Anda di halaman 1dari 11

HANDOUT

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif,
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
KI 3. : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram
tingkat energi

4.4. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan adanya Handout ini diharapkan peserta didik mampu:
 Menjelaskan pengertian energi, kalor, sistem, dan lingkungan.
 Menjelaskan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
 Menjelaskan tentang entalpi dan perubahan entalpi, dan diagram energi.
 Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan data kalorimetri

MATERI Apa itu termokimia?

Termokimia adalah bagian dari ilmu


kimia yang mempelajari hubungan
antara kalor (energi panas) dengan
reaksi kimia atau proses-proses yang
berhubungan dengan reaksi kimia.
.
1. Energi dan Perubahan Energi

Energi berbeda dengan materi (benda), karena energi tidak dapat dilihat, disentuh, a
taupun diraba, tetapi energi hanya dapat dikenali dari akibat yang ditimbulkan.
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Pada sistem yang
melakukan kerja sebagian energi digunakan untuk melakukan kerja dan sebagian
lagi disimpan yang disebut energi dalam (W).
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dengan
demikian, tidak ada energi yang hilang tetapi hanya berubah bentuk. Jumlah total
energi yang dimiliki oleh suatu sistem disebut entalpi (H). Bila sistem mengalami
perubahan pada tekanan tetap, maka besarnya perubahan kalor disebut entalpi
(∆H).
Energi dapat dibagi menjadi dua, yaitu energi kinetik dan energi potensial.
Energi kinetik adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda akibat
gerakannya. Beberapa contoh energi kinetik adalah energi panas (termal) dan
energi listrik. Energi panas adalah energi yang terkait dengan gerakan-gerakan acak
dari partikel-partikel (atom, ion, atau molekul) di dalam suatu zat (materi).
Energi potensial merupakan energi yang besarnya ditentukan oleh kedudukan
benda, misalnya ketinggian benda.

2. Sistem dan Lingkungan

Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi
dan berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan hal-
hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan
juga dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
Pembagian Sistem

1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi
dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada
reaksi yang dapat meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas

2. Sistem Tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan
energi, tapi tidak terjadi pertukaran materi

3. Sistem Terisolasi
Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara
sistem dengan lingkungan
3. Entalpi dan Perubahan Entalpi

Hukum Pertama Termodinamika dan Energi Dalam


Hukum I termodinamika pada dasarnya merupakan hukum kekekalan energi, yang
menyatakan bahwa energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain, tetapi
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Energi dalam (E) suatu sistem tidak dapat diukur, tetapi dapat diketahui besar perubahan
dari suatu proses reaksi yang terjadi. Energi dalam sistem merupakan fungsi keadaan,
artinya besar perubahan energi dalam sistem (∆E) hanya tergantung pada keadaan awal
dan keadaan akhir yang dihitung dari energi dalam adalah sesudah dan sebelum proses
berlangsung. ∆E= E2 – E1
dengan E1 dan E2 berturut-turut adalah energi dalam sistem pada keadaan awal dan
keadaan akhir.
Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi kimia merupakan jumlah
perpindahan kalor dan kerja. ∆E = q + w
Jika sistem menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem mengeluarkan
kalor,q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja,w pada rumus tersebut bernilai
negatif, sedangkan jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai positif.

Entalpi dan Perubahan Entalpi


Reaksi kimia lebih banyak dilakukan pada tekanan luar tetap sehingga perubahan energi
dalam yang terjadi adalah sebagai berikut. ∆E = q + w
= qp + P∆V
Berarti, besarnya perubahan kalor pada tekanan tetap (qp) adalah: qp = ∆E + P∆V
Dalam termodinamika, dikenal adanya fungsi baru yang disebut dengan entalpi (H),
yang didefinisikan sebagai: H = E + PV dengan E adalah energi dalam sistem, P dan V
berturut-turut adalah tekanan dan volume sistem.
Oleh karena E dan PV merupakan energi dan semuanya dan semuanya merupakan
fungsi keadaan, maka nilai (E + PV) hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir. Dengan demikian, perubahan entalpi (∆H) hanya tergantung pada keadaan awal
dan keadaan akhir atau merupakan fungsi keadaan. Untuk setiap proses yang terjadi,
perubahan enalpi (∆H) dinyatakan dengan : ∆H = ∆E + ∆(PV)
dan untuk proses yang berlangsung pada tekanan tetap, berarti ∆H = ∆E + P∆V
Nilai perubahan entalpi (∆H) suatu sistem dinyatakan sebagai selisih besar
entalpi sistem setelah mengalami perubahan,dengan besar entalpi sistem
sebelum perubahan dilakukan, pada tekanan tetap. ∆H = Hakhir – Hawal

4. Kalorimeter

Kalorimeter merupakan suatu alat untuk mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap
maupun yang dilepas pada suatu reaksi kimia. Dalam menetukan ∆H menggunakan
kalorimeter, kita akan selalu berhubungan dengan kalor atau panas. Panas jenis atau
kalor jenis (c) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 gram zat sebesar
1 oC atau K, dengan satuan Joule g-1C-1. Untuk menuntukan kalor suatu zat secara umum
berlaku rumus : q = m . c . ∆t

dimana : q = jumlah kalor (Joule)

m = massa zat (gram)

c = kalor jenis (J.g-1.C-1)

C = Kapasitas kalor

∆t = perubahan suhu (takhir – tawal)

Dari rumus umum menentukan kalor diatas dapat diaplikasikan dalam kalorimeter,
berdasarkan rumus :

q air = m . c . ∆t

qkalorimeter = C . ∆t

q reaksi = - (qair + qkalorimeter)

Berdasarkan hukum kekekalan energi : q reaksi + q larutan = 0 Maka q reaksi = - q larutan

∆H (perbahan entalpi) = q (kalor yang terlibat), sehingga : ∆H reaksi = q reaksi


5. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Salah satu ciri khas reaksi eksoterm
adalah selama proses reaksi berlangsung suhu sistem naik. Reaksi eksoterm umumnya
berlangsung spontan.

Contoh
Reaksi pembakaran gas hidrogen dengan oksigen.
2H2(g)+ O2(g)→ 2H2O(g) + energi
Pada reaski di atas, sejumlah energi dibebaskan dari sistem ke lingkungan.Dengan kata
lain, panas yang dihasilkan dari reaksi pembakaran tersebut akan ditransfer dari sistem ke
lingkungannya. Reaksi jenis ini dikatakan mengalami proseseksotermis.
Oleh karena ∆H = Hakhir – Hawal,∆H mempunyai nilai negatif, atau ∆H < 0.

Diagram energi reaksi eksoterm


Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor
darilingkungan ke sistem, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa reaksi
endotermmerupakan reaksi yang sistemnya menyerap kalor. Salah satu ciri khas
reaksiendoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi penurunan suhu sehingga
untuk kembali dalam keadaan suhu awal, sistem harus menyerap kalor. Reaksi
endoterm umumnya tidak berlangsung spontan.

Contoh
Reaksi dekomposisi merkuri (II) oksida (HgO) berlangsung pada
temperaturtinggi dengan persamaan berikut.
2HgO(s) + energi → 2Hg(l) + O2(g)
Reaksi tersebut bersifat endotermis. Pada reaksi endotermis sistem
memerlukan panas dari lingkungan sehingga panas harus ditambahkan ke HgO. J
ika pada reaksi eksoterm Hawal > Hakhir ,
maka pada reaksi endoterm : Hawal < Hakhir dan ∆H akan mempunyai nilai positif,
atau ∆H > 0

Diagram energi reaksi endoterm


EVALUASI
1. Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan !
2. Jelaskan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm!
3. Jelaskan perbedaan antara reaksi eksosterm dan reaksi endoterm !
4. Berikan 2 contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari !
5. Identifikasi gambar berikut (yang mana sistem terbuka, tertutup dan terisolasi). Jelaskan!
DAFTAR PUSTAKA

M, Purba. 2001. Kimia Kelas XI SMA Jilid 1. Jakarta : Erlangga.


Sudarmo, U.2016. Kimia Kelas XI Kurikulum 2013. Jakarta: Phibeta.
Watoni, A. Haris, dkk. 2013. Kimia Kelas XI Kurikulum 2013. Jakarta : Yrama Widya.

https://www.academia.edu/38553451/HANDOUT_BAB_TERMOKIMIA_SMA
https://iodidariana.wordpress.com/2016/12/31/diagram-tingkat-energi-reaksi-eksoterm-dan-
endoterm/

Anda mungkin juga menyukai