Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillahirobbil’alamin kami panjatkan kepada Allah SWT yang


Maha Kuasa karena atas berkat Rahmat dan Taufik-Nya sehingga kami dapat menyusun
Risalah Kelompok Budaya Kerja Laboratorium Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek.
Risalah ini disampaikan adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dalam rangka menumbuh kembangkan etos kerja aparatur,tanggung jawab moral dan
meningkatkan produktifitas serta kinerja aparatur Pemerintah Kabupaten Trenggalek pada
umumnya dan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya, maka perlu
meningkatkan nilai-nilai dasar budaya kerja aparatur Pemerintah melalui Program Budaya.
Kami menyadari bahwa apa yang kami sampaikan masih jauh dengan harapan,
namun upaya-upaya tersebut selalu tetap kita lakukan dan tingkatkan secara bertahap dan
berkelanjutan sehingga dapat tercapai sebagaimana yang kita inginkan bersama untuk menuju
terwujudnya etos kerja,tanggung jawab moral serta produktifitas yang semakin meningkat.
Semoga risalah ini dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka upaya-upaya bersama dalam rangka peningkatan etos kerja
khususnya di Wilayah Kabupaten Pasuruan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat
dan Hidayahnya pada kita semua.

Trenggalek, Juli 2019

penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


........................................................................................................................................
1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
........................................................................................................................................
2
PENDAHULUAN ...........................................................................................................
........................................................................................................................................
3
LANGKAH 1. MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL .....................................................
6
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................
....................................................................................................................
6
B. MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL ..........................................................
....................................................................................................................
8

LANGKAH 2. MENGANALISA PENYEBAB ................................................................


9
A. INVENTARISASI PENYEBAB ....................................................................
9
B. STRATIFIKASI MASALAH .........................................................................
9
C. DIAGRAM TULANG IKAN ..........................................................................
10

LANGKAH 3. MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN .............................................


11
A. METODE NOMINAL GROUP TEKNIK (NGT) ...........................................
11

LANGKAH 4. MEMBUAT RENCANA DAN PERBAIKAN MELAKSANAKANNYA......


12
A. RENCANA PERBAIKAN ............................................................................
12

2
B. PELAKSANAAN PERBAIKAN ...................................................................
12

LANGKAH 5. MENELITI HASIL ..................................................................................


13
A. PENELITIAN HASIL ...................................................................................
13

LANGKAH 6. MEMBUAT STANDART BARU .............................................................


14
A. STANDART OPERASIONAL PROCEDURE .............................................
14

LANGKAH 7. MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENENTUKAN


RENCANA BERIKUTNYA

14

PENDAHULUAN

I. UMUM
a. Tema Risalah : Meningkatkan Integritas, Efisiensi dan Akuntabilitas
Pelayanan Pengujian Laboratorium Konstruksi
b. Judul Risalah : Peningkatan Pelayanan Pengujian yang Berintegritas,
Efisien dan Akuntabel di Laboratorium Konstruksi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Trenggalek
c. Visi : Terwujudnya pelayanan laboratorium konstruksi yang
Berintegritas, Efisien dan Akuntabel

3
d. Misi : Meningkatkan profesionalisme dan mutu pengujian
laboratorium konstruksi
e. Motto : Pelayanan BINEKA (Berintegritas, Efisien, Akuntabel)

II. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA

NAMA KBK : LABORAT BINEKA PU


Tanggal dibentuk : 01 Januari 2019 Usia rata-Rata : 30 - 50 tahun
Fasilitator : Pendiidkan Rata-rata : SI
Ketua : Jumlah Pertemuan : 12 x
Sekretaris : Kehadiran Rata-rata : 100%
Anggota Periode kegiatan
1) 4)
2) 5)
3) 6)

III. TEMA YANG TELAH DISELESAIKAN BUDAYA KERJA


Tahun Tema Risalah Judul risalah Prestasi

4
IV. ALASAN PEMILIHAN TEMA
Produktifitas
Kualitas
Biaya
Pengiriman -
Keamanan
Semangat

V. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN

JUMLAH
TAHUN 2019
LANG PERTEMUAN
KEGIATAN BULAN BULAN BULAN RENC REAL
KAH
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menentukan Tema & Judul =
=

P 2. Menganalisa Penyebab

Menguji & Menentukan


3.
Penyebab Dominan

Membuat Rencana Perbaikan


D 4.
& Melakukan Perbaikan

C 5. Meneliti Hasil

6. Membuat Standar Baru


A
Mengumpulkan Data Baru &
7.
Rencana Berikutnya

TOTAL
Ket RENCANA REALISASI
MINGGU

5
6
7
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UPTD
KEPALA DINAS
Laboratorium
PEKERJAAN UMUM DAN
Konstruksi
PENATAAN RUANG

KELOMPOK SEKRETARIS
JABATAN KBK
DINAS “LABORPU”
FUNGSIONAL

Subbag. Umum Subbag. Keuangan


dan Kepegawaian Perencanaan dan
Pelaporan

Plt. BIDANG BIDANG BIDANG SUMBER BIDANG BIDANG PENATAAN


BINAMARGA PERENCANAAN DAYA AIR (SDA) DAN PERTANAH RUANG DAN
TEKNIS JASA KONSTRUKSI AN BANGUNAN

Sie. Pembangunan Sie. Perencanaan Sie. Konservasi SDA Sie. Konservasi Sie.
Jalan dan Pengembangan Sungai dan Perencanaan
Teknis Jalan dan Irigasi Pengembangan Tata Ruang
Jembatan Irigasi

Sie. Bina Manfaat Sie.


Sie. Sie. Perencanaan
dan Jasa Konstruksi Sie. Pengendali dan Pengendalian
Pembangunan Teknis Bangunan Operasi Irigasi Tata Ruang dan
Jembatan Air Tata Bangunan

Sie. Permasalahan
Sie. Preservasi Sie. Perencanaan Sie. Operasi dan Sie.
Pertanahan,
Jalan dan Teknis Bangunan Pemeliharaan Pembangunan
Pengawasan dan
Gedung dan
Jembatan Irigasi Pengendalian
Pemeliharaan
Bangunan
Gedung

8
LANGKAH 1 : PENENTUAN TEMA DAN JUDUL

A. LATAR BELAKANG
1. Deskripsi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) pada Pemerintah Kabupaten Trenggalek, yang merupakan instansi terdepan dalam
penyediaan prasarana infrastruktur pendukung perekonomian dan kehidupan masyarakat merupakan
unsur pelaksana bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan. Selain itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga mempunyai peranan yang
penting dalam mewujudkan pembangunan utamanya dalam urusan Pekerjaan Umum meliputi
pembangunan, peningkatan serta perbaikan infrastruktur. Urusan tersebut sangat menyentuh dan
mendorong meningkatnya taraf hidup masyarakat, perkembangan dan kemajuan ekonomi.

Infrastruktur, yang sering disebut pula prasarana dan sarana fisik, memiliki keterkaitan
yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan juga terhadap proses
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah
yang memiliki kelengkapan sistem infrastruktur yang berfungsi lebih baik dibandingkan dengan
wilayah lainnya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan serta pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik pula. Sebaliknya, keberadaan infrastruktur yang kurang berfungsi dengan
baik mengakibatkan problem sosial dan lingkungan.

Sesuai dengan tugas dan fungsi pokok SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum meliputi infrastruktur jalan, dan infrastruktur sumber
daya air, sebagai pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang mencakup
pelayanan transportasi lokal, sistem jaringan irigasi, dan pengendalian banjir.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam hal pembangunan infrastruktur,
untuk menghasilkan bangunan/infrastruktur yang kokoh dan dapat berfungsi dengan baik, setiap
bahan serta kontruksi yang akan digunakan, akan diuji terlebih dahulu di Laboratorium Konstruksi
yang merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kelayakan teknis setiap
bahan dan material yang akan digunakan dalam pembangunan.

Laboratorium Konstruksi, selain memberikan pelayanan terhadap keperluan intern Dinas


Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga memberikan layanan terhadap pengguna jasa kontruksi
lainnya maupun masyarakat. Namun demikian, dalam proses pelayanannya masih terdapat beberapa

9
permasalahan yang perlu mendapat penanganan segera, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas layanan.

Maka dari itu untuk mengatasi masalah dan meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat dibentuklah Kelompok Budaya Kerja (KBK) dengan nama “LABORAT BINEKA PU”

2. Potensi

2.1 Pelayanan Masyarakat

Laboratorium konstruksi merupakan salah satu unit layanan dalam bidang penelitian dan
pengujian bahan dan konstruksi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Adapun layanan pengujian bahan yang dilayani antara lain
:
MEKANISME PELAYANAN PENGUJIAN BAHAN
DI LABORATORIUM BAHAN DAN KONSTRUKSI

Pengambilan dan
pengisian HASIL
PEMOHON blanko LOKET PENGUJIAN
PELAYANAN ( LAPORAN )
Pengambilan hasil
r
e
t
r
i
b
u
s
i

l KOODINASI,
a
b
sampel PENELITIAN
uji LAPANGAN DAN
o PENGOLAHAN
r PROSES
a DATA
t PENGUJIAN

KASIR

10
JENIS PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI
YANG DILAYANI OLEH LABORATORIUM KONSTRUKSI

WAKTU PENGUJIAN (JAM)


NO PENGUJIAN
JENIS PENGUJIAN PENGAMBILAN JUMLAH
. DAN OLAH
SAMPEL WAKTU
DATA
PENGUJIAN TANAH DI LAPANGAN
1 Pengujian Sondir Ringan - 15 15
2 Pengambilan Contoh dengan Bor Tangan 4 - 5
3 Pengambilan Contoh Tanah Asli 3 - 4
4 Pengujian CBR Lapangan - 7 7
5 Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) - 1 1
6 Pengujian Speedy Moisture Content - 2 2
7 Pengujian Kepadatan dengan Sand Cone 6 24 28

PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM


8 Pengujian Berat Jenis Tanah - 48 48
9 Pengujian Kadar Air - 26 26
10 Pengujian Berat Isi - 2 2
11 Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande - 26 26
12 Pengujian Batas Plastis dengan Alat Casagrande - 26 26
13 Pengujian Batas Susut - 26 26
14 Analisa Saringan - 4 4
15 Pengujian Ukuran Butir Tanah dengan - 72 72
Hidrometer
16 Pengujian Kembang Susut / Konsolidasi - 120 120
17 Pengujian Geser Langsung - 48 48
18 Pemadatan Standart - 30 30
19 Pemadatan Modifikasi - 30 30
20 Pengujian CBR Laboratorium - 96 96
21 Job Mix Formula Timbunan Tanah - 120 120

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DI


LAPANGAN
22 Pengeboran Aspal / Core Drill - 6 6
23 Pengambilan Contoh bahan campuran aspal - 1 1
24 Pemeriksaan Suhu Aspal Hotmix - 1 1

PENGUJIAN ASPAL CAIR DI


LABORATORIUM
25 Pengujian Kehilangan Berat Aspal - 24 24
26 Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal - 4 4
27 Pengujian Titik Lembek Aspal - 6 6
28 Pengujian Kelarutan Aspal - 6 6
29 Pengujian Daktilitas Aspal - 6 6
30 Pengujian Berat Jenis Aspal - 6 6

11
31 Pengujian Viskositas Aspal - 12 12
32 Pengujian Kelekatan Aspal terhadap Agregat - 4 4
33 Pengujian Kadar Aspal - 20 20
34 Pengujian Kadar Air pada Aspal - 4 4
35 Pengujian Aspal Emulsi - 24 24

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DI


LABORATORIUM
36 Pemadatan Campuran Aspal - 4 4
37 Pengujian Marshall - 4 4
38 Pengujian Ekstraksi Campuran Aspal - 16 16
39 Pengujian Berat Isi Campuran Aspal - 30 30
40 Pengujian Penyerapan Campuran Aspal - 30 30
41 Job Mix Formula Campuran Aspal - 120 120

PENGUJIAN BETON DI LAPANGAN


42 Pengujian Campuran Beton 2 - 2
43 Pengambilan Benda Uji Campuran Beton 1 - 1
44 Pengujian Slump - 1 1
45 Pencetakan Campuran Beton ke Kubus / Silinder 1 - 1
46 Pengujian Hammer - 2 2
47 Pengambilan Sampel Beton dengan Core Drill 8 - 8

PENGUJIAN BETON DI LABORATORIUM


48 Pengujian Berat Jenis Semen - 24 24
49 Pengujian Kehalusan Butiran Semen - 24 24
50 Pengujian Konsistensi Normal Semen - 6 6
51 Pengujian Waktu Pengikatan Awal Semen - 6 6
52 Pengujian Kuat Tekan Mortar Semen - 24 24
53 Pengujian Analisa Ayakan Agregat - 4 4
54 Pengujian Kadar Air Agregat - 24 24
55 Pengujian Berat Jenis Agregat - 24 24
56 Pengujian Penyerapan Agregat - 24 24
57 Pengujian Abrasi Agregat - 4 4
58 Pengujian Kadar Lumpur Agregat - 24 24
59 Pengujian Kadar Organik Agregat - 24 24
60 Pengujian Sand Equivalent Agregat - 24 24
61 Pengujian Kuat Tekan Beton - 1 1
62 Pengujian Kuat Lentur Beton - 1 1
63 Job Mix Formula Beton - 120 120
64 Job Mix Formula CTB - 120 120

2.2 Mesin dan Peralatan

12
Jenis Peralatan Penunjang Yang Dimiliki Oleh Laboratorium Konstruksi

No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

A. Alat Utama Pengujian Tanah


1. CBR 1 Set Untuk pengujian CBR
Laboratorium Laboratorium dan mengetahui
Automatis daya dukung tanah rencana

2. CBR 1 Set Untuk pengujian CBR


Laboratorium Laboratorium dan mengetahui
Manual daya dukung tanah rencana

3. CBR Lapangan 1 Set Untuk pengujian CBR di


Lapangan dan mengetahui
daya dukung tanah actual di
lapangan

4. Sandcone 2 Set Untuk pengujian kepadatan di


lapangan dengan metode
sandcone, dibandingkan
dengan kepadatan rencana di
laboratorium

13
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

5. Alat Geser 1 Set Untuk mengetahui geser


Langsung (Direct langsung dan sudut geser
Shear) pada tanah akibat beban yang
diterima

6. Alat Konsolidasi 2 Set Untuk mengetahui kembang


susut tanah akibat beban yang
diterima

7. Alat Pemecah 1 Set Untuk penghancur batuan


Batu (Crusher) menjadi ukuran yang lebih
kecil

8. Alat Sondir 1 Set Untuk pengujian sondir di


lapangan dan mengetahui
Kelengkapan : daya dukung tanah di
lapangan
a. Konus
b. Stang Sondir
c. Angker
d. Dudukan Alat

9. Extruder Soil 1 Buah Untuk mengeluarkan sampel


Booring tanah hasil booring di
lapangan

14
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

10. Vacum 1 Set Untuk mengvakum pengujian


berat jenis yang bertujuan
untuk membuang udara-udara
di dalam material

11. Alat Casagrande 1 Set Untuk pengujian batas plastis


dan batas cair pada tanah

B. Alat Utama Pengujian Beton


1. Alat Kuat Tekan 1 buah Untuk mengetahui kekuatan
Beton Single Dial tekan dan kuat tarik beton
Kapasitas 200 Ton

2. Alat Kuat Tekan 1 buah Untuk mengetahui kekuatan


Beton dan Kuat tekan dan kuat tarik beton
Lentur Beton
Double Dial
(Kapasitas 2000
KN dan 100 KN)

3. Cetakan Beton

- Kubus 20 buah Untuk mencetak beton cair


agar didapat bentuk yang
- Silinder 8 buah presisi sebagai bahan
pengujian

15
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

4. Sieve Shaker 1 buah Untuk menggetarkan


pengujian analisa butiran
agregat

5. Meisn Los 1 Set Untuk mengetahui tingkat


Angeles abrasi atau keausan agregat

6. Hammer Beton 3 buah Untuk pengujian hammer,


mengetahu kuat tekan beton
actual di lapangan secara
teknis pengujian hammer

7. Slump 2 Set Pengujian slump beton untuk


mengetahu tingkat kelecakan
campuran beton

C. Alat Utama Pengujian Aspal


1. Water Bath 1 buah Perendaman aspal campuran
hotmix pada suhu tertentu

16
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

2. Daktilitas Aspal 1 Set Untuk mengetahui tingkat


kelenturan aspal cair

3. Flash and Fire 1 Set Untuk mengetahui suhu titik


Point (Titik Nyala nyala dan titik bakar aspal
dan Titik Bakar cair
Aspal)

4. Penetrasi Aspal 1 Set Untuk mengetahui penetrasi


Manual atau kekakuan aspal

5. Penetrasi Aspal 1 Set Untuk mengetahui penetrasi


Otomatis atau kekakuan aspal

6. Los on Heating 1 buah Oven untuk pengujian


(Oven untuk kehilangan berat aspal
kehilangan berat)

17
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

7. Stabilitas Aspal 1 Set Untuk mengetahui stabilitas


kekuatan campuran aspal
hotmix

8. Saybolt 1 Set Untuk mengetahui kekentalan


Viscosimeter aspal dan suhu aspal saat
pencampuran dan pemadatan
campuran aspal hotmix

9. Compaction Aspal 1 Set Untuk memadatkan saat


Manual merencanakan campuran
aspal hotmix

10. Compaction Aspal 1 Set Untuk memadatkan saat


Automatis merencanakan campuran
aspal hotmix

11. Ekstraksi Aspal 1 Set Untuk mengekstraksi aspal


hotmix / memisahkan aspal
dengan agregat

18
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

12. Ekstraksi Kadar 1 Set Untuk mengetahui kadar


Residu residu aspal

13. Termometer Aspal Untuk mengetahui suhu aspal

a. Besar 2 buah
b. Kecil
4 buah

14. Alat Core Drill 2 buah Untuk pengambilan sampel


Aspal aspal / beton dilapangan
dengan cara di core drill

D. Alat Pendukung Pengujian


1. Tabung Reaksi 12 buah Untuk wadah pengujian

2. Kompor Listrik 2 2 buah Untuk pemanas


Tungku

19
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

3. Oven Listrik 1 buah Untuk pemanas dan oven

4. Ayakan Agregat 42 buah Untuk menyaring material per


Lengkap segmen butiran

5. Extruder tipe 2 buah Untuk mengextrude


dongkrak pengujian tanah

6. a. Timbangan 6 buah Untuk timbangan


Manual Kapasitas
(50 kg, 25 kg, 15
kg, 5 kg dan 1 kg)

b. Timbangan
Digital Kapasitas
(25 kg, 5 kg dan 5 buah
500 gram)

7. Alat Pemotong 1 set Untuk memotong aspal /


Plat Beton / Aspal beton di lapangan (cutting)

20
No. Foto Alat Nama Alat Jumlah Fungsi Ket.

1 2 3 4 5 6

8. Mol Pengujian 6 buah Untuk wadah pengujian bobot


Bobot Isi isi agregat

9. a. Pan Kecil 8 buah Untuk wadah agregat


b. Pan Besar
6 buah

10. Alat Pemisah 3 buah Untuk membagi agregat


Material sehingga berasumsi sama rata
dan mewakili semua agregat
yang ada

Dengan adanya latar belakang diatas maka oleh KBK LABORAT BINEKA PU Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek banyak ditemukan masalah :

1. Proses (Method) pengolahan data


a) Prosedur pengolahan data yang kurang bisa dipahami.
b) Sistem komputerisasi dalam pengolahan data.
c) Beban pengolahan data yang terlalu banyak.
2. Peralatan (Machine)
a) Peralatan masih bersifat manual
b) Terbatasnya jumlah peralatan yang tersedia
c) Kurangnya pengetahuan operator dalam mengoperasikan alat yang bersifat digital
3. Bahan Uji (Material)
a) Waktu pengambilan sampel uji apabila lokasi pengambilan jauh.
b) Kurangnya jumlah sample apabila pemohon membawa sample sendiri.

21
c) Terbatasnya sumber daya manusia dalam pengambilan sample uji
4. Pengukuran (Measurement)
a) Perlunya kalibrasi alat secara rutin

b) Prosedur pengukuran dilapangan kurang menguasai

c) Alat yang digunakan untuk pengukuran masih ada yang menggunakan sistem manual

5. Sumber Daya Manusia (Man Power / Mind Power)


a) Jumlah tenaga operator yang terbatas

b) Kurang pemahaman prosedur pengukuran dan pengolahan data

6. Lingkungan (Milieu/Mother Nature)


a) Keterbatasan alat transportasi

b) Laboratorium kurang luas, sehingga keselamatan kerja kurang terjamin apabila pengujian
menggunakan bahan yang mudah terbakar

2. Data permasalahan
2.1 Check Sheet Masalah
B. PENETAPAN TEMA DAN JUDUL
1. Penetapan Tema
Kesimpulan : Berdasarkan fakta-fakta di atas bahwa masalah terhambatnya pelayanan sangat
penting yag harus segera diselesaikan,maka KBK sepakat menetapkan
TEMA:
Meningkatkan Pelayanan Pengujian laboratorium yang Berintegritas, Efisien
dan Akuntabel
2. Penetapan Judul
Kesimpulan : Berdasarkan fakta-fakta di atas bahwa masalah kehilangan aset berupa tanah yang
dominan terjadi,maka KBK sepakat menetapkan Judul:
Meningkatkan Pengamanan aset tanah irigasi pada Dinas Pengairan Dan
Pertambangan Kabupaten pasuruan Sebesar 70 % dalam waktu 6 Bulan
3. Persetujuan Pimpinan

Trenggalek,………………..2019

Diajukan Oleh, Disetujui oleh, Diajukan oleh,

Pimpinan Fasilitator
Ketua KBK

22
LANGKAH 2 : MENGANALISA PENYEBAB

A. INVENTARISASI PENYEBAB
Penyebab
Penyebab yang mungkin Hasil diskusi
utama
MACHINE (Peralatan)
Peralatan masih sistem manual Perlu untuk memperbarui/upgrade peralatan-peralatan T
yang sifatnya masih manual menjadi digital
Jumlah peralatan yang tersedia Apabila permintaan pengujian bahan banyak, Y
ketersediaan peralatan tidak mencukupi untuk
melakukan pengujian secara bersamaan
Operator peralatan Operator kurang menguasai peralatan baru yang Y
sifatnya digital
METHOD (Proses)
Prosedur pengolahan data Prosedur pengolahan data hasil pengujian lapangan Y
kurang dipahami menjadi data laporan belum dilaksanakan secara
optimal
Sistem komputerisasi dalam Keterlambatan dalam pengolahan data dengan sistem Y
pengolahan data komputerisasi karena terbatasnya peralatan pengolah
data
Beban pengolahan data yang Pada waktu-waktu tertentu terjadi kepadatan Y
terlalu banyak permintaan pengujian bahan yang berbanding terbalik
dengan ketersediaan peralatan dan personil
MATERIAL (Bahan Uji)
Waktu pengambilan sampel uji Apabila lokasi pengambilan sampel uji jauh perlu alat Y
apabila lokasinya jauh transportasi
Jumlah sampel yang kurang Sampel uji yang dibawa oleh pemohon sendiri Y
apabila pemohon membawa terkadang kurang memenuhi persyaratan pengujian
sendiri sampel uji
Jumlah SDM untuk Tenaga lapangan yang terbatas mengakibatkan waktu Y
pengambilan sampel uji yang lebih lama dalam pengambilan sampel uji
terbatas
MEASUREMENT (Pengukuran)
Perlu kalibrasi alat Perlu ada kalibrasi alat setahun sekali untuk mengecek T
keakuratan alat dalam melakukan pengukuran
Prosedur pengukuran kurang Prosedur pengukuran uji lapangan belum dilaksanakan Y
dikuasai secara optimal
Alat yang digunakan untuk Perlu untuk memperbarui/upgrade peralatan-peralatan T
pengukuran masih ada yang yang sifatnya masih manual menjadi digital
menggunakan sistem manual
MAN POWER/MIND POWER (Sumber Daya Manusia)

23
Penyebab
Penyebab yang mungkin Hasil diskusi
utama
Jumlah tenaga operator yang Jumlah tenaga yang tersedia berbanding terbalik dengan Y
terbatas jumlah peralatan, sehingga 1 orang personil harus
mengoperasikan lebih dari dari 1 peralatan
Kurang pemahaman prosedur Perlu adanya transfer pengetahuan dari operator yang Y
pengukuran dan pengolahan telah menguasai pengoperasian peralatan terhadap yang
data belum menguasainya
MILIEU/MOTHER NATURE (Lingkungan)

Keterbatasan alat transportasi Perlu alat penunjang transportasi Y


Laboratorium kurang luas, Perlu perluasan ruang tempat pengujian sehingga dapat T
sehingga keselamatan kerja dikelompokkan sesuai dengan jenis pengujiannya
kurang terjamin apabila
pengujian menggunakan bahan
yang mudah terbakar
B. Diagram Tulang ikan
MACHIN METHOD MATERIAL
E (Proses) (Bahan)
(Peralata
n)
Peralatan Prosedur Waktu tempuh
manual pengolahan data Lokas pengambilan
Jumlah Komputeris i jauh Jumlah
peralatan asi data sampel uji
Operator Beban Jumlah tenaga
peralatan pengolahan pengambilan sampel uji Keterlamb
data atan
penyelesai
Kalibrasi Jumlah sumber daya Jumlah alat an
alat uji manusia (tenaga) transportasi pengujian
Lokas
bahan/mat
i jauh
Prosedur erial
pengukuran
Peralatan Prosedur Luas ruangan di
manual LANGKAH 3 : MENENTUKAN
pelaksanaan PENYEBAB
laboratoriumDOMINAN
A. Metode Nominal
MEASUREM MAN Group Teknik (NGT)
POWER/MIND MILIEU/MOTHER
ENT POWER NATURE
(Pengukur Macam penyebab
(Tenaga dan Penilaian(Lingkungan)
Anggota Jumlah Rangking
a b c d
an) Fikiran)
Keterbatasan peralatan uji 2 1 1 2 6 V
Personil/sumber daya manusia 3 2 3 3 11 I
Keterbatasan kendaraan 3 2 3 2
10 II
operasional/transportasi

24
Kurangnya peralatan pengolahan 3 3 2 2
10 III
data
Kurangnya material uji 2 2 2 2 8 IV
Dari hasil tabulasi diatas dapat dianalisis melalui Rumus NGT : ½ n + 1 JIKA N = 5 maka hasilnya
adalah : ½ 5+1 =3 dengan demikian penyebab dominant tinggal 3 macam, sesuai dengan rangking,
urutannya sebagai berikut :
1. Personil/sumber daya manusia

2. Keterbatasan kendaraan operasional/transportasi

3. Kurangnya peralatan pengolah data

Berdasarkan sistem perangkingan dengan sistem NGT, diperoleh 3 penyebab yang paling
berpengaruh terhadap lamanya tingkat pelayanan di laboratorium bahan dan konstruksi antara
lain :

No Macam Penyebab Jumlah Prosentase

1 Personil/sumber daya manusia 12 35,50

2 Keterbatasan kendaraan operasional / transportasi 10 32,25

3 Kurangnya peralatan pengolahan data 10 32,25

Jumlah 31 100
Pie Diagram penyebab masalah yang paling berpengaruh.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab


yang paling berpengaruh terhadap lamanya tingkat
pelayanan di laboratorium bahan dan konstruksi
secara berurutan adalah keterbatasan
personil/sumber daya manusia yang ada, terbatasnya
jumlah kendaraan operasional yang ada serta
terbatasnya berbagai peralatan untuk proses
pengolahan data.

25
LANGKAH 4 : MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN DAN MELAKSANAKANNYA
A. Rencana Perbaikan :
Setelah penyebab masalah yang paling berpengaruh diketahui, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan perbaikan untuk meminimalisir masalah
dengan pendekatan 5W + 1H dari KBK “LABORPU”, antara lain adalah sebagai berikut :
NO Penyebab Rencana perbaikan Mengapa Waktu Tempat Siapa
Faktor
. (What) (How) (Why) (When) (Where) (Who)
1. MAN - Tenaga yang kurang terlatih - Pemberian pelatihan - Meningkatkan kemampuan dan Bulan Laboratorium - Staf Laboratorium
POWER / ketrampilan kepada personel kecakapan personil dalam Desember Dinas PUPR Konstruksi
MIND terkait dibidang laboratorium melaksanakan pengambilan sampel, 2018
POWER pengukuran, pengujian sampel hingga
pengolahan datanya.
- Penambahan jumlah personil
- Jumlah tenaga yang terbatas - Agar terjadi efisiensi waktu pengerjaan
tugas

2. MILIEU/MO - Keterbatasan kendaraan - Apabila diperlukan untuk - Kepastian tersedianya kendaraan Bulan Laboratorium - Kasi Laboratorium
THER operasional/transportasi menggunakan kendaraan operasional cadangan Desember Dinas PUPR Konstruksi
NATURE operasional bisa memakai 2018
kendaraan operasional bidang
yang lain

3. METHOD - Kurangnya peralatan - Perlu penambahan peralatan - Kepastian tersedianya peralatan Bulan Laboratorium - Kasi Laboratorium
pengolahan data komputasi untuk pengolahan komputasi untuk pengolahan data. Desember Dinas PUPR Konstruksi
data 2018

26
LANGKAH 6 : MEMBUAT STANDART BARU

A. Standart Operasional Procedure


Dalam upaya menjaga aset dinas terutama berupa tanah maka diperlukan sebuah SOP dalam
pengadaan aset tanah baru dan Pengamanan aset tanah yang lama.
1. SOP Pengadaan Tanah Baru :
 Penganggaran yang tepat dan sesuai Peraturan
 Sosialisasi yang instens dengan masyarakat
 Koordinasikan dengan semua instansi yang terkait mulai dengan Desa, Dinas terkait hingga
BPN
 Penyesuaian pemberkasan tanah dengan peraturan
 Semua pengadaan tanah harus diakhiri dengan penyertifikatan
2. SOP Pengamanan Tanah Lama :
 Penelusuran data Simbada ke lokasi.
 Pembuatan surat pengakuan dari instansi terkait akan aset yang ditelusuri
 Pembuatan register dan plakat penanda aset
 Pencatatan aset yang telah diakui instansi terkait lengkap dengan koordinatnya.
 Bila memungkinkan dilakukan pemagaran tanah.

27
LANGKAH 7 : MENGUMPULKAN DATA BARU
DAN RENCANA BERIKUTNYA

A. Menentukan Tema

Sumber data : Bidang Perencanaan dan Pembangunan


Tahun data : 2010

Data Panjang Jaringan Irigasi

No. Panjang JI Panjang JI %


yang
terpelihara
1 451.776 KM 180.700 KM 40

Berdasarkan Data Sheet dan Diagram Lingkaran tersebut, KBK TIRTO AGUNG menetapkan tema
: Meningkatkan Pemeliharaan JI

28
B. Menentukan Rencana Berikutnya

29

Anda mungkin juga menyukai