Anda di halaman 1dari 17

TUGAS QUALITY CONTROL

1. Pengertian QC menurut 10 ahli,ruang lingkup & fungsi kegunaanya


2. Bagaimana persiapan dan langkah operasional QC dalam suatu industi
3. Buatkan deskripsi secaara jelas penerapan QC dalam pendidikan

KELOMPOK 1
Di susun oleh :
Nama Nim
1. RICHARD MANAMURI 18205029
2. AGUNG PRIMA HAMONANGAN 18205011
3. CHRISTRY S. DALAPANG 18205021
4. JOSSY PANGAU 18205001
5. RIFALDY KARINDA 18205023
6. FIDEL KARUNDENG 18205019
7. RENOLD MONIUNG 18205041
8. MOHAMMAD I. MAMANGKAY 18205031
9. JERICHO RONDONUWU 18205005

PTM A(Sem.VI)

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
“QUALITY CONTROL”
Dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi

maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun

menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian QC Menurut 10 Ahli, Ruang Lingkup & Fungsi Kegunaanya…………..….3
a. Pengertian QC menurut 10 ahli.........................................................................................3
b. Ruang Lingkup Quality Control.......................................................................................5
c. Fungsi Kegunaanya............................................................................................................7
B. Bagaimana Persiapan Dan Langkah Operasional QC Dalam Suatu Industri................8
C.Buatlah Deskripsi Secara Jelas Penerapan QC Dalam Pendidikan................................11
BAB II...........................................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah terhadap kualitas

beton di dunia konstruksi beton saat ini. Salah satunya adalah saat proses pemadatan beton

segar dengan bantuan alat getar (vibrator). Proses pemadatan dengan digetarkan yang

kurang baik dapat menyebabkan Bleeding dan segregasi pada beton. Akibatnya, akan

tercipta rongga-rongga udara dalam beton yang dapat mengurangi daya tahan beton

tersebut. Oleh sebab itu, di akhir tahun 1980-an, peneliti Jepang mengembangkan beton

yang dapat memadat sendiri yang dikenal sebagai SCC[1] sebagai solusi untuk

permasalahan tersebut.

SSC (Self-Compacting Concrete) merupakan beton segar yang sangat plastis yang

dapat mengalir dengan berat sendiri dan memadat tanpa bantuan Vibrator. Beton dikenal

memiliki kuat tekan yang baik namun lemah tehadap kuat tarik dan cenderung mengalami

keretakan. Oleh karena itu, para peneliti berusaha memperbaiki kelemahan tersebut

dengan menambahkan serat ke dalam beton segar yang diharapkan dapat menulangi beton

dan tersebar merata untuk mencegah retakan-retakan dini beton di awal masa hidrasi atau

pembebanan.
B. Rumusan Masalah
a. Mencari Materi Tentang
- Pengertian QC menurut 10 ahli, Ruang lingkup & fungsi kegunaanya.
- Bagaimana persiapan dan langkah operasial QC dalam suatu industry
- Buatlah deskripsi secara jelas penerapan QC dalam pendidikan.

C. Tujuan Penulisan
a. Dapat Mengetahui Materi Dari
- Pengertian QC menurut 10 ahli, Ruang lingkup & fungsi kegunaanya.
- Bagaimana persiapan dan langkah operasial QC dalam suatu industry
- Buatlah deskripsi secara jelas penerapan QC dalam pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian QC Menurut 10 Ahli, Ruang Lingkup & Fungsi Kegunaanya
a. Pengertian QC menurut 10 ahli

1. Ishita Nobuyuki
Quality Control yakni segala kegiatan untuk memelihara dan memperbaiki produk

dan service yang ditawarkan kepada suatu perusahaan, Quality Control bukan hanya

menjadi sebuah tanggung jawab bagian Quality Control saja, tetapi juga seluruh

karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan untuk dapat memecahkan masalah.

2. Dr. K. Ishikawa
Quality Control ialah suatu kegiatan untuk meneliti, mengembangkan, merancang dan

juga memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana

pelaksanaanya yang melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai pimpinan

teratas sampai karyawan dalam pelaksanaannya.

3. Feightboum
Quality Control merupakan suatu sistem yang sangat efektif untuk dapat

mengintegrasikan berbagai kegiatan-kegiatan dalam pemeliharaan dan pengembangan

mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh suatu produksi dan service dalam

tingkat yang paling ekonomis dan juga memuaskan konsumen.

4. Ishita Nobuyuki
Menyatakan bahwa quality control adalah semua aktivitas untuk menjaga dan

memperbaiki produk yang ditawarkan kepada perusahaan. Quality control atau

pengendalian mutu bukan hanya tanggung jawab bagian quality control saja, namun

juga semua pihak.

5. Vincent Gasperz (2005:480)


Menyebutkan bahwa quality control merupakan teknik dan kegiatan operasional yang

digunakan guna memenuhi persyaratan kualitas.

6. Feightboum
Menurutnya, quality control adalah sistem yang efektif untuk mengintegrasikan

aktivitas pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam perusahaan atau organisasi

sehingga bisa mendapatkan produk dengan tingkat tinggi paling ekonomis dan dapat

memuaskan pembeli.

7. Noor Fitrihana
Arti pengendalian mutu atau quality control adalah usaha untuk menjamin agar hasil

dari kegiatan sesuai dengan rencana (planning) yang sudah direncanakan dan

memuaskan pelanggan.

8. Astra TQC (1984)


Definisi quality control yaitu sistem manajemen yang mengikutsertakan semua jajaran

pekerja pada semua tingkatan, dengan memakai konsepsi quality control dan metode

statistik, untuk memperoleh kepuasan pembeli maupun karyawan.

9. Reksohadiproja (1995)
Mengungkapkan bahwa quality control merupakan usaha menentukan komponen

yang rusak dan menjaga agar bahan untuk produksi di masa mendatang tidak rusak.

Pengendalian mutu ini adalah suatu alat bagi manajemen untuk terus memperbaiki

kualitas suatu produk jika diperlukan,  mengurangi jumlah bahan-bahan yang rusak dan

mempertahankan kualitas yang sudah tinggi.

10. Stepen (Productivity Series No. 14, APO)


Mengartikan bahwa quality control atau pengendalian kualitas adalah rangkaian

sistem efektif yang berguna melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan berusaha

meningkatkan mutu kerja, melalui usaha berbagai kelompok dalam perusahaan atau
organisasi, sehingga memungkinkan untuk memproduksi produk dengan sangat

ekonomis, serta dapat memberi kepuasan bagi pembeli.

b. Ruang Lingkup Quality Control


Kegiatan pengawasan kualitas dalam suatu perusahaan sangatlah luas, karena semua

pengaruh yang berkaitan dengan masalah mutu harus diperhatikan. Dalam suatu

perusahaan kegiatan pengawasan kualitas bidangnya sangat luas dan saling

ketergantungan antara satu bidang dengan bidang yang lain, karena semua yang

mempengaruhi kualitas harus diperhatikan. Secara garis besar pengawasan kualitas

dapat dibedakan atau dikelompokkan dalam 3 hal:

1. Pengawasan bahan baku

Pengawasan sebelum proses produksi dimulai ini merupakan tindakan yang

tujuannya adalah bersifat preventatif, agar segala yang telah ditetapkan dan

direncanakan dapat memenuhi standart kwalitas yang ditetapkan. Seluruh perusahaan

yang berproduksi untuk menghasilkan satu ( atau beberapa macam) produk tertentu

selalu akan memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Didalam

perusahaan-perusahaan pada umumnya baik buruknya kualitas bahan baku tersebut

akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap 13 produk akhir dari perusahaan

yang bersangkutan.bahkan dibeberapa jenis perusahaan tertentu kualitas bahan baku

yang dipergunakan untuk pelaksanaan proses produksi didalam perusahaan tersebut

sedemikian besarnya sehingga kualitas produk akhir yang dihasilkan perusahaan ini

hampir seluruhnya ditentukan oleh kualitas bahan baku yang digunakan.

2.Pengawasan selama proses berlangsung

Selama kegiatan ini berlangsung, banyak cara pengawasan mutu yang berkenaan

dengan proses yang teratur. Artinya apabila pada waktu mulai proses terjadi kesalahan,

maka keterangan mengenai kesalahan ini dapat diteruskan kepada pelaksana semula
untuk diadakan perbaikan kembali. Jadi disini berarti pula bahwa pengawasan dari

proses produksi haruslah berurutan dan teratur. Pengawasan yang dilakukan hanya

terhadap sebagaian dari proses produksi, mungkin tidak ada artinya apabila hal ini tidak

diikuti dengan pengawasan pada bagian lain. Dan pengawasan terhadap proses ini

termasuk atas bahan-bahan yang akan dipakai atau digunakan dalam proses produksi.

3. Pengawasan terhadap produk / barang jadi

Walaupun telah melalui pengawasan bahan baku dan proses produksi, tetapi hal ini

tidak dapat menjamin bahwa hasil produksi tersebut tidak ada yang rusak atau cacat,

yang mungkin dapat tercampur dengan hasil produksi yang dianggap baik. Untuk

menjaga produk yang rusak lolos dari pengawasan pabrik dan sampai ketangan

konsumen, maka diperlukan adanya pengawasan kualitas produk akhir. Pendekatan

kualitas dengan pendekatan produk akhir ini adalah upaya perusahaan untuk dapat

mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. Pemeriksaan terhadap produk

akhirharus dilakukan lebih teliti dan cermat dengan pengukuran dan pemeriksaan

untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan mutu standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan, produk akhir yang sesuai dan sampai ketangan konsumen atau pembeli

merupakan suatu tolok ukur perusahaan sebagai analisa untuk menjaga ataupun

meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan juga dapat menaikkan kepercayaan

konsumen terhadap perusahaan.

c. Fungsi Kegunaanya

Setiap pekerjaan perlu perencanaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, supaya

dapat berjalan dengan baik begitu pula dengan aktivitas produksinya. Hal ini bertujuan

agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan.

Karena seiring berjalannya waktu, akan terdapat hal-hal yang sebelumnya tidak
diperhitungkan. Maka dari itu diperlukan pengawasan didalam pelaksanaan suatu

pekerjaan, supaya jika terjadi penyimpangan akan dapat segera diketahui dan dapat

dilakukan perbaikan, sehingga dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Menurut T. Hani Handoko ( 1990 ; him 20 ) : Fungsi pengawasan padadasarnya

mencakup 4 unsur :

a. Penetapan standart pelaksanaan

b. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan

c. Pengukuran dengan standart yang telah ditetapkan

d. Pengambilan tindakan korelasi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari

standart

Jadi pada dasarnya pengawasan yang dimaksud disini adalah untuk memastikan

bahwa perusahaan memberikan jaminan akan produksinya kepada konsumen, sesuai

dengan standart yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan, pengawasan kualitas tidak bisa

lepas dari tujuan production control karena quality control merupakan sub bagian dari

production control meliputi:

1. Kapan produksi dilaksanakan

2. Berapa banyak barang aynag akan diproduksi

3. Kapan proses tersebut selesai dikerjakan dan bagaimana kualitas barang yang

diproduksi tersebut

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulakan bahwa quality control merupakan salah

satu aspek penting dalam perencanaan dan production control.


B. Bagaimana Persiapan Dan Langkah Operasional QC Dalam Suatu Industri

Dalam menjalankan quality control, tentu ada prosedur persiapan yang harus dilewati.

Berikut adalah prosedurnya.

1. Menentukan standar

Prosedur quality control yang pertama adalah menentukan standar. Apakah saja

standar yang harus dipenuhi sebelum produk bisa diluncurkan? Apa harus satu per satu

diperiksa? Apakah bisa mengecek beberapa persen saja dari produksi di satu batch? Ini

sangat penting untuk dilakukan di awal, karena akan menentukan efektivitas produksi

dan proses persiapan produk atau layanan yang diberikan.

2. Menyelaraskan visi dan misi perusahaan

Prosedur selanjutnya yang harus diikuti adalah menyelaraskan visi dan misi perusahaan

dengan karyawannya. Mengapa hal ini penting? Ketika menjalankan quality control,

tujuan utamanya adalah menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini

bisa tercapai secara optimal apabila manajemen dan karyawan memiliki pandangan

yang sama, bahwa kualitas produk terus terjaga dan sesuai dengan standar yang

ditentukan. Untuk menyelaraskan visi dan misi ini, perusahaan bisa melatih

karyawannya dan menentukan standar seperti yang sudah disebutkan di poin

sebelumnya.

3. Memperbaiki produk atau layanan yang ditawarkan

Setelah menentukan benchmark atau standar perusahaan dan menyelaraskan visi misi

manajemen serta karyawan, langkah selanjutnya adalah menjalankan QC itu sendiri.

Dalam prosedur quality control, salah satu hal yang harus dicari tahu adalah berapa

produk yang gagal. Setelah itu, tim yang bertanggung jawab bisa memperbaikinya agar

sesuai dengan standar. Dengan adanya quality control, diharapkan persentase produk
yang gagal terus berkurang. Lalu, bagaimana jika tidak? Bagaimana jadinya jika terlalu

banyak produk gagal atau layanan yang tidak memuaskan pelanggan? Kalau sudah

sampai di titik itu, perusahaan harus membuat rencana untuk memperbaiki proses

produksi produk dan layanan yang ditawarkan. Intinya, proses ini akan terus berputar

agar memastikan tidak ada kesalahan yang dibuat, atau setidaknya meminimalisir.

Fungsi dan peranan oprasional quality control adalah suatu fungsi yang membebankan

biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawan maupun hambatan dari proses

operasional itu sendiri. Lalu bagaimana cara yang paling tepat dalam memastikan

langkah oprasional quality control dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang

telah ditetapkan

1. Pengembangan fungsi Quality control dalam mekanisme bisnis Dalam penetapan bisnis,

fungsi masuk kedalam bagian bagian quality cost artinya biaya yang dikeluakan untuk

memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat dijalankan sesuai dengan

standar persyaratan yang ada. Fungsi Quality Control memegang strategi yang berperan

penting dalam melakukan proses pengambilan posisi pelanggan, yang mana tahapan ini

merupakan suatu aplikasi yang strategis dalam menjamin konsistensi kesepakatan

dengan pelanggan.

2. Peranan Quality Control dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis Fungsi Quality

Control itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang penting dan kuat

untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian terdeteksi untuk kemudian ditetapkan

sebagai bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses pengembangan

bisnis khususnya perbaikan produksi.

3. Penjamin konsistensi operasional Peranan Quality Control yang memaksa produksi

untuk konsisten dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan setting terhadap


aspek budget operasional sesuai standar persyaratan yang telah ditetapkan. Kualitas

barang atau jasa dapat berkenaan dengan keandalan, ketahanan, waktu yang tepat,

penampilannya ,integritasnya, kemurniannya, individualitasnya, atau kombinasi dari

berbagai faktor tersebut. Uraian diatas menunjukkan bahwa pengertian kualitas dapat

berbeda-beda pada setiap orang pada waktu khusus dimana kemampuannya

(availability), kinerja (performance), keandalan (reliability), kemudahan pemeliharaan

(maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur (Juran,1988). Ditinjau dari sudut

pandang produsen, kualitas dapatdiartikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasinya

(Juran,1962;Krajewski,1987). Suatu produk akan dinyatakan berkualitas oleh produsen,

apabila produk tersebut telah sesuai dengan spesifikasinya.

C.Buatlah Deskripsi Secara Jelas Penerapan QC Dalam Pendidikan


Quality Control Istilah quality control muncul pada awal tahun 1950 dan mulai dikenal

publik secara luas sekitar tahun 1980 , semula istilah ini berhubungan dengan dunia

industri untuk mempertahankan mutu agar dapat memenangkan persaingan sehingga dapat

terjadi keberlangsungan proses produksi. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi

menyebabkan istilah quality control tidak hanya dipakai pada dunia industri akan tetapi

digunakan pada setiap bidang yang berorientasi pada mutu layanan, termasuk dalam hal

ini adalah bidang pendidikan. Secara harfiah quality control adalah proses yang terlibat

dalam sistem untuk memastikan manajemen pekerjaan, kompetensi dan kinerja selama

pembuatan produk atau layanan sehingga dapat memenuhi rencana mutu sebagaimana

yang telah dicanangkan. Sesuai dengan pendapat di atas dapat dimengerti bahwa quality

control merupakan bagian dari manajemen untuk menjamin bahwa produk yang berupa
barang dan jasa dipastikan memiliki mutu yang terjamin sehingga masyarakat memiliki

kepercayaan akan kualitas barang dan jasa tersebut.

Pada konteks pendidikan adalah layanan jasa dari pendidik pada saat menyelengarakan

pembelajaran. Scottish Qualifications Authority (SQA), adalah lembaga yang memiliki

otoritas untuk menentukanmutu suatu produk layanan maupun jasa (termasuk dalam hal

ini adalah jasa layanan pendidikan) menyarankan cara melakukan quality control.

Implikasi dalam bidang pendidikan dapat dipaparkan secara logis yakni apabila

lembaga penyelenggara pendidikan, yang dalam hal ini termasuk penghasil jasa apabila

tidak dapat memberikan jaminan mutu terhadap proses pendidikan yang diselengarakan,

maka lembaga tersebut cenderung tidak akan diminati oleh masyarakat. Masyarkat akan

memilih lembaga pendidikan yang dapat memberikan kebutuhan akan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempu memberikan layanan pendidikan yang

baik/bermutu. Perguruan Tinggi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk selalu

membekali lembaganya dengan jaminan mutu. Di negara maju, seperti Eropa dan dan

negara Timur Tengah antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah selalu bersinergi secara

progresif untuk menggunakan sistem manajemen mutu sejak dua dekade terakhir . Fakta

ini secara tidak lansung menjelaskan bahwa menghadirkan pendidikan tinggi yang

bermutu merupakan suatu keniscayaan agar keberadaan perguruan tinggi tersebut dapat

menghasilkan lulusan yang bermutu untuk dapat berkiprah di masyarakat lokal, nasional,

dan internasional.

Oleh karena itu penerapan manajemen mutu yang baik pada perguruan tinggi akan

memberikan kontribusi riil pada kemajuan suatu bangsa. Perguruan tinggi yang bermutu

akan memiliki pengaruh positif pada semua sivitas akademik, masyarakat, maupun negara.

Bukti konkret atas fenomena ini dapat dilihat pada negara-negara maju. Tentu saja dengan
melihat bukti di negara maju bukan berarti harus mengambil semua segala apa yang terjadi

di negara maju, perilaku selektif harus dijaga karena setiap negara memiliki budaya yang

bervareasi dan harus dijaga agar tidak menghilangkan jati diri negara tersebut.

Salah satu dar delapan standar nasionalpendidika adalah standar penilaian quality

control. Pada standar penilaian disaranka terdapat bentuk penilaian yang mengkehendaki

peserta didik menampilkan sikap,menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang di

peroleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.

Dengan penilaian, kemajuan pada siswa dapat di ketahui, bila hasil kurang mengantarkan

kompetensi siswa, maka guru dapat merefleksi untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran yang di laksanakan. Rancangan penilaian hasil belajar hendaknya ditata

denga jelas kemampuan apa yang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan,

alat penilaian yang harus digunakan, dan interpretasi hasil penilaian.


BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Quality Control ialah suatu kegiatan untuk meneliti, mengembangkan, merancang dan

juga memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana

pelaksanaanya yang melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai pimpinan

teratas sampai karyawan dalam pelaksanaannya.

Dalam menjalankan quality control, tentu ada prosedur persiapan yang harus dilewati.

Berikut adalah prosedurnya.

1. Menentukan standar

2. Menyelaraskan visi dan misi perusahaan

3. Memperbaiki produk atau layanan yang ditawarkan

Quality Control Istilah quality control muncul pada awal tahun 1950 dan mulai

dikenal publik secara luas sekitar tahun 1980 , semula istilah ini berhubungan dengan

dunia industri untuk mempertahankan mutu agar dapat memenangkan persaingan

sehingga dapat terjadi keberlangsungan proses produksi.


B. Saran
Dalam Makalah ini masi banyak kekuranag tetapi semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya. Jika terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah ini, saya mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang
membangun kami terima agar memperbaiki makalah-makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/Downloads/05.2%20bab%202.pdf
Anne Graham, eds. The principles for responsible management education.
Publisher UN Global Compact : New York. 2007
Armand Faganel & Slavko Dolinšek. Quality Management Systems in Higher
Education. hlm. 245. 2010. Naskah tidak diterbitkan.
Çağrı Tuğrul Mart. Commitment to School and Students. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences. January 2013, Vol. 3,
No. 1.
Didin Saripudin. Pembangunan Prndidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Makalah disajikan dalam International Seminar on Lifelong Education
(ISLE), Tanggal 22-23 Agustus 2008 di Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung

Anda mungkin juga menyukai