BEST PRACTICE
disusun oleh :
NUPTK : 3340769670130043
Karya tulis dalam bentuk best practice berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL DALAM MATERI BENTUK MOLEKUL
DI KELAS X MIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING”
NUPTK : 3340769670130043
Hari :
2. NIP -
3. NUPTK 3340769670130043
5. Pangkat/Gol.Ruang -
8. Agama Katolik
11. Alamat Rumah Dusun I Desa Negara Beringin, Kec. STM Hilir
Penulis,
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL DALAM
MATERI BENTUK MOLEKUL DI KELAS X MIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING”.
Best practice ini disusun dalam rangka mengikuti kegiatan program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP).
Dalam penyusunan best practice ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Kepala SMA Negeri 1 STM Hilir yang telah memberi ijin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk
mengikuti kegiatan ini seluas-luasnya
2. Semua rekan guru yang mengikuti kegiiatan PKP di SMK N 1 PATUMBAK, yang telah memberikan bantuan
selama proses kegiatan sampai dengan terwujud dalam bentuk best practice ini.
3. Guru pengampu Bapak M. Wahyudi serta pengawas yang telah memberikan bantuan selama proses kegiatan
sampai dengan terwujud dalam bentuk best practice ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun
dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas X MIA untuk
materi Bentuk Molekul dengan KD sebagai berikut :
3.6.Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam
menentukan bentuk molekul
4.6.Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
atau perangkat lunak komputer
Kegiatan Sumber
No IPK Pengetahuan IPK Keterampilan Penilaian
Pembelajaran Belajar/Media
3.6.1. Menerapkan 4.6.1. Melakukan Pendahuluan: Video, Sikap:
Teori percobaan • Mengucapkan salam Buku, Observasi/
Pasangan meramalkan dan berdoa LKPD, pengamatan
Elektron Kulit bentuk molekul • Presensi Internet,
Valensi suatu senyawa • Apersepsi lingkungan
(VSEPR) dengan • Motivasi setempat Pengetahuan:
dalam menggunakan • Menyampaikan materi 1. Tes tertulis PG
menentukan bahan-bahan dan tujuan 2. Tes tertulis
yang ada pembelajaran uraian
bentuk disekitar atau
molekul perangkat KeterampilanMe
3.6.2. Menerapkan lunak kimia mpresentasikan
Teori Domain hasil diskusi di
Elektron depan kelas
dalam
menetukan
bentuk
molekul
Inti:
Pemberian ransangan
(Stimulation)
Diberikan 4 gambar
bentuk molekul senyawa
H2O, CO2, NH3 dan CH4.
Siswa mengamati bentuk
molekul beberapa
senyawa melalui gambar/
molymod/animasi
Pernyataan/identifikasi
masalah (Problem
Statement)
Diharapkan siswa
bertanya:
- Mengapa bentuk
molekul keempat
senyawa tersebut
berbeda ?
- Bagaimana
menentukan bentuk
molekul suatu
senyawa?
Pengumpulan Data
(Data Collection)
Siswa mengkaji
literature tentang
teori domain electron
dan teori VSEPR
Siswa melakukan
diskusi dalam
kelompok untuk
menyimpulkan teori
domain elektron dan
teori VSEPR
Siswa melakukan
diskusi kelas hasil
kajian literature dan
diskusi kelompok
untuk menyamakan
persepsi tentang teori
domain elektron dan
teori VSEPR
Data Processing
(Mengolah Data)
Siswa mengerjakan
LKPD tentang bentuk
molekul dengan cara
diskusi kelompok
Pembuktian
(Verification)
Siswa dapat memahami
bentuk molekul melalui
diskusi informasi dengan
bimbingan guru.
Menarik Kesimpulan /
generalisasi
(Generalization)
Berdasarkan hasil
kegiatan kolaborasi dan
diskusi tentang bentuk
molekul, peserta didik
dibimbing guru
menyimpulkan materi
yang dibahas
Penutup:
• Refleksi
• Evaluasi
• Berdoa bersama dan
memberi salam
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan desain pembelajaran di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai
sintak Discovery Learning megharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge.
2. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery Learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong peserta didik
merumuskan pemecahan masalah. Dengan menerapkan Discovery Learning, peserta didik tak hanya
belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Permasalahan yang dihadapi dalam best practice ini adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik masih belum terbiasa menggali informasi dan menemukan sendiri penyelesaian dari
masalah yang disajikan, sehingga butuh waktu agar sampai pada tujuan yang telah dirumuskan pada
RPP.
2. Cukup sulit mengkondisikan peserta didik agar mau berdiskusi dan bekerja kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang disajikan, terutama ketika mereka diharuskan membaca literasi.
3. Peserta didik belum bisa menjawab soal-soal berorientasi HOTS yang disajikan pada penilaian
pengetahuan.
4. Peserta didik belum bisa mengikuti pola pembelajaran menggunakan model problem based learning,
karena selama ini mereka mengikuti pembelajaran dengan pola konvensional (ekspositori).
5. Tidak semua materi dapat disajikan dengan proses pembelajaran dan penilaian berorientasi HOTS.
C. Cara Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, penulis melakukan hal-hal berikut.
1. Memberikan ruang dan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca literasi dan menggali informasi
tentang materi yang sedang dipelajari melalui akses internet menggunakan hp.
2. Terus memotivasi peserta didik agar mau berdiskusi dan bekerjasama dengan teman kelompok dan teman
sekelasnya.
3. Akan terus memberikan soal-soal berorientasi HOTS agar peserta didik terbiasa untuk dapat
menyelesaikannya.
4. Akan terus menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi demi mendukung pembelajaran
yang berorientasi penilain HOTS agar peserta terbiasa.
5. Memilih materi mana saja yang mungkin dapat disajikan dalam pembelajaran dengan menggunakan
desain pembelajaran dan penilaian berorientasi HOTS.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan best practice
pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning, berikut
disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-
jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas
pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara
lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran
berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain
tentang pembelajaran HOTS
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Fizriyani, Wilda. 2016. Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Diambil
dari: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20 Maret 2016).
.
Lampiran 1
Kegiatan Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Menunjukkan sikap aktif dalam diskusi baik dalam bertanya, meyanggah pendapat, memberi
usulan, menjawab pertanyaan dan sebagainya.
Menentukan jumlah PEI dan PEB suatu senyawa dan menentukan pengaruh PEI dan PEB
terhadap suatu senyawa melalui diskusi kelompok.
Menentukan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang dapat mempengaruhi bentuk molekul melalui
pengamatan struktur Lewis suatu senyawa dengan benar.
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori Domain Elektron dengan tepat.
Menjelaskan teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB terhadap bentuk
molekul melalui kajian literatur/modul.
Mengaplikasikan teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk molekul suatu senyawa
dengan bantuan sesorang dengan tepat.
Merangkai bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan mollymood.
Menggambar bentuk molekul suatu senyawa menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
Domain Elektron dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pra-syarat
Struktur Lewis
Struktur Lewis secara umum mendeskripsikan distribusi elektron valensi dalam pasangan ikatan
yang digunakan bersama dan pasangan tidak berikatan.
Atom Pusat
Atom yang terikat ke dua atau lebih atom lain.
Ikatan kovalen
Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama agar
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Materi Inti
1) Fenomena
Arah aliran senyawa dengan bentuk molekul simetris tidak akan dibelokkan oleh medan listrik
dan sebaliknya senyawa dengan bentuk molekul tak simetris akan dibelokkan oleh medan listrik.
2) Bentuk Molekul Simetris dan Tak Simetris
Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada pada atom
pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni :
1. Linear
2. Segitiga Datar
3. Tetrahedral
4. Trigonal Bipiramida
5. Oktahedral
Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang memiliki jumlah
pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar tersebut, namun memiliki bentuk
yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan komposisi PEI dan PEB dari pasangan elektron yang
ada pada atom pusatnya. Sehingga bentuk molekul dasar (simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk
molekul yang berbeda dan tidak simetris.
3) Teori Domain Elektron/VSEPR
Teori Domain Elektron adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk molekul berdasarkan gaya tolak-
menolak elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini disebut juga teori VSEPR. Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut :
Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar Teori Domain Elektron
Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-menolak sehingga domain elektron
akan mengatur diri sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya menjadi minimum.
Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1 atom saja, sehingga bergerak lebih
leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada PEI.
Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan mengecil karena desakan dari PEB.
Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan mempunyai gaya
tolak yang lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.
Sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat akan lebih
kecil dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapat PEB pada atom pusat. Semakin banyak
PEB maka sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akan semakin kecil.
E. Strategi Pembelajaran
a. Model : Discovery Learning
b. Pendekatan : Sainstifik
c. Metode : Diskusi
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi Mengamati gambar bentuk molekul CH4; H2O; NH3 dan CO2
B. Kegiatan Inti
Stimulasi (pemberian Diberikan 4 gambar bentuk molekul senyawa H2O, CO2, NH3 dan 105 menit
stimulus) CH4.
Peserta didik mengamati bentuk molekul beberapa senyawa melalui
gambar/ molymod/animasi.
Data Collecting Peserta didik mengkaji literature tentang teori domain electron dan
(Mengumpulkan teori VSEPR
Data) Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk
menyimpulkan teori domain elektron dan teori VSEPR
Peserta didik melakukan diskusi kelas hasil kajian literature dan
diskusi kelompok untuk menyamakan persepsi tentang teori domain
elektron dan teori VSEPR
Mengkaji literatur untuk meramalkan bentuk molekul dan
mengkaitkan hubungan bentuk molekul dengan kepolaran senyawa.
Data Proccesing Peserta didik mengerjakan LKPD tentang bentuk molekul dengan
(Mengolah Data) cara berdiskusi kelompok
Verification (Menguji Peserta didik dapat memahami bentuk molekul melalui diskusi
Hasil) informasi dengan bimbingan guru
H. Penilaian
3 Menentukan jumlah Molekul ClF3 mempunyai bentuk 17Cl= 2 8 7 jumlah elektron valensi 7 25
domain elektron dan T. Tentukan jumlah pasangan
9F= 2 7 jumlah elektron valensi 7
pasangan elektron elektron ikatan dan pasangan
bebas suatu molekul elektron bebas berturut-turut! Atom pusat=C
X atau PEI=3
Jumlah elektron ikatan=3