Aplikasi PDF
Aplikasi PDF
Resevoir Resevoir
kiri kanan
Pipa D
B
Pipa E
A Pipa C
1
Persamaan penentu untuk aliran dalam jaringan adalah:
𝑄𝐸 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷 ........................................................(1)
𝑝2 = 𝛼𝐴 − 𝛽𝐴 𝑄𝐶 2 ..................................................(2)
𝑝3 = 𝛼𝐵 − 𝛽𝐵 𝑄𝐷 2 .................................................(3)
𝑄 𝐶 2 𝐿𝐶
2.31(𝑝4 − 𝑝2 ) + 8.69 ∙ 10−4 = 0 ........(4)
𝐷𝐶 5
𝑄 𝐷 2 𝐿𝐷
2.31(𝑝4 − 𝑝3 ) + 8.69 ∙ 10−4 = 0 ........(5)
𝐷𝐷 5
𝑄 𝐸 2 𝐿𝐸
70 − 2.31𝑝4 + 8.69 ∙ 10−4 = 0 .............(6)
𝐷𝐸 5
Penyelesaian :
Untuk menjawab pertanyaan di atas maka persamaan penentu di atas perlu
disusun kembali sebagai berikut :
𝑝2 = 𝛼𝐴 − 𝛽𝐴 𝑄𝐶 2
𝑝3 = 𝛼𝐵 − 𝛽𝐵 𝑄𝐷 2
1 𝑄𝐸 2 𝐿𝐸
𝑝4 = 2.31 (8.69 ∙ 10−4 + 70) dari persamaan (6)
𝐷𝐸 5
𝐷𝐶 5
𝑄𝐶 = √2.31(𝑝2 − 𝑝4 ) ∙
8.69 ∙ 10−4 ∙ 𝐿𝐶
𝐷𝐷 5
𝑄𝐶 = √2.31(𝑝3 − 𝑝4 ) ∙
8.69 ∙ 10−4 ∙ 𝐿𝐷
𝑄𝐸 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷
2
1 𝑄 2 ∙145
𝑝4 = 2.31 (8.69 ∙ 10−4 (2.469)
𝐸
5
+ 70) = 5.95 ∙ 10−4 𝑄𝐸 2 + 30.3
(1.278)5
𝑄𝐶 = √2.31(𝑝2 − 𝑝4 ) ∙ = 8.51 ∙ √(𝑝2 − 𝑝4 )
8.69 ∙ 10−4 ∙ 125
(2.067)5
𝑄𝐶 = √2.31(𝑝3 − 𝑝4 ) ∙ = 28.33 ∙ √(𝑝3 − 𝑝4 )
8.69 ∙ 10−4 ∙ 125
𝑄𝐸 = 𝑄𝐶 + 𝑄𝐷
Sistem persamaan diatas sulit untuk diselesaikan secara analitik karena memuat
kuadrat dan akar. Metode numerik sangat bermanfaat dalam hal ini.
Dari sistem persamaan tersebut, dilakukan iterasi Gauss-Seidel.
Dikerjakan dengan excel maupun dengan program, diperoleh hasil akhir:
𝑝2 = 81.400
𝑝3 = 74.400
𝑝4 = 54.100
𝑄𝐶 = 44.464
𝑄𝐷 = 127.642
𝑄𝐸 = 172.107
b. Aplikasi Interpolasi
Sebuah pengukuran fisika telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara
tegangan yang diberikan kepada baja tahan-karat dan waktu yang diperlukan
hingga baja tersebut patah. Delapan nilai tegangan yang berbeda dicobakan,
dan data yang dihasilkan adalah (Munir, 2010):
Tegangan yang diterapkan
5 10 15 20 25 30 35 40
(x kg/mm2)
Waktu patah
40 30 25 40 18 20 22 15
(y jam)
Berapa waktu patah y jika tegangan x yang diberikan kepada baja adalah
12 kg/mm2.
3
Penyelesaian:
Dari data yang dimiliki terlihat bahwa titik-titik yang dimiliki berjarak
sama. Oleh karena itu dapat digunakan polinom Newton-Gregory. Dalam
hal ini akan digunakan Newton-Gregory maju.
Pertama dibentuk tabel selisih maju dengan ℎ = 5
x f(x) ∆𝑓 ∆2 𝑓 ∆3 𝑓 ∆4 𝑓 ∆5 𝑓 ∆6 𝑓 ∆7 𝑓
5 40 -10 5 15 -72 190 -393 696
10 30 -5 20 -57 118 -203 303
15 25 15 -37 61 -85 100
20 40 -22 24 -24 15
25 18 2 0 -9
30 20 2 -9
35 22 -7
40 15