaga kerja yang produktif di-
harapkan daerah ini akan mampu mengolah potensi ekonomi men-
jadi kekuatan yang rill dengan dukungan dari penanaman modal,
penggunaan teknologi dan kemampuan berorganisasi serta mana-
jemen. Pemanfaatan teknologi harus diusahakan agar tetap mem-
berikan kesempatan kerja, meningkatkan produktifitas kerja,
serta menggunakan alat-alat sebanyak mungkin yang dihasilkan
dan yang dapat dipelihara sendiri.
207
lu dibagi menjadi 7 wilayah pembangunan yaitu Wilayah Pem-
bangunan I dengan pusat pengembangan Kota Bengkulu, Wilayah
Pembangunan II dengan pusat pengembangan Kota Curup, Wilayah
Pembangunan III dengan pusat pengembangan Kota Manna, Wilayah
Pembangunan IV dengan pusat pengembangan Kota Arga Makmur,
Wilayah Pembangunan V dengan pusat pengembangan Kota Muko-
muko, Wilayah Pembangunan VI dengan pusat pengembangan Kota
Bintuhan, dan Wilayah Pembangunan VII dengan pusat pengembang-
an Kota Muara Aman.
208
Peningkatan produksi peternakan akan dilaksanakan melalui
usaha pokok intensifikasi peternakan sapi potong, sapi perah,
kambing/domba dan unggas. Di samping itu akan dikembangkan
ternak kerbau dan aneka ternak di beberapa kabupaten. Usaha
ini akan didorong melalui pengamanan ternak, pembinaan makan-
an ternak dan penyuluhan, serta pengembangan hijauan makanan
ternak di beberapa kabupaten.
209
Untuk menjaga kelestarian hutan, baik fungsi sebagai hu-
tan produksi maupun untuk hutan lindung, perlu ditingkatkan
melalui kegiatan peningkatan pengawasan pengelolaan basil hu-
tan, rehabilitasi, pengembangan budidaya tanaman rotan dan
berbagai jenis tanaman yang menghasilkan minyak seperti damar
dan lain-lain, reboisasi kawasan hutan bekas garapan liar, dan
juga memantapkan batas kawasan hutan sesuai dengan keten-
tuan tata guna hutan kesepakatan.
210
katan ruas jalan yang berkaitan dengan peningkatan perkebunan
tersebut, perlu ditingkatkan.
Dalam rangka pembangunan di bidang prasarana jalan, akan
ditingkatkan jalan-jalan antara Curup - batas Sumatera Sela-
tan, Lais - batas Sumatera Barat, Lais - Haur Gading, Bengku-
lu - Manna - batas Lampung, dan Manna - batas Sumatera Sela-
tan. Kecuali peningkatan jalan, juga akan dilaksanakan penun-
jangan jalan dan penggantian jembatan-jembatan yang sudah tua
atau rusak.
211
dan yang mempunyai potensi yang cukup besar, perlu mempunyai
pelabuhan udara perintis untuk kelancaran pembinaan dan komu-
nikasi.
212
MW) dan PLTD antara lain di Bengkulu dan Manna. Pusat listrik
mikrohidro akan dibangun di Seluma dan Curup. Di samping itu
akan dipasang jaringan transmisi 150 kv dan 70 kv berikut
gardu induknya antara PLTA Tes - Curup dan Curup - Bengkulu,
jaringan tegangan menengah, jaringan tegangan rendah serta
gardu distribusinya.
213
latihan keterampilan untuk meningkatkan mutu penyediaan fasi-
litas pasar dan bantuan modal (kredit candak kulak dan seba-
gainya) akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sedangkan
potensi pengusaha kecil akan terus dikembangkan antara lain
melalui program KIK dan KMKP.
214
transmigrasi yang terdiri dari transmigran umum, transmigran
swakarsa dan pemukiman kembali.
215
67.000 orang yang berusia antara 7 - 44 tahun yang masih buta
huruf dan sekitar 24.000 orang yang berusia antara 13 - 29
tahun yang sudah dapat membaca, menulis dan berhitung. Untuk
keperluan itu akan dilatih sekitar 1.200 orang tutor/monitor
dan tenaga teknis pendidikan masyarakat dan akan ditunjang
dengan penyediaan buku Paket A sekitar 481.000 buah dengan
kelengkapannya dan renovasi sanggar belajar.
216
ngadaan 3 Puskesmas rawat tinggal. Untuk meningkatkan pemera-
taan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan kepada ma-
syarakat akan ditingkatkan pula penyuluhan kesehatan masyarakat
dengan menggunakan pendekatan pembangunan kesehatan ma-
syarakat desa (PKMD). Selain itu akan ditingkatkan berbagai
kegiatan yang ditujukan terutama pada kelompok ibu dan anak
serta usaha kesehatan sekolah.
Dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan rujuk-
an, akan ditingkatkan RSU Bengkulu dari RS klas C menjadi
klas C+, 3 buah RS klas D menjadi RS klas C, serta mening-
katkan RS yang telah ada dan akan dilanjutkan pembangunan RS
Jiwa. Di samping itu akan ditingkatkan pula pelayanan kese-
hatan jiwa terutama melalui pelayanan rawat jalan dan pening-
katan pelayanan laboratorium kesehatan.
217
terutama untuk penduduk pedesaan, akan dibangun 10 buah pe-
nampungan air dengan perpipaan, S buah sumur artesis, 10 buah
perlindungan mata air, 918 buah penampungan air hujan, 4.329
buah sumur pompa tangan dangkal dan dalam serta sejumlah sa-
rana air bersih jenis lainnya.
218
hukum akan lebih dimantapkan. Pelaksanaan operasi yustisi da-
lam rangka penegakan hukum akan lebih ditingkatkan pula.
219
ningkatan peranan dan fungsi wanita di berbagai kegiatan so-
sial. Untuk menjangkau sasaran pelayanan dan pembangunan bi-
dang kesejahteraan sosial di daerah pedesaan akan dikembang-
kan dan dibina tenaga-tenaga pekerja sosial masyarakat.
220
mengikutsertakan secara aktif peranan pers daerah setempat.
Dalam pada itu akan dilaksanakan rehabilitasi/pembangunan
stasiun RRI dan peningkatan siarannya di samping pembangunan
stasiun pemancar TV.
Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup
serta guna mempertahankan keseimbangan ekologi, terutama da-
lam rangka rehabilitasi tanah kritis, akan dilanjutkan kegi-
atan penghijauan dan reboisasi. Pelaksanaannya akan diutama-
kan pada daerah-daerah kritis terutama pada DAS Ketahun. De-
mikian pula pencegahan pencemaran lingkungan, baik di desa
maupun di perkotaan, pembinaan suaka alam dan hutan-hutan
lindung, akan dilanjutkan.
Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksa-
naan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral da-
lam berbagai program, baik yang dilakukan oleh pemerintah ma-
upun yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata ruang
kota dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana kota dan
rencana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan hingga
dapat dipergunakan secara efektif baik sebagai landasan pe-
laksanaan pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan ter-
tib, tata ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan
diberikan kepada kota-kota pusat pengembangan dan wilayah-wi-
layah yang berkembang dengan cepat.
Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan
di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan
program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak
sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan Dae-
rah tingkat II, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana Kese
hatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan, Bantuan
Penunjangan Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pembangunan/
Pemugaran Pasar. 221
TABEL
LUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
DAERAH TINGKAT I BENGKULU,
TAHUN 1980
Jumlah
Luas Wilayah Jumlah Jumlah Kepadata
No. Kabupaten/Kotama
(km2) Kecamatan Desa Penduduk n
dya
(Sensus
Penduduk
222
PROPINSI BENGKULU
223