KELOMPOK 1
Di susun oleh :
Nama Nim
1. RICHARD MANAMURI 18205029
2. AGUNG PRIMA HAMONANGAN 18205011
3. CHRISTRY S. DALAPANG 18205021
4. JOSSY PANGAU 18205001
5. RIFALDY KARINDA 18205023
6. FIDEL KARUNDENG 18205019
7. RENOLD MONIUNG 18205041
8. MOHAMMAD I. MAMANGKAY 18205031
9. JERICHO RONDONUWU 18205005
PTM A(Sem.VI)
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
“QUALITY CONTROL”
Dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian QC Menurut 10 Ahli, Ruang Lingkup & Fungsi Kegunaanya…………..….3
a. Pengertian QC menurut 10 ahli.........................................................................................3
b. Ruang Lingkup Quality Control.......................................................................................5
c. Fungsi Kegunaanya............................................................................................................7
B. Bagaimana Persiapan Dan Langkah Operasional QC Dalam Suatu Industri................8
C.Buatlah Deskripsi Secara Jelas Penerapan QC Dalam Pendidikan................................11
BAB II...........................................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah terhadap kualitas
beton di dunia konstruksi beton saat ini. Salah satunya adalah saat proses pemadatan beton
segar dengan bantuan alat getar (vibrator). Proses pemadatan dengan digetarkan yang
kurang baik dapat menyebabkan Bleeding dan segregasi pada beton. Akibatnya, akan
tercipta rongga-rongga udara dalam beton yang dapat mengurangi daya tahan beton
tersebut. Oleh sebab itu, di akhir tahun 1980-an, peneliti Jepang mengembangkan beton
yang dapat memadat sendiri yang dikenal sebagai SCC[1] sebagai solusi untuk
permasalahan tersebut.
SSC (Self-Compacting Concrete) merupakan beton segar yang sangat plastis yang
dapat mengalir dengan berat sendiri dan memadat tanpa bantuan Vibrator. Beton dikenal
memiliki kuat tekan yang baik namun lemah tehadap kuat tarik dan cenderung mengalami
keretakan. Oleh karena itu, para peneliti berusaha memperbaiki kelemahan tersebut
dengan menambahkan serat ke dalam beton segar yang diharapkan dapat menulangi beton
dan tersebar merata untuk mencegah retakan-retakan dini beton di awal masa hidrasi atau
pembebanan.
B. Rumusan Masalah
a. Mencari Materi Tentang
- Pengertian QC menurut 10 ahli, Ruang lingkup & fungsi kegunaanya.
- Bagaimana persiapan dan langkah operasial QC dalam suatu industry
- Buatlah deskripsi secara jelas penerapan QC dalam pendidikan.
C. Tujuan Penulisan
a. Dapat Mengetahui Materi Dari
- Pengertian QC menurut 10 ahli, Ruang lingkup & fungsi kegunaanya.
- Bagaimana persiapan dan langkah operasial QC dalam suatu industry
- Buatlah deskripsi secara jelas penerapan QC dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian QC Menurut 10 Ahli, Ruang Lingkup & Fungsi Kegunaanya
a. Pengertian QC menurut 10 ahli
1. Ishita Nobuyuki
Quality Control yakni segala kegiatan untuk memelihara dan memperbaiki produk
dan service yang ditawarkan kepada suatu perusahaan, Quality Control bukan hanya
menjadi sebuah tanggung jawab bagian Quality Control saja, tetapi juga seluruh
karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan untuk dapat memecahkan masalah.
2. Dr. K. Ishikawa
Quality Control ialah suatu kegiatan untuk meneliti, mengembangkan, merancang dan
3. Feightboum
Quality Control merupakan suatu sistem yang sangat efektif untuk dapat
mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh suatu produksi dan service dalam
4. Ishita Nobuyuki
Menyatakan bahwa quality control adalah semua aktivitas untuk menjaga dan
pengendalian mutu bukan hanya tanggung jawab bagian quality control saja, namun
6. Feightboum
Menurutnya, quality control adalah sistem yang efektif untuk mengintegrasikan
sehingga bisa mendapatkan produk dengan tingkat tinggi paling ekonomis dan dapat
memuaskan pembeli.
7. Noor Fitrihana
Arti pengendalian mutu atau quality control adalah usaha untuk menjamin agar hasil
dari kegiatan sesuai dengan rencana (planning) yang sudah direncanakan dan
memuaskan pelanggan.
pekerja pada semua tingkatan, dengan memakai konsepsi quality control dan metode
9. Reksohadiproja (1995)
Mengungkapkan bahwa quality control merupakan usaha menentukan komponen
yang rusak dan menjaga agar bahan untuk produksi di masa mendatang tidak rusak.
Pengendalian mutu ini adalah suatu alat bagi manajemen untuk terus memperbaiki
kualitas suatu produk jika diperlukan, mengurangi jumlah bahan-bahan yang rusak dan
sistem efektif yang berguna melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan berusaha
meningkatkan mutu kerja, melalui usaha berbagai kelompok dalam perusahaan atau
organisasi, sehingga memungkinkan untuk memproduksi produk dengan sangat
pengaruh yang berkaitan dengan masalah mutu harus diperhatikan. Dalam suatu
ketergantungan antara satu bidang dengan bidang yang lain, karena semua yang
tujuannya adalah bersifat preventatif, agar segala yang telah ditetapkan dan
yang berproduksi untuk menghasilkan satu ( atau beberapa macam) produk tertentu
selalu akan memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Didalam
akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap 13 produk akhir dari perusahaan
sedemikian besarnya sehingga kualitas produk akhir yang dihasilkan perusahaan ini
Selama kegiatan ini berlangsung, banyak cara pengawasan mutu yang berkenaan
dengan proses yang teratur. Artinya apabila pada waktu mulai proses terjadi kesalahan,
maka keterangan mengenai kesalahan ini dapat diteruskan kepada pelaksana semula
untuk diadakan perbaikan kembali. Jadi disini berarti pula bahwa pengawasan dari
proses produksi haruslah berurutan dan teratur. Pengawasan yang dilakukan hanya
terhadap sebagaian dari proses produksi, mungkin tidak ada artinya apabila hal ini tidak
diikuti dengan pengawasan pada bagian lain. Dan pengawasan terhadap proses ini
termasuk atas bahan-bahan yang akan dipakai atau digunakan dalam proses produksi.
Walaupun telah melalui pengawasan bahan baku dan proses produksi, tetapi hal ini
tidak dapat menjamin bahwa hasil produksi tersebut tidak ada yang rusak atau cacat,
yang mungkin dapat tercampur dengan hasil produksi yang dianggap baik. Untuk
menjaga produk yang rusak lolos dari pengawasan pabrik dan sampai ketangan
kualitas dengan pendekatan produk akhir ini adalah upaya perusahaan untuk dapat
akhirharus dilakukan lebih teliti dan cermat dengan pengukuran dan pemeriksaan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan mutu standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, produk akhir yang sesuai dan sampai ketangan konsumen atau pembeli
merupakan suatu tolok ukur perusahaan sebagai analisa untuk menjaga ataupun
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan juga dapat menaikkan kepercayaan
c. Fungsi Kegunaanya
dapat berjalan dengan baik begitu pula dengan aktivitas produksinya. Hal ini bertujuan
agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan.
Karena seiring berjalannya waktu, akan terdapat hal-hal yang sebelumnya tidak
diperhitungkan. Maka dari itu diperlukan pengawasan didalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, supaya jika terjadi penyimpangan akan dapat segera diketahui dan dapat
dilakukan perbaikan, sehingga dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya.
mencakup 4 unsur :
standart
Jadi pada dasarnya pengawasan yang dimaksud disini adalah untuk memastikan
dengan standart yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan, pengawasan kualitas tidak bisa
lepas dari tujuan production control karena quality control merupakan sub bagian dari
3. Kapan proses tersebut selesai dikerjakan dan bagaimana kualitas barang yang
diproduksi tersebut
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulakan bahwa quality control merupakan salah
Dalam menjalankan quality control, tentu ada prosedur persiapan yang harus dilewati.
1. Menentukan standar
Prosedur quality control yang pertama adalah menentukan standar. Apakah saja
standar yang harus dipenuhi sebelum produk bisa diluncurkan? Apa harus satu per satu
diperiksa? Apakah bisa mengecek beberapa persen saja dari produksi di satu batch? Ini
sangat penting untuk dilakukan di awal, karena akan menentukan efektivitas produksi
Prosedur selanjutnya yang harus diikuti adalah menyelaraskan visi dan misi perusahaan
dengan karyawannya. Mengapa hal ini penting? Ketika menjalankan quality control,
tujuan utamanya adalah menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini
bisa tercapai secara optimal apabila manajemen dan karyawan memiliki pandangan
yang sama, bahwa kualitas produk terus terjaga dan sesuai dengan standar yang
ditentukan. Untuk menyelaraskan visi dan misi ini, perusahaan bisa melatih
sebelumnya.
Setelah menentukan benchmark atau standar perusahaan dan menyelaraskan visi misi
Dalam prosedur quality control, salah satu hal yang harus dicari tahu adalah berapa
produk yang gagal. Setelah itu, tim yang bertanggung jawab bisa memperbaikinya agar
sesuai dengan standar. Dengan adanya quality control, diharapkan persentase produk
yang gagal terus berkurang. Lalu, bagaimana jika tidak? Bagaimana jadinya jika terlalu
banyak produk gagal atau layanan yang tidak memuaskan pelanggan? Kalau sudah
sampai di titik itu, perusahaan harus membuat rencana untuk memperbaiki proses
produksi produk dan layanan yang ditawarkan. Intinya, proses ini akan terus berputar
agar memastikan tidak ada kesalahan yang dibuat, atau setidaknya meminimalisir.
Fungsi dan peranan oprasional quality control adalah suatu fungsi yang membebankan
biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawan maupun hambatan dari proses
operasional itu sendiri. Lalu bagaimana cara yang paling tepat dalam memastikan
langkah oprasional quality control dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang
telah ditetapkan
1. Pengembangan fungsi Quality control dalam mekanisme bisnis Dalam penetapan bisnis,
fungsi masuk kedalam bagian bagian quality cost artinya biaya yang dikeluakan untuk
memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat dijalankan sesuai dengan
standar persyaratan yang ada. Fungsi Quality Control memegang strategi yang berperan
penting dalam melakukan proses pengambilan posisi pelanggan, yang mana tahapan ini
dengan pelanggan.
2. Peranan Quality Control dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis Fungsi Quality
Control itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang penting dan kuat
sebagai bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses pengembangan
barang atau jasa dapat berkenaan dengan keandalan, ketahanan, waktu yang tepat,
berbagai faktor tersebut. Uraian diatas menunjukkan bahwa pengertian kualitas dapat
publik secara luas sekitar tahun 1980 , semula istilah ini berhubungan dengan dunia
industri untuk mempertahankan mutu agar dapat memenangkan persaingan sehingga dapat
menyebabkan istilah quality control tidak hanya dipakai pada dunia industri akan tetapi
digunakan pada setiap bidang yang berorientasi pada mutu layanan, termasuk dalam hal
ini adalah bidang pendidikan. Secara harfiah quality control adalah proses yang terlibat
dalam sistem untuk memastikan manajemen pekerjaan, kompetensi dan kinerja selama
pembuatan produk atau layanan sehingga dapat memenuhi rencana mutu sebagaimana
yang telah dicanangkan. Sesuai dengan pendapat di atas dapat dimengerti bahwa quality
control merupakan bagian dari manajemen untuk menjamin bahwa produk yang berupa
barang dan jasa dipastikan memiliki mutu yang terjamin sehingga masyarakat memiliki
Pada konteks pendidikan adalah layanan jasa dari pendidik pada saat menyelengarakan
otoritas untuk menentukanmutu suatu produk layanan maupun jasa (termasuk dalam hal
ini adalah jasa layanan pendidikan) menyarankan cara melakukan quality control.
Implikasi dalam bidang pendidikan dapat dipaparkan secara logis yakni apabila
lembaga penyelenggara pendidikan, yang dalam hal ini termasuk penghasil jasa apabila
tidak dapat memberikan jaminan mutu terhadap proses pendidikan yang diselengarakan,
maka lembaga tersebut cenderung tidak akan diminati oleh masyarakat. Masyarkat akan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempu memberikan layanan pendidikan yang
baik/bermutu. Perguruan Tinggi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk selalu
membekali lembaganya dengan jaminan mutu. Di negara maju, seperti Eropa dan dan
negara Timur Tengah antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah selalu bersinergi secara
progresif untuk menggunakan sistem manajemen mutu sejak dua dekade terakhir . Fakta
ini secara tidak lansung menjelaskan bahwa menghadirkan pendidikan tinggi yang
bermutu merupakan suatu keniscayaan agar keberadaan perguruan tinggi tersebut dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu untuk dapat berkiprah di masyarakat lokal, nasional,
dan internasional.
Oleh karena itu penerapan manajemen mutu yang baik pada perguruan tinggi akan
memberikan kontribusi riil pada kemajuan suatu bangsa. Perguruan tinggi yang bermutu
akan memiliki pengaruh positif pada semua sivitas akademik, masyarakat, maupun negara.
Bukti konkret atas fenomena ini dapat dilihat pada negara-negara maju. Tentu saja dengan
melihat bukti di negara maju bukan berarti harus mengambil semua segala apa yang terjadi
di negara maju, perilaku selektif harus dijaga karena setiap negara memiliki budaya yang
bervareasi dan harus dijaga agar tidak menghilangkan jati diri negara tersebut.
Salah satu dar delapan standar nasionalpendidika adalah standar penilaian quality
control. Pada standar penilaian disaranka terdapat bentuk penilaian yang mengkehendaki
peroleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Dengan penilaian, kemajuan pada siswa dapat di ketahui, bila hasil kurang mengantarkan
kompetensi siswa, maka guru dapat merefleksi untuk memperbaiki kualitas proses
denga jelas kemampuan apa yang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Quality Control ialah suatu kegiatan untuk meneliti, mengembangkan, merancang dan
Dalam menjalankan quality control, tentu ada prosedur persiapan yang harus dilewati.
1. Menentukan standar
Quality Control Istilah quality control muncul pada awal tahun 1950 dan mulai
dikenal publik secara luas sekitar tahun 1980 , semula istilah ini berhubungan dengan
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/05.2%20bab%202.pdf
Anne Graham, eds. The principles for responsible management education.
Publisher UN Global Compact : New York. 2007
Armand Faganel & Slavko Dolinšek. Quality Management Systems in Higher
Education. hlm. 245. 2010. Naskah tidak diterbitkan.
Çağrı Tuğrul Mart. Commitment to School and Students. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences. January 2013, Vol. 3,
No. 1.
Didin Saripudin. Pembangunan Prndidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Makalah disajikan dalam International Seminar on Lifelong Education
(ISLE), Tanggal 22-23 Agustus 2008 di Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung