Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap laju reaksi, penjelasannya sebaiknya
dikaitkan dengan contoh-contoh.
Hal – hal yang berpengaruh terhadap laju reaksi adalah :
a. Konsentrasi
Suatu zat yang bereaksi mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi
menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam proses reaksi. Semakin
besar nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat
yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga
partikel-partikelnya tersususn lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah.
Partikel yang susunannya lebih rapat, akan sering bertumbukan dibanding dengan
partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin
besar. Contoh : Ketika kita memasukkan logam Mg dengan massa dan ukuran yang sama
kedalam larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda, maka HCl dengan konsentrasi
yang tinggi akan lebih cepat melarutkan logam Mg, dan sebaliknya.

Dalam kehidupan sehari-hari contohnya : obat dengan dosis tinggi akan lebih cepat
reaksinya dibanding obat dengan dosis rendah.

b. Luas permukaan
Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas permukaan
zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel, semakin besar
kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel”. Contoh Fe dalam bentuk serbuk akan
lebih cepat larut dibandingkan Fe dalam bentuk batangan.
Dari gambar dapat dilihat bahwa serbuk Fe bereaksi lebih cepat dari pada batang Fe. Hal
ini disebabkan karena luas permukaan serbuk Fe lebih luas daripada kepingan Fe,
sehingga bidang sentuhnya lebih banyak untuk bertumbukan dengan zat lain. Akibatnya
laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari : sebelum kita memasak daging, kita harus
terlebih dahulu memotong-motong daging. Makin kecil ukuran daging maka akan lebih
cepat masak. laju reaksi semakin cepat.

c. Suhu
Pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada
suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan
lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga
laju reaksi akan meningkat.Perhatikan gambar berikut:

Contoh : Air panas mampu melarutkan serbuk kopi dengan lebih cepat dibandingkan
apabila kita melarutkannya dengan air dingin.

d. Katalis
Pengaruh katalis dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi pengaktifan
reaksi (Ea). Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi memberikan suatu
mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan dengan
nilai Ea reaksi tanpa katalis. Semakin rendah nilai Ea maka lebih banyak partikel yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan Ea yang rendah ini. Hal
ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah, sehingga laju reaksi juga
akan meningkat. Zat yang mempercepat laju reaksi disebut katalisator. Sedangkan zat
yang memperlambat laju reaksi disebut umum disebut Inhibitor.Pada kenyataannya
molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekul-molekul
mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk
bereaksi pada saat molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi aktivasi
digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan pada pereaksi sehingga dapat membentuk
ikatan baru pada hasil reaksi. Hubungan antara katalis dan energi pengaktifan
digambarkan sebagai berikut:

Contoh : Pembentukan ammonia dengan menggunakan Fe (besi) sebagai katalis dalam


prosesnya. Tanpa Fe, proses asli pembentukan ammonia akan memakan waktu yang
cukup lama. Ammonia digunakan sebagai bahan baku pupuk dan peledak. Contoh
lainnya adalah katalis dalam hidup kita sehari-hari adalah enzim yang ada dalam
tubuh kita seperti enzim amilase , enzim protease dan lain-lain yang membantu
reaksi kimia dalam tubuh kita khususnya dalam proses pencernaan.
1. Jelaskan hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap laju reaksi, penjelasannya sebaiknya
dikaitkan dengan contoh-contoh.
Jawab:
Laju reaksi merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan cepat atau lambatnya suatu
reaksi yang berlangsung. Besar laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi setiap satuan
waktu hingga terbentuk senyawa baru atau produk reaksi. Karena laju reaksi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor maka untuk memperoleh laju yang diinginkan kita harus
mengkondisikan faktor tersebut yang sesuai pengaruhnya apakah harus ditambah atau
dikurangkan.
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap
perubahan waktu. Hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap laju reaksi disebut dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Adapun faktor-Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
adalah:
 Suhu
 Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
 Konsentrasi
 Katalis
 Tekanan dan Volume
Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan.
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi: Hubungan ini ditetapkan dari suatu
percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:

Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:


Pada umumnya setiap kenaikan suhu 10 derajat celcius laju reaksi meningkat 2-3 kali, harga
kenaikan laju reaksi dapat di tentukan dengan :

Contoh Aplikasi Suhu


 Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil.

 Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, Karena
penurunan suhu memperlambat proses pembusukan.

Luas Permukaan Atau Bidang Sentuh


Semakin luas permukaan atau bidang sentuh maka peluang terjadinya tumbukan efektif semakin
besar sehingga reaksi semakin cepat.

Contoh aplikasi luas permukaan:

 serbuk besi lebih cepat bereaksi di bandingkan dengan paku besi karena luas bidang
sentuh serbuk besi lebih luas daripada paku besi.

 Sate dipotong tipis untuk mendapatkan luas permukaan yang lebih luas dibanding sate yang
potongannya besar supaya tersebut cepat matang nya, dengan kata lain reaksi pematangan pada
sate cepat terjadi.
 Fe dalam bentuk serbuk akan lebih cepat larut dibandingkan Fe dalam bentuk batangan.

Dari gambar dapat dilihat bahwa serbuk Fe bereaksi lebih cepat dari pada batang Fe. Hal
ini disebabkan karena luas permukaan serbuk Fe lebih luas daripada kepingan Fe,
sehingga bidang sentuhnya lebih banyak untuk bertumbukan dengan zat lain. Akibatnya
laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi larutan berarti jumlah partikel terlarut semakin banyak dan jarak
antar partikel juga semakin berdekatan sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan yang
efektif juga semakin besar. Jadi, semakin besar konsentrasi maka reaksi berlangsung semakin
cepat.”
Contoh aplikasi konsentrasi:
 Kaporit digunakan untuk membersihkan kuman-kuman yang ada dalam kolam renang.
Konsentrasi larutan kaporit yang digunakan sangat menentukan kebersihan kolam renang
tersebut. Apabila konsentrasinya terlalu rendah, maka larutan kaporit tersebut tidak cukup kuat
untuk mematikan kuman-kuman dalam kolam tersebut.
 Ketika kita memasukkan logam Mg dengan massa dan ukuran yang sama kedalam larutan HCl dengan
konsentrasi yang berbeda, maka HCl dengan konsentrasi yang tinggi akan lebih cepat melarutkan
logam Mg, dan sebaliknya.

Katalis
Katalis adalah zat tertentu yang memengaruhi kecepatan reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat
ditemukan kembali dalam keadaan utuh. Katalis dapat mempercepat reaksi dengan menurunkan
energy aktivasi (EA), akibatnya energi kinetik (EK) dari molekul-molekul zat pereaksi dapat
dengan mudah mencapai batas EA sehingga tumbukan efektif terjadi.
Pengaruh katalis dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi pengaktifan reaksi (Ea).
Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi memberikan suatu mekanisme reaksi
alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis.
Semakin rendah nilai Ea maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup
untuk mengatasi halangan Ea yang rendah ini. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif
akan bertambah, sehingga laju reaksi juga akan meningkat. Zat yang mempercepat laju reaksi
disebut katalisator. Sedangkan zat yang memperlambat laju reaksi disebut umum disebut
Inhibitor.Pada kenyataannya molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan
molekul-molekul mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang
diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi
aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan pada pereaksi sehingga dapat membentuk
ikatan baru pada hasil reaksi. Hubungan antara katalis dan energi pengaktifan digambarkan
sebagai berikut:

Penambahan katalis menyebabkan tahap-tahap reaksi tambahan yang memberikan jalan


lain dengan energi aktivasi lebih rendah. Energi minimal yang harus dimiliki atau
diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan reaksi. Tahap-tahap reaksi
tambahan berupa tahap pengikatan katalis dan tahap pelepasan katalis pada akhir
reaksi.
Contoh
Percobaan penguraian H2O2 sebagai berikut :
Reaksi : 2H2O2(l) → 2H2O(l) + O2(g)

Gambar percobaan penguraian H2O2


Dari gambar percobaan, pada tabung I terjadi penguraian H2O2 yang ditandai dengan
timbulnya sedikit gelembung. Pada tabung II, H2O2 ditambah NaCl 0,1 M, tetapi
tidak mempengaruhi proses penguraian H2O2 karena gelembung yang timbul tetap
sedikit. Sedangkan pada tabung III ditambah FeCl3 terlihat bahwa gelembung
semakin banyak dan warna larutan berubah menjadi coklat. Sehingga penambahan
katalis FeCl3 menyebabkan laju reaksi penguraian H2O2 semakin cepat.

Contoh :
Pembentukan ammonia dengan menggunakan Fe (besi) sebagai katalis dalam prosesnya. Tanpa
Fe, proses asli pembentukan ammonia akan memakan waktu yang cukup lama. Ammonia
digunakan sebagai bahan baku pupuk dan peledak.
Beberapa contoh katalis yang digunakan dalam industri adalah padatan vanadium oksida (V2O5)
pada produksi asam sulfat dan besi pada proses Haber-Bosch (pembuatan amoniak) yang dapat
mempercepat kesetimbangan, serta platinum pada industri konversi amonium ke asam nitrat
atau pada industri pembuangan mesin mobil untuk mengurangi mesin pencemar. Platinum
berfungsi sebagai permukaan, sehingga gas-gas teradsorbsi, akibatnya tumbukan lebih banyak
terjadi dan produk yang dihasilkan juga lebih banyak.
Pengaruh Tekanan dan Volume terhadap Laju Reaksi

Beberapa reaksi ada yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Dalam reaksi yang demikian,
tekanan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar tekanan,
akan membuat volume pereaksi semakin kecil dan menjadikan konsentrasi pereaksi menjadi
semakin besar. Seperti diketahui, konsentrasi zat pereaksi yang semakin besar akan membuat
laju reaksi berjalan semakin cepat.
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi
antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi.

Sesungguhnya, alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan


persentase amonia didalam kesetimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan
perubahaan yang berarti pada laju reaksi juga.

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Contoh pengaruh tekanan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai
berikut :Memasak ayam akan lebih cepat matang menggunakan panci presto dibandingkan
panci biasa, karena panci presto bisa dinaikkan tekanannya.

1. Jelaskan hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap laju reaksi, penjelasannya sebaiknya dikaitkan
dengan contoh-contoh.
2. Gambarkan peta konsep tentang laju reaksi
Jawaban
1. Hal - hal yang dapat berpengaruh terhadap laju reaksi, penjelasannya sebaiknya dikaitkan dengan
contoh-contoh.
Faktor – faktor yang mempengaruhi sebuah laju reaksi antara lain sebagai berikut.

1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besar konsentrasi pereaksinya, maka tumbukan yang akan terjadi juga akan semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi itu semakin cepat. Begitu pula, apabila
semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil juga tumbukan yang akan
terjadi antar partikelnya, sehingga laju reaksinya pun semakin kecil.

Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi korosi besi lebih tinggi
pada udara yang kelembabannya lebih tinggi (konsentrasi reaktan H2O tinggi)
2. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh juga memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi
tersebut, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikelnya, maka
semakin banyak juga tumbukan yang terjadi, sehingga menyebabkan laju reaksi
tersebut semakin cepat. Begitu juga sebaliknya, apabila semakin kecil luas permukaan
bidang sentuhnya, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikelnya,
sehingga laju reaksi pun akan semakin kecil.

Sebagai contoh, pada reaksi pembakaran kayu, akan lebih mudah dan cepat membakar
kayu gelondongan yang telah dipotong menjadi balok-balok kecil dibanding dengan
langsung membakar kayu gelondongan tersebut.

3. Pengaruh Suhu
Suhu juga termasuk berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada
suatu rekasi yang berlangsung pada saat dinaikkan, maka akan menyebabkan sebuah
partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi akan semakin sering,
menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka
partikelnya semakin tak aktif lagi, sehingga laju reaksinya pun semakin kecil.

Sebagai contoh Buah dan sayuran segar jika dibiarkan di tempat terbuka lama
kelamaan akan layu dan akhirnya membusuk. Untuk mengatasi masalah ini maka
sayuran dan buah dimasukkan dalam lemari es. Suhu rendah dapat menghambat
aktivitas mikroba penyebab busuk, sehingga laju reaksi pembusukan pada sayur dan
buah dapat dihambat.
Jadi dapat dikatakan suhu lebih tinggi mempercepat reaksi pembusukan pada buah dan
sayuran

4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia pada suhu – suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau juga terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan penting dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun juga
produk. Katalis juga memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada saat suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicu
kepada pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan sebuah energi aktivasi
yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
keberlangsungnya sebuah reaksi.
Sebagai contoh dalam industri roti, ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga
glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Penguraian
berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi. Pada proses ini, CO
berfungsi mengembangkan adonan roti. Banyaknya rongga kecil pada roti
membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian

2. Gambar peta konsep tentang laju reaksi

 image.png
(79.07 KB)

Anda mungkin juga menyukai