Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
Disusun oleh :
Amalia Dwi Ningtyas 101511133016

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang
berjudul “PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL"

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Airlangga. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan saya dalam membuat makalah ini semoga dapat memberikan manfaat
bagi semua yang membacanya.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Surabaya, 05 Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

Surat Pernyataan Keaslian..................................................................................................iii

Abstrak................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan
Masalah...............................................................................................1

1.3
Tujuan..............................................................................................................
...2
BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian
Pancasila...........................................................................................3

2.2 Pengertian Identitas


Nasional..............................................................................4

2.3 Sejarah Terbentuknya Identitas


Nasional............................................................7

2.4 Unsur-Unsur Identitas


Nasional..........................................................................8

2.5 Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas


Nasional...................................10

2.6 Pengertian dan Alasan Pancasila sebagai Identitas


Nasional............................12

BAB III PENUTUP

3.1
Kesimpulan......................................................................................................
.14

3.2
Saran................................................................................................................
..14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amalia Dwi Ningtyas

NIM : 101511133016

Jurusan/Program Studi : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas/Program : Kesehatan Masyarakat/Program Sarjana (S1)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa makalah ini benar-benar merupakan hasil karya
saya, bebas dari peniruan terhadap karya dari orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan
orang lain ditunjuk sesuai dengan cara-cara penulisan karya ilmiah yang berlaku.

(TTD)

Abstrak
Setiap Negara pasti mempunyai Identitas Nasional masing-masing, termasuk
Indonesia. Pancasila merupakan salah satu dari Identitas Nasional yang ada di
Indonesia. Identitas Nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Pancasila
adalah pokok pikiran yang berisi nilai-nilai luhur bangsa yang dirumuskan oleh para
pendiri Negara. Pancasila menjadi dasar dalam mengatur segala bentuk arah dan
gerak pemerintahan negara yang bertujuan untuk mengatur setiap penyelenggaraan
dalam bernegara. Nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila kemudian dijabarkan lebih
nyata dalam sistem tata Negara melalui Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar.
Kemudian menjadi hukum yang diberlakukan di Indonesia melalui Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Perda dan sebagainya. Identitas Nasional adalah suatu
jati diri yang khas dimiliki oleh suatu bangsa dan tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Oleh sebab itu, identitas setiap negara berbeda-beda. Hakikat Identitas Nasional
Indonesia, sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan dalam arti yang
luas.

Kata kunci : Identitas Nasional, Pancasila, Ciri, Jati Diri.

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu bangsa dan negara.
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah
disepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu bangsa
dan negara sudah tidak perlu ditanyakan lagi, terutama di dalam bidang hukum.
Seharusnya hal-hal yang seperti ini, siapapun orang mengerti serta paham
aturan-aturan yang ada di suatu negaranya. Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan
tidak perduli seolah-olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di
negaranya. Dan yang paling memprihatinkan seolah-olah masyarakat membiarkan
dan bisa dikatakan mendukung. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari
sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan dibidang hukum di dalam negara.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Agar masyarakat di negara Indonesia dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan negara ini
lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai
masyarakat yang ada di negara dan bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Apa pengertian dari Pancasila?
2. Apa pengertian dari Identitas Nasional?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya Identitas Nasional?
4. Apa unsur-unsur Identitas Nasional?
5. Apa faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional?
3. Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan :


1. Mengetahui pengertian dari Pancasila
2. Mengetahui pengertian dari Identitas Nasional
3. Mengetahui sejarah terbentuknya Identitas Nasional
4. Mengetahui unsur-unsur Identitas Nasional
5. Mengetahui faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dimana
sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat
maupun kerajaan. Meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit. Menurut
kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti “berbatu sendi yang lima” atau
“pelaksanaan kesusilaan yang lima”
Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi bangsa Indonesia, merupakan
pokok pikiran yang berisi nilai-nilai luhur bangsa yang dirumuskan oleh para pendiri
Negara. Pancasila menjadi dasar dalam mengatur segala bentuk arah dan gerak
pemerintahan negara yang bertujuan untuk mengatur setiap penyelenggaraan dalam
bernegara.

Nilai-nilai di dalam Pancasila kemudian dijabarkan lebih nyata dalam sistem


tata Negara melalui Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar. Kemudian menjadi
hukum yang diberlakukan di Indonesia melalui Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Perda dan sebagainya.

Secara etimologis Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India atau
bahasa kasta Brahmana yang mengandung dua suku kata, yaitu "Panca dan Syila".
Panca berarti lima dan Syila dengan pengucapan i pendek (syila) artinya "batu sendi,
alas, atau dasar" dan pengucapan i panjang (syiila) artinya "peraturan tingkah laku
yang baik, senonoh, yang penting, atau yang utama. Dengan demikian, Pancasila
dapat diartikan sebagai lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan
(Panca Syila Krama).

Sedangkan, Pancasila menurut para ahli, adalah sebagai berikut :

a. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang
sekian abad Iamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian,
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi Iebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.

b. Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat


diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan
bangsa dan negara Indonesia

c. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti
sendi, asas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.

2. Pengertian Identitas Nasional


Baik individu maupun kelompok senantiasa memiliki identitas, yang
dengan perantaraan lambang-lambangnya dapat dikenal serta dibedakan dari
identitas lain. Sedangkan maknanya dapat ditafsirkan berdasarkan prinsip atau
kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh kolektivitas.

Kata Identitas berasal dari kata Identity (Inggris) yang memiliki pengertian
tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain.

Secara terminologis identitas adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Maka
setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Identitas dalam antropologi memiliki pengertian sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri,
kelompok, komunitas, atau negara sendiri. Dari pengertian identitas ini, dapat
diambil kesimpulan bahwa Identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi
berlaku pada suatu kelompok.

Sementara itu kata Nasional (nation) merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik
fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti cita-cita, keinginan
dan tujuan.

Menurut Soemarno Soedarsono, identitas nasional tersebut tampil dalam 3


fungsi, yaitu:

1) Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak mempunyai


jati diri tidak akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2) Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa, daya


juang, dan kekuatan bangsa ini. Hal ini tercipta dalam kondisi bangsa pada
umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada khusunya.

3) Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.

Menurut Parekh (2008), mendefinisikan identitas nasional pada masyarakat


yang bersifat multikultur seperti Indonesia tidaklah mudah. Sebagaimana dipahami
dalam masyarakat majemuk demikian, secara sosio-antropologis akan terbentuk
kelompok kelompok mayoritas dan minoritas. Oleh karena itu, menurut Parekh,
seyogyanya definisi identitas nasional tidak hanya melibatkan warga negara saja,
tetapi juga mencakup penerimaan warga negara tersebut sebagai anggota komunitas
yang sama-sama sah dan berharga. Walaupun didalamnya banyak masyarakat
multikultur, kelompok mayoritas mempunyai kerelaan untuk memberikan hak-hak
yang sama bagi warga lainnya (Parekh,2008:309-310)

Identitas Nasional adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan


berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun
dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembanggannya.

Identitas Nasional dalam konteks Indonesia merupakan manifestasi nilai-nilai


budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan
suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional
dengan acuan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya.

Dengan kata lain, hakikat identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam
hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya
tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, contoh dalam aturan UU
atau hukum, nilai-nilai etika dan moral yang secara normatif diterapkan dalam
keseharian, sistem pemerintahan yang diidamkan, baik dalam tataran nasional serta
internasional dan lain sebagainya.

Berikut ini merupakan Identitas Nasional Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional


3. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional
Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai
masyarakat yang memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas nasional
menunjukkan bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri mereka yang
saling diakui, yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan orang lain dan
suatu perasaan akan harga diri bersama mereka (Charles F Andrain, 1992).

Kesadaran akan penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai, norma, dan
simbol-simbol ekspresif yang dianut bersama. Nilai merupakan konsep yang sangat
umum mengenai hal yang bernilai, berharga, diinginkan, suatu kriteria untuk
menentukan tindakantindakan mana yang harus diamabil.

Lebih spesifik dari nilai, norma merupakan peraturan-peraturan (hak dan


kewajiban) yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai diwujudkan. Simbol-simbol
ekspresif seperti yang ditemukan dalam seni, ritual, dan mitos, memberikan ekspresi
konkrit pada nilai-nilai dan norma-norma yang lebih abstrak. Melalui simbol-simbol
ekspresif seperti bendera, lagu kebangsaan dan pahlawan-pahlawan rakyat, nilai-nilai
yang abstrak dan tidak tampak menjadi hangat bagi individu-individu.

Nilai, norma dan simbol ekspresif memberikan pembenaran bagi tindakan-


tindakan di masa lalu, menjelaskan perilaku massa sekarang, dan merupakan
pedoman dalam menyeleksi pilihan-pilihan di masa depan. Sumber-sumber identitas
bersama yang kemudian menjadi identitas nasional berupa nilai-nilai primordial,
nilai-nilai sakral, nilai-nilai sakral dan nilai-nilai sipil.

Nilai-nilai primordial menunjukkan keterikan yang didasarkan pada


hubungan biologis dan tempat. Orang-orang yang dikaitkan satu sama lain
didasarkan atas ikatan famili dan etnis, serta sejarah asal usul dan gaya hidup.
Mereka berbicara dalam bahasa yang sama, hidup di daerah geografis yang sama,
akan menganut suatu identitas bersama. Nilai-nilai sakral yang meliputi agama
maupun ideologi adalah landasan yang kuat bagi identitas bersama. Nilai-nilai
personal memberikan suatu rasa identitas bersama, melalu ikatan bersama pada
seseorang yang seara biologis tidak berhubungan dengan anggotaanggota komunitas.
Sedangkan nilai-nilai sipil telah menempatkan keterikatan bersama pada peranan
politik seorang warganegara kepada lembaga politik yang berlaku adil pada semua
kelompok yang berbeda.

4. Unsur-Unsur Identitas Nasional


Dalam pembentukan identitas pastinya terdapat unsur-unsur penunjang
yang sangat penting agar jati dirinya diakui. Berbicara mengenai unsur-unsur
identitas nasional, maka identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa
yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan unsur-unsur pembentuk
identitas nasional yang meliputi :

a. Suku Bangsa

Merupakan golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif atau ada sejak
lahir, dimana sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia khususnya, terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis
dengan tidak kurang tiga ratus dialek bahasa. Setiap suku mempunyai adat
istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku
ini mampu mengintegrasikan dalam suatu negara Indonesia untuk mencapai
tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

b. Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis (didasarkan pada


nilai agama). Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara yaitu
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong
Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun
sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.

c. Kebudayaan

Menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,


dan adat istiadat. Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakukan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.

Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang


bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah
suatu keudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu
kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir
dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal
yang dimiliki bersama ini harus menjadi sesuatu yang khas dan unik, yang akan
tetap memperlihatkan diri diantara berbagai kebiasaan-kebiasaan pribadi yang
sangat variatif.

d. Bahasa

Merupakan identitas nasional yang bersumber dari salah satu


lambang suatu negara. Satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan
dengan hidup bersama masyarakat adalah adanya bahasa. Dalam hal ini,
bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk
atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana
berinteraksi antar manusia.

Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili


banyaknya suku-suku bangsa atau etnis, namun bahasa Melayu dulu dikenal
sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan
nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi diantara suku-suku
dinusantara, bahasa melayu juga menempati posisi bahasa transaksi
perdagangan internasional dikawasan kepulauan nusantara yang digunakan
oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan pedagang asing. Pada tahun
1928 Bahasa Melayu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada
tahun tersebut, bahasa Melayu ditetapkan menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai bahasa nasional.

Dari unsur-unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan


pembagiannya menjadi tiga bagian, yaitu :

1) Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar


negara dan ideologi negara.

2) Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundang-


undangannya. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia,
bendera negara Indonesia, lambang negara Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia yaitu Indonesia Raya.

3) Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam


suku, budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan.

5. Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta
keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional bangsa Indonesia meliputi :

a. Faktor Obyektif, meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis

b. Faktor Subyektif, meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia (Suryo, 2002)

Faktor geografis-ekologis membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang


beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia
Tenggara, dan ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial
dan kultur bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara
bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme berkembang
di Indonesia pada awal abad XX.

Sementara menurut Robert de Ventos (Manuel Castells, The Power of Identity)


mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional bagi suatu bangsa sebagai hasil
interaksi historis antara 4 faktor penting, yaitu :

 Faktor Primer, yaitu mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan sejenisnya. Bagi
bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta
bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan
masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah
yang di kenal dengan Bhineka Tunggal Ika.

 Faktor Pendorong, yaitu meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya


angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam
hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat
dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat
kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya.
Dalam hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang
sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.

 Faktor Penarik, yaitu mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa
merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut
biroraksi serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai
saat ini masih senantiasa dikembangkan.

 Faktor Reaktif, yaitu meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif
melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai
oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor reaktif melalui memori kolektif
rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk
memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat
merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
Indonesia.

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Oleh karena itu, pembentukan identitas
nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya, seperti sosial, ekonomi, budaya,
etnis, agama, dan geografis yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang cukup
panjang.

6. Pengertian dan Alasan Pancasila Sebagai Identitas Nasional


Sebagai Identitas Nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu
mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya
yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak
dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila
menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya
keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang
membedakan Indonesia dengan negara lain. Naskah Pancasila :

Pancasila

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan

5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Menurut Toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam
menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi Challence dan Response. Jika
Challence cukup besar sementara Response kecil maka bangsa tersebut akan punah
dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di
Amerika. Namun demikian jika Challance kecil sementara Response besar maka bangsa
tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.

Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era
globalisasi dengan penuh tantangan yangcenderung menghancurkan nasionalisme,
muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

Alasan Pancasila sebagai Identitas Nasional


Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia
sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip
dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip
dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara.

Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari
filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar
filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada
pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.

Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Identitas Nasional adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh


dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang
dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional
dengan acuan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembanggannya. Sebagai Identitas Nasional, Pancasila sebagai kepribadian
bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar
tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi,
akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan
dan peluang yang tercipta.
Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia
sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip
dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip
dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara.

II. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Daftar Pustaka
http://www.artikelsiana.com/2014/09/pengertian-pancasila-dan-pancasila.html?m=1# Diakses
tanggal 3 Maret 2016 Jam 12:04

http://informasiana.com/pengertian-pancasila-menurut-tokoh-bangsa/ Diakses tanggal 3 Maret


2016 Jam 12:09

http://www.pusakaindonesia.org/pengertian-umum-pancasila-dan-menurut-para-ahli/ Diakses
tanggal 3 Maret 2016 Jam 12:17

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-identitas-nasional/ Diakses tanggal 3 Maret 2016


Jam 12:29

http://www.apapengertianahli.com/2014/12/pengertian-identitas-nasional-dan.html?m=1
Diakses tanggal 3 Maret 2016 Jam 12:45

http://febrianiega.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-parameter-dan-unsur-unsur_5351.html?
m=1 Diakses tanggal 4 Maret 2016 Jam 18:25

http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-unsur-identitas-nasional.html?m=1
Diakses tanggal 4 Maret 2016 Jam 18:39

http://www.zakapedia.com/2013/08/proses-pembentukan-identitas-nasional.html?m=1#
Diakses tanggal 4 Maret 2016 Jam 19:03

http://kelaspkn307.blogspot.co.id/2015/10/macam-macam-identitas-nasional-indonesia.html?
m=1 Diakses tanggal 4 Maret 2016 Jam 19:25

http://listpdf.com/pa/pancasila-sebagai-identitas-nasional Diakses tanggal 5 Maret 2016 Jam


15:48

http://yuditya_tucunan-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-98049-Pkn-Materi
%204:%20Pancasila%20Sebagai%20Identitas%20Bangsa.html Diakses tanggal 5 Maret 2016 Jam
16:33

LAMPIRAN
Gb.1 Cerminan toleransi dalam beragama

Gb.2 Contoh perwujudan sila panasila ke-2 yakni gotong royong


Gb.3 Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
Gb.4 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
Gb.5 Bersikap adil

Anda mungkin juga menyukai