Nama anggota:
1809045011 Eldifa Auliatputri Kustiawan
1809045012 Ryaas Ma’arif
1809045013 Sherinda Octavianisa Yuniar
1809045014 Habib Setiawan Ritonga
1809045015 Aulia Miftahul Jannah
1809045016 Dilla Aulia Syafitry
1809045017 Ade Sukma Pamela
1809045018 Muhammad Ripky Adelani
1809045019 Mariyatul Kibtiah
1809045020 Dewi Risna Martiana
Air limbah industri bahan anorganik umumnya mengandung asam mineral dalam
jumlah tinggi sehingga keasamannya juga tinggi, atau pH-nya rendah. Air limbah yang
mempunyai pH rendah sangat korosif terhadap baja, mengakibatkan pipa besi jadi
berkarat. Keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan basa. Keasaman yang
tinggi belum tetntu memiliki pH yang rendah. Contohnya adalaha asam karbonat, asam
asetat, dan asam organik lain. Keasaman dibedakan jadi keasaman bebas dan keasaman
total, keasaman bebas disebabkan oleh asam kuat dan dapat menurunkan pH.
Keasaman total terdiri dari keasaman bebas ditambah keasaman yang disebabkan asam
lemah.
Alkalinitas berkaitan dengan kesadahan air. Air dengan tingkat kesadahan yang terlalu
tinggi dapat menimbulkan korosi pada alat-alat dari besi. Kesadahan air bersifat
sementara karena dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, dimana terbentuk garam
kalsium karbonat yang tidak larut dan mengendap, sehingga dapat dihilangkan dengan
mudah. Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya garam-garam klorida, sulfat dari
kalsium, dan magnesium. Kesadahan karena garam garam tersebut bersifat tetap dan
sangat sukar dihilangkan.
b. Suhu
Kenaikan suhu air di badan sungai atau sumber air akan menimbulkan akibat sebagia
berikut:
1. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
2. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia
3. Mengganggu kehidupan ikan dan hewan lain.
4. Jika batas suhu mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati.
Suhu air atau limbah yang relatif tinggi ditandai dengan munculnya ikan-ikan ke
permukaan untuk mencari oksigen.
c. Oksigen Terlarut
Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam air. Kehidupan di
air dapat bertahan jika terdapat oksigen terlarut minimal 5 ppm atau 5 mg oksigen untuk
setiap liter air. Oksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air dimana
jumlahnya tidak tetap, tergantung jumlah tanaman, dan dari atmosfer yang masuk ke dalam
air dengan kecepatan tertentu. Semakin tinggi suhu air, maka semakin rendah tingkat
kejenuhanoksigen di dalam air.
Karbondioksida dari udara selalu bertukar dengan yang di air jika air dan udara
bersentuhan. Pada air yang tenang, proses pertukaran sedikit lambat. Proses yang terjadi
adalaha difusi. Jika air bergelombang maka proses pertukaran lebih cepat. Karbondioksida
dapat juga berbentuk sebagai hasil metabolisme. Pada proses fotosintesis banyak digunakan
CO2 dan di keluarkan O2. Hal ini akan mempengaruhi konsentrasi CO2 dalam air, yang
tergantung pada kedalaman air tersebut. Respirasi hewan dan tumbuhan akan menghasilkan
CO2.
Padatan
Padatan terdiri dari bahan organik maupun anorganik yanag larut. Padatan lambat laun
dapat menimbulkan pendangkalan pada dasar wadah penerima. Adanya padatan ini akan
tumbuh tanaman air tertentu yang dapat menjadi racun bagi makhluk hidup yang lain.
Padaran dapat dibedakan menjadi:
1. Padatan terendap (sedimen)
2. Padatan tersuspensi dan koloid
3. Padatan terlarut total
4. Minyak dan lemak
6.1.2.7 Padatan Terendap
Padatan terendap adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air tidak
mengganggu endapan tersebut. Sedimen biasanya terbentuk akibat dari erosi dan
merupakan padatan umum yang terdapat di dalam air permukaan. Sedimen dalam jumlah
tinggi sangat merugikan, karena dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan,
endapan yang berada pada sungai atau danau dapat menyebabkan populasi ikan berkurang
karena telur-telur ikan dan sumber makanan mereka mungkin terendam dalam sedimen,
sedimen mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, dan sedimen menyebabkan air
menjadi keruh.
6.1.2.8 Padatan tersuspensi dan koloid
Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan iar, tidak terlarut dan
tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel yang ukurannya lebih kecil dari
sedimen. Air limbah mengandung koloid selain padatan koloid. Jumlah padatan tersuspensi
dalam air diukur dengan alat turbidimeter. Seperti padatan terendap, padatan tersuspensi
mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.
6.1.2.9 Padatan Terlarut
Padatan terlarut adalah padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dibanding padatan
tersuspensi. Terdiri dari senyawa organik dan anorganik yang larut dalam air. Misalnya air
limbah pabrik kimia sering mengandung mineral seperti Merkuri (Hg), Timbal (Pb),
Arsenik (As) dan mineral lainnya. Padatan terlarut total mencerminkan jumlah kepekatan
padatan dalam suatu sampel air, dinyatakan dalam miligram per liter atau ppm. Jika suatu
sampe air dengan padatan terlarut total, artinyadalam 1 liter air tedapat 200 mg padatan
terlarut.
6.1.2.10 Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering termasuk dalam kelompok padatan, yaitu
padatan yang mengapung diatas permukaan air. Minyak berasal dari tempat berbeda-beda
seperti pengeboran minyak bumi, pencucian kapal di laut dan lain-lain. Minyak tidak larut
dalam air, oleh karena itu jika air tercemar oleh minyak, maka minyak tersebut akan tetap
mengapung, kecuali jika terdampar ke pantai. Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak
biota laut, menyebabkan kematian kepada ikan akibat kekurangan oksigen.