Anda di halaman 1dari 3

SPO PENGAKTIFAN TIM CODE BLUE

No.
:
Dokumen Ditetapkan,
Kepala Puskesmas
No. Revisi :
PUSKESMAS
SPO Tanggal
SALAM : drg. Wahyu Wuryaningsih. M.Kes
terbit
NIP. 19660731 199312 2 001
Halaman :

1 Pengertian a. Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera
diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi henti
jantung/cardiorespiratory arrest di dalam area Puskesmas.
b. Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk
oleh Puskesmas yang bertugas merespon kondisi code blue di dalam area
Puskesmas. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam
penanganan kondisi henti jantung/cardiac respiratory arrest.
c. Code Blue akan dikumandangkan ketika terdapat masalah henti jantung dan
napas yang mungkin menimpa pasien, pengunjung, maupun staf.
d. Bila terjadi false alarm / pasien tidak mengalami henti jantung dan napas,
tatalaksana disesuaikan dengan keluhan pasien

2 Tujuan a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas


b. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
c. Meningkatkan survival rate/angka harapan hidup kasus henti jantung
3 Kebijakan SK Kepala Puskesmas Salam Nomor:.../.../.../2017 tentang Kebijakan Layanan
Klinis
4 Referensi
5 Alat dan Bahan Emergensi kit yang terdiri dari:
Bag valve mask
Obat-obatan emergensi injeksi: epinefrin, aminofilin, diazepam, deksamethasone
Infus set
Cairak kristaloid: RL, NaCl 0,9%, D5%
Venocath
Tensimeter
Stetoskope
OPA (Oro pharingeal airway)
6 Prosedur/Langkah 1. Petugas yang menemukan korban mengecek kesadaran dan segera
Kerja memanggil bantuan
2. Petugas yang menemukan korban mengecek respon dan nadi serta
melakukan Bantuan Hidup Dasar awal jika tidak menemukan nadi (henti
jantung)
3. Penolong kedua mengaktifkan Code Blue melalui nomer telepon darurat
dengan ext.102 atau langsung memanggil tim code blue di ruang
pemeriksaan BP Umum
4. Penerima telepon menghubungi tim Code Blue
5. Tim Code Blue segera menuju lokasi yang (dalam waktu 5 menit) ditentukan
untuk melanjutkan resusitasi yang telah dilakukan oleh penolong pertama
6. Tim code blue melakukan transfer pasien ke Ruang tindakan/gawat darurat
untuk kemudian melakukan rujukan emergensi ke RS lain kecuali kondisi
akhir pasien meninggal
7. Perawat mendokumentasikan semua kegiatan

7 Unit Terkait Seluruh unit pelayanan


8. Diagram Alir

Petugas/penolong
mengecek kesadaran

Penolong memanggil
bantuan

Penolong kedua
menelepon 102

Penerima telepon
menghubungi tim code blue

Tim code blue datang ke


lokasi dalam waktu
5menit

Tim code blue


mengambil alih dan
melakukan resusitasi

Tim code blue melakukan


transfer pasien ke ruang
tindakan/gawat darurat

Tim code blue


melakukan persiapan
rujukan emergensi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENGAKTIFAN SISTEM CODE BLUE
No. Dokumen :

Terbitan :

DAFTAR No. Revisi :


TILIK Tgl Mulai Berlaku :
PUSKESMAS
SALAM Halaman :

Unit :…………………………………………………………………...
Nama Petugas Pelaksana :……………………………………………………………………
Nama Supervisor :…………………………………………………………………...
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………………...

Kegiatan Tidak
No Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Penolong pertama/penemu korban heti jantung mengecek
kesadaran? langsung meminta/memanggil bantuan
2. Apakah Penolong pertama/penemu segera meminta/memanggil
bantuan
3. Apakah Penolong kedua segera mengaktifkan code blue dengan
menghubungi ext 102 atau langsung ke Ruang BP Umum
4. Apakah Penerima telepon langsung menghubungi tim code blue?
5. Apakah Tim code blue langsung ke lokasi pengaktifan sistem code
blue?
6. Apakah Tim code blue langsung mengambil alih resusitasi dari
penolong pertama?
7. Apakah Apakah tim code blue melakukan transfer pasien ke ruang
tindakan/gawat darurat setelah pasien stabil
8. Apakah Apakah tim code blue melakukan persiapan rujukan
emergensi?
9. Apakah Apakah tim code blue mendokumentasikan secara
lengkap?

CR : …………………………%.
Salam,…………………..

Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai