Anda di halaman 1dari 1

Hebron Desa yang Sangat Maju

Takbanyak riwayat mengenai Nabi Ishaq, namun ketika wafat pada tahun 1717 SM,
dalam usia 180 tahun. Demikian keterangan al-Maghluts. Nabi Ishaq dimakamkan di Gua
Maklifah, bersamaan dengan kedua orang tuanya, serta istrinya Ribka. Sementara itu, Nabi
Yaqub adalah putra dari Nabi Ishaq. Ia dilahirkantahun 1837 SM, dan wafat pada 1690 SM.
Ketika Nabi Ishaq berdakwah kepada kaumnya di Hebron, Nabi Yaqub mendapat tugas
berdakwah di daerah Syam (Suriah sekarang).

Ia berdakwah kepada kaum atau bangsa Kan’an juga. Nabi Ya’qub berputra Nabi
Yusuf yang pernah menjabat sebagai menteri di Mesir. Bagi bangsa Israel Yaqub juga
putranya Nabi Yosef sebagai Nabi yang menurunkan mereka sehingga makamnya direbut
dan dikuasainya Hebron. Maka kota ini 80 persen milik Palestina dan 20 dalam otorita Israel
sampai pemakaman Nabi-Nabi pun dibagi di wilayah kekuasaan.

Yaqub wafat di kota Hebron dan dimakamkan bersama dengan nenek moyangnya,
yakni Ibrahim AS. bangsa Kan’an menyebut kota Hebron dengan nama Arba, yang
dinisbatkan kepada rajanya yang berbangsa Arab Kan’an, suatu kabilah ‘Inak. Namun
kemudian dengan nama Gerdon (Hebron). Kota Hebron masuk dalam wilayah pemerintahan
Islam di zaman khalifah Umar bin Khattab. Yakni sekitar abad ke 7 Masehi, atau sekitar
tahun 25 H/638 M. Pemerintahan Islam berhasil memasuki Kota Hebron tanpa perlawanan.
Selama masa itu, kehidupan masyarakat berjalan damai dan tentram. Bahkan, pusat
perdagangan berkembang pesat. Khususnya dengan orang Badui di Tanah Nageb dan
penduduk di sebelah timur dari Laut Mati. Ahli Geografi Yerusalem, George A Makdisi,
menggambarkan keindahan kota itu pada tahun 985 M. “Habra (hebron) adalah desa
Ibrahim al-Khalil. Di sana terdapat sebuah bangunan yang sangat indah, berbentuk persegi
empat. Di dalamnya, terdapat kuburan Nabi Ibrahim, Ishaq, Yaqub, Sarah, Ribka, dan Leah.
Di sekitar bangunan tersebut, terdapat perkampungan yang sangat maju dalam bidang
pertanian dan perkebunan. Ada banyak kebun anggur, apel, dan lainnya. Buah-buahan itu
dikirimkan ke Mesir,” tulis Makdisi.

Koran Merapi Pembaruan, Sabtu Wage 21 November 2015, Drs H Agus Sunarto MBA

Anda mungkin juga menyukai