1.1 Latar Belakang a. Apakah proses biologi dengan
metode biofilter dapat menurunkan Limbah cair industri batik yang kadar pencemar pada limbah cair langsung dibuang ke badan air dapat industri batik? menimbulkan pencemaran berupa b. Bagaimana efektifitas dari perubahan warna, bau, dan rasa pada pengolahan limbah cair industri air, terhambat dan hilangnya aktivitas batik secara biologis dengan biologi perairan, serta pencemaran metode biofilter? tanah dan air tanah. Purwaningsih menyatakan bahwa dalam membatik 1.3 Tujuan Penelitian terdapat tiga proses yang dilakukan, yaitu proses pemalaman, pewarnaan, Berdasarkan rumusan masalah di atas, dan pelorodan. Pada proses membatik tujuan dari penelitian ini adalah: juga banyak menggunakan bahan kimia a. Mengetahui penurunan kadar dan air. Pada penelitian sebelumnya pencemar pada limbah cair industri terdapat proses pewarnaan dengan batik menggunakan proses biologi kandungan pencemar Biochemical dengan metode biofilter. Oxygen Demand (BOD) sebesar 1.777,5 b. Mengetahui efektifitas dari mg/L. Chemical Oxygen Demand pengolahan limbah cair industri (COD) sebesar 16.654,8 mg/L. Total batik secara biologis dengan Suspended Solid (TSS) sebesar 208 metode biofilter. mg/L. Berdasarkan PERMEN LH No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air 1.4 Batasan Penelitian Limbah Industri Tekstil yaitu untuk parameter COD sebesar 150 mg/L, Batasan dalam penelitian ini adalah: parameter BOD sebesar 50 mg/L. 1. Penelitian dilakukan di Kampung Sehingga berdasarkan peraturan Batik Jetis di Sidoarjo, Jawa Timur. tersebut limbah cair yang dihasilkan 2. Penelitian difokuskan kepada perajin batik melebihi baku mutu biological (biologis) dengan limbah. Oleh karena itu perlu dilakukan parameter kunci penelitian pengolahan terhadap limbah cair pengolahan limbah industri batik industri batik dengan mengggunakan adalah COD dengan pH dan BOD proses biologi yaitu metode biofilter. sebagai pendukung.
1.2 Rumusan Masalah 1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di Hasil penelitian ini dapat dijadikan atas, rumusan masalah dari penelitian sebagai bahan masukan dalam ini adalah: melakukan pengolahan limbah cair industri batik. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah Industri Batik tiga, yaitu proses biologis dengan
biakan tersuspensi (suspended culture), Air limbah pada industri batik dapat biakan melekat (attached culture), dan dengan mudah dikenal karena warnanya dengan sistem lagoon atau kolam (Said, yang berasal dari bahan pewarna yang 2005). Proses biologis dengan biakan digunakan pada proses pembuatan tersuspensi adalah sistem pengolahan batik. Kualitas limbah cair industri batik dengan menggunakan aktivitas sangat tergantung jenis proses yang mikroorgaisme untuk menguraikan dilakukan, pada umumnya limbah cair senyawa polutan yang ada dalam air dan bersifat basa dan kadar organic yang mikroorganisme yang digunakan tinggi yang disebabkan oleh sisa-sisa dibiakkan secara tersuspensi di dalam pembatian (Purwaningsih, 2008). Pada suatu reaktor. Proses biologis dengan proses pencelupan (pewarnaan) biakan melekat yakni proses pengolahan umumnya merupakan penyumbang limbah di mana mikroorganisme yang sebagian kecil limbah organik, namun digunakan dibiakkan pada suatu media menyumbang warna yang kuat. Pada sehingga mikroorganisme tersebut proses persiapan, yaitu proses nganji melekat pada permukaan media. atau penganjian, menyumbang zat (Wahyu dan Nusa, 2005). organik yang banyak mengandung zat padat tersuspensi yang mana jika tidak 2.3 Pengolahan Limbah Cair diolah akan menimbulkan bau yang dengan Biofilter tidak sedap dan digunakan untuk menilai kandungan COD dan BOD Metcalf dan Eddy (2004) menyatakan (Sumantri, 2006). bahwa biofilter (submerged filter) merupakan reaktor yang dikembangkan 2.2 Pengolahan Limbah Cair dengan prinsip mikroba tumbuh dan Secara Biologi berkembang pada suatu media filter dan membentuk lapisan biofilm (attached Pengolahan limbah secara biologis growth). Proses biologis dalam reaktor adalah suatu cara pengolahan yang biofilter sebagian besar berhubungan diarahkan untuk menurunkan atau dengan komposisi lapisan slime atau menyisihkan substrat tertentu yang biofilm, yang menempel pada terkandung dalam limbah cair dengan permukaan media. Proses pembentukan memanfaatkan aktivitas dan kolonisasi biofilm diawali dengan mikroorganisme untuk melakukan produksi slime dan kapsul bakteri yang perombakan substrat tersebut. Proses menempel pada permukaan media. aerobik biasanya digunakan untuk Proses pengolahan air limbah dengan pengolahan limbah dengan beban proses biofilm atau biofilter tercelup organik yang tidak terlalu besar, dilakukan dengan cara mengalirkan air sedangkan proses anaerobik digunakan limbah ke dalam reaktor biologis yang umumnya untuk limbah dengan beban di dalamnya diisi dengan media organik yang sangat tinggi. Proses penyangga untuk pengembangbiakan pengolahan limbah cair secara biologis, mikroorganisme dengan atau tanpa secara umum dapat dibedakan menjadi aerasi. BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian (Bioball) dilakukan secara
berangkai dengan spesifikasi Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan dimensi bed yang telah ditentukan yaitu pada bulan Februari – Maret 2019. serta jumlah media yang telah Penelitian dilaksanakan di Workshop direncanakan.. Setelah semua Laboratorium Rekayasa Lingkungan, selesai barulah dilakukan proses Fakultas Teknik, Universitas seeding kemudian proses Mulawarman. aklimatisasi untuk penyesuaian pada mikroorganisme sebelum 3.2 Alat dan Bahan pelakuan running. 2. Seeding Alat dan bahan yang digunakan dalam Pada saat baru dipasang, media penelitian ini adalah: plastik (bioball) pada biofilter 1. Media biofilter (bioball) belum ada mikroorganisme yang 2. Reaktor menempel pada permukaan media. 3. Pipa Proses seeding dilakukan secara 4. Valve alami dengan memberikan bibit 5. Air limbah batik organisme dari limbah buatan, 6. Aquadest dengan penambahan nutrien beserta aktivator bioHS ke dalam reaktor. 3.3 Variabel Penelitian 3. Aklimatisasi dilakukan dengan cara mengganti secara bertahap air 3.3.1 Variabel Bebas limbah penampungan hasil seeding dengan limbah air batik asli. Variabel bebas yang digunakan pada Penggantian dilakukan dimulai penelitian ini adalah waktu tingggal dengan perbandingan 10 % air yang digunakan yaitu 8 jam. dengan limbah 90 % dalam bak penampungan. Penggantian 3.3.2 Variabel Terikat dilakukan secara bertahap sampai penggantian 100 %. Proses Variabel terikat pada penelitian ini aklimatisasi diberhentikan pada adalah kandungan COD, BOD, dan saat efisiensi penyisihan COD telah TSS. stabil dan limbah yang tergantikan telah 100% air limbah batik. 3.4 Prosedur Penelitian Setelah proses aklimatisasi telah selesai yang diindikasikan dengan Prosedur dalam penelitian ini adalah: pergantian limbah penampungan 1. Tahap Persiapan dengan limbah air batik telah Melakukan persiapan bak mencapai 100 % dan efisiensi penampung limbah serta reaktor penyisihan COD pada saat anaerob dengan ukuran 26 liter dan aklimatisasi relatif stabil, maka media bioball dalam reaktor. pengoperasian secara kontinyu Pemasangan pipa dan valve. dapat dilakukan. Pemasangan media plastik