Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 pada bab VIII bidang
gizi menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Peningkatan mutu gizi
tersebut dilakukan melalui empat cara yaitu, pertama perbaikan pola konsumsi
makanan yang sesuai dengan gizi seimbang. Kedua, perbaikan perilaku sadar
gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan. Ketiga, peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Keempat,
peningkatan sistem kewaspadaan pada pangan dan gizi. Upaya perbaikan gizi
dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai
dengan lanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan gizi. Diantara
kelompok rawan gizi tersebut yaitu bayi, balita, remaja, perempuan, ibu hamil,
dan ibu menyusui.
Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara
langsung maupun tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung yaitu
melalui metode antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik. Penilaian status
gizi secara tidak langsung melalui metode statistik vital, faktor ekologi, dan
survei konsumsi. Seorang petugas gizi profesional harus menguasai
bagaimana menilai status gizi individu, kelompok, dan masyarakat.
Prinsip dari metode food recall 24 jam adalah mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam lalu. Hal penting yang
perlu diketahui pada food recall 24 jam adalah data yang diperoleh cenderung
lebih kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif maka
jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan
menguunakan alat ukuran rumah tangga (sendok, gelas, piring dan lain-lain)
atau ukuran lainnya yang biasa digunakan sehari-hari. (Supariasa, 2002).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Metode Food Recall (1 x 24 Jam)?
2. Apa Tujuan Metode Food Recall (1 x 24 Jam)
3. Apa Sasaran Metode Food Recall (1 x 24 Jam)
4. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Metode Food Recall (1 x 24 Jam)

1.3 TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar membuat pembaca menjadi tahu apa
pengertian, tujuan, sasaran Metode Food Recall (1 x 24 Jam), serta
Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Metode Food Recall (1 x 24 Jam)

1.4 MANFAAT
1. Bisa mengetahui pengertian Metode Food Recall (1 x 24 Jam)?
2. Agar menjadi tahu apa saja tujuan dari Metode Food Recall (1 x 24 Jam)
3. Mengetahui sasaran Metode Food Recall (1 x 24 Jam)
4. Dapat mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Food Recall (1 x
24 Jam)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Metode Food Recall (1 x 24 Jam)


Metode recall 24 jam adalah salah satu metode survei konsumsi yang
menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum responden
selama 24 jam yang berlalu baik yang berasal dari dalam rumah maupun
dalam luar rumah. Menurut Patterson dan Pletinen (2005) menyatakan bahwa
recall makanan 24 jam adalah wawancara dengan meminta responden untuk
menyebutkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam waktu
24 jam sebelumnya. Sedangkan menurut Gibson (2005) metode recall 24 jam
adalah suatu metode yang memberikan gambaran informasi makanan yang
dimakan 24 jam yang lalu atau sehari sebelumnya. Recall yang tidak
diberitahukan sebelumnya direkomendasikan untuk dilakukan karena
responden tidak dapat mengubah apa yang mereka makan secara retrospektif
dan dengan demikian instrumen ini tidak dapat mengubah pola makan
responden. Metode ini paling sering digunakan dalam suatu penelitian karena
cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan
peralatan yang mahal.
E-Siong, Dop, Winichagon (2004) dalam Widajanti (2009) menyatakan
bahwa metode survei konsumsi untuk individu disarankan menggunakan
recall 24 jam dan frekuensi makanan (FFQ). Dalam Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) mulai tahun 2010 – sekarang, metode recall 24 jam selalu
digunakan.
Beberapa langkah dan prosedur dari pelaksanaan recall 24 jam adalah
sebagai berikut :
1. Responden mengingat semua makanan dan minuman yang dimakan 24
jam yang lalu.
2. Responden menguraikan secara mendetail masing-masing bahan
makanan yang dikonsumsi seperti bahan makanan atau makanan jadi.

3
Mulai dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan berakhir sampai
akhir hari tersebut.
3. Responden memperkirakan ukuran porsi yang dimakan, sesuai dengan
ukuran rumah tangga yang biasa digunakan, antara lain dengan
menggunakan food model atau foto-foto, bahan makanan asli dan alat-
alat makan.
4. Pewawancara dan responden mengecek/mengulangi kembali apa yang
dimakan dengan cara mengingat kembali.
5. Pewawancara mengubah ukuran porsi menjadi setara ukuran gram.

2.2.Tujuan Metode Food Recall (1 x 24 Jam)


Tujuan metode recall 24 jam adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan Informasi tentang makanan yang sebenarnya
dimakan 24 jam yang lalu. Makanan dapat berupa makanan utama dan
makanan selingan serta minuman yang nyata dimakan 24 jam yang lalu.
2. Untuk mengetahui rata-rata asupan dari masyarkat dengan catatan sampel
harus betul-betul mewakili suatu populasi.
3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan zat-zat gizi tertentu. Zat-
zat gizi umum diketahui yaitu dapat menggambarkan kuantitas dan
kualitas makanan seperti Energi (Karbohidrat) dan protein. Disamping itu
pula dapat ditentukan konsumsi lemak, vitamin dan mineral.
4. Perbandingan Internasional hubungan antara asupan zat gizi dengan
kesehatan dan golongan rawan gizi.

2.3.Sasaran Metode Food Recall (1 x 24 Jam)


Ruang lingkup dari metode recall 24 jam dapat digunakan dalam skala
nasional, rumah tangga, dan individu. Di tempat pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit, metode ini paling umum digunakan untuk mengetahui asupan
makanan/zat gizi pasien. Begitu juga dalam skala nasional, Direktorat Bina
Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI dalam melaksanakan survei
konsumsi selalu menggunakan metode recall 24 jam. Riset dalam skala

4
nasional seperti Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) untuk mengetahui asupan
zat gizi selalu menggunakan metode recall 24 jam.

2.4.Kelebihan dan Kekurangan Metode Food Recall (1 x 24 Jam)


1. Kelebihan
Banyak keunggulan dari metode recall 24 jam. Diantara keunggulan
tersebut antara lain :
a. Akurasi data dapat diandalkan.
b. Murah, tidak memerlukan biaya tinggi.
c. Sederhana, mudah, dan praktis dilaksanakan di masyarakat.
d. Waktu pelaksanaan relatif cepat, sehingga mencakup banyak
responden.
e. Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi
individu sehingga dapat dihitung asupan energi dan zat gizi sehari.
f. Memberikan gambaran kualitatif dari pola makan seperti asupan zat
gizi.
g. Sangat berguna untuk mengukur rata-rata asupan untuk populasi yang
besar, oleh karena itu sering digunakan untuk survei konsumsi
makanan.
h. Dapat digunakan bagi orang yang buta huruf maupun yang melek huruf.
i. Responden tidak perlu mendapat pelatihan.
j. Tidak membahayakan.
k. Memungkinkan jumlah sampel yang besar.
l. Lebih objektif dari metode riwayat makan.
m. Sangat berguna dalam hal klinis.
n. Adanya unsur kejutan yang membuat kesempatan mengubah diet
menjadi berkurang.
o. Beban responden yang rendah menyebabkan tingkat respon biasanya
tinggi.

5
2. Kelemahan
Banyak kelemahan dari metode recall 24 jam. Kelemahan tersebut antara
lain :
a. Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila recall
dilakukan hanya satu hari.
b. Sangat tergantung pada daya ingat (subjek bisa saja gagal mengingat
semua makanan yang dimakan ataupun bisa jadi menambahkan
makanan yang sebetulnya tidak dimakan). Oleh karena itu responden
harus mempunyai daya ingat yang baik. Metode ini tidak cocok
dilakukan pada anak yang berusia di bawah 7 tahun, orang tua yang
berusia di atas 70 tahun, dan orang yang hilang ingatan atau orang yang
pelupa.
c. The flat slope syndrome yaitu kecenderungan bagi mereka yang kurus
untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi
responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under
estimate).
d. Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam
menggunakan alat bantu seperti URT dan food model.
e. Responden harus diberi penjelasan dan motivasi tentang tujuan
pengumpulan data/penelitian.
f. Untuk menggambarkan konsumsi makanan sehari-hari metode recall
tidak dapat digunakan pada saat panen raya, hari pasar, hari akhir
pekan, saat upacara keagamaan, selamatan, bencana alam, dan lain
sebagainya.
g. Terkait dengan sifatnya yang retrospektif , metode recall 24 jam kurang
cocok diterapkan pada responden anak-anak dan usia lanjut.
h. Cenderung terjadi kesalahan dalam memperkirakan ukuran porsi yang
dikonsumsi (Subjek bisa saja memberikan perkiraan yang lebih atau
kurang dari yang seharusnya).
i. Tidak mencerminkan asupan yang biasanya dikonsumsi dalam sebuah
kelompok jika recall tidak mewakili seluruh hari dalam satu minggu.

6
j. Pewawancara harus mendapat pelatihan yang baik.
k. Proses tanya jawab yang terus menerus bisa melelahkan baik bagi
responden dan pewawancara serta dapat menghasilkan kesalahan.
l. Berpotensi menghasilkan kesalahan saat perkiraan ukuran porsi
dikonversi menjadi ukuran gram.
m. Berpotensi menghasilkan kesalahan dalam pemberian kode bahan
makanan jika jumlah bahan makanan dalam database terbatas.
n. Pengabaian bahan-bahan hiasan makanan, saus, dan minuman dapat
menjadikan perkiraan asupan energi menjadi lebih rendah dari
sebenarnya.
o. Proses memasukkan data memerlukan tenaga dan waktu khusus.
p. Tidak dapat memastikan kebenaran, apakah dorongan sosial tidak
mempengaruhi jawaban responden yang sebenarnya.

Mengingat keberhasilan metode recall 24 jam sangat ditentukan


oleh daya ingat responden dan kesungguhan serta kesabaran dari
pewawancara maka untuk mendapatkan kualitas data dilakukan selama
beberapa kali pada hari yang berbeda atau tidak berturut-turut, tergantung
dari variasi menu keluarga dari hari ke hari.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Metode recall 24 jam adalah salah satu metode survei konsumsi yang
menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum responden
selama 24 jam yang berlalu baik yang berasal dari dalam rumah maupun
dalam luar rumah. Tujuan metode recall 24 jam adalah untuk mendapatkan
Informasi tentang makanan yang sebenarnya dimakan 24 jam yang lalu.
Sasaran metode recall 24 jam dapat digunakan dalam skala nasional, rumah
tangga, dan individu. Metode recall 24 jam selain memiliki kelebihan juga
memiliki kekurangan.

3.2 SARAN
Bersama makalah ini penulis berharap pembaca bisa mengerti dan
mengetahui apa saja yang berhubungan dengan Metode food recall 24 jam,
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna dimohon kritik dan
saran dari pembaca, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentuang dapat di pertanggung jawabkan.

8
Daftar Pustaka

Kusharto, CM. & Supariasa, IDM. Survei Konsumsi Gizi. Graha Ilmu

Octaviana, SP. “Metode-recall-24-jam”. Diakses pada tanggal 27 februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai