PROGRAM PJJ DIII KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES KALTIM
Cara Pemeriksaan Fisik pada Sistem Perkemihan adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Fisik a) Mata Klien dengan penurunan fungsi ginjal mempengaruhi fungsi eritropoetin: Warna konjungtiva anamis, inspeksi ditemukan oedem preorbital b) Muka Apakah mukatampak sembab/oedem akibat transudasi cairan ke interstitial. c) Leher Perhatikan peningkatan tekanan venajugularis 2. Pemeriksaan Ginjal a) Inspeksi - Kaji daerah abdomen padagarismid klavikulakiri dan kanan : bentuk simetris, tidak tampak masadan tidak adapulsasi, polikistik, hidronefrosis, nefroma. b) Auskultasi - Mendengarkan bunyi desiran (bruit) padaaortadan arteri renalis - Normal tidak terdengar bunyi vaskuler, bilaadabunyi RAS (Renal Arteri Stenosis), Nephrosclerotic. c) Perkusi - Letakkan ketukan padadaerah CVA, bilanyeri didugaada inflamasi akut d) Palpasi - Lakukan pemeriksaan bimanual dengan menggunakan kedua tangan di bawah dan diataspinggang daerah CVA, padasaat palapasi klien di anjurkan untuk menarik nafasdalam. Normal tidak teraba, apabilaterabakenyal dan mendasar, kemungkinan adanyapolikistik mupun hidronefrosis. - Biladilakukan penekanan klien mengeluh nyeri kemungkinan klien mengalami peradangan. - Lakukan pemeriksaan padakeduasisi ginjal 3. Pemeriksaan Ureter a) Ureter tidak bias dilakukan pemeriksaan dari luar, harus menggunakan pemeriksaan diagnostik lain : BNO, IVP, CT Renal, Cytoscopy. b) Kemungkinan keluhan klien: nyeri di daerah abdomen yang menjalar kearah bawah, hal ini disebut kolik biasanyadisertai distensi kandung ureter atau spasmeureter yang biasanyakarena adanyaobstruksi karenabatu 4. Pemeriksaan Urethra a) Urethra tidak bias diperiksa dari luar perlu pemeriksaan penunjang seperti BNO, Cystoscopy, yang dapat diindentifiksai adalah urine yang keluar. b) Karakter urine c) Jumlah perhari: - Normal : 1 cc/ kg BB/jam - Oliguria: 100 – 400 cc/hari - Anuri : urineoutput sampai 100 cc/hari - Total anuri : urineoutput 0 cc/hari - Polyuria: urineoutput lebih dari 1500 cc/hari - Dysuria: sakit saat mengluaran urine d) Warnanya: merah, kuning e) Baunya f) Polabuang air kecil mengalami perubahan g) Kemampuan mengontrol buang air kecil - Urgency: tiba-tiba sangat mendesak ingin BAK - Hesitency: kesulitan padasaat memulai dan mengakhiri BAK - Dribling: urine keluar secara menetes - Incontinensiaurine: urien keluar dengan sendirinya (tidak bisa dikontrol) - Retensi urine - Nocturia: BAK pada malam hari 5. Pemeriksaan Prostat a) Untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat b) Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul berat ± 20 gr melingkari urethrapriadibawah kandung kemih. c) Pemiksaan dilakukan dengan metodacolok dubur, yang kemudian dilakukan palpasi manual padadinding posterior untuk mengatahui kelenjar prostat. d) Normalnya kelanjar prostat terabadengan diameter sekitar 4 cm dan tidak nyeri, jika> 4 cm dan adakeluhan nyeri klien mengalami hipertropi/ hiperplasiaprostat. 6. Pemeriksaan Oedema Pitting Oedem + 1 : cekung sedikit mudah hilang + 2 : cekung hilang (10 – 15 detik) + 3 : cekung hilang (1 – 2 menit) + 4 : bekascekungan hilang dalam waktu ≥ 5 menit