KELOMPOK TERDIRI:
BALIKPAPAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “ Humaniora “ ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Tujuan dari penyusunan tugas mata kuliah “ Humaniora “ ini adalah untuk membahas tentang
“ Peran Bidan Sebagai Change Agent “.
Keberhasilan penyusunan tugas mata kuliah “ Humaniora “ ini tentunya melibatkan banyak pihak
yang turut membantu dan memberikan dukungan. Sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara
moril ataupun material sehingga tugas mata kuliah “ Humaniora “ ini berhasil disusun. Dan saya
memohon maaf jika dalam penyusunan tugas mata kuliah “ Humaniora “ ini masih banyak terdapat
kesalahan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2005 menunjukkan, terdapat 228
kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup dan terdapat 34 bayi meninggal dalam setiap 1.000
kelahiran hidup. Data ini menjadikan Indonesia memiliki AKI dan AKB tertinggi di antara negara-
negara Asia Tenggara (ASEAN).
Pemerintah Indonesia menargetkan perbaikan kondisi kesehatan anak dan ibu secara konkrit
yang tertuang dalam butir Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs)
poin 4 dan 5. Pada 2015, pemerintah menargetkan penurunan AKI hingga sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB 23 per 1.000 kelahiran hidup. Sebenarnya, AKI dan AKB dapat dicegah
bila ditangani dengan tepat dan cepat oleh tenaga kesehatan yang terampil dan fasilitas yang
memadai.
Permasalahan inilah yang menjadi dasar bahwa bidan dapat menjadi teladan dan tokoh di
masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak, sehingga
peran bidan dalam hal ini sangat besar.
Program pendidikan alih jenjang Sarjana Terapan Kebidanan adalah program pendidikan
lanjutan bagi para bidan yang ingin mengembangkan potensi diri. Program ini diperuntukkan bagi
para bidan yang telah menempuh pendidikan Diploma III Kebidanan.
Dalam pelaksanaan program pendidikan alih jenjang tersebut maka setiap mahasiswa pada
akhirnya diharapkan mampu menerapkan peran bidan selaku agen perubahan ( Agent of Change )
dalam bidang kesehatan Ibu dan Anak.
Sering kita mendengar kata perubahan (change) terutama ketika kita membahas hal-hal
berkaitan dengan upaya organisasi memperbaharui diri dalam situasi mengahadapi perubahan di
lingkungan strategi organisasi, dan setiap perubahan memerlukan orang/individu yang menjadi
pemandu proses berjalannya perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi maupun dalam
masyarakat, guna mencapai tujuan sebagaimana diharapkan.
Pengertian agen perubahan (The Change Agent) adalah individu atau seseorang yang
bertugas mempengaruhi target/sasaran perubahan agar mereka mengambil keputusan sesuai dengan
arah yang dikehendakinya. Agen perubahan menghubungkan antara sumber perubahan (Inovasi,
Kebijakan Publik dll) dengan sistem masyarakat yang menjadi target perubahan. Dengan demikian
komunikasi adalah alat strategi bagi tercapainya suatu perubahan dalam organisasi maupun sistem
sosial dalam masyarakat. Komunikasi adalah proses berbagi informasi dalam sistem sosial
masyarakat yang menciptakan temuan (innovator) dengan target perubahan (kelompok masyarakat)
dan atau proses berbagi informasi diantara sesama mereka agar mampu membangun situasi saling
pengertian melalui penjelasan/pencerahan dalam menjalin hubungan antara agen perubahan dengan
kelompok masyarakat yang menjadi target perubahan. Dalam menjalankan perannya sebagai agen
perubahan dengan cara memfasilitasi proses menyampaikan Inovasi dari sumber inovasi kepada para
target dari inovasi itu. Adapun tata cara tersebut dijelaskan dalam mata kuliah “ Humaniora “.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. TUJUAN UMUM
Seluruh mahasiswa program studi alih jenjang sarjana terapan kebidanan Balikpapan mengetahui
peran bidan sebagai agen perubahan ( Agent of Change ).
2. TUJUAN KHUSUS
a. Setiap mahasiswa memahami dan memaknai pengertian menjadi seorang bidan.
b. Setiap mahasiswa memahami dan memaknai pengertian menjadi seorang agen perubahan.
c. Setiap mahasiswa memahami dan memaknai peranan seorang bidan selaku agen perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BIDAN
Dalam bahasa Inggris, bidan berasal dari kata midwife yang mengandung arti pendamping wanita
atau dukun beranak. Dan dalam bahasa sanksekerta di sebut dengan istilah “wirdhan” yang
berarti wanita bijaksana. Bidan adalah profesi yang diakui di seluruh dunia dalam membantu
kelahiran seseorang. Seperti yang disebutkan di atas bahwa pengertian bidan secara internasional
telah diatur dan diakui oleh Internasional Confederation Of Midwives ( ICM ) pada tahun 1972
dan Internasional Federation Of International Gynaecologist And Obstetritian ( FIGO ) pada tahun
1973, WHO dan badan lainnya.
Kemudian pada tahun 1990, dalam pertemuan dewan internasional yang digelar di kota kobe, icm
menyempurnakan definisi bidan yang kemudian disahkan oleh FIGO ( Federation Of International
Gynecologist Obstetrition) pada tahun 1991 serta WHO tahun 1992.
Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung
tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya menusia melalui kemampuannya untuk
melakukan pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada persalinan ibu
postpartum.
Menurut Duncan dan Zaltman, agen – agen perubahan harus memiliki tiga ( 3 ) kualifikasi dasar,
yaitu :
A. Kualifikasi Teknis
Yakni kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan.
Misalnya pengetahuan dan wawasan tentang tumbuh kembang anak, kesehatan reproduksi, bagi
seorang penyuluh kesehatan terutama bidan.
B. Kemampuan Administratif
Yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemampuan
untuk mengalokasikan waktu untuk persoalan-persoalan yang relatif detail. Maksudnya para agen
perubahan merupakan orang-orang yang menyediakan waktu dan tenaga mereka untuk secara
sepenuh hati menguras masyarakat yang dibinanya.
C. Hubungan Antar-Pribadi
Suatu sifat agen perubahan yang paling penting adalah empati, yaitu kemampuan untuk
menempatkan diri pada kedudukan orang lain, berbagai pandangan dan persoalan dengan mereka
sehingga hal-hal tersebut seakan-akan dialami sendiri.
Seorang agen perubahan dapat mengizinkan para klien untuk mengejar solusi untuk
kebutuhan mereka sangat lengkap bahwa kesalahan komitmen mereka atau prioritas salah arah.
Agen perubahan seharusnya berhati-hati pada para klien, mereka dirasakan dibutuhkan
dan diadaptasi program perubahan mereka. Mereka tidak seharusnya melepaskan peran mereka
pada keadaan kebutuhan mereka, sehingga sebagai untuk optimalkan kesejahteraan para klien
jangka panjang.
Agen perubahan secara umum berorientasi untuk mencapai adopsi inovasi klien. Pada
banyak kasus mereka mungkin lebih banyak efekif dalam long run jika mereka dicapai adopsi
berkualitas tinggi, itulah, adopsi oleh klien yang dimana banyak dipuaskan dan yang dilalui
selama sikap positif ini untuk adopter individu lainnya yang berpotensi. Program keluarga
berencana akan diakui jika kualitas servis klien ditingkatkan, kecepatan angka penghentian
akan turun, dan tanggung jawab akan adopsi akan menaik. Salah satu cara mengembangkan
kualitas pelayanan klien telah melatih untuk perawat dan staf klinik lainnya untuk menyambut
klien ketika mereka memasuki klinik, untuk mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan klien
untuk membentuk rencana keluarga, untuk lakukan kontak mata dengan klien, untuk
bersenyum, dan untuk mengembangkan hubungan baik dengan klien. Ketrampilan
interpersonal ini diakarkan untuk staf klinik di Nigeria dalam pelatihan selama tiga hari,
dimana setelah dievaluasi oleh data yang ada dari rekaman klinik.
e. Homofilitasnya dengan klien
Seperti yang telah didefinisikan pada sebelumnya, homophily adalah interaksi yang
terjadi antara individu yang memiliki kesamaan pada pandangan, pengetahuan dan lainnya.
Sedangkan heterophily adalah kebalikan dari homophily yaitu merupakan interaksi antar
individu yang memiliki perbedaan. Agen perubahan memiliki banyak perbedaan dalam banyak
hal dari kliennya dan mereka memiliki kontak dengan kilen yang memiliki lebih banyak
kesamaan pada diri mereka.
Pernyataan umum seperti menimbulkan serangkaian generalisasi mengenai kontak agen
perubahan dengan klien yang memiliki dukungan empiris yang kuat.
f. Kredibilitas Agen Perubahan
Meskipun asisten agen perubahan kurang memiliki kredibilitas kompetensi, yang
didefinisikan sebagai sejauh mana sumber komunikasi atau saluran dianggap berpengetahuan
dan ahli, mereka memiliki keuntungan khusus yaitu kredibilitas keamanan, sejauh mana sumber
komunikasi atau saluran dianggap sebagai dipercaya.
Seorang asisten agen perubahan yang sebelumnya mengadopsi suatu inovasi dia akan
mempromosikan pendekatan dengan menggunakan kombinasi homophily / heterophily dan
kredibilitas kompetensi / kredibilitas sumber.
Salah satu agen perubahan yang diragukan mengenai kredibilitasnya adalah salesman.
Penerapan ide baru selalu mensyaratkan pembelian produk baru. Klien mengganggap bahwa
salesman mempunyai kredibilitas yang rendah. Sebagai contoh, ditemukan bahwa 97% dari
sampel para petani Ohio mereka lebih percaya kepada tetangga mereka daripada kepada
salesman (Rogers, 1961).
g. Sejalan dengan Pemimpin Opini
Pemimpin Opini adalah sejauh mana seorang individu dapat mempengaruhi individu lain
secara informal sikap atau perilaku terbuka cara yang dikehendaki dengan frekuensi yang relatif.
Kampanye difusi akan lebih berhasil jika agen perubahan mengidentifikasi dan memobilisasi
para pemimpin opini.
Waktu dan energi dari agen perubahan adalah sumber daya yang langka. Dengan
memfokuskan kegiatan komunikasi pada pemimpin opini dalam suatu sistem sosial, agen
perubahan dapat memanfaatkan sumber daya yang langka ini dan mempercepat laju difusi suatu
inovasi di antara klien. Upaya ekonomi dicapai karena menghubungi pemimpin opini
membutuhkan jauh lebih sedikit dari sumber daya agen perubahan dibandingkan jika setiap
anggota sistem klien itu harus dikonsultasikan.
Terkadang agen perubahan keliru mengira inovator sebagai pemimpin opini. Pemimpin
opini memiliki pengikut, sedangkan inovator adalah yang pertama mengadopsi ide-ide baru.
Ketika agen perubahan berkonsentrasi pada upaya-upaya komunikasi inovator, bukan pemimpin
pendapat, hasilnya mungkin adalah untuk meningkatkan kesadaran-pengetahuan tentang
inovasi, tetapi hanya sedikit klien yang akan dibujuk untuk mengadopsi. Dengan memusatkan
komunikasi kepada para pemimpin opini dalam sistem sosial klien, seorang agen perubahan
dapat mengendalikan sumberdaya yang terbatas ini, bahkan dapat meningkatkan kecepatan
difusi inovasi. Di sisi lain, dengan memanfaatkan bantuan para pemimpin opini, agen perubahan
mendapatkan perlindungan dari sponsor lokal. Jaringan pesan dari near-peer seperti pemimpin
opini dianggap kredibel dalam meyakinkan perorangan untuk mengadopsi inovasi.
h. Kemampuan Evaluasi Klien
Salah satu masukan unik agen perubahan untuk proses difusi kompetensi teknis. Tetapi
jika agen perubahan membutuhkan pendekatan jangka panjang untuk melakukan perubahan, ia
harus berusaha untuk meningkatkan kompetensi teknis klien dan kemampuan klien untuk
mengevaluasi potensi inovasi sendiri. Kemudian klien dapat menjadi agen perubahan bagi diri
mereka sendiri. Ini menunjukkan Generalisasi 9-12: keberhasilan agen perubahan untuk
mengamankan adopsi inovasi oleh klien terkait dengan meningkatkan kemampuan klien untuk
dapat mengevaluasi inovasi.
Sayangnya, seringkali agen perubahan lebih peduli dengan tujuan-tujuan jangka pendek
seperti peningkatan laju adopsi inovasi. Sebaliknya, dalam banyak kasus, kemandirian klien
harus menjadi tujuan utama dari agen perubahan, sehingga dapat menghentikan ketergantungan
klien terhadap agen perubahan. Tujuan ini, jarang dicapai oleh sebagian besar agen-agen
perubahan, mereka biasanya lebih mementingkan untuk mempromosikan adopsi inovasi,
daripada mencari klien untuk diajarkan keterampilan dasar tentang bagaimana untuk
mengevaluasi inovasi bagi diri mereka sendiri.
Salah satu tugas penting yang dilakukan bidan untuk menyukseskan pembangunan kesehatan
nasional adalah penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di
indonesia. Diketahui, tingginya AKI dan AKB masih menjadi permasalahan penting di
indonesia. Dengan kesabaran dan belajar dari pengalaman para bidan perlahan-lahan mengajak
masyarakat mengubah perilaku menuju gaya hidup lebih rasional.
Dalam konteks pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), bidan sangat berperan
dalam mencapai tujuan keempat MDGs, yaitu menurunkan angka kematian bayi, dan tujuan
kelima, yaitu memperbaiki kesehatan ibu hamil.
Di Jawa dan Bali perbandingan antara bidan dan jumlah penduduk lebih rendah daripada di
luar Jawa-Bali. Di Jawa dan Bali pula rasio bidan dan jumlah penduduk untuk perdesaan
menurun, sementara di perkotaan meningkat. Di luar Jawa, Bali, dan Sumatera, rasionya malah
menurun untuk bidan di perkotaan. Data lain memperlihatkan, meskipun ada peningkatan
signifikan pengetahuan tenaga kesehatan, untuk perawatan prakelahiran pengetahuan yang
dimiliki masih separuh pengetahuan yang dibutuhkan. Padahal, layanan tersebut layanan dasar.
3. Salah satu peran bidan sebagai pelaksana yaitu Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Peran bidan dalam pelayanan kesehatan yaitu :
a. sebagai pelaksana,
b. sebagai pengelola,
c. sebagai pendidik,
d. sebagai peneliti.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam bahasa Inggris, bidan berasal dari kata midwife yang mengandung arti pendamping wanita
atau dukun beranak. Dan dalam bahasa sanksekerta di sebut dengan istilah “wirdhan” yang
berarti wanita bijaksana. Bidan adalah profesi yang diakui di seluruh dunia dalam membantu
kelahiran seseorang.
Agen pembaharu (chage of agent) adalah orang yang bertugas mempengaruhi klien agar mau
menerima inovasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan (change
agency).
Peran bidan tidak hanya sebatas membantu persalinan ibu hamil. Lebih dari itu, dia dapat berlaku
sebagai garda depan peningkatan kesejahteraan perempuan dan bayi serta agen perubahan (agent of
change) bagi pembangunan kesehatan nasional. Fungsi bidan saat ini masih identik dengan
membantu kelahiran bayi di desa. Itu tidak salah. Memberikan nasihat kepada ibu hamil selama masa
hamil, persalinan dan masa pascapersalinan, memimpin persalinan serta asuhan pada bayi baru lahir
dan anak memang menjadi tugas utama para bidan. Namun lebih luas dari itu, bidan juga harus
mampu menjalankan program pemberdayaan perempuan. Artinya, setiap bidan harus cakap
memberikan pengetahuan bagaimana memilih pelayanan kesehatan terbaik dan hak-hak reproduksi
kepada pasiennya.
B. SARAN
Demikian penyusunan tugas mata kuliah “ Humaniora” ini. Dengan adanya penyusunan tugas
ini diharapkan mampu menerangkan peran bidan selaku agen perubahan, apa saja yang menjadi
hambatan dalam melakoni peran tersebut dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
penilaian tugas mata kuliah ini. Dibharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui kunci
sukses dalam pergerakan bidan agen perubahan.
Tidak lepas dari kesalahan dalam penyusunan tugas ini, maka atas saran dan kritik dari ibu
dosen mata kuliah “ Metodologi penelitian “ saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Afrinitakhyiriyah.2017. Bidan sebagai agent of change dan management konflik individu dan
social.[ Internet ].
Tersedia di :
http://afrinitakhoyiriyah08.blogspot.com/2017/12/bidan-sebagai-agent-of-change-dan.htm.
2. Ninuk Mardiana Pambudy. Diunduh tgl 16 april 2010. Bidan, agen perubahan. [ Internet ].
Tersedia di :
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/05/04115762/bidan.agen.perbahan
3. Fenty’s Blog.2017. Bidan sebagai agen perubahan. [ Internet ]
Tersedia di :
https://fenchiey.blogspot.com/2017/bidan-sebagai-agen-perubahan.html
4. Okezone Lifestyle.2010.Agen Perubahan Itu Bernama Bidan. [ Internet ]
Tersedia di :
https://lifestyle.okezone.com > Lifestyle > Kesehatan
5. Syaiful Anwar.2013.Agen Perubahan ( Agent of Change ). [ Internet ]
Tersedia di :
https://bppk.kemenkeu.go.id/images/file/pusbc/2013_AGEN_PERUBAHAN.pdf
6. Tia Rahmawati.2016 Change of Agent Bidan. [ Internet ]
Tersedia si :
https://prezi.com > change-of-agent
3.
2.
2.
https://lifestyle.okez
2.