Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN MANAJEMEN

RESIKO LABORATORIUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
dr. Tonun Irawaty Panjaitan
UPT Puskesmas Selat
NIP. 19770728 200501 2 009
1. Pengertian Penerapan manajemen resiko laboratorium merupakan penerapan
mengenai tata cara penanganan resiko kerja yang bisa terjadi di
laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penerapan manajemen resiko
laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Selat Nomor:

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012


4. Referensi
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/Langkah- 1. Petugas menggunakan alat suntik atau lanset sekali pakai.
langkah 2. Petugas menggunakan sarung tangan yang tebal untuk mengambil
forsep/pecahan untuk mencegah penularan spesimen yang infeksius.
3. Petugas tidak menggunakan pipet mulut karena dapat menyebabkan
tertelan organisme patogen.
4. Petugas menggunakan masker guna melindungi terhirup pertikel
mikroorganisme patogen.
5. Petugas menggunakan jas lab.
6. Petugas melakukan desinfektan sebelum dan sesudah pemeriksaan
laboratorium.
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan) Petugas

menggunakan alat suntik atau lanset sekali pakai

menggunakan sarung tangan yang tebal untuk mencegah


penularan spesimen yang infeksius

tidak menggunakan pipet mulut


menggunakan jas lab

melakukan desinfektan sebelum dan


sesudah pemeriksaan laboratorium

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Laboratorium
9. Dokumen terkait

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
10. Rekaman diberlakukan
Historis Perubahan 1. Diagram alir Penambahan diagram
alir
PENERAPAN MANAJEMEN
RESIKO LABORATORIUM
No.Dokumen :
DAFTAR
No.Revisi :
TILIK
Tgl Terbit :
Halaman :1
UPT dr. Tonun Irawaty Panjaitan
Puskesmas Selat NIP. 19770728 200501 2 009
Tidak
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
Apakah petugas menggunakan alat suntik
1.
atau lanset sekali pakai?
Apakah petugas menggunakan sarung
tangan yang tebal untuk mengambil
2.
forsep/pecahan untuk mencegah penularan
spesimen yang infeksius?
Apakah petugas tidak menggunakan pipet

3. mulut karena dapat menyebabkan tertelan


organisme patogen?
Apakah petugas menggunakan masker

4. guna melindungi terhirup pertikel


mikroorganisme patogen?
Apakah petugas menggunakan jas lab yang
5.
telah standar?
Apakah petugas melakukan desinfektan

6. sebelum dan sesudah pemeriksaan


laboratorium?

Jumlah

Complite Rate (CR) = ......................... %

Kuala Kapuas, .......................................

Pelaksana / Auditor

(......................................................)

Anda mungkin juga menyukai