PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK

SERTA PENANGANAN ANAK

BERHADAPAN DENGAN HUKUM

AKP ADHI PUTRANTO UTOMO, S.H, S.I.K

APU
 BAB I
DASAR-DASAR PELAYANAN PPA SERTA
PENANGANAN ABH

APU
 INDIKATOR HASIL BELAJAR
DIHARAPKAN PESERTA DIDIK DAPAT MENJELASKAN

TUJUAN UNIT
PENGERTIAN2 YG PPA
BERHUBUNGAN
DGN PELAYANAN
PPA-ABH
TUGAS UNIT

DENGAN HUKUM
BERHADAPAN
DASAR HUKUM PPA

DAN ANAK
PEREMPUAN
AN
PERLINDUNG
PPA-ABH
BENTUK

ANAK
KEKERASAN
TERHADAP
ASAS DAN PEREMPUAN &
PRINSIP PPA- ANAK
ABH JENIS KEJAHATAN
TERHADAP
PEREMPUAN &
ANAK

APU
PENGERTIAN2 DALAM PELAYANAN
PPA-ABH
ANAK
seseorang yg belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yg msh dlm
kandungan

ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi
korban TP, dan anak yang menjadi saksi TP.

ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM YANG

SELANJUTNYA DISEBUT ANAK
anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi
belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
melakukan TP.
ANAK YG MENJADI KORBAN TP DISEBUT ANAK
KORBAN
anak yg belum berumur 18 (delapan belas) tahun yg
mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian
ekonomi yg disebabkan oleh TP.
KEKERASAN TERHADAP ANAK adl setiap perbuatan
thdp anak yg berakibat timbulnya kesengsaraan atau
DELINKUENSI penderitaan scr fisik, mental, seksual, psikologis, termasuk
perilaku anak yg penelataran & perlakuan buruk yg mengancam integritas
menyimpang dr tubuh dan merendahkan martabat anak.
norma sosial.

APU
KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN
APU
setiap tindk. berdsr perbedaan jenis
kelamin yg berakibat/mungkin
berakibat
kesengsaraan/penderitaan Pr. scr
fisik, seksual, atau psikologis,
termasuk ancaman tindk2 semcm
itu, pemaksaan/perampasan UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK
kemerdekaan sewenang-2, baik yg adlh unit yg bertugas berikan pelayanan dlm btk
tjd di depan umum/dlm kehidupan perlindungan thd perempuan dan anak yg mjd korban
pribadi. kejahatan & penegakan hukum thd PA yg mjd pelaku
TP.

FISIK ANCAMAN, PSIKOLOGIS SEKSUAL PERAMPASAN KEMERDEKAAN

PERLINDUNGAN ANAK adl segala giat utk jamin & lindungi
anak & hak-2nya agar dpt hidup, tumbuh, berkembang &
berpartisipasi, scr optimal sesuai dg harkat martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dr kekerasan &
diskriminasi.

RUANG PELAYANAN KHUSUS

(RPK) adl ruangan yg aman &
nyaman diperuntukkan khusus bagi
saksi dan/atau korban TP termasuk
Tsk TP yg tdd Pr. & anak yg patut
diperlakukan/membutuhkan perlakuan
khusus, & perkaranya sedang
ditangani di kantor polisi.
 PERLINDUNGAN KHUSUS
TERHADAP ANAK DALAM SITUASI
YANG DARURAT
DIPERDAGANGKAN PASAL 59 UU NO 35
TH 2014
BERHADAPAN
YANG DENGAN
MENYANDANG HUKUM
CACAT

KORBAN
YANG
PENCULIKAN,
DIEKSPLOITASI
PENJUALAN,
SECARA
PERDAGANGAN
EKONOMI DAN
SEKSUAL
KELOMPOK
MINORITAS DAN KORBAN
TERISOLASI NAPZA
• KORBAN PORNOGRAFI
• HIV/AIDS
• KORBAN JARINGAN
KORBAN TERORISME
• PERILAKU SOSIAL KORBAN
PERLAKUAN MENYIMPANG KEKERASAN
SALAH DAN • KORBAN STIGMATISASI FISIK DAN
PENELANTARAN DARI PELABELAN
TERKAIT ORTUNYA MENTAL

APU
 APU
PENGERTIAN ADL ORANG YG DPT BERIKAN
KETERANGAN GUNA
C KEPENTINGAN PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN, & PERADILAN
1
TTG PERKARA PIDANA YG IA
DENGAR SENDIRI, IA LIHAT
C SENDIRI DAN IA ALAMI SENDIRI.
SAKSI
ADL SSORG YG MENGALAMI
PENDERITAAN PSIKIS, MENTAL,
KORBAN PISIK, SEKSUAL, EKONOMI
2 DAN/ATAU SOSIAL YG
C DIAKIBATKAN OLEH TP.
ADL INTERAKSI ANTAR DUA
ORANG ATAU LEBIH UTK
MENDISKUSIKAN MSLH YG
PENGE KONSELIN DIHADAPI DG TUJUAN AGAR
G 3 DAPAT MEMBANTU ORANG TSB
RTIAN
UTK ATASI MASALAHNYA DG
LEBIH BAIK.

ADL SUATU UNIT KESATUAN YG

MENYELENGGARAKAN
PUSAT PELAYANAN MEDIS, PSIKIS,
PELAYANAN
4 SOSIAL, HUKUM, SCR TERPADU
TERPADU BAGI SAKSI DAN/ATAU KORBAN
TP.
ADL WWNG YG DIBERIKAN KPD
DISKRESI C POLISI BERDASARKAN UU UTK
AMBIL KEPUTUSAN DLM SITUASI
TTT MNRT PENILAIANNYA SENDIRI,
5 DEMI KEPENTINGAN UMUM, MSH
DLM BATAS WIL.
KEWENANGANNYA, & TDK
MELANGGAR ASAS-2 UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK .
 PENYELESAIAN PERKARA TP DG MELIBATKAN
PELAKU, KORBAN, KEL. PELAKU/KORBAN, DAN
PIHAK LAIN YG TERKAIT UTK BERSAMA-SAMA
MENCARI PENYELESAIAN YG ADIL DG
MENEKANKAN PEMULIHAN KEMBALI.

KEADILAN RESTORATIF

DIVERSI
ADALAH PENGALIHAN PENYELESAIAN
PERKARA ANAK DARI PROSES PERADILAN
PIDANA KE PROSES DI LUAR PERADILAN
PIDANA.

APU
ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM
PENANGANAN ABH
adl penanganan perkara abh,
melalui jalur formal & pembinaan
alternatif, yg dilakukan berbagai
instansi/lembaga terkait, baik
penegak hukum, pem., pem. prov.,
kab./kota maupun org./lemb./badan
sosial kemasy., pengacara serta
lembaga kemasyarakatan lainnya
dg jejaring scr sistematik,
komprehensif, berkesinambungan,
dan terpadu
TINDAKAN AWAL
PENANGANAN
ABH
adl tindakan yg dilakukan oleh
anggota Polri pd saat menerima
Lap./aduan atau menemukan
sendiri adanya peristiwa yg
diduga ABH & selanjutnya
diserahkan kpd petugas yg
berwenang menangani
APU
 LEMBAGA
PENYELENGGARAAN
KESEJAHTERAAN
SOSIAL DISINGKAT LPKS
ADLH LEMBAGA ATAU
TEMPAT PELAYANAN
SOSIAL YG MELAKS.
PENYELENGGARAAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
BAGI ANAK

LEMBAGA PENEMPATAN ANAK LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK

SEMENTARA DISINGKAT LPAS ADLH DISINGKAT LPKA ADLH LEMBAGA ATAU
TEMPAT SEMENTARA BAGI ANAK SELAMA TEMPAT ANAK MENJALANI MASA
PROSES PERADILAN BERLANGSUNG PIDANANYA

APU
 UNDANG UNDANG
DASAR-DASAR HUKUM • UUD RI Th 1945 Ps 27, Ps 28 B ayat (2), Ps 28 H ayat (2).
• UU RI No. 1 Th 1946 ttg KUHP .
PPA-ABH •
•
UU RI No. 3 Th 1979 ttg Pengadilan Anak.
UU RI No. 4 Th 1979 ttg Kesejahteraan Anak
• UU RI No. 8 Th 1981 ttg KUHAP
• UU RI No. 5 Th 1998 ttg Ratifikasi CAT (Convention
Against Torture).
• UU RI No. 39 Th 1999 ttg Hak Asasi Manusia.
• UU RI No. 2 Th 2002 ttg Kepolisian Negara Republik
Indonesia
• UU RI No. 23 Th 2002 ttg Perlindungan Anak
• UU RI No. 23 Th 2004 ttg PKDRT
• UU RI No. 13 Th 2006 ttg Perlindungan Saksi dan Korban
• UU RI No. 44 Th 2008 ttg Pornografi.
• UU RI No. 21 Th 2007 ttg PTPPO .
CORE • UU RI No. 11 Th 2012 ttg Sistem Peradilan Pidana Anak
KEPUTUSAN
• United Nations Standard Minimum Rules For The
Administration Of Juvenile Justice ("The Beijing Rules")
Adopted By General Assembly Resolution 40/33 Of 29
November 1985.
• Inpres RI No. 2 Th 1989 Ttg Pembinaan Kesejahteraan Anak.
• Kepres RI No. 36 Th 1990 Ttg Ratifikasi KHA

APU
• Perkap No. 10 Th 2007 Ttg Organisasi & Tata Kerja Unit PPA
Di Lingkungan Polri
• Perkap No. 3 Th 2008 Ttg Pembentukan RPK Dan Tata Cara
Pemeriksaan Saksi Dan Atau Korban Tindak Pidana.
• Perkap No. 8 Th 2009 Ttg Implementasi HAM Oleh Polri.
PERATURAN
• TR Kabareskrim Tgl 3 September 2009 Ttg Pedoman Penanganan Anak Berhadapan Dengan Hukum
• Permen PP & PA No. 5 Th 2010 ttg Pedoman Umum Penanganan ABH
• Permen PP & PA No. 2 Th 2011 Ttg Pedoman Penanganan Anak Korban Kekerasan
• Kesepakatan Bersama antara Kemensos RI, Kemenkum & HAM RI, Kementerian Diknas RI, Kemenkes RI, Kementerian Agama RI & Kapolri
No.:12/PRS-2/KPTS/2009, No. : M.HH.04.HM.03.02 th 2009, No. : 11/XII/KB/2009, No. : 1220/ Menkes/ SKB/XII/ 2009, No. : 06/XII/2009 dan No. :
B/43/XII/2009 ttg Perlindungan & Rehabilitasi Sosial ABH
• SKB Antara Menkum& HAM, Meneg PP & PA. Mensos, Jaksa Agung, Kapolri serta MA No. 166 A/KMA/SKB/XII/2009, No. 148 A/A/JA/12/2009. No.
10/PRS-2/KPTS/2009, No. 02/Men. PP & PA/XII/2009 Tgl 22 Desember 2009 Ttg Penanganan Anak yang Berhadapan Hukum.
 ASAS
PPA-ABH

ASAS 1. ASAS
LEGALITAS 1 5 PEMBINAAN

ASAS PRADUGA 1. ASAS

TAK BERSALAH 2 6 KEADILAN

ASAS
1. ASAS
PERLINDUNGAN DAN
PENGAYOMAN
3 7 PELAYANAN
PERKAP NO. 3 TH 2008
TTG PEMBENTUKAN RPK
& TATA CARA
PEMERIKSAAN SAKSI &
ASAS ATAU KORBAN TP,
KEKELUARGAAN 4 PELAKS. GIAT YAN HRS
PERHATIKAN ASAS-2 8 ASAS NESESITAS

APU
 PRINSIP PPA-ABH (PERKAP NO. 3 TH 2008)
PASAL 3
MENJUNJUNG
TINGGI HAM
TIDAK
JAMIN KESELAMATAN
SAKSI/KORBAN YG
MENGHAKIMI
BERI KET SAKSI/KORBAN
JAGA MENYEDIAKAN
KERAHASIAAN PENERJEMAH
SAKSI/KORBAN

DENGAN HUKUM
BILA PERLU

BERHADAPAN
DAN ANAK
PEREMPUAN
AN
PERLINDUNG
MINTA PERSETUJUAN
LISAN UNTUK
KESEDIAAN DENGAR KET KORBAN
SAKSI/KORBAN DENGAN AKTIF DAN

ANAK
MEMBERIKAN KET
PENGERTIAN
AJUKAN BERI INFO TENTANG
PERTANYAAN
DENGAN BIJAK PERKEMBANGAN
PERKARANYA
JAGA
PROFESIONALISME
DEMI KEADILAN DAN
KEPASTIAN HUKUM
PERLAKUKAN
SAKSI/KORBAN
DENGAN PENUH
EMPATI

APU
 ASAS PENGADILAN ANAK
PASAL 2 UU NO 11 TH 2012 SISDIL PIDANA ANAK

08 05
PROPOR
SIONAL
06 PENGHARGA
AN TRHDP 04
KELANGSUNGA PENDAPAT KEPENTIN
N HIDUP DAN
TMBUH ANAK GAN

10
03 KEMBANG
ANAK
TERBAIK
BAGI ANAK
NON-
PENGHINDAR DISKRIMIN
AN
PEMBALASAN ASI
07
PEMBINAAN
DAN

02
PEMBIMBING
AN ANAK

01 KEADILAN

PERLINDUNG
AN 09
PERAMPASAN
KEMERDEKAAN
DAN PEMIDANAAN
SEBAGAI UPAYA
TERAKHIR

APU
TUJUAN UPPA TUGAS UPPA
PENERIMAAN
LAP/ADUAN TTG TP
BERIKAN YAN & MEMBUAT LP
LIND. KHUSUS MEMBERI KONSELING

KPD PA YG MENGIRIM KORBAN KE

PPT/RS TERDEKAT
MENJADI SAKSI, PELAKS. PENYIDIKAN
KORBAN PERKARA
MEMINTA VISUM
DAN/ATAU TSK BERI PENJELASAN PD
YG DITANGANI PELAPOR TTG POSISI
DI RPK. KASUS, HAK & KEWJBANNYA
JAMIN
KERAHASIAAN INFO
HINDARI TERJADINYA YG DIPEROLEH
PELANGGARAN HAM JAMIN KEAMANAN
& TINDAKAN YG DPT & KESELAMATAN
TIMBULKAN EKSES KORBAN
TRAUMA/ SALURKAN KORBAN
KE LBH/RUMAH AMAN
PENDERITAAN YG
ADAKAN KOORD. & KERMA
LEBIH SERIUS BAGI DG LINTAS SEKTORAL
PA. BERI TAHU
PERKEMB.PENANGANAN
KASUS KPD PELAPOR
BUAT LAPORAN KEGIATAN
SESUAI PROSEDUR

APU
BENTUK-BENTUK KEKERASAN
ANAK
1. KEKERASAN FISIK
2. KEKERASAN SEKSUAL
3. KEKERASAN EMOSIONAL
4. PENELANTARAN ANAK
5. EKSPLOITASI ANAK

PEREMPUAN
1. KEKERASAN FISIK
2. KEKERASAN PSIKIS
3. KEKERASAN SEKSUAL
4. PENELANTARAN RUMAH
TANGGA

APU
JENIS KEJAHATAN THDP PEREMPUAN &
ANAK
PERDAGANGAN ORANG (HUMAN
TRAFFICKING)
PENYELUNDUPAN MANUSIA (PEOPLE
SMUGGLING)
KEKERASAN (SECARA UMUM MAUPUN DALAM RUMAH TANGGA)
SUSILA (PERKOSAAN, PELECEHAN, CABUL)
VICE (PERJUDIAN DAN PROSTITUSI)
ADOPSI ILEGAL
PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
MONEY LAUNDERING DARI HASIL KEJAHATAN
TERSEBUT DI ATAS
MASALAH PERLINDUNGAN ANAK (SEBAGAI
KORBAN/TERSANGKA)

PERLINDUNGAN KORBAN, SAKSI, KELUARGA

DAN TEMAN

PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK

PEDOFILIA (PRAVALENSI & PENGANIAYAAN
ANAK)
EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIL ANAK
KASUS-KASUS LAIN DIMANA PELAKUNYA ADL
PEREMPUAN DAN ANAK

APU
 PELAYANAN PEREMPUAN DAN
ANAK SERTA PENANGANAN
ANAK BERHADAPAN DENGAN
HUKUM

AKP ADHI PUTRANTO UTOMO, S.H, S.I.K

APU
 BAB II
“ MEKANISME “
PELAYANAN UNIT PELAYANAN
PEREMPUAN DAN ANAK

APU
 INDIKATOR HASIL BELAJAR

01
TAHAP PENERIMAAN LP DI UNIT PPA

02 TAHAP AWAL PENYIDIKAN

03
TAHAP AKHIR PENYIDIKAN

04

APU
 MEKANISME PELAKSANAAN
TUGAS/TATA CARA PENANGANAN
SAKSI DAN/ATAU KORBAN TINDAK
PIDANA BERDASARKAN
PASAL 12 PERKAP NO. 3 TH 2008

APU
 TAHAP PENERIMAAN LP DI UPPA
(PASAL 13)
TUGAS PENYIDIK/PETUGAS TERHADAP
KORBAN

KORBAN TRAUMA KIRIM

KE PPT/RS (MEDIS-PSIKIS)
PANTAU PERKEMB

BAWA KE RUMAH
AMAN/SHELTER
PROSES LP :
KORBAN
DITERIMA  WAWANCARA
PERSONIL  PENGAMATAN
UPPA  PENILAIAN INTERVIEW/WAWANCAR
A UNTUK MEMBUAT LP

• PETUGAS UPPA (DATANGI TKP :

CARI & KUMPULKAN BB;
• REGISTER PENOMORAN LP KE SPK; KASUS YG TDK PENUHI UNSUR
• SELESAI BUAT LP : PIDANA, BANTUAN MELALUI
• JK PERLU VETR , BAWA KONSELING & PENDEKATAN
KORBAN KE PPT PSIKOLOGIS
• JK PERLU DIRUJUK KE
PPT/TEMPAT LAINNYA, WJB

APU
ANTAR KE TUJUAN RUJUKAN
& SERAHKAN KE PETUGAS
YBS DG PENJELASAN
MSLHNYA
 TAHAP AWAL PENYIDIKAN (PASAL 14)
JIKA KORBAN HANYA SATU DAN TSK
HANYA SATU MAKA DAPAT DITANGANI
OLEH SEORANG PENY UPPA

PENY BUAT VER PENYIDIK

KEPADA RS YG
BERHAK KELUARKAN MENYIAPKAN
VER, BER DASAR ADMIN KORBAN,TSK,B
DARI LP KORBAN B,TKP BANYAK
PENYIDIKAN DAN AGAR
LAKUKAN BAP DIBENTUK TIM
KORBAN (APABILA PENY. POLKI
DAPAT
SIAP) DILIBATKAN
DALAM
PENGEMBANGA
JIKA SAKSI/KORBAN DARI N SIDIK
LUAR KOTA, UNTUK
KEPENTINGAN SIDIK
KORBAN DAPAT
DITITIPKAN DI DEPSOS
ATAU SHELTER SAMPAI
KORBAN BISA
DIPULANGKAN KE
DAERAH ASAL
APU
 TAHAP AKHIR PENYIDIKAN (PASAL 14)

TITIPKAN KORBAN
DI SHELTER ATAU
DEPSOS UTK
BERIKAN
PERLINDUNGAN
APABILA KORBAN
DIPERLUKAN DI
LAKUKAN GELAR PERKARA PENGADILAN

KOORDINASI DGN KOORDINASI DENGAN

INSTANSI TERKAIT INSTANSI/LSM PEDULI
TRHDP
SEBAGAI AHLI UNTK PEREMPUAN&ANAK
KUAT PEMBUKTIAN KORBAN TP UNTUK
MENDUKUNG DALAM
KASUS PROSES PERADILAN
SEHINGGA
PUTUSANNYA BENAR-
BENAR PENUH RASA
KEADILAN
TELITI BERKAS
PERKARA YG AKAN
DIKIRIM KE JPU APU
 PELAYANAN PEREMPUAN DAN
ANAK SERTA PENANGANAN
ANAK BERHADAPAN DENGAN
HUKUM

AKP ADHI PUTRANTO UTOMO, S.H, S.I.K

APU
 BAB III
“
TATA CARA PEMERIKSAAN SAKSI
DAN KORBAN SERTA SISTEM
“
KOORDINASI DAN PENGAWASAN
PENGENDALIAN UNIT PPA

APU
INDIKATOR HASIL BELAJAR
01 MENJELASKAN TAHAP PERSIAPAN
PEMERIKSAAN TERHADAP SAKSI
DAN/KORBAN

02 MENJELASKAN TAHAP PEMERIKSAAN

TERHADAP SAKSI DAN/ATAU KORBAN

03 MENJELASKAN TEMPAT PEMERIKSAAN

04 MENJELASKAN KOORDINASI DAN KERJA SAMA

DALAM PENANGANAN SAKSI DAN/KORBAN

05 MENJELASKAN PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN UNIT PPA

APU
TAHAP PERSIAPAN PEMERIKSAAN MENYIAPKAN SP SIDIK DAN SPDP
TERHADAP SAKSI DAN/ KORBAN
PASAL 16 PERKAP NO. 3 TH 2008
BERPEDOMAN PADA PROSEDUR :
LP TELAH DIBUAT DAN AKAN MENYUSUN REN SIDIK DAN RIKSA
DILANJUTKAN RIKSA, KA. UPPA
MENUNJUK PARA PETUGAS
PEMERIKSA DENGAN
DIBUATKANSPRIN

MENENTUKAN WAKTU, TEMPAT DAN

SARANA PEMERIKSAAN DAN
MENYAMPAIKAN
KEPADA SAKSI DAN/ATAU KORBAN
YANG AKAN DIPERIKSA
PETUGAS YG TELAH
MENERIMA PERINTAH,
SEGERA MELAKSANAKAN MENYUSUN DAFTAR
TUGASNYA PERTANYAAN PEMERIKSAAN

TAHAP PEMERIKSAAN TERHADAP
SAKSI DAN/ KORBAN
PASAL 16 PERKAP NO. 3 TH 2008
KEGIATANNYA MELIPUTI:
MENYIAPKAN RUANGAN
PEMERIKSAAN YANG KONDUSIF
BAGI YANG AKAN
DIPERIKSA, AGAR DAPAT BEBAS
DARI GANGGUAN FISIK ATAUPUN
PSIKIS BAGI YANG AKAN DIPERIKSA
APU
TEMPAT PEMERIKSAAN
PASAL 18 PERKAP NO.
3 TH 2008

DALAM HAL SAKSI DAN/ATAU KORBAN TIDAK

DAPAT HADIR DI RPK, MAKA PEMERIKSAAN
DAPAT DILAKUKAN DI RUMAH/KEDIAMAN SAKSI
DAN/ATAU KORBAN ATAU TEMPAT LAIN YANG
DIINGINKAN OLEH SAKSI DAN/ATAU
TEMPAT PEMERIKSAAN SAKSI DAN/ATAU
KORBAN
KORBAN, SELAIN MENGGUNAKAN RPK YANG
TERSEDIA DI UNIT PPA

APU
DAPAT JUGA MENGGUNAKAN TEMPAT LAIN
SESUAI YANG DIKEHENDAKI OLEH YANG
DIPERIKSA
 KOORDINASI DAN KERJA SAMA
PASAL 19 PERKAP NO 3 TH 2008

UNTUK KEPENTINGAN PENYIDIKAN TINDAK

2. PIDANA DAN TINDAK PIDANA LAINNYA

1. DENGAN SAKSI DAN/ATAU KORBAN

PEREMPUAN DAN/ATAU ANAK, UPPA
MELAKSANAKAN KOORDINASI DAN KERJA
SAMA DENGAN INSTANSI TERKAIT.

DALAM PENANGANAN PERKARA DIMANA

3. SAKSI DAN/ATAU KORBAN BERADA DI LUAR
NEGERI,
DALAM PENANGANAN SAKSI DAN/ATAU UPPA MELAKSANAKAN KOORDINASI DAN
KORBAN YANG MEMERLUKAN PELAYANAN KERJA SAMA DENGAN PERWAKILAN NEGARA
KHUSUS DI BIDANG MEDIS, PSIKIS, REPUBLIK INDONESIA YANG BERADA DI LUAR
SOSIAL, KONSELING, ADVOKASI, NEGERI
DAN/ATAU
DALAM HAL SAKSI DAN/ATAU KORBAN ADALAH
BANTUAN HUKUM,
4. WARGA NEGARA ASING YANG BERADA DI
INDONESIA, UPPA MELAKSANAKAN KOORDINASI
DAN
KERJA SAMA DENGAN PERWAKILAN NEGARA
YANG BERSANGKUTAN YANG BERADA DI
WILAYAH INDONESIA.

APU
PERSONEL YANG BERTUGAS DI RPK, WAJIB MELAKSANAKAN
KOORDINASI DAN KERJA SAMA DENGAN PIHAK PPT
SETEMPAT
 PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN UPPA PASAL 21
PERKAP NO 3 TH 2008
LAPORAN KEGIATAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD
PASAL 21, MELIPUTI:
A. KEBERADAAN UNIT PPA DI
WILAYAH MASING-MASING
B. KEKUATAN PERSONEL
C. SARANA DAN PRASARANA
D. HAMBATAN
E. PENDATAAN PERSONEL
F. DATA KASUS YANG DITANGANI
DITKRIMUM DENGAN DILENGKAPI JENIS
POLDA KELAMIN KORBAN MAUPUN PELAKU
SUBDIT
RENAKTA

UNIT III/PPA DIT

I/KAMTRANNAS
BARESKRIM POLRI
UNIT PPA MABES
POLRI MERUPAKAN
KOORDINATOR YG
BERTANGGUNG JAWAB
PADA KABARESKRIM
DAN
MENERIMA LAPORAN
DARI KEWILAYAHAN
SECARA BERJENJANG UNIT PPA SAT
DAN PERIODIK RESKRIM POLRES

APU
SELAMA 3 BULAN SEKALI
 PELAYANAN PEREMPUAN DAN
ANAK SERTA PENANGANAN
ANAK BERHADAPAN DENGAN
HUKUM

AKP ADHI PUTRANTO UTOMO, S.H, S.I.K

APU
 BAB IV
“
“
HAK ANAK

APU
INDIKATOR HASIL BELAJAR
01 MENGETAHUI SEJARAH KHA

02 MENGETAHUI PRINSIP2 DASAR KONVENSI

HAK ANAK

03 MENGETAHUI HAK ANAK SEBAGAI KORBAN

DAN TERSANGKA

04 MENGETAHUI ISI PASAL DALAM KHA DAN YG

BERKAITAN DENGAN ABH

05 MENGETAHUI PRINSIP2 ARAHAN DALAM

PENDEKATAN PBB

APU
KONVENSI
HAK ANAK
KONVENSI HAK ANAK ADALAH PERJANJIAN YANG
MENGIKAT SECARA YURIDIS DAN POLITIS
DIANTARA BERBAGAI NEGARA YANG MENGATUR
HAL–HAL YANG BERHUBUNGAN
DENGAN HAK ANAK.

LATAR BELAKANG
I II

1923 , AKHIR 1924, DEKLARASI 1948, AKHIR PERANG 1989, 20 NOV PBB 1990, 2 KHA
DUNIA II. MAJELIS
1959, PBB 1979, TAHUN MENETAPKAN (CONVENTION
PERANG HAK ANAK MENGELUARKA ANAK
UMUM PBB SEBAGAI HARI ANAK ON THE RIGHTS
DUNIA 1, AKTIFIS DIADOPSI OLEH INTERNASIONAL OF THE CHILD)
MENGADOPSI N PERNYATAAN INTERNASIONAL
EGLANTYNE JEBB LIGA BANGSA2 YG DEKLARASI MULAI BERLAKU
MENGEMBANGKA DKENAL DENGAN UNIVERSAL HAK
TTG HAK ANAK, SEBAGAI
N 7 BUTIR “DEKLARASI ASASI MANUSIA, YG “DEKLARASI HUKUM
TERDAPAT HAK INTERNASIONAL
GAGASAN TTG JENEWA” INTERNASIONAL
KHUSUS ANAK
HAK ANAK KEDUA”

1990, 25 AGUST,INDONESIA
MERATIFIKASI KHA MELALUI KEPRES
NO 36 TH 1990. 2002, INDONESIA
MELAHIRKAN UU NO 23 TH 2002

APU
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
 PRINSIP-PRINSIP DASAR KONVENSI
HAK ANAK PENGHARGAAN TERHADAP
YG DIJADIKAN ASAS DALAM PARTISIPASI ANAK
PERLINDUNGAN ANAK DIANTARANYA :

SEMUA HAK DALAM KONVENSI HAK HAK HIDUP,KELANGSUNGAN HIDUP, DAN

ANAK, SEPERTI PENDIDIKAN, PERKEMBANGAN ANAK

KESEHATAN DAN GIZI, BERMAIN DAN

BEREKREASI, HARUS DAPAT DINIKMATI
OLEH SETIAP ANAK BAHKAN KETIKA
MEREKA SEDANG BERHADAPAN
DENGAN HUKUM DAN SISTEM
PERADILAN ANAK. SETIAP ANAK MEMILIKI HAK
YANG MELEKAT ATAS
KEPENTINGAN YG KEHIDUPAN. NEGARA WAJIB
MENJAMIN KELANGSUNGAN
TERBAIK BUAT ANAK HIDUP DAN PERKEMBANGAN
ANAK SAMPAI BATAS
MAKSIMAL

DALAM SEMUA TINDAKAN YANG MENYANGKUT ANAK YANG

DILAKUKAN OLEH LEMBAGA-LEMBAGA KESEJAHTERAAN
NON-DISKRIMINASI
SOSIAL PEMERINTAH ATAU SWASTA, LEMBAGA
PERADILAN, LEMBAGA PEMERINTAHAN ATAU BADAN
LEGISLATIF, MAKA KEPENTINGAN YANG TERBAIK BAGI
ANAK HARUS MENJADI PERTIMBANGAN UTAMA.

SEMUA HAK HARUS DIBERIKAN
SETIAP ANAK TANPA ADANYA
PEMBEDAAN APAPUN
KEPADA ANAK MEMPUNYAI HAK UNTUK MENYAMPAIKAN
PENDAPAT SECARA BEBAS DALAM SEMUA HAL
YANG MEMPENGARUHI ANAK.
PENDAPAT ANAK TERSEBUT HARUS DIHARGAI

APU
SESUAI DENGAN TINGKAT USIA DAN
KEMATANGAN ANAK.
 HAK ANAK SEBAGAI KORBAN
SEBAGAIMANA TERCANTUM
DALAM UU
NO 23 TH 2002 TTG
PERLINDUNGAN ANAK DAN
PERUBAHAN DI UU NO 35 TH PASAL 64 AYAT (3) UU
NO 23 TH 2002
2014

PERLINDUNGAN KHUSUS
BAGI ANAK YG MENJADI KORBAN
TINDAK PIDANA DILAKSANAKAN
PASAL 18 UU NO 23 TH MELALUI

2002
A. UPAYA REHABILITASI BAIK
DALAM LEMBAGA MAUPUN
LUAR LEMBAGA
B. UPAYA PERLINDUNGAN DARI
PEMBERIAN IDENTITAS
SETIAP ANAK YANG MENJADI MELALUI MEDIA MASSA DAN
PASAL 17 AYAT (2) KORBAN ATAU PELAKU TINDAK
PIDANA BERHAK MENDAPATKAN
UNTUK MENGHINDARI
UU NO 23 TH 2002 BANTUAN HUKUM DAN BANTUAN LABELISASI
LAINNYA
C. PEMBERIAN JAMINAN
KESELAMATAN BAGI SAKSI
KORBAN DAN SAKSI AHLI,
BAIK FISIK, MENTAL MAUPUN
SOSIAL
SETIAP ANAK YANG MENJADI KORBAN ATAU PELAKU KEKERASAN SEKSUAL
ATAU

YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BERHAK DIRAHASIAKAN

D. PEMBERIAN AKSESIBILITAS
UTK MENDAPATKAN
INFORMASI MENGENAI
PERKEMBANGAN PERKARA

APU
 HAK ANAK SEBAGAI TERSANGKA APU
ANAK YG MELAKUKAN TP PERLU PASAL 64 UU NO 35 TH 2014
MENDAPATKAN BANTUAN SERTA
PERLINDUNGAN HUKUM AGAR TERCAPAI PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK YG BERHADAPAN DENGAN
SUATU KEADILAN YG DIHARAPKAN. HUKUM, DILAKUKAN MELALUI :
DALAM HAL ANAK MELAKUKAN TP,
A. PERLAKUAN SECARA MANUSIAWI DENGAN MEMPERHATIKAN
SESUAI UU 23 TH 2002 DAN PERUBAHAN
PADA UU NO 35 TH 2014 MAKA : KEBUTUHAN SESUAI UMUR
B. PEMISAHAN DARI ORG DEWASA
C. PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN BANTUAN LAIN
D. PEMBERLAKUAN KEGIATAN REKREASIONAL
E. PEMBEBASAN DARI PENYIKSAAN,PENGHUKUMAN, ATAU
PERLAKUAN LAIN YG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI SERTA
MERENDAHKAN MARTABAT DAN DERAJATNYA
PASAL 17 UU NO 23 TH 2002 F. PENGHINDARAN DARI PENJATUHAN PIDANA MATI/SEUMUR
SETIAP ANAK YG DIRAMPAS
KEMERDEKAANYA BERHAK HIDUP
UTK : G. PENGHINDARAN DARI KAP,HAN ATAU PENJARA, KECUALI
A. MENDAPATKAN
PERLAKUAN SECARA SEBAGAI UPAYA TERAKHIR
MANUSIAWI DAN H. PEMBERIAN KEADILAN DI MUKA PENGADILAN ANAK YG
TEMPATNYA OBJEKTIF, TIDAK MEMIHAK DAN DLM SIDANG TERTUTUP
DIPISAHKAN DARI
ORG DEWASA I. PENGHINDARAN DARI PUBLIKASI IDENTITAS
B. MEMPEROLEH J. PEMBERIAN PENDAMPING ORTU/WALI DAN ORG YG
BANTUAN HUKUM
DAN LAINNYA DALAM DIPERCAYA OLEH ANAK
SETIAP TAHAPAN K. PEMBERIAN ADVOKASI SOSIAL
UPAYA HUKUM
C. MEMBELA DIRI DAN L. PEMBERIAN KEHIDUPAN PRIBADI
MEMPEROLEH M. PEMBERIAN AKSESIBILITAS, TERUTAMA ANAK PENYANDANG
KEADILAN DI DEPAN DISABILITAS
PENGADILAN ANAK
YG OBJEKTIF DAN N. PEMBERIAN PENDIDIKAN
TIDAK MEMIHAK DI O. PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN
SIDANG TERTUTUP
P. PEMBERIAN HAK LAIN SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
 PASAL-PASAL KHA YG BERKAITAN
DENGAN ABH
PASAL 37B
TIDAK ADA ANAK AKAN KEHILANGAN
PASAL 3 KEBEBASANNYA SECARA TIDAK SAH DAN
SEWENANG-WENANG. UPAYA PAKSA
NEGARA BERTANGGUNG JAWAB DISESUAIKAN DENGAN UU YG BERLAKU DAN
ATAS PERLINDUNGAN ANAK MERUPAKAN UPAYA TERAKHIR

PASAL 5
PASAL 37C
NEGARA MENGHORMATI TANGGUNG
JAWAB HAK/KEWAJIBAN ORTU/WALI SETIAP ANAK YANG DIRAMPAS
KEBEBASANNYA AKAN DIPERLAKUKAN
SECARA MANUSIAWI, SETIAP ANAK
YANG DIRAMPAS KEBEBASANNYA AKAN
PASAL 12 DIPISAHKAN DARI ORANG DEWASA, DAN
NEGARA MENJAMIN HAK ANAK UTK BERPENDAPAT DI MEMPUNYAI HAK UTK BERHUBUNGAN
PROSES PERADILAN DAN ADMINISTRATIF
DENGAN KELUARGA

PASAL 37D
PASAL 37A
SETIAP ANAK YANG DIRAMPAS
TIDAK ADA ANAK AKAN MENGALAMI SIKSAAN, KEBEBASANNYA AKAN DIPERLAKUKAN
PERLAKUAN ATAU HUKUMAN TIDAK SECARA MANUSIAWI, DAN MEMPUNYAI HAK
MANUSIAWI, HUKUMAN MATI/SEUMUR HIDUP UTK DAPT BANTUAN HUKUM DAN BANTUAN
TANPA KEMUMGKINAN DIBEBASKAN SELAMA LAINNYA
ANAK ITU MELAKUKAN KEJAHATAN DIBAWAH
USIA 18 TH.
PASAL 39
PEMULIHAN FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS
PASAL 40 BAGI ANAK YG MENJADI KORBAN DARI
ASAS PRADUGA TAK BERSALAH, SETIAP BENTUK
PENGADILAN CEPAT, BANTUAN HUKUM PENELANTARAN,EKSPLOITASI ATAU
DAN PENERJEMAH HUKUMAN YG KEJAM. DILAKUKAN

APU
DALAM SUATU LINGKUNGAN TANPA
DISKRIMINASI
 ISI PASAL-PASAL KHA YG BERKAITAN
DENGAN ABH DAPAT DIKLUSTERKAN
SEBAGAI BERIKUT:
LANGKAH-LANGKAH
1 IMPLEMENTASI
KONVENSI HAK ANAK

PRINSIP-PRINSIP
2 UMUM KHA

HAK-HAK DAN
KEBEBASAN SIPIL
SERTA HAK
Sample
Text
3 KESEJAHTERAAN DAN
KESEHATAN DASAR DAN
HAK ATAS PENDIDIKAN

LINGKUNGAN
4 KELUARGA DAN
PENGASUHAN
ALTERNATIF
WAKTU LUANG DAN
5 BUDAYA SERTA

APU PERLINDUNGAN
INSTRUMEN INTERNASIONAL
(STANDAR PBB TTG PERADILAN
ANAK)
PBB TELAH MEMBUAT BEBERAPA
STANDAR DAN PEDOMAN UNTUK
MEMBANTU PILAR SISTEM
PERADILAN ANAK DALAM
MENANGANI ANAK BERHADAPAN
HUKUM YANG DISEBUT UN
STANDARDS ON JUVENILE JUSTICE
ATAU STANDAR-STANDAR PBB
TENTANG SISTEM PERADILAN
ANAK. STANDAR PBB TENTANG
PERADILAN ANAK TERCANTUM
DALAM TIGA PERATURAN, ANTARA
LAIN :
1. BEIJING RULES
2. RIYADH
GUIDELINES
3. HAVANA RULES
APU
BEIJING RULES : FUNDAMENTAL
PRINCIPLES UN STANDAR MINIMUM RULES FOR THE ADMINISTRATION OF JUVENILE
JUSTICE, PERATURAN MINIMUM STANDAR PBB TTG ADMIN PERADILAN
BAGI ANAK, (RESOLUSI MAJELIS PBB NO.40/33 TGL 29 NOV 1985)

01
MENDORONG SISTEM PERADILAN ANAK YG ADIL DAN MANUSIAWI

02
MENEKANKAN KESEJAHTERAAN ANAK

03 REAKSI PIHAK BERWENANG SEBANDING DENGAN

KEADAAN PELAKU SERTA PELANGGARANNYA

04 PROSES HARUS DILAKUKAN DEMI KEPENTINGAN TERBAIK ANAK

05 PENGGUNAAN PROGRAM PELAYANAN MASY UTK DIVERSI DARI PROSES

PENGADILAN FORMAL, DENGAN PERSETUJUAN ANAK

06 PENAHANAN SEBAGAI UPAYA TERAKHIR DAN UTK WAKTU YG PALING

SINGKAT

APU
RIYADH GUIDELINES: FUNDAMENTAL
PRINCIPLES UN GUIDELINES FOR THE PREVENTION OF JUVENILE
DELINQUENCY, PEDOMAN PBB TTG PENCEGAHAN TINDAK PIDANA
ANAK, (RESOLUSI MAJELIS PBB NO.45/112 TGL 14 DES 1990)

01 PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DENGAN CARA YG POSITIF YAITU :

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN SOSIALISASI SECARA
MENYELURUH

02 MENGATASI ATAU MENANGGULANGI MASALAH DENGAN CARA SEKSAMA,

DAN TIDAK HANYA MELALUI SITUASI NEGATIF ATAU MEMIHAK

PENCEGAHAN TIDAK DAPAT DIBATASI PADA LINGKUP PERADILAN DAN

03
HARUS MELIPUTI SEMUA BIDANG YG BERKAITAN DENGAN MASA
KANAK2 DAN MASA REMAJA

04 PENCEGAHAN ADALAH URUSAN SEMUA ORANG DAN BUKAN HANYA

BEBERAPA AHLI

MASUKAN DARI PELAYANAN MASYARKAT, PERAN SEKOLAH,IMPLIKASI

05
DARI PERGAULAN LOKAL,KERJA SAMA DENGAN OLAH RAGA, WAKTU
LUANG DAN BADAN MEDIA

06 MEMBANTU KAUM MUDA UNTUK MEMBUAT PILIHAN YG RELEVAN

APU
HAVANA RULES/JDL
UN RULES FOR THE PROTECTION OF JUVENILES DEPRIVED OF THEIR
LIBERTY, PERATURAN PBB TTG PERLINDUNGAN BAGI ANAK YG KEHILANGAN
KEBEBASANNYA, (RESOLUSI MAJELIS PBB NO.45/133 TGL 14 NOV 1990)

01 MENETAPKAN STANDAR MINIMUM BAGI PERLINDUNGAN REMAJA YG

KEHILANGAN KEBEBASANNYA DALAM SEGALA BENTUK

02 PEMENJARAAN SEBAGAI UPAYA TERAKHIR, DENGAN WAKTU MINIMUM

DAN DIBATASI PADA KASUS LUAR BIASA

03 PENAHANAN DILAKUKAN TANPA PERLAKUAN DISKRIMINASI

ABH BERHAK UTK DAPAT BANTUAN HUKUM DAN LAINNYA, ASAS

04 PRADUGA TAK BERSALAH, PERADILAN CEPAT, PENAHANAN
DIPISAHKAN DARI ANAK2 YG DIPIDANA

05 FASILITAS YG DIBERIKAN PADA ABH HARUS KONSISTEN DENGAN

JUJUNG TINGGI HAM DAN MARTABAT ANAK

06 PETUGAS HARUS MENGHARGAI HAK ANAK ATAS KEHIDUPAN

KELUARGA DAN REINTEGRASI KE DLM MASYARAKAT

APU
 PRINSIP-PRINSIP ARAHAN
DALAM PENDEKATAN PBB
SEMUA INTERVENSI SISTEM PERADILAN TERHADAP ANAK, DARI
PEMBANGUNAN KEBIJAKAN HINGGA PEKERJAAN YANG LANGSU
NG BERSENTUHAN DENGAN ANAK HARUS DIARAHKAN
DENGAN PRINSIP-PRINSIP, BERDASARKAN STANDAR-STANDAR
DAN
NORMA-NORMA HUKUM INTERNASIONAL, ANTARA LAIN:
MEMPERLAKUKAN SETIAP ANAK MEMASTIKAN BAHWA KEPENT
DENGAN HARKAT DAN PERASAAN INGAN TERBAIK BAGI ANAK
IBA
DIJADIKAN PERTIMBANGAN
UTAMA
MENGHORMATI JAMINAN JAMINA
N HUKUM DAN SAFEGUARDS DAL MENJAMIN PERLAKUAN YANG
AM SEMUA PROSES ADIL DAN SEIMBANG UNTUK S
ETIAP ANAK, BEBAS DARI SEM
MENGHINDARI KONFLIK DENGAN UA BENTUK DISKRIMINASI
HUKUM SEBAGAI SUATU UNSUR
YANG PENTING DARI SETIAP KEBI MENGEDEPANKAN HAK ANAK
JAKAN PERADILAN PIDANA MANA UNTUK MENGUNGKAPKAN PA
PUN NDANGAN MEREKA (ANAK LAK
I MAUPUN PEREMPUAN) SECA
RA BEBAS DAN DI DENGAR
MENGGUNAKAN PERAMPASAN K
EMERDEKAAN SEORANG ANAK
HANYA SEBAGAI SUATU LANGKA MELINDUNGI SETIAP ANAK
H UPAYA TERAKHIR DAN HANYA
DARI PENYALAHGUNAAN, EK
DENGAN WAKTU YANG SESINGK
SPLOITASI DAN KEKERASAN
AT MUNGKIN

APU