Dan juga taqwa yang dapat membuahkan laku perbuatan terpuji serta
perangai yang luhur, sebab laku perbuatan terpuji dan perangai yang yang luhur
merupakan harta yang amat tinggi nilainya. Hal ini dapat kita fahami berdasarkan
sabda Rasulullah saw :
Nabi kita Muhammad saw telah memberikan tauladan yang baik dimana
beliau pada saat pertama permulaan menyebarkan ajaran agama Islam telah
mendapatkan berbagai macam tantangan, ejekan dan perlawanan dari kaumnya,
akan tetapi sejauh itu beliau tetaplah berlaku baik, menunjukkan perbuatan-
perbuatan yang bersifat ajakan dengan kelembutan dan tutur kata yang terpuji,
mengajak umatnya untuk bersatu kedalam agama Islam.
Beliau dengan keluasan jiwa tetap berlapang dada, bermuka manis dengan
senyuman yang tulus senantiasa menghiasi tiap langkah dalam perjalanan hidupnya.
Beliau merupakan sosok yang pantang berkeras hati, tetapi sebaliknya beliaulah
seorang yang lemah lembut dalam sikap, tutur kata dan segala perbuatannya.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka..” (Surat Al-
Imran ayat 159)
Ayat ini menunjukkan betapa besar hikmah ahlak yang luhur, betapa banyak
rahasia yang tersimpan di dalam kelembutan hati sehingga menyebabkan
tercurahnya limpahan rahmat Allah, yang berupa kemenangan.
Berdasarkan ayat itu pula beliau banyak memberikan pelajaran yang berharga
kepada kita sebagai umatnya tentang pentingnya nilai ahlak yang nilainya jauh
melebihi dari sekedar kekayaan materi. Dan juga ditegaskan oleh beliau bahwa ahlak
ahlak sangat diperhatikan dalam ajaran agama Islam, karena salah satu sebab di
utusnya beliau oleh Allah kepada kita semua adalah untuk menyempurnakan
keluhuran budi pekerti.
Ahlak secara keseluruhan merupakan sikap hidup, salah satu di antara buah
ahlak yang nampak dalam kehidupan sehari-hari ialah apa yang nampak pada wajah
seseorang. ahlak Islam mengajarkan kita untuk selalu berseri-seri wajahnya dalam
menghadapi orang lain, karena menurut ajaran Islam wajah yang berseri-seri
merupakan suatu bentu sadaqah. Rasulullah saw bersabda :
Secercah senyuman yang jernih akan mampu meluluhkan perasaan hati orang
lain, sebaliknya harta yang disodorkan belum tentu sanggup melunakan hati orang
lain. Oleh karena itulah Rasulullah mengajarkan kita pada setiap bergaul dengan
sesama manusia untuk selalu menampakkan senyuman dengan wajah yang jernih
dan berseri-seri. Sebaliknya beliau melarang kita untuk berwajah muram sebab
kemuraman wajah dan kecemberutan dapat merenggangkan hubungan dalam
pergaulan.
Kita sebagai mahluk yang dikarunia hati dan perasaan, dapat merasakan
betapa sejuk dan tenteramnya hati manakala berhadapan dengan seseorang yang
senantiasa berwajah jernih dengan senyuman yang mengembang. Itu semua
menunjukkan buah ahlak yang disinari oleh cahaya Iman dan Islam.
Maka dari itu kitapun hendaknya selalu berusaha untuk meneladani jejak dan
cara Rasulullah dalam praktik kehidupan sehari-hari, sebab dengan cara demikian
kita yakin akan tergapainya lancarnya hubungan dan memudahkan semua urusan,
sehingga tercapailah tujuan hidup yang kita usahakan yaitu mengharap kebahagiaan
yang penuh ridla dan ampunan dari Allah.
Ayat di atas merupakan azas hidup seorang muslim. Beribadah dengan benar,
bergaul dengan baik adalah buah Iman dan taqwa seseorang terhadap Allah Swt.
Dosa kepada Allah dapat diampuni dengan memohon ampun dan bertaubat
kepadaNya dengan sebenar-benarnya, yakni dengan meningkatkan ibadah dan
pengabdian kepadaNya serta menyesali perbuatan yang telah kita lakukan.
Sedangkan dosa terhadap sesama kita, entah itu karena khilaf ataupun
sengaja kita melakukannya hendaklah kita bersedia meminta maaf dan selanjutnya
kita berusaha untuk lebih baik dan berhati-hati dalam pergaulan.
Jelaslah bahwa tidak akan diampuni dosa seseorang terhadap orang yang lain
sebelum keduanya saling mengikhlaskan hati, legowo, dan saling memaafkan.
Sebagai lambang kerelaan kedua belah pihak adalah dengan saling berjabat tangan.
Maka teranglah fungsi berjabatan tangan yang sangat penting karena dengan cara
inilah kita dapat mengetahui tercapainya maslahat antara kedua belah pihak, dan
dengan cara ini pulalah yang dapat meneruskan kita ke hadapan Allah untuk
memperoleh ampunanNya.
Semoga kita senantiasa diberi rahmat oleh Allah dan mendapat kemenangan
yakni kebahagiaan hidup di dunia hingga akhirat nanti.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang
maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan marahnya dan
memaafkan kesalah orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan (Qur’an surah al-Imran 134)”