Anda di halaman 1dari 54

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillahirobbil’alamin kami panjatkan kepada Allah SWT yang


Maha Kuasa karena atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
Risalah Kelompok Budaya Kerja UPT Laboratorium Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek.
Risalah ini disampaikan adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dalam rangka menumbuh kembangkan etos kerja aparatur, tanggung jawab moral dan
meningkatkan produktifitas serta kinerja aparatur Pemerintah Kabupaten Trenggalek pada
umumnya dan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya, maka perlu
meningkatkan nilai-nilai dasar budaya kerja aparatur Pemerintah melalui Program Budaya.
Kami menyadari bahwa apa yang kami sampaikan masih jauh dengan harapan,
namun upaya-upaya tersebut selalu tetap kita lakukan dan tingkatkan secara bertahap dan
berkelanjutan sehingga dapat tercapai sebagaimana yang kita inginkan bersama untuk menuju
terwujudnya etos kerja,tanggung jawab moral serta produktifitas yang semakin meningkat.
Semoga risalah ini dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka upaya-upaya bersama dalam rangka peningkatan etos kerja
khususnya di Wilayah Kabupaten Trenggalek. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
Rahmat dan Hidayahnya pada kita semua.

Trenggalek, Maret 2020

penyusun

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 1


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................ 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
I. UMUM ............................................................................................................... 6
II. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA ....................................................... 19
III. HISTORI KELOMPOK BUDAYA KERJA ..................................................... 6
IV. ALASAN PEMILIHAN TEMA ........................................................................ 6
V. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN .................................. 19
VI. BAGAN ALUR PROSES DAN POSISI MASALAH....................................... 19
VII. STRUKTUR ORGANISASI DAN POSISI KBK DALAM STRUKTUR
ORGANISASI.................................................................................................... 19
LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 2

LANGKAH 1. MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL


1.1 LATAR BELAKANG PENENTUAN TEMA ....................................................... 21
1.2 LATAR BELAKANG PENENTUAN JUDUL ..................................................... 23
1.3 KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN ......................................... 23

LANGKAH 2. MENGANALISA PENYEBAB MASALAH


2.1 ANALISA PENYEBAB ......................................................................................... 21
2.2 MENETAPKAN PENYEBAB DOMINAN .......................................................... 23

LANGKAH 3. MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN


3.1 MENGUJI POTENSI PENYEBAB DOMINAN ................................................... 21
3.2 MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN .......................................................... 23

LANGKAH 4. MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN


4.1 MEMBUAT ALTERNATIF SOLUSI ................................................................... 21
4.2 MENETAPKAN SOLUSI FINAL ......................................................................... 23

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 2


4.3 DETAIL RENCANA SOLUSI FINAL .................................................................. 23
4.4 PROTOTYPE PRODUK IMPROVEMENT ......................................................... 23
4.5 ANALISA RESIKO ............................................................................................... 23
4.6 PENETAPAN INTERMEDIATE TARGET ......................................................... 23
4.7 KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN ......................................... 23

LANGKAH 5. MELAKSANAKAN PERBAIKAN


5.1 MEMBUAT ALTERNATIF SOLUSI ................................................................... 21

LANGKAH 6. MENELITI HASIL


6.1 ANALISA KOMPARASI TERHADAP DATA JUDUL ...................................... 21
6.2 EVALUASI HASIL PERBAIKAN TERHADAPAT TARGET ........................... 21
6.3 ANALISA DAMPAK PERBAIKAN .................................................................... 21

LANGKAH 7. MEMBUAT STANDAR BARU


7.1 STANDAR PROSES .............................................................................................. 21
7.2 PEMBAKUAN STANDAR ................................................................................... 21

LANGKAH 8. MENCARI DATA BARU DAN MENENTUKAN TEMA


BERIKUTNYA
8.1 LATAR BELAKANG PENENTUAN TEMA .................................................. 21

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 3


PENDAHULUAN

I. UMUM
a. Tema Risalah : Mewujudkan Percepatan Tahapan Pengujian Konstruksi di
UPT Laboratorium Konstruksi yang Andalan,
Bersertifikasi, Independen serta Tegas melalui
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Tenaga Teknis
Laboratorium.
b. Judul Risalah : Pelayanan “LAKON MUDA BERINGAS”
(Laboratorium Konstruksi Mutu Andalan Bersertifikasi,
Independen, dan Tegas )
c. Visi : Terwujudnya Pelayanan UPT Laboratorium Konstruksi
yang Andalan, Bersertifikasi, Independes serta Tegas.
d. Misi : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Personil
Laboratorium.
e. Motto : LAKON MUDA BERINGAS (Laboratorium Konstruksi
Mutu Andalan Bersertifikasi, Independen, dan Tegas)

II. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA


NAMA KBK : LAKON MUDA BERINGAS
Tanggal dibentuk : 13 Januari 2020 Usia rata-Rata : 30 - 50 tahun
Fasilitator : SUPRAYOGI, SE., M.Si. Pendiidkan Rata-rata : D3 – S1
Ketua : KEN PAWESTRI, A.Md. Jumlah Pertemuan : 19 x
Sekretaris : YOGA TANTRA CAKTI, Kehadiran Rata-rata : 100%
A.Md.
Anggota : Periode kegiatan : 2020
1) DENI MUKTI WIBOWO, A.Md.

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 4


2) MUH. AJI KURNIAWAN, A.Md.
3) SETYARSO
4) WULAN LAILATUL LAILA

III. HISTORI KELOMPOK BUDAYA KERJA


Tahun Tema Risalah Judul risalah Prestasi
2018 Meningkatkan “LABORPU” -
Pelayanan Pengujian
Laboratorium
Konstruksi
2019 Meningkatkan “BHINEKA”
Pelayanan Pengujian
Laboratorium
Konstruksi

IV. ALASAN PEMILIHAN TEMA


Produktifitas Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan UPT
Laboratorium Konstruksi
Kualitas Tersertifikasi, Indepeden dan Tegas dalam Pelayanan UPT
Laboratorium Konstruksi
Biaya Nol Rupiah
Keamanan Aman dikarenakan tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas
pengujian laboratorium konstruksi yang berpedoman pada
Standart Pengujian SNI
Semangat Memberikan pengetahuan dan kepercayaan kepada personil
laboratorium untuk mewujudkan kemajuan UPT
Laboratorium Konstruksi demi memperlancar pelayanan
laboratoium untuk terwujudnya Kabupaten Trenggalek
Meroket

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 5


KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 6
V. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN

Jadwal Waktu Tahun 2020 Jumlah


April – Juni 2020 Pertemuan
Langkah

April Mei Juni Juli


Kegiatan

Realisasi
Rencana
Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menentukan Tema 1 1
& Judul
2 Menganalisa 2 1
P Penyebab
3 Menguji & 3 3
Menentukan
Penyebab Dominan
4 Membuat Rencana 4 3
Perbaikan &
D
Melakukan
Perbaikan
C 5 Meneliti Hasil 3 -
6 Membuat Standar 2 -
Baru
7 Mengumpulkan 2 -
A
Data Baru &
Rencana
Berikutnya

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 7


VI. BAGAN ALUR PROSES DAN POISISI MASALAH

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 8


VII. STRUKTUR ORGANISASI DAN POSISI KBK DALAM STRUKTUR ORGANISASI

UPT
KEPALA DINAS
Laboratorium
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
Konstruksi
RUANG

KELOMPOK SEKRETARIS
JABATAN DINAS KBK “LAKON
FUNGSIONAL MUDA
BERINGAS”

Subbag. Umum dan Subbag. Keuangan


Kepegawaian Perencanaan dan Pelaporan

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


BINAMARGA PERENCANAAN SUMBER DAYA AIR (SDA) PERTANAHAN PENATAAN RUANG DAN
TEKNIS DAN JASA KONSTRUKSI BANGUNAN

Sie. Pembangunan Jalan Sie. Perencanaan Teknis Sie. Konservasi SDA dan Sie. Konservasi Sungai Sie. Perencanaan
Jalan dan Jembatan Pengembangan Irigasi dan Pengembangan Tata Ruang
Irigasi

Sie. Pembangunan Sie. Perencanaan Teknis Sie. Bina Manfaat dan Sie. Pengendalian
Jembatan Bangunan Air Jasa Konstruksi Sie. Pengendali dan Tata Ruang dan
Operasi Irigasi Tata Bangunan

Sie. Preservasi Jalan dan Sie. Perencanaan Teknis Sie. Operasi dan Sie. Permasalahan
Sie. Pembangunan
Jembatan Bangunan Gedung Pertanahan, Pengawasan
Pemeliharaan Irigasi dan Pemeliharaan
dan Pengendalian
Bangunan Gedung
LANGKAH 1
MENENTUAN TEMA DAN JUDUL
Periode : Januari Minggu Ke-1

1.1. LATAR BELAKANG PENENTUAN TEMA


A. Deskripsi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) pada Pemerintah Kabupaten Trenggalek, yang merupakan
instansi terdepan dalam penyediaan prasarana infrastruktur pendukung perekonomian
dan kehidupan masyarakat merupakan unsur pelaksana bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Selain itu Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga mempunyai peranan yang penting dalam
mewujudkan pembangunan utamanya dalam urusan Pekerjaan Umum meliputi
pembangunan, peningkatan serta perbaikan infrastruktur. Urusan tersebut sangat
menyentuh dan mendorong meningkatnya taraf hidup masyarakat, perkembangan dan
kemajuan ekonomi.

Infrastruktur, yang sering disebut pula prasarana dan sarana fisik, memiliki
keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan juga
terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan sistem infrastruktur yang
berfungsi lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya mempunyai tingkat
kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih
baik pula. Sebaliknya, keberadaan infrastruktur yang kurang berfungsi dengan baik
mengakibatkan problem sosial dan lingkungan.

Sesuai dengan tugas dan fungsi pokok OPD Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum meliputi infrastruktur
jalan, dan infrastruktur sumber daya air, sebagai pendukung kualitas kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang mencakup pelayanan transportasi lokal, sistem jaringan
irigasi, dan pengendalian banjir.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam hal pembangunan


infrastruktur, untuk menghasilkan bangunan/infrastruktur yang kokoh dan dapat
berfungsi dengan baik, setiap bahan serta kontruksi yang akan digunakan, akan diuji

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 10


terlebih dahulu di Laboratorium Konstruksi yang merupakan salah satu Unit
Pelayanan Teknis yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Trenggalek. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kelayakan teknis setiap
bahan dan material yang akan digunakan dalam pembangunan.

Laboratorium Konstruksi, selain memberikan pelayanan terhadap keperluan


intern Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga memberikan layanan terhadap
pengguna jasa kontruksi lainnya maupun masyarakat. Dikarenakan permintaan
pengujian konstruksi sangat tinggi maka sering terjadi penumpukan dan antrian
pengujian yang menyebabkan tahapan keseluruhan pengujian hingga laporan selesai
menjadi lama.

Selain lamanya tahapan pengujian, ada kendala lain yang didapati di Pelayanan
UPT Laboratorium Konstruksi diantaranya adalah :

a. Personil Teknis UPT Laboratorium Konstruksi tidak mengenakan peralatan


dan pakaian safety K3, padahal pengujian konstrksi beresiko dikarenakan
berhubungan dengan mesin.
b. Kurangnya informasi prosedur SNI pengujian yang terbaru
c. Personil Teknis UPT Laboratorium Konstruksi kurang bertanggung jawab
dan terkesan acuh terhadap permohonan pengujian

Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi dari UPT Laboratorium Konstruksi


permasalahan lamanya tahapan pengujian hingga hasil laporan pengujian selesai
menjadi satu alasan paling kuat untuk perbaikan layanan UPT Laboratorium
Konstruksi. Maka dari itu untuk mengatasi masalah tersebut dibentuklah Kelompok
Budaya Kerja (KBK) dengan nama “LAKON MUDA BERINGAS”

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 11


DATA SHEET JUMLAH PERMASALAHAN

FREKUENSI
%
N SA OK JM KU
MASALAH NOP DES % KU
O T T L M
2019 2019 M
2019

1. Lamanya tahap pengujian kali 8 14 23 45 45 66,1 66,1


hingga laporan selesai

2. Personil tidak memakai kali 4 6 6 16 61 23,5 89,6


peralatan dan pakaian
safety K3 dalam bekerja

3. Kurangnya informasi SNI kali 2 2 - 4 65 5,9 95,5


terbaru

4. Personil tidak Kali 1 1 1 3 68 4,5 100


bertanggung jawab
terhadap pengujian

TOTAL 68 100

DIAGRAM PARETTO MASALAH

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 12


Berdasarkan analisa Diagram Pareto di atas, maka masalah yang dominan adalah :
“Lamanya tahap pengujian hingga laporan selesai”.

PENETAPAN TEMA :

Maka TIM KBK sepakat menetapkan tema : “Mewujudkan Percepatan Tahapan


Pengujian Konstruksi di UPT Laboratorium Konstruksi yang Andalan, Bersertifikasi,
Independen serta Tegas.

ALASAN PEMILIHAN TEMA :

a. Quality : Tahapan Pengujian Konstruksi di UPT Laboratorium Konstruksi


masih dikatakan lama menjadikan indicator standar pelayanan
pengujian laboratorium belum terpenuhi

b. Cost : Nol Rupiah

c. Delivery : Prosedur pengujian harus sesuai SNI, penumpukan pengujian serta


banyaknya pengujian yang dilakukan

d. Safety : Lamanya pengujian hingga laporan selesai mengakibatkan


pekerjaan di lapagan menjadi terganggu dikarenakan menunggu
hasil laporan pengujian mutu

e. Moraly : Tenaga Teknis Penguji menjadi memiliki beban berlebih dan


menjadi tergesa-gesa dalam melaksanakan pengujian dikarenakan
dikejar waktu selesai.

1.2. LATAR BELAKANG PENENTUAN JUDUL


Data Sheet Pokok Sub Masalah

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 13


Sumber Data : Jumlah permohonan pengujian
Lokasi : Laboratorium Konstruksi UPT Laboratorium Konstruksi
Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek
Periode : Oktober s/d Desember 2019
Pengumpul Data : a. YOGA TANTRA CAKTI
b. MUH. AJI KURNIAWAN
c. DENI MUKTI WIBIWO
d. WULAN LAILATUL LAILA
N %
SUB MASALAH SAT FREK KUM %
O. KUM
1. Tenaga Teknis yang memahami % 55 55 55 55
seluruh prosedur pengujian sedikit
2. Operator Alat pengujian terbatas % 25 80 25 80
3. Alat sudah tua dan banyak yang % 15 95 15 95
tidak bekerja optimal
4. Alat masih model manual belum % 5 100 5 100
elektrical
TOTAL 100 100

DIAGRAM PARETTO SUB MASALAH

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 14


KESIMPULAN JUDUL DAN INITIAL GOAL

KESIMPULAN JUDUL DAN PENETAPAN INITIAL GOAL :


Berdasarkan fakta dan analisa yang dilakukan maka KBK sepakat menentukan judul :

“Mempercepat Tahapan Waktu Pengujian Laboratorium Konstruksi di UPT


Laboratorium Konstruksi yang Andalan, Bersertifikasi, Independen serta Tegas
dengan memberikan pelatihan berkala prosedur pengujian SNI kepada seluruh
Personil Tenaga Teknis Laboratorium Konstruksi”

1.3. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN

KBK dengan judul LAKON MUDA BERINGAS harus segera dikembangkan


sebagai perwujudan pelayanan laboratorium yang optimal dan cepat
dikarenakan kualitas pekerjaan konstruksi di Kabupaten Trenggalek berawal dari
hasil pengujian di UPT Laboratorium Kontruksi Dinas PUPR

Trenggalek, 20 Maret 2020

Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 15


RAMELAN, ATD. SUPRAYOGI, SE, M.Si. KEN PAWESTRI, A.Md.
Pimpinan Fasilitator Ketua KBK

LANGKAH 2
MENGANALISA PENYEBAB MASALAH
Periode : Januari Minggu Ke-1

2.1 ANALISA PENYEBAB

PENYEBAB YANG PENYEBA


HASIL DISKUSI
MUNGKIN B UTAMA
MACHINE (Peralatan)
Peralatan masih sistem Perlu untuk memperbarui/upgrade peralatan- Y
manual peralatan yang sifatnya masih manual menjadi
digital
Jumlah peralatan yang Apabila permintaan pengujian semakin banyak, Y
tersedia ketersediaan peralatan tidak mencukupi untuk
melakukan pengujian secara bersamaan
Peralatan berumur tua / rusak Perlu untuk memperbarui/upgrade peralatan- Y
peralatan yang model baru
METHOD (Proses)
Prosedur pengolahan data Prosedur pengolahan data hasil pengujian T
kurang dipahami lapangan menjadi data laporan belum
dilaksanakan secara optimal
Sistem komputerisasi dalam Keterlambatan dalam pengolahan data dengan Y

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 16


PENYEBAB YANG PENYEBA
HASIL DISKUSI
MUNGKIN B UTAMA
pengolahan data sistem komputerisasi karena terbatasnya
peralatan pengolah data
Beban pengolahan data yang Pada waktu-waktu tertentu terjadi kepadatan T
terlalu banyak permintaan pengujian bahan yang berbanding
terbalik dengan ketersediaan peralatan dan
personil
Spesifikasi SNI yang sering Perubahan SNI yang terbaru yang kurang T
berubah dipahami
MATERIAL (Bahan Uji)
Waktu pengambilan sampel Apabila lokasi pengambilan sampel uji jauh perlu Y
uji apabila lokasinya jauh alat transportasi

Jumlah sampel yang kurang Sampel uji yang dibawa oleh pemohon sendiri T
apabila pemohon membawa terkadang kurang memenuhi persyaratan
sendiri sampel uji pengujian
Jumlah SDM untuk Tenaga lapangan yang terbatas mengakibatkan T
pengambilan sampel uji waktu yang lebih lama dalam pengambilan
terbatas sampel uji
MEASUREMENT (Pengukuran)
Perlu kalibrasi alat Perlu ada kalibrasi alat setahun sekali untuk T
mengecek keakuratan alat dalam melakukan
pengukuran
Alat yang digunakan untuk Perlu untuk memperbarui/upgrade peralatan- Y
pengukuran masih ada yang peralatan yang sifatnya masih manual menjadi
menggunakan sistem manual digital
MAN POWER/MIND POWER (Sumber Daya Manusia)
Operator mesin pengujian Jumlah tenaga yang tersedia berbanding terbalik Y
terbatas dengan jumlah peralatan, sehingga 1 orang
personil harus mengoperasikan lebih dari dari 1
peralatan
Kurang pemahaman prosedur Perlu adanya bimbingan dalam pemahaman Y
pengujian dan pengolahan prosedur pengujian dikarenakan SNI yang
data berubah serta kecepatan dalam melaksanakan

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 17


PENYEBAB YANG PENYEBA
HASIL DISKUSI
MUNGKIN B UTAMA
pengujian dan pengolahan data
MILIEU/MOTHER NATURE (Lingkungan)

Keterbatasan alat transportasi Perlu alat penunjang transportasi lebih banyak T


Kondisi alat transportasi Perlu adanya perbaikan kendaraan / upgrade T
kendaraan
Laboratorium kurang luas, Perlu perluasan ruang tempat pengujian sehingga T
sehingga keselamatan kerja dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis
kurang terjamin apabila pengujiannya
pengujian menggunakan
bahan yang mudah terbakar

MACHIN METHOD MATERIA


E (Proses) L
(Peralatan) (Bahan)

Peralatan Prosedur pengolahan Waktu tempuh


manual data Lokasi jauh pengambilan
Rusak / Tua
Komputerisasi
data Jumlah sampel
uji Keterlambatan
Alat masih mannual SNI
penyelesaian
Jumlah tenaga pengambilan pengujian
Beban pengolahan data laboratorium
sampel uji

Kalibrasi alat Operator Alat Terbatas Jumlah alat transportasi


uji
Pemahaman Prosedur
Peralatan pelaksanaan
Luas ruangan di
manual laboratorium

MEASUREME MAN POWER/MIND MILIEU/


NT POWER MOTHER
(Pengukuran) (Tenaga dan Fikiran) NATURE
(Lingkungan)

Gambar 2.1 Diagram Tulang Ikan Analisa Penyebab

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 18


2.2 MENETAPKAN PENYEBAB DOMINAN

Penilaian Anggota Jumlah Rangking


Macam penyebab
A B C D
Peralatan masih bersifat 6 3 7 6 20 4
manual
Keterbatasan peralatan uji 3 2 4 1 10 6
Peralatan sudah tua dan kinerja 6 6 5 4 21 3
tidak optimal
Peralatan rusak dan harga suku 5 5 3 5 18 5
cadang mahal
Jumlah tenaga operator mesin 7 7 6 8 28 2
terbatas
Tenaga Teknis yang 8 8 8 7 31 1
memahami seluruh prosedur
pengujuan sedikit
Kurangnya peralatan 2 4 1 3 10 7
pengolahan data
Lokasi pengambilan sampel 1 1 2 2 6 8
yang jauh

Dari hasil tabulasi diatas dapat dianalisis melalui Rumus NGT : ½ n + 1 JIKA N =
8 maka hasilnya adalah : ½ 5+1 =5 dengan demikian penyebab dominant tinggal 5 macam,
sesuai dengan rangking, urutannya sebagai berikut :
1. Kemampuan keilmuan SDM terhadap prosedur pengujian dan pengolahan data
2. Jumlah tenaga operator terbatas
3. Peralatan sudah tua dan kinerja tidak optimal
4. Peralatan masih bersifat manual
Berdasarkan sistem perangkingan dengan sistem NGT, diperoleh 5 penyebab yang
paling berpengaruh terhadap kurang optimalnya tingkat pelayanan di laboratorium bahan
dan konstruksi antara lain :

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 19


No Macam Penyebab Jumlah Prosentase

Tenaga Teknis yang memahami seluruh


1 31 26,27
prosedur pengujuan terbatas

2 Jumlah tenaga operator mesin terbatas 28 23,72

3 Peralatan sudah tua dan kinerja tidak optimal 21 17,79

4 Peralatan masih bersifat manual 20 16,95

Jumlah 118 100 %

Pie Diagram penyebab masalah yang paling berpengaruh

Peralatan masih bersifat


manual Jumlah tenaga operator
16,95% mesin terbatas
23,72%

Peralatan sudah tua dan


kinerja tidak optimal
17,79% Tenaga Teknis yang memahami seluruh
prosedur pengujuan terbatas
26,27%

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 20


LANGKAH 3
MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
Periode : Januari Minggu Ke-1

3.1 MENGUJI POTENSI PENYEBAB DOMINAN


DIAGRAM SCATTER
Berdasarkan Diagram Scatter apabila koefisien (r²) ≥ 0,714 maka layak untuk
ditangani, begitu pula sebaliknya bila koefisien (r²) < 0,714 maka tidak perlu
ditangani.

3.1.1 Scatter Diagram untuk Membuktikan Korelasi antara Jumlah Tenaga Teknis yang
memahami seluruh prosedur pengujian terbatas terhadap lamanya seluruh tahapan
pengujian konstruksi hingga laporan selesai.

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 21


3.1.2 Scatter Diagram untuk Membuktikan Korelasi antara Operator Alat pengujian terbatas
terhadap lamanya seluruh tahapan pengujian konstruksi hingga laporan selesai.

3.1.3 Scatter Diagram untuk Membuktikan Korelasi antara Alat pengujian yang sudah tua
dan kinerja tidak optimal terhadap lamanya seluruh tahapan pengujian konstruksi
hingga laporan selesai.

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 22


3.1.4 Scatter Diagram untuk Membuktikan Korelasi antara Alat pengujian masih model
manual dan belum electical terhadap lamanya seluruh tahapan pengujian konstruksi
hingga laporan selesai.

3.2 MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN


Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab dominal yang paling
berpengaruh terhadap kurang optimalnya tingkat pelayanan di Laboratorium
Konstruksi secara keseluruhan adalah :
a. Tenaga Teknis yang memahami seluruh prosedur pengujian sangat terbatas
b. Operator alat pengujian terbatas
c. Alat sudah tua dan kinerja tidak optimal
d. Alat masih model manual dan belum elektrical

LANGKAH 4
MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN
Periode : Januari Minggu Ke-1

4.1 MEMBUAT ALTERNATIF SOLUSI


NO. PENYEBAB ALTERNATIF SOLUSI
1. Tenaga Teknis yang a. Memberikan pelatihan lokal secara
memahami seluruh prosedur bertahap tentang pemahaman prosedur
pengujian sangat terbatas

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 23


SNI terbaru
b. Menempatkan personil tenaga teknis
tepat sasaran terhadap keahliannya
masing-masing
2. Operator alat pengujian a. Mengoptimalkan SDM yang ada
terbatas dengan mengelompokkan SDM nya ke
keahliannya masing-masing

3. Alat sudah tua dan kinerja


a. a. Mengoptimalkan peralatan yang ada
tidak optimal b. b. Membuat jadwal penggunaan alat dan
jadwal perawatan alat
c. c. Memodifikasi alat yang keinerjanya
tidak optimal
4. Alat masih model manual dan a. Mengoptimalkan peralatan yang ada
belum elektrical b. Memodifikasi alat menjadi sistem
electrical

4.2 MENETAPKAN SOLUSI FINAL


BOBOT KRITERIA
NO. SOLUSI FINAL BIAYA KEAHLI WAKTU
AN
1. Memberikan pelatihan lokal secara 30 90 90
bertahap tentang pemahaman prosedur
SNI terbaru
2. Menempatkan personil tenaga teknis 30 50 70
tepat sasaran terhadap keahliannya
masing-masing
3. Mengoptimalkan peralatan yang ada 30 70 50
4. Membuat jadwal penggunaan alat dan 30 50 70
jadwal perawatan alat
5. Memodifikasi alat yang keinerjanya 50 60 30
tidak optimal dan menjadikan
efisiensi kerjanya meningkat

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 24


4.3 DETAIL RENCANA SOLUSI FINAL
Setelah penyebab masalah yang paling berpengaruh diketahui, maka langkah
selanjutnya adalah detail rencana solusi final untuk meminimalisir masalah dengan
pendekatan 5W + 1H dari KBK “LAKON MUDA BERINGAS”, antara lain adalah
sebagai berikut :
MENGAP TEMPAT
FAKTO PENYEBAB RENCANA PERBAIKAN WAKTU SIAPA HOW
NO. A (WHERE
R (WHAT) (HOW) (WHEN) (WHO) MUCH
(WHY) )
1. MAN - Operator a Mengoptimalkan - Meningk Bulan Juni Laboratori Staf 75
POWER alat personil yang ada atkan 2020 um Dinas Laborat
/ MIND pengujian dengan cara mengukur kinerja PUPR orium
POWER terbatas kemampuan personil agar Konstru
terhadap beban kerja efisien ksi
yang dihadapi waktu
b Menempatkan personil dan hasil
tenaga teknis tepat yang
sasaran terhadap optimal.
keahliannya masing-
masing

- Tenaga 90
Teknis yang a Memberikan pelatihan
memahami lokal secara bertahap - Meningk
seluruh tentang pemahaman atkan
prosedur prosedur SNI terbaru kinerja
pengujian b Menempatkan personil agar
sangat tenaga teknis tepat efisien
terbatas sasaran terhadap waktu
keahliannya masing- dan hasil
masing yang
optimal.

. MACHI - Peralatan - Perbaikan peralatan dan - Meningk Bulan Juni Laboratori Staf 70
NE sudah tua mengoptimalkan atkan 2020 um Dinas Laborat
kembali peralatan kinerja PUPR orium
- modifikasi sehingga peralatan Konstru
lebih optimal tanpa agar ksi
mengurangi fungsinya efisien
- Membuat jadwal waktu
penggunaan alat dan dan
jadwal perawatan alat memuda
hkan
pengope
rasian

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 25


peralatan

- Mengopt
imalkan
- Peralatan - modifikasi sehingga peralatan 55
masih lebih optimal tanpa yang ada
bersifat mengurangi fungsinya
manual

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 26


4.4 PROTOTYPE PRODUK IMPROVEMENT
RENCANA
NO PRODUK
PENYEBAB IMPROVEMENT
. IMPROVEMENT
SELANJUTNYA
1. Tenaga Teknis yang Keahlian Tenaga Memberikan
memahami seluruh Teknis meningkat Pelatihan Teknis
prosedur pengujuan terbatas
2. Jumlah tenaga operator Keahlian Tenaga Memberikan
mesin terbatas Teknis meningkat Pelatihan Teknis
3. Peralatan sudah tua dan Efisiensi alat Pembelian Alat Baru
kinerja tidak optimal dan Penggantian
Suku Cadang Alat
4. Peralatan masih bersifat Alat yang kinerjanya Pembelian Alat Baru
manual tidak optimal
dimodifikasi

4.5 ANALISA RESIKO


NO RESIKO AKIBAT
INPROVEMEN
. IMPROVEMENT
1. Memberikan pelatihan lokal secara Membutuhkan waktu luang untuk
bertahap tentang pemahaman prosedur melakukan pelatihan lokal di luar
SNI terbaru jam kerja
2. Menempatkan personil tenaga teknis Pengujian terhambat apabila ada
tepat sasaran terhadap keahliannya SDM yang berhalangan
masing-masing
3. Mengoptimalkan peralatan yang ada Pengujian cukup lama
4. Membuat jadwal penggunaan alat dan Saat alat dalam kondisi perawatan
jadwal perawatan alat pengujian tertunda
5. Memodifikasi alat yang keinerjanya Saat alat dalam kondisi di
tidak optimal dan menjadikan efisiensi modifikasi kemungkinan
kerjanya meningkat kegagalan ada

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 27


4.6 PENETAPAN INTERMEDIATE TARGET
Dari penyebab permasalahan yang ada maka ditentukan Penetapan
Intermediate Target dari penyebab yang timbul :
NO PENYEBAB MASALAH HOW MUCH
.
1. Tenaga Teknis yang memahami seluruh 90
prosedur pengujuan terbatas
2. Jumlah tenaga operator mesin terbatas 75

3. Peralatan sudah tua dan kinerja tidak 70


optimal
4. Peralatan masih bersifat manual 55

TOTAL 290

Intermediate Target = 290 = 72,5%


4

4.7 KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN

Perubahan yang dilakukan karena KBK harus benar-benar terasa dan terlaksana
dengan baik demi pelayanan UPT Laboratorium Konstruksi kedepannya.

Trenggalek, 20 Maret 2020

Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 28


RAMELAN, ATD. SUPRAYOGI, SE, M.Si. KEN PAWESTRI, A.Md.
Pimpinan Fasilitator Ketua KBK

LANGKAH 5
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
Periode : Januari Minggu Ke-1
5.1 MEMBUAT ALTERNATIF SOLUSI
KEPU
IMPLEMENT WHER TUSA
MASALAH PENYEBAB WHEN WHO MONEV
ASI SOLUSI E N
KBK
Tahapan Tenaga Melakukan Laborat Agustu Tenaga Tenaga Berhasi
pengujian hingga Teknis yang pelatihan secara orium s 2020 Teknis teknis l
laporan selesai memahami lokal dan Labora memaha
lama seluruh bertahap torium mi
prosedur seluruh
pengujuan prosedur
terbatas pengujia
n
Pengujian Jumlah tenaga Melakukan Laborat Agustu Tenaga Tenaga Berhasi
terhambat operator mesin pelatihan orium s 2020 Teknis teknis l
terbatas operator alat Labora memaha
torium mi
operator
alat
Pengujian Peralatan sudah Mengusulkan Laborat Agustu Tenaga Alat tua Berhasi
terhambat dan tua dan kinerja kepada pimpinan orium s 2020 Teknis bekerja l
lama tidak optimal Labora optimal
torium kembali
Pengujian Peralatan masih Mengusulkan Laborat Agustu Tenaga Alat Berhasi
terhambat dan bersifat manual kepada pimpinan orium s 2020 Teknis termdifik l
lama Labora asi secara
torium electrical

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 29


LANGKAH 6
MENELITI HASIL
Periode : Januari Minggu Ke-1

6.1 ANALISA KOMPARASI TERHADAP DATA JUDUL


FAKTOR YANG SEBELUM
NO. HASIL PERBAIKAN
DIPERBAIKI PERBAIKAN
1. MAND POWER /
MIND POWER
a. Tenaga Teknis yang Tiap pengujian minimal Tiap pengujian bisa
memahami seluruh dilakukan oleh 2 orang dilaksanakan sendiri
prosedur pengujuan untuk pengawasan dan selama memungkinkan
terbatas kontrol dari tenaga teknis dan mampu
yang sudah ahli bertanggung jawab
terhadap proses
pengujiannya

Foto 1. Pendampingan Pengujian Foto 2. Pengujian Mandiri

Hanya beberapa orang Operator mesin


b. Jumlah tenaga
saja yang mampu pengujian semakin
operator mesin
melakukan operator banyak
terbatas
mesin pengujian

2. MACHINE
a. Peralatan sudah tua Menggunakan alat yang a. Memodifikasi alat
dan kinerja tidak tua menjadi alat

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 30


optimal ada yang memiliki
kinerja optimal
b. Menjadwalkan
penggunaan alat
agar tetap terawat

b. Peraralatan masih Memodifikasi alat


bersifat manual Menggunakan alat yang menjadi sistem lectrical
ada

6.2 EVALUASI HASIL PERBAIKAN TERHADAP TARGET


Data Sheet dan Diagram Pareto sebagai Evaluasi Terhadap Tema
Sumber Data : Jumlah banyaknya permohonan pengujian
Lokasi : Laboratorium Konstruksi UPT Laboratorium Konstruksi
Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek
Periode : Mei minggu ke-1 s/d minggu ke-2
Pengumpul Data : a. YOGA TANTRA CAKTI
b. MUH. AJI KURNIAWAN
c. DENI MUKTI WIBIWO
d. WULAN LAILATUL LAILA

SATUA SEBELUM PERBAIKAN


NO. MASALAH
N FREK % KUM
1. Lamanya tahap pengujian hingga Kali 45 66,1 66,1
laporan selesai

2. Personil tidak memakai peralatan Kali 16 23,5 89,6


dan pakaian safety K3 dalam
bekerja

3. Kurangnya informasi SNI terbaru Kali 4 5,9 95,5

4. Personil tidak bertanggung jawab Kali 3 4,5 100


terhadap pengujian

TOTAL 68 100

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 31


SATUA SESUDAH PERBAIKAN
NO. MASALAH
N FREK % KUM
1. Lamanya tahap pengujian hingga Kali 11 50,0 50,0
laporan selesai

2. Personil tidak memakai peralatan Kali 8 36,4 86,4


dan pakaian safety K3 dalam
bekerja

3. Kurangnya informasi SNI terbaru Kali 2 9,1 95,5

4. Personil tidak bertanggung jawab Kali 1 4,5 100


terhadap pengujian

TOTAL 22 100

DIAGRAM PARETO MASALAH SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 32


Data Sheet dan Diagram Pareto sebagai Evaluasi Terhadap Judul
Sumber Data : Jumlah banyaknya permohonan pengujian
Lokasi : Laboratorium Konstruksi UPT Laboratorium Konstruksi
Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek
Periode : Mei minggu ke-1 s/d minggu ke-2
Pengumpul Data : e. YOGA TANTRA CAKTI
f. MUH. AJI KURNIAWAN
g. DENI MUKTI WIBIWO
h. WULAN LAILATUL LAILA

SATUA SEBELUM PERBAIKAN


NO. MASALAH
N FREK % KUM
1. Tenaga Teknis yang memahami % 55 55 55
seluruh prosedur pengujian sedikit
2. Operator Alat pengujian terbatas % 25 25 80
3. Alat sudah tua dan banyak yang % 15 15 95
tidak bekerja optimal
4. Alat masih model manual belum % 5 5 100
elektrical
TOTAL 100 100

SATUA SESUDAH PERBAIKAN


NO. MASALAH
N FREK % KUM
1. Tenaga Teknis yang memahami % 25 39,7 39,7
seluruh prosedur pengujian sedikit
2. Operator Alat pengujian terbatas % 22 34,9 74,6
3. Alat sudah tua dan banyak yang % 13 20,6 95,2
tidak bekerja optimal
4. Alat masih model manual belum % 3 4,8 100

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 33


elektrical
TOTAL 63 100

DIAGRAM PARETO MASALAH SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN

Diagram Pareto Sebelum Perbaikan Diagram Pareto SesudahPerbaikan

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 34


6.3 ANALISA DAMPAK PERBAIKAN
NO. DAMPAK POSITIF
1. Dengan adanya pelatihan lokal terhadap seluruh SDM Tenaga Teknis maka
seluruh personil memiliki tanggung jawab masing-masing dan
mendapatkan ilmu terbaru terhadap prosedur pengujian menurut SNI
2. Mengoptimalkan SDM yang ada memberikan kesibukan masing-masing
personil terhadap pengujian tanpa adanya personil yang menganggur.
3. Memodifikasi alat yang tua dan berpeforma buruk akan menghemat biaya
dan mempercepat pekerjaan pengujian baik di lapangan maupun di
laboratorium
4. Memperbaiki alat yang rusak memberikan ilmu keterampilan untuk
perbaikan alat serta mengetahui karakter alat apabila ada kerusakan
selanjutnya.

NO. DAMPAK NEGATIF


1. Beban dan tanggung jawab tiap SDM tenaga teknis semakin berat
2. Tenaga Non PNS dilibatkan dan diberi tanggung jawab besar terhadap
pengujian laboratorium
3. Alat yang dimodifikasi menghilangkan kesan keoriginalitasnya
4. Alat yang dimodifikasi memungkinkan mengalami kerusakan yang lebih
parah karena perubahan modifikasi.
5. Alat yang diperbaiki dan menggunakan suku cadang terbatas memiliki
umur penggunaan yang tidak panjang

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 35


KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 36
LANGKAH 7
MEMBUAT STANDAR BARU
Periode : Januari Minggu Ke-1

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 37


KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 38
A. Standar Operasional Prosedur
Dalam upaya peningkatan pelayanan Laboratorium Konstruksi maka diperlukan
sebuah SOP dalam penanganan Pengujian Bahan dan Konstruksi di Laboratorium
Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek.
Secara garis besar Standar Operasional dan Prosedur Pengujian Laboratorium
Konstruksi dalam memberikan pelayanan publik mengenai pengujian laboratorium
konstruksi dapat di uraikan sebagai berikut :

a. Prosedur pengujian di lapangan atau di luar laboratorium


1. Pemohon datang ke loket laboratorium konstruksi dan membawa surat
permohonan untuk pengujian di lapangan atau di luar laboratorium.
2. Pemohon mengisi formulir permintaan pengujian.
3. Petugas loket melakukan pengecekan terhadap kelengkapan persyaratan
permohonan pengujian dan apabila persyaratan permohonan tidak lengkap

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 39


dikembalikan ke pemohon supaya diperbaiki/dilengkapi dan apabila lengkap
petugas loket menyediakan surat permohonan kepada Sub Bagian Umum.
4. Pihak Sub Bagian Umum menyerahkan kepada Sekretaris Dinas Pekerjaan
Umum dan Pekerjaan Umum untuk menalaah dan menyediakan kembali ke
Kepala Dinas.
5. Kepala Dinas melakukan kajian dan memberi rekomendasi berupa disposisi
kepada Kepala Bidang Bina Marga terhadap permohonan pengujian tersebut.
6. Kepala Bidang Bina Marga memeriksa dan memberikan disposisi kepada
Pengelola Data Laboratorium untuk segera melaksanakan pengujian di
lapangan dan bila surat permohonan tidak ditindaklanjuti oleh Kepala
Dinas karena berbagai alasan maka permohonan pengujian ditolak dan
memberikan informasi penolakan permintaan pengujian kepada pemohon.
7. Penguji laboratorium melakukan pengujian di lapangan sesuai waktu yang
ditentukan dan didampingi oleh pihak pemohon.
8. Setelah pengujian di lapangan telah dilaksanakan penguji laboratorium
membuat laporan hasil pengujian yang berupa grafik atau data pengujian.
9. Pengelola Data Laboratorium memeriksa laporan hasil pengujian dan
mengevaluasi hasil pengujian.
10. Kepala Bidang Bina Marga memberikan persetujuan laporan hasil pengujian.
11. Sekretaris Dinas memberikan laporan hasil pengujian dan menyediakan ke
Kepala Dinas untuk memberikan persetujuan laporan hasil pengujian.
12. Setelah laporan hasil pengujian telah disetujui dan disahkan oleh Kepala
Dinas, Pengelola Data Laboratoium mengarsipkan laporan hasil pengujian
sesuai dengan jenis pengujian.
13. Administrasi Laboratorium menghitung besaran biaya retribusi pengujian.
14. Pemohon dapat mengambil hasil laporan pengujian dan membayar retribusi
yang telah ditentukan.

b. Prosedur pengujian di dalam laboratorium


1. Pemohon datang ke loket laboratorium konstruksi dan membawa surat
permohonan untuk pengujian di laboratorium dengan membawa sampel
benda uji yang akan diuji.
2. Pemohon mengisi formulir permintaan pengujian.
3. Petugas loket melakukan pengecekan terhadap kelengkapan persyaratan
permohonan pengujian dan apabila persyaratan permohonan tidak lengkap

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 40


dikembalikan ke pemohon supaya diperbaiki/dilengkapi dan apabila lengkap
petugas loket menyediakan surat permohonan kepada Sub Bagian Umum dan
menyimpan sampel benda uji pada tempat yang telah disediakan.
4. Pihak Sub Bagian Umum menyerahkan kepada Sekretaris Dinas Pekerjaan
Umum dan Pekerjaan Umum untuk menalaah dan menyediakan kembali ke
Kepala Dinas.
5. Kepala Dinas melakukan kajian dan memberi rekomendasi berupa disposisi
kepada Kepala Bidang Bina Marga terhadap permohonan pengujian tersebut.
6. Kepala Bidang Bina Marga memeriksa dan memberikan disposisi kepada
Pengelola Data Laboratorium untuk segera melaksanakan pengujian di
laboratorium dan bila surat permohonan tidak ditindaklanjuti oleh
Kepala Dinas karena berbagai alasan maka permohonan pengujian ditolak
dan mengembalikan sampel benda uji yang dibawa oleh pemohon.
7. Penguji laboratorium melakukan pengujian di laboratorium sesuai dengan
permintaan pemohon dan dapat disaksikan oleh pemohon ataupun tidak.
8. Setelah pengujian di laboratorium telah dilaksanakan penguji laboratorium
membuat laporan hasil pengujian yang berupa grafik atau data pengujian.
9. Pengelola Data Laboratorium memeriksa laporan hasil pengujian dan
mengevaluasi hasil pengujian.
10. Kepala Bidang Bina Marga memberikan persetujuan laporan hasil pengujian.
11. Sekretaris Dinas memberikan laporan hasil pengujian dan menyediakan ke
Kepala Dinas untuk memberikan persetujuan laporan hasil pengujian.
12. Setelah laporan hasil pengujian telah disetujui dan disahkan oleh Kepala
Dinas, Pengelola Data Laboratoium mengarsipkan laporan hasil pengujian
sesuai dengan jenis pengujian.
13. Administrasi Laboratorium menghitung besaran biaya retribusi pengujian.
14. Pemohon dapat mengambil hasil laporan pengujian dan membayar retribusi
yang telah ditentukan.

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 41


B. Potensi
Laboratorium konstruksi merupakan salah satu pelayanan dalam bidang
penelitian dan pengujian mutu bahan dan konstruksi yang merupakan Unit Pelaksana
Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Adapun Pelayanan
Pengujian Laboratorium yang dilayani antara lain :

MEKANISME PELAYANAN PENGUJIAN


DI UPT LABORATORIUM KONSTRUKSI
Pengambilan dan
pengisian blanko HASIL
LOKET PELAYANAN PENGUJIAN
PEMOHON ( LAPORAN )
Pengambilan hasil
dan
Pembayaran retribusi
laboratorium

KOORDINASI,
sampel benda PENELITIAN
uji PENGOLAHAN
LAPANGAN DAN
PROSES PENGUJIAN DATA
DI LABORATORIUM
KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 42
JENIS PENGUJIAN LABORATORIUM
YANG DILAYANI OLEH UPT LABORATORIUM KONSTRUKSI

WAKTU PENGUJIAN (JAM)


PENGUJIA
NO. JENIS PENGUJIAN PENGAMBIL N DAN JUMLAH
AN SAMPEL OLAH WAKTU
DATA
  PENGUJIAN TANAH DI LAPANGAN      
1 Pengujian Sondir Ringan - 15 15
2 Pengambilan Contoh dengan Bor Tangan 4 - 5
3 Pengambilan Contoh Tanah Asli 3 - 4
4 Pengujian CBR Lapangan - 7 7
5 Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) - 1 1
6 Pengujian Speedy Moisture Content - 2 2
7 Pengujian Kepadatan dengan Sand Cone 6 24 28

PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM


8 Pengujian Berat Jenis Tanah - 48 48
9 Pengujian Kadar Air - 26 26
10 Pengujian Berat Isi - 2 2
11 Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande - 26 26
12 Pengujian Batas Plastis dengan Alat Casagrande - 26 26
13 Pengujian Batas Susut - 26 26
14 Analisa Saringan - 4 4
15 Pengujian Ukuran Butir Tanah dengan - 72 72
Hidrometer
16 Pengujian Kembang Susut / Konsolidasi - 120 120
17 Pengujian Geser Langsung - 48 48
18 Pemadatan Standart - 30 30
19 Pemadatan Modifikasi - 30 30
20 Pengujian CBR Laboratorium - 96 96
21 Job Mix Formula Timbunan Tanah - 120 120

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DI


LAPANGAN
22 Pengeboran Aspal / Core Drill - 6 6
23 Pengambilan Contoh bahan campuran aspal - 1 1
24 Pemeriksaan Suhu Aspal Hotmix - 1 1

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 43


PENGUJIAN ASPAL CAIR DI
LABORATORIUM
25 Pengujian Kehilangan Berat Aspal - 24 24
26 Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal - 4 4
27 Pengujian Titik Lembek Aspal - 6 6
28 Pengujian Kelarutan Aspal - 6 6
29 Pengujian Daktilitas Aspal - 6 6
30 Pengujian Berat Jenis Aspal - 6 6
31 Pengujian Viskositas Aspal - 12 12
32 Pengujian Kelekatan Aspal terhadap Agregat - 4 4
33 Pengujian Kadar Aspal - 20 20
34 Pengujian Kadar Air pada Aspal - 4 4
35 Pengujian Aspal Emulsi - 24 24

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DI


LABORATORIUM
36 Pemadatan Campuran Aspal - 4 4
37 Pengujian Marshall - 4 4
38 Pengujian Ekstraksi Campuran Aspal - 16 16
39 Pengujian Berat Isi Campuran Aspal - 30 30
40 Pengujian Penyerapan Campuran Aspal - 30 30
41 Job Mix Formula Campuran Aspal - 120 120

PENGUJIAN BETON DI LAPANGAN


42 Pengujian Campuran Beton 2 - 2
43 Pengambilan Benda Uji Campuran Beton 1 - 1
44 Pengujian Slump - 1 1
45 Pencetakan Campuran Beton ke Kubus / Silinder 1 - 1
46 Pengujian Hammer - 2 2
47 Pengambilan Sampel Beton dengan Core Drill 8 - 8

PENGUJIAN BETON DI LABORATORIUM


48 Pengujian Berat Jenis Semen - 24 24
49 Pengujian Kehalusan Butiran Semen - 24 24
50 Pengujian Konsistensi Normal Semen - 6 6
51 Pengujian Waktu Pengikatan Awal Semen - 6 6
52 Pengujian Kuat Tekan Mortar Semen - 24 24
53 Pengujian Analisa Ayakan Agregat - 4 4
54 Pengujian Kadar Air Agregat - 24 24
55 Pengujian Berat Jenis Agregat - 24 24
56 Pengujian Penyerapan Agregat - 24 24
57 Pengujian Abrasi Agregat - 4 4
58 Pengujian Kadar Lumpur Agregat - 24 24
59 Pengujian Kadar Organik Agregat - 24 24
60 Pengujian Sand Equivalent Agregat - 24 24
61 Pengujian Kuat Tekan Beton - 1 1
62 Pengujian Kuat Lentur Beton - 1 1
63 Job Mix Formula Beton - 120 120
64 Job Mix Formula CTB - 120 120

*Semua waktu pengujian yang dilaksanakan sesuai dengan posedur SNI yang berlaku

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 44


JENIS PERALATAN UJI YANG DIMILIKI OLEH UPT LABORATORIUM KONSTRUKSI

JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

A. Alat Utama Pengujian Tanah


1. CBR 1 Set Untuk pengujian CBR
Laboratorium Laboratorium dan mengetahui
Automatis daya dukung tanah rencana

2. CBR 1 Set Untuk pengujian CBR


Laboratorium Laboratorium dan mengetahui
Manual daya dukung tanah rencana

3. CBR Lapangan 1 Set Untuk pengujian CBR di


Lapangan dan mengetahui
daya dukung tanah actual di
lapangan

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 45


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

4. Sandcone 2 Set Untuk pengujian kepadatan di


lapangan dengan metode
sandcone, dibandingkan
dengan kepadatan rencana di
laboratorium

5. Alat Geser 1 Set Untuk mengetahui geser


Langsung (Direct langsung dan sudut geser
Shear) pada tanah akibat beban yang
diterima

6. Alat Konsolidasi 2 Set Untuk mengetahui kembang


susut tanah akibat beban yang
diterima

7. Alat Pemecah 1 Set Untuk penghancur batuan


Batu (Crusher) menjadi ukuran yang lebih
kecil

8. Alat Sondir 1 Set Untuk pengujian sondir di


lapangan dan mengetahui
Kelengkapan : daya dukung tanah di
lapangan
a. Konus
b. Stang Sondir
c. Angker
d. Dudukan Alat

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 46


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

9. Extruder Soil 1 Buah Untuk mengeluarkan sampel


Booring tanah hasil booring di
lapangan

10. Vacum 1 Set Untuk mengvakum pengujian


berat jenis yang bertujuan
untuk membuang udara-udara
di dalam material

11. Alat Casagrande 1 Set Untuk pengujian batas plastis


dan batas cair pada tanah

B. Alat Utama Pengujian Beton


1. Alat Kuat Tekan 1 buah Untuk mengetahui kekuatan
Beton Single Dial tekan dan kuat tarik beton
Kapasitas 200 Ton

2. Alat Kuat Tekan 1 buah Untuk mengetahui kekuatan


Beton dan Kuat tekan dan kuat tarik beton
Lentur Beton
Double Dial
(Kapasitas 2000
KN dan 100 KN)

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 47


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

3. Cetakan Beton

- Kubus 20 buah Untuk mencetak beton cair


agar didapat bentuk yang
- Silinder 8 buah presisi sebagai bahan
pengujian

4. Sieve Shaker 1 buah Untuk menggetarkan


pengujian analisa butiran
agregat

5. Meisn Los 1 Set Untuk mengetahui tingkat


Angeles abrasi atau keausan agregat

6. Hammer Beton 3 buah Untuk pengujian hammer,


mengetahu kuat tekan beton
actual di lapangan secara
teknis pengujian hammer

7. Slump 2 Set Pengujian slump beton untuk


mengetahu tingkat kelecakan
campuran beton

C. Alat Utama Pengujian Aspal


1. Water Bath 1 buah Perendaman aspal campuran
hotmix pada suhu tertentu

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 48


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

2. Daktilitas Aspal 1 Set Untuk mengetahui tingkat


kelenturan aspal cair

3. Flash and Fire 1 Set Untuk mengetahui suhu titik


Point (Titik Nyala nyala dan titik bakar aspal
dan Titik Bakar cair
Aspal)

4. Penetrasi Aspal 1 Set Untuk mengetahui penetrasi


Manual atau kekakuan aspal

5. Penetrasi Aspal 1 Set Untuk mengetahui penetrasi


Otomatis atau kekakuan aspal

6. Los on Heating 1 buah Oven untuk pengujian


(Oven untuk kehilangan berat aspal
kehilangan berat)

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 49


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

7. Stabilitas Aspal 1 Set Untuk mengetahui stabilitas


kekuatan campuran aspal
hotmix

8. Saybolt 1 Set Untuk mengetahui kekentalan


Viscosimeter aspal dan suhu aspal saat
pencampuran dan pemadatan
campuran aspal hotmix

9. Compaction Aspal 1 Set Untuk memadatkan saat


Manual merencanakan campuran
aspal hotmix

10. Compaction Aspal 1 Set Untuk memadatkan saat


Automatic merencanakan campuran
aspal hotmix

11. Ekstraksi Aspal 1 Set Untuk mengekstraksi aspal


hotmix / memisahkan aspal
dengan agregat

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 50


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

12. Ekstraksi Kadar 1 Set Untuk mengetahui kadar


Residu residu aspal

13. Termometer Aspal Untuk mengetahui suhu aspal

a. Besar 2 buah
b. Kecil
4 buah

14. Alat Core Drill 2 buah Untuk pengambilan sampel


Aspal aspal / beton dilapangan
dengan cara di core drill

D. Alat Pendukung Pengujian


1. Tabung Reaksi 12 buah Untuk wadah pengujian

2. Kompor Listrik 2 2 buah Untuk pemanas


Tungku

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 51


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

3. Oven Listrik 1 buah Untuk pemanas dan oven

4. Ayakan Agregat 42 buah Untuk menyaring material per


Lengkap segmen butiran

5. Extruder tipe 2 buah Untuk mengextrude


dongkrak pengujian tanah

6. a. Timbangan 6 buah Untuk timbangan


Manual Kapasitas
(50 kg, 25 kg, 15
kg, 5 kg dan 1 kg)

b. Timbangan
Digital Kapasitas
(25 kg, 5 kg dan 5 buah
500 gram)

7. Alat Pemotong 1 set Untuk memotong aspal /


Plat Beton / Aspal beton di lapangan (cutting)

8. Mol Pengujian 6 buah Untuk wadah pengujian bobot


Bobot Isi isi agregat

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 52


JUML KE
NO. FOTO ALAT NAMA ALAT FUNGSI
AH T.

1 2 3 4 5 6

9. a. Pan Kecil 8 buah Untuk wadah agregat


b. Pan Besar
6 buah

10. Alat Pemisah 3 buah Untuk membagi agregat


Material sehingga berasumsi sama rata
dan mewakili semua agregat
yang ada

Dengan adanya latar belakang diatas maka UPT Laboratorium Konstruksi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek banyak ditemukan masalah :

1. Proses (Method) pengolahan data


a) Prosedur pengolahan data yang kurang bisa dipahami.
b) Sistem komputerisasi dalam pengolahan data.
c) Beban pengolahan data yang terlalu banyak.
d) Spesifikasi SNI yang sering berubah sehingga harus memahami dari awal lagi.
2. Peralatan (Machine)
a) Peralatan masih bersifat manual.
b) Terbatasnya jumlah peralatan yang tersedia.
c) Peralatan sudah tua dan kinerjanya kurang optimal.
d) Peralatan rusak, suku cadang susah didapatkan dan biaya perbaikan mahal.
3. Bahan Uji (Material)
a) Waktu pengambilan sampel uji apabila lokasi pengambilan jauh.
b) Kurangnya jumlah sample apabila pemohon membawa sample sendiri.
c) Terbatasnya sumber daya manusia dalam pengambilan sample uji yang
menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek
4. Pengukuran (Measurement)

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 53


a) Perlunya kalibrasi alat secara rutin
b) Alat yang digunakan untuk pengukuran masih ada yang menggunakan sistem
manual

5. Sumber Daya Manusia (Man Power / Mind Power)


a) Jumlah tenaga operator yang terbatas

b) Jumlah tenaga ahli yang terbatas

c) Kemampuan kapasitas keilmuan tenaga personil terhadap pemahaman proses


pengujian laboratorium

6. Lingkungan (Milieu/Mother Nature)


a) Keterbatasan alat transportasi

b) Laboratorium kurang luas, sehingga keselamatan kerja kurang terjamin apabila


pengujian menggunakan bahan yang mudah terbakar

Dari uraian diatas maka permasalahan yang banyak didapat di Laboratorium


Konstruksi adalah permasalahan keterbatasan personil laboratorium terhadap banyaknya
jumlah pengujian yang menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek (Man
Power / Mind Power), dari keterbatasan tersebut diantaranya jumlah tenaga ahli dan
tenaga operator yang terbatas serta kemampuan kapasitas keilmuan terhadap
pemahaman proses pengujian laboratorium.
Berdasarkan fakta-fakta di atas bahwa masalah terhambatnya pelayanan sangat
penting sehingga harus segera diselesaikan, maka KBK sepakat menetapkan TEMA :
Mewujudkan Pelayanan Pengujian UPT Laboratorium Konstruksi yang Andalan,
Bersertifikasi, Independen serta Tegas dalam melaksanakan tugas kedinasan melalui
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Personil Laboratorium.

KBK “LAKON MUDA BERINGAS” PUPR KAB. TRENGGALEK 54

Anda mungkin juga menyukai