Anda di halaman 1dari 8

Cegah Stres di Tempat Kerja!

Ketahui
Penyebab Stres Kerja
Aduh, stres banget sih kerja kaya begini! Lebih baik resign saja deh! Pernahkah
Anda merasakan hal tersebut? Apa saja penyebab stres kerja?

Nyatanya stres kerja dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk Anda. Untuk itu,
segera hindari beberapa penyebabnya berikut ini.

SHARING: Pengalaman Stres Kerja


Belum lama ini, saya baru saja resign dari sebuah pekerjaan. Saat keluarga saya
menanyakan alasannya, saya menjawabnya dengan sederhana “stres kerja”.

Pekerjaan saya saat itu memang sangat melelahkan, namun jika hanya lelah saya
masih bisa mengatasinya. Alasan utama pengunduran diri saya tak lain adalah
karena stres kerja yang tidak bisa dihindari lagi.

Setiap bangun tidur di pagi hari, saya hanya berpikir malas pergi bekerja. Setiap
pulang kerja pun badan rasanya sangat lelah dan pikiran juga demikian.

Saat bercerita dengan keluarga, semuanya mengatakan bahwa “tidak ada pekerjaan
yang tidak stres”. Tapi saya bertanya lagi, “Apa betul begitu?”.

Saya kemudian mencoba bercerita dengan teman-teman saya. Ternyata banyak


yang merasakan stres kerja seperti saya.

Sebagian bertahan karena memang itu adalah sumber pemasukan satu-satunya, tapi
tak jarang juga mereka resign dan mencari pekerjaan lain.

Saya semakin penasaran, apa betul semua pekerjaan itu membuat stres? Apa betul
tidak ada pekerjaan yang menyenangkan dan bisa dinikmati?

Saat mencari jawaban tersebut, saya mulai membaca-baca Artikel Finansialku


mengenai stres kerja.
Saya menemukan bahwa stres kerja memang ada, dan merupakan suatu kondisi
dimana tekanan, beban, konflik, keletihan, panik, kecemasan, kemurungan dan
hilangnya daya seorang karyawan.

Stres kerja dapat menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang
akan mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi dari karyawan tersebut.

Adapun beberapa definisi dari stres kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Sumber Definisi
“Stres adalah suatu keadaan seseorang, di mana kondisi
fisik dan/atau psikisnya terkena gangguan dari dalam
atau luar dirinya sehingga mengakibatkan ketegangan
Triatna (2015:139)
dan menyebabkan munculnya perilaku tidak biasa (yang
dikategorikan menyimpang) baik fisik, sosial, maupun
psikis.”
“Stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang
Husien (2010:44) mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seorang pekerja.”
“Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan
Veithzal (2014:724)
psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
kondisi seorang karyawan.”
“Stres adalah suatu respon adaptif, dimoderasi oleh
perbedaan individu yang merupakan konsekuensi dari
Ivancevich, et. al (2007:295)
setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang
menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang”

David W. Ballard, PsyD, MBA, Asisten Direktur Eksekutif dari Organizational


Excellence di American Psychological Association (APA) mengungkapkan jika
performa kerja karyawan yang menurun dan lebih sering suntuk atau jenuh di
kantor, bisa jadi karena mereka stres.
Dari definisi tadi dapat disimpulkan bahwa stres kerja bukanlah sesuatu yang
sederhana, hal ini bahkan mempengaruhi fisik dan psikis yang akan memengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi Anda.

Oleh karena itu, saya mencoba mencari tahu penyebab stres ini agar saya bisa
menghindarinya di pekerjaan saya selanjutnya. Saya menemukan beberapa
penyebabnya berikut ini.

Penyebab Stres Kerja


Tahukah Anda, terjadinya stres pada seseorang disebabkan oleh beberapa hal,
dimana faktor-faktor penyebab stres ini disebut juga stressor.

Gibson dalam Mohyi (2013:158) berpendapat bahwa sumber stres kerja yang
berasal dari tempat kerja terbagi dalam 4 kategori yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan fisik, meliputi cahaya, suara, suhu, ventilasi.


2. Individu, yang meliputi konflik peran, peran ganda, beban kerja yang
berlebihan, tidak ada kontrol, tanggung jawab dan kondisi kerja.
3. Kelompok yaitu hubungan yang kurang baik dengan lawan, bawahan, dan
atasan.
4. Organisasional yang meliputi desain struktur organisasi yang kurang bagus,
tidak ada kebijaksanaan khusus.

Dari empat kategori tersebut, maka beberapa penyebab stres kerja ini adalah
sebagai berikut:

#1 Pekerjaan Menumpuk

Mayoritas pekerja atau karyawan stres dalam bekerja karena beban kerjanya yang
berat. Beban kerja yang melebihi kapasitas karyawan tentunya mengakibatkan
tumpukan pekerjaan yang tidak ada habisnya.
Alhasil, setiap harinya karyawan sudah membayangkan tumpukan pekerjaan yang
menunggu di kantor.

Umumnya hal ini disebabkan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan,
sehingga atasan tidak tahu apa yang sedang mereka kerjakan dan terus saja
memberikan tugas-tugas baru.

Ballard juga menjelaskan bahwa untuk mengatasinya diperlukan pemantauan kerja


karyawan yang dilakukan oleh atasan.

Karyawan juga berhak menolak secara halus apabila atasan terus memberikan
pekerjaan yang sudah tidak mampu ditangani.

Dengan jumlah pekerjaan yang tepat, ketika Anda memberikan tugas baru,
karyawan akan siap mengerjakan dengan otak lebih fresh dan bersemangat.

#2 Tidak Bisa Menyuarakan Pendapatnya

Memang betul ada sebuah hierarki dalam organisasi atau perusahaan dimana
atasan memiliki wewenang atas anak buahnya, termasuk dalam penetapan
pekerjaan dan delegasi kepada karyawan.

Namun satu hal yang penting diperhatikan adalah bahwa bawahan atau karyawan
bukanlah mesin atau robot, mereka juga manusia yang berhak diberi kesempatan
untuk menyuarakan pendapat mereka.

Apakah masih ada tugas yang belum selesai dikerjakan, atau apakah menurut
mereka tugas tersebut mampu dikerjakan. Mereka berhak menolak pekerjaan jika
memang hal itu mustahil diselesaikan sesuai permintaan Anda.

Artinya, disini pekerjaan harus dilakukan secara dua arah agar karyawan merasa
diperlakukan sebagaimana mestinya dan tidak berpikir bahwa Anda tidak fleksibel
untuk kebutuhan pribadi mereka.
Ballard mengatakan bahwa:

“Kuncinya adalah memahami kapasitas karyawan dan mencoba mencocokkan


kebutuhan dan kemampuan mereka.”

#3 Tidak Memperoleh Umpan Balik

Karyawan bekerja dengan sebuah harapan akan masa depan yang lebih baik.
Mereka mengharapkan peluang baik demi pekerjaannya.

Namun, seringkali banyak atasan yang jarang memberikan umpan balik itu untuk
karyawannya.

Hal seperti ini juga menjadi penyebab karyawan Anda stres dan khawatir
memikirkan peluang bahwa Anda tidak memberikan penilaian yang bagus dari
hasil pekerjaan mereka.

Untuk mengatasinya, sebagai atasan cobalah untuk memberi dukungan dengan


mencoba memperhatikan kesulitan karyawan.

Sebagai karyawan pun jangan pernah ragu untuk mengajukan pertanyaan dan
meminta umpan balik dari atasan.

#4 Kerap Memperoleh Instruksi yang Tidak Jelas

Salah satu penyebab stres kerja lainnya adalah saat kita bingung terhadap tugas
yang diperintahkan. Saat terjadi hal seperti itu, otak terus berpikir akan apa yang
harus dilakukan sehingga mencapai titik stres kerja.

Disini Anda sebagai karyawan tidak yakin dengan apa yang diharapkannya, maka
cenderung mereka akan menjadi stres. Artinya, selagi proses delegasi pekerjaan,
dibutuhkan komunikasi dua arah kembali.

Sebagai atasan, ada baiknya untuk menyeimbangkan dan konsisten dengan


keinginan yang sudah ditetapkan dari awal.

Sedangkan sebagai karyawan, berikan pertanyaan hingga Anda dan atasan sepakat
akan apa yang didelegasikan. Jangan biarkan tugas tidak jelas dan hasilnya
menjadi tidak sesuai dengan harapan atasan.
#5 Kurangnya Perhitungan Kemampuan & Ketertarikan Karyawan

Poin kelima yang menjadi penyebab stres kerja adalah kurangnya perhitungan
kemampuan dan ketertarikan karyawan.

Hal ini lebih mengarah kepada atasan, dimana atasan memberikan tugas yang tidak
menantang atau bahkan tidak menarik bagi karyawan terkait.

Ballard menjelaskan sebagai berikut:

“Pastikan orang memiliki tugas yang menantang mereka dan mereka tertarik untuk
mengerjakannya.”

#6 Kurangnya Respect Akan Tempat Kerja Atau Atasan

Jika poin kelima mengarah pada atasan, maka poin ini mengarah pada diri Anda.
Penyebab stres kerja tidak melulu berasal dari luar namun juga bisa berasal dari
individu itu sendiri.

Artinya disini Anda perlu menikmati pekerjaan Anda, menghormati atasan dan
rekan kerja anda.

Jika Anda gagal dan kerap meremehkan tempat kerja beserta isinya, maka Anda
akan kehilangan kepuasan kerja. Ujung-ujungnya Anda akan mulai merasa stres
dalam bekerja.

Ballard juga mengatakan seperti berikut:

“Pastikan lingkungan fisik yang sehat dan positif, sehingga Anda tidak menambah
ketegangan di kantor.”
#7 Lingkungan Kantor yang Buruk

Menurut survei yang diadakan CareerBuilder, sekitar 35 persen karyawan telah


melaporkan merasa diintimidasi di tempat kerja oleh atasan mereka. Misalnya
kekerasan di tempat kerja hingga bullying.

Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda. Luangkan waktu untuk merenungkan
apakah perilaku Anda baik atau tidak terhadap karyawan.

Ballard menyarankan agar berkomitmen untuk anti-bullying, dan buat kebijakan


atau peraturan untuk menaati hal tersebut.

#8 Tidak Bisa Menahan Emosi

Penyebab terakhir masih berhubungan dengan poin ke-6 tadi. Anda yang tidak
puas bekerja akan membuat sebuah perisai yang melindungi diri Anda dari
lingkungan tidak nyaman.

Namun jangan sampai perisai itu menjadi senjata makan tuan bagi Anda. Jangan
mudah terpancing emosi dan menunjukkan ketidakpuasan Anda dengan tidak baik.

Ballard mengatakan, jika Anda tidak bisa menstabilkan emosi dengan baik, itu
tanda bahwa Anda sedang stres.

Anda perlu mendengarkan musik, browsing situs yang bisa membuat tertawa, dan
lakukan stretching sebentar. Cara tersebut akan ampuh mengurangi rasa stres.

Cara Mengelola Stres Kerja


Bagaimana? Apakah Anda mengalami stres kerja? Jika iya, jangan khawatir.

Stres kerja pun dapat diatasi dan umumnya perusahaan akan membuat program
untuk mengatasi hal ini.

Program tersebut disebut manajemen stres, dimana dua program yang umum
digunakan di dalamnya adalah program klinis dan program keorganisasian.
Adapun pengertian dari kedua program tersebut adalah sebagai berikut:
 Program Klinis: Program yang penanggulangannya didasarkan atas
pendekatan medis tradisional. Beberapa unsur utamanya antara lain adalah
diagnosis, pengobatan, penyaringan, dan pencegahan.
 Program Keorganisasian: Program ini merupakan perluasan program klinis,
dimana biasanya dilakukan karena adanya masalah yang ditemukan dalam
sebuah perusahaan atau organisasi.

Kesimpulan: Jangan Biarkan Stres Kerja Menimpa Anda


Konflik dan stress kerja merupakan suatu permasalahan yang tidak dapat dihindari.
Selain itu, ternyata konflik dan stres kerja juga berpengaruh pada motivasi dan
kinerja karyawan.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses penanganan dan pengelolaan konflik
dan stres kerja. Penanganan tersebut disebut Manajemen Stres Kerja.

Manajemen ini perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan,


mengingat konflik dan stres kerja selalu muncul dan berubah-ubah setiap saat.

Dengan demikian, kami sangat menyarankan Anda untuk menyadari apabila Anda
merasakan adanya stres kerja pada diri atau perusahaan tempat Anda bekerja.

Segeralah minta perusahaan untuk turut membantu mengatasinya sebelum


permasalahan tersebut berlarut lebih lanjut. Hal ini jauh lebih baik daripada
memilih untuk resign dan melakukan kesalahan yang sama di tempat kerja lain.

Anda mungkin juga menyukai